d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Locus of
Control
Phares Rosita, 2005:32 sependapat bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi individu dalam mengembangkan kecenderungan
terhadap locus of control tertentu : 1.
Keluarga Orang tua yang menunjukkan dukungan yang hangat, protektif, positif
dan membimbing, akan menghasilkan anak-anak yang mengembangkan locus of control internal. Hal-hal tersebut
membangun kepercayaan diri, penghargaan diri, serta kemandirian yang terkait erat dengan locus of control internal. Hal-hal yang juga
terkait dengan pengembangan locus of control internal adalah konsistensi memberlakukan disiplin dan standar-standar oleh orang
tua. Seorang anak belajar mengembangkan locus of control internal, dengan mengasosiasikan perilaku mereka dengan akibat-akibat yang
dapat mereka prediksikan. 2.
Faktor Sosial-Ekonomi
Semakin rendah status sosial ekonomi individu, semakin eksternal pula locus of control individu tersebut. Kelompok etnis dan minoritas
yang hanya memiliki sedikit akses pada kekuasaan dan pergerakan sosial ekonomi juga cenderung memiliki locus of control eksternal,
Phares Rosita, 2005:33. Telah umum diketahui bahwa individu dengan status sosial ekonomi tinggi mempunyai kendali yang relatif
tinggi dalam dinamika sosial ekonomi masyarakat. Sebaliknya, individu dengan status sosial ekonomi rendah relatif kurang memiliki
kekuasaan untuk melakukan hal serupa. Mereka sering tidak punya banyak pilihan selain menerima apa yang telah disediakan oleh
sistem. Kekurangberdayaan serupa juga dialami oleh kelompok etnis dan minoritas dengan sedikit akses pada pengerakan sosial ekonomi.
Pengalaman demikian jika berlangsung secara kontiyu akan mendorong berkembangnya kepercayaan individu bahwa faktor-faktor
eksternal lebih berkuasa untuk mengendalikan hidupnya daripada dirinya sendiri.
e. Faktor-faktor yang Dapat Merubah Locus of Control
Menurut Phares Rosita, 2005:34, Locus of Control yang telah dikembangkan oleh individu dapat berubah karena faktor-faktor sebagai
berikut. 1.
Usia Seiring anak berkembang, ia menjadi seorang manusia yang lebih
efektif, sehingga ia meningkatkan kepercayaan bahwa dirinya mampu mengendalikan bermacam-macam hal dan kejadian dalam hidupnya.
Dengan kata lain, locus of control bergerak dari kecenderungan eksternal ke arah internal sejalan dengan pertambahan usia.
2. Pengalaman akan suatu perubahan Penelitian Kiehlbauch Rosita, 2005:35 menemukan bahwa teman
serumah yang masih baru menunjukkan locus of control yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
relatif lebih eksternal daripada teman serumah yang telah lebih lama bersama. Locus of control teman serumah yang akan berpisah juga
cenderung bergeser ke arah eksternal. Keadaan yang cenderung labil dan tidak pasti selama masa-masa transisi mendorong locus of
control individu ke arah eksternal. 3. Generalitas dan stabilitas perubahan
Peristiwa-peristiwa yang membawa perubahan seperti perang, skandal politik, bom nuklir dan eksperimen ternyata dapat berpengaruh pada
locus of control. Kecenderungan ke arah locus of control eksternal meningkat sejalan dengan pengalaman perubahan peristiwa spesifik
dan insidental seperti kekecewaan pada keputusan-keputusan politik pemerintah, menang lotere, dan eksperimen. Peristiwa-peristiwa
tersebut terjadi di luar prediksi dan rutinitas individu sehingga ia merasa kehilangan kemampuan untuk menganalisa dan
mempersiapkan diri terhadap jalannya peristiwa-peristiwa dalam hidup mereka.
4. Pelatihan dan pengalaman Seperti halnya kapasitas-kapasitas kognitif lain, locus of control dapat
dilatih untuk didorong ke arah salah satu kecenderungan tertentu. Locus of control dapat berubah karena pengalaman-pengalaman yang
meningkatkan kemandirian, tanggung jawab pribadi, dan kemampuan untuk menguasai keadaan.