dalam memperoleh
pengertian, prinsip,
dan teknik-teknik
menyelidiki suatu problema.
F. Hukum Ohm dan Rangkaian Listrik Seri-Paralel
1. Arus dan Beda Potensial Listrik
a. Arus Listrik. Menurut Kanginan, Marthen 2007, arus listrik dapat mengalir
dalam suatu rangkaian apabila rangkaian tersebut merupakan rangkaian tertutup dan terhubung dengan sumber tegangan dengan kata lain ada
perbedaan potensial diantara dua titik dalam rangkaian yaitu dari titik potensial tinggi ke titik potensial rendah.
Arus listrik adalah: aliran partikel-partikel bermuatan listrik positif dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah
Kuat arus listrik I adalah: besarnya arus yang mengalir, jumlah muatan listrik yang mengalir setiap detiknya.
b. Beda Potensial Listrik Beda potensial listrik V adalah: beda nilai potensial antara dua
titik berbeda dalam suatu rangkaian listrik.
2. Alat Ukur
a. Multimeter Multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur
beberapa besaran yang berhubungan dengan listrik, antara lain: tegangan, kuat arus, hambatan, kapasitas kapasitor dan faktor penguat
pada transistor. Jika yang akan diukur adalah tegangan searah DC, selektor diarahkan ke tegangan searah, biasanya ditandai dengan VDC.
Penggunaan multimeter harus hati-hati dan digunakan dengan benar cara menentukan batas ukur dan pembacaan skala multimeter sebagai
alat pegukur besaran tertentu. Batas ukur tidak boleh lebih kecil dari besaran yang mau diukur. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar
multimeter tidak rusak. b. Multimeter sebagai Amperemeter
Untuk menjadikan multimeter sebagai amperemeter yaitu digunakan untuk mengukur kuat arus, maka selektor harus diputar
kearah fungsi amperemeter. Amperemeter berfungsi untuk mengukur kuat arus yang melalui suatu rangkaian listrik. Pemasangan
amperemeter adalah dirangkai seri pada komponen yang akan diukur kuat arusnya.
Penggunaan Amperemeter analog, arus listrik harus mengalir masuk ke terminal positif + dan meninggalkan amperemeter melalui
terminal negatif -. Dengan kata lain titik yang potensialnya tinggi dihubungkan dengan terminal positif dan titik yang potensialnya rendah
dihubungkan dengan terminal negatif jangan sampai terbalik. Cara membaca amperemeter:
c. Multimeter sebagai Voltmeter Untuk menjadikan multimeter sebagai voltmeter, maka selektor
harus diputar ke arah voltmeter. Jika yang akan diukur adalah tegangan searah DC, selektor diarahkan ke tegangan searah, biasanya ditandai
dengan VDC. Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara ujung-
ujung suatu komponen dalam rangkaian listrik. Pemasangan voltmeter harus dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda
potensialnya. Pemasangang voltmeter tidak harus memotong rangkaian seperti pada pemasangan amperemeter. Ujung komponen yang
potensialnya lebih besar dihubungkan ke terminal positif voltmeter dan ujung komponen yang potensialnya rendah dihubungkan dengan
terminal negatif voltmeter. Cara membaca voltmeter:
3. Hukum Ohm