Identifikasi Masalah Tingkat daya juang siswa mengikuti sistem pendisiplinan di sekolah dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi
14
merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan dan mencapai impiannya secara gigih.
Nashori Noprianti. 2015 berpendapat bahwa daya juang merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kecerdasannya
untuk mengarahkan diri dan mengubah cara pandang maupun perilakunya ketika berhadapan dengan situasi yang dapat membuatnya tidak berdaya.
Secara ringkas, Leman Agusta. 2015 menyebutkan daya juang sebagai kemampuan seseorang dalam mengatasi rintangan.
Menurut Rahmah Lestari. 2014 daya juang adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan dan mencapai tujuan masa depan
secara gigih. Lestari 2014 mengatakan bahwa daya juang merupakan kecerdasan seseorang dalam menghadapi rintangan atau kemalangan
dalam hidupnya. Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
daya juang merupakan kemampuan seseorang untuk mengarahkan dirinya agar mampu untuk menghadapi dan mengatasi rintangan dalam situasi
yang sulit dengan berfokus pada sesuatu yang ingin dicapai. Daya juang membantu seseorang untuk melewati rintangan yang terjadi dalam
kehidupan. Dengan adanya daya juang, seseorang mampu mencari jalan keluar dari rintangan yang dihadapi.
15
2. Faktor yang Mempengaruhi Daya Juang Menurut Stoltz 2007, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan. Faktor-faktor tersebut membentuk daya juang seseorang.
a Daya saing Daya juang seseorang dapat terlihat melalui responsnya terhadap
kesulitan. Orang yang memiliki daya juang tinggi akan menanggapi kesulitan secara konstruktif, yaitu menggunakan energi, fokus, dan
tenaganya sesuai dengan yang diperlukan agar dapat berhasil dalam persaingan. Orang yang memiliki daya juang rendah akan lebih
destruktif sehingga mudah berhenti berusaha dalam persaingan. b Produktivitas
Respons terhadap kesulitan-kesulitan yang terjadi mempengaruhi kinerja seseorang. Ketika seseorang menanggapi kesulitan secara
konstruktif, produktivitasnya jauh lebih baik dibandingkan yang menanggapi secara destruktif. Hal ini dibuktikan dengan penelitian
Seligman 2005 bahwa orang yang merespons kesulitan dengan senang hati akan memiliki kinerja yang bagus, lebih produktif, dan
lebih lama bertahan dengan berbagai tugas yang diberikan dibandingkan dengan yang merespons kesulitan dengan tidak senang
hati. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI