13 Sikap apatis berkurang.
14 Penerimaan terhadap individu lebih besar.
15 Hasil belajar lebih mendalam.
16 Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
b. Kekurangan Think-Pair-Share
Kekurangan think-pair-share sebagai berikut: 1
Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas. 2
Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas. 3
Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor. 4
Lebih sedikit ide yang muncul. 5
Jika ada perselisihan, tidak ada penengah. 6
Menggantungkan pada pasangan. 7
Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya.
8 Metode pembelajaran think-pair-share belum banyak diterapkan di
sekolah. 9
Sangat memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru, waktu pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi secara
maksimal. 10
Menyusun bahan ajar setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan taraf berfikir anak.
11 Mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara
mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi
siswa. 12
Sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas.
13 Jumlah kelompok yang terbentuk banyak.
14 Sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling
mengganggu antar siswa karena siswa baru tahu metode TPS.
D. Penelitian Yang Relevan
Berbagai penelitian telah dilakukan guna membuktikan keefektifan pendekatan
pembelajaran kooperatif
metode think-pair-share
dalam meningkatkan pemahaman, motivasi, prestasi maupun hasil belajar siswa di
sekolah. Salah satunya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Adib yang mengangkat judul: “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan
Metode Think-pair-share Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV SDN Manggis I Ngancar Kab.
Kediri ”. Kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut bahwa Adanya
peningkatan prestasi belajar siswa dapat di ketahui dengan meningkatnya aspek afektif, kognitif dan psikomotorik masing-masing siswa. Dari hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan metode think-pair-share
memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Ditunjukkan dengan meningkatnya aspek kognitif masing-masing siswa.
2. Penerapan Pembelajaran koperatif dengan metode think-pair-share sangat
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa serta meningkatnya aspek afektif dan
psikomotorik siswa pada setiap siklus.
41
Selain itu penelitian yang dilaksanakan oleh Meylany Pemugari yang mengangkat judul: “Penerapan Metode Think-pair-share Untuk Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Teori PKK Di SMP Negeri 3 Margasari-Tegal
”. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakannya maka dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan data hasil pengamatan dengan lembar
observasi didapatkan hasil sebelum dan sesudah penerapan metode think-pair- share keaktifan siswa sebesar 32 dengan kategori rendah, pada siklus I
meningkat sebesar 31 dimana pada siklus I keaktifan belajar siswa menjadi
41
Muhammad Adib, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan metode Think-Pair- Share dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam Kelas IV SDN Manggis I Ngancar Kab. Kediri, Skripsi S1 UIN Malang. Malang: 2010, h. 106, tidak dipublikasikan.