32 Dalam penelitian ini, tujuan pembelajaran kontekstual yang ingin
dicapai sebagai berikut. Pertama, membekali siswa berupa pengetahuan dan keterampilan yang lebih nyata. Kedua, memotifasi siswa dalam memahami
makna materi yang dipelajari dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Ketiga, mengembangkan minat
pengalaman siswa.
4. Asas-asas Pembelajaran Kontekstual
CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki asas-asas. Wina Sanjaya 2011: 264 menjelaskan bahwa CTL memiliki tujuh asas
sebagai berikut. a.
Konstruktivisme Konstruktivisme
adalah proses
membangun atau
menyusun pengetahuan baru dalam stuktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman
pribadi atau pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Menurut kontruktivisme, pengetahuan itu terbentuk dari dua faktor, yaitu objek yang
menjadi pengamatan dan kemampuan subjek untuk mengintrepetasikan objek tersebut.
Piaget Wina Sanjaya. 2006: 264 menyatakan ada tiga hakikat pengetahuan. Hakikat pertama yaitu, pengalaman bukanlah gambaran dunia
nyata belaka melainkan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek. Hakikat kedua yaitu, subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep,
dan struktur yang perlu untuk pengetahuan; dan pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. Hakikat ketiga yaitu, struktur konsepsi tersebut
33 membentuk pengetahuan bila konsepsi tersebut berlaku saat berhadapan
dengan pengalaman-pengalaman seseorang. Pendapat Piaget tersebut yang mendasari diterapkannya asas konstruktivisme dalam pembelajaran CTL,
siswa didorong untuk mampu mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata.
b. Inkuiri
Inkuiri artinya proses pembelajarannya didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Melalui proses itulah
siswa diharapkan dapat berkembang secara utuh baik intelektual, mental, emosional, maupun pribadinya. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan
melalui lima langkah, yaitu sebagai berikut. Pertama, merumuskan masalah. Kedua, mengajukan hipotesis. Ketiga, mengumpulkan data. Keempat,
menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan. Kelima, membuat kesimpulan.
c. Bertanya
Questioning
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya merupakan refleksi dari keingintahuan siswa. Dalam proses
pembelajaran CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukannya sendiri. Peran bertanya
merupakan hal penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang
dipelajarinya.