64
reliabel, dan instrumen angket minat belajar siswa sebanyak 9 butir pernyataan yang juga dinyatakan valid serta reliabel.
Setelah dilakukan uji validasi dan reliabilitas selanjutnya anket tersebut digunakan untuk pengambilan data pada sampel dan hasilnya disajikan dalam
bentuk tabulasi data lampiran 7, 8, 9, 10 agar bisa digunakan di dalam uji analisis dan uji hipotesis. Deskripsi data yang disajikan menggunakan teknik
statistik deskriptif yang tujuannya lebih pada penggambaran data. Data yang diperoleh di lapangan disajikan dalam bentuk diskripsi dari masing-masing
variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Disamping itu juga disajikan tabel distribusi frekuensi, histogram distribusi frekuensi dan
kecenderungan skor. Selanjutnya data yang sudah dikategorikan dilakukan uji analisis regresi.
Sebelum dilakukan uji regresi dilakukan uji prasyarat analisis yakni uji linieritas dan uji multikolinieritas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
uraian berikut :
a. Fasilitas Belajar
Data variabel ini diperoleh melalui angket dengan jumlah item sebanyak 20. Adapun skor yang digunakan dalam angket tersebut adalah
1 sampai 5, sehingga berdasarkan skor tersebut maka variabel fasilitas belajar memiliki rentang skor dari 20 sampai 100. Berdasarkan data
induk angket yang diperoleh dari responden pada penelitian ini yang telah ditabulasi lihat pada tabel tabulasi data di lampiran 7. Maka
variabel fasilitas belajar diperoleh skor terendah adalah 40 dan skor
65
tertinggi adalah 91, mean M sebesar 71.10, mean ideal Mi sebesar 65,5 dan standar deviasi ideal SDi sebesar 8,5. Adapun penentuan
distribusi frekuensi data tentang variabel fasilitas belajar dapat dilihat dengan cara :
1 Menghitung jumlah kelas interval K
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 150
= 1 + 3,3 . 2,176 = 8,181
Jadi jumlah kelas interval 8 2 Menghitung rentang data
= data terbesar – data terkecil + 1 = 91 – 40 +1
= 52 Jadi, rentang datanya adalah 52.
3 Menghitung panjang kelas Yaitu rentang data dibagi jumlah kelas = 52 : 8 = 6,5 Sehingga
panjang kelas yang digunakan adalah 7. 4 Menyusun interval kelas
Tabel 3. Distribusi frekuensi data fasilitas belajar
No. Kelas Interval
Frekuensi Relatif
Komulatif
1. 40 – 46
1 0,667
0,67 2.
47 – 52 1
0.667 1,34
3. 53 – 59
11 7,33
8,67 4.
60 – 65 23
15,33 24,00
5. 66 – 72
53 35,33
59,33
66
No. Kelas Interval
Frekuensi Relatif
Komulatif
6. 73 – 78
32 21,33
80,67 7.
79 – 85 24
16,00 96,67
8. 86 – 91
5 3,333
100
Jumlah 150
100 5 Grafik Histogram
Berdasarkan tabel 6, maka histogram frekuensi data fasilitas belajar adalah seperti pada gambar 1 di bawah ini :
Gambar 2. Histogram frekuensi data Fasilitas Belajar
6 Frekuensi kategori Fasilitas Belajar Tabel 4. Frekuensi kategori Fasilitas Belajar
No. Skor siswa
Frekuensi Relatif
Kategori
1. 78,25 – 91
29 19
Sangat tinggi 2.
69,75 – 78,25 54
36 Tinggi
3. 61,25 – 69,75
49 33
Cukup 4.
52,75 – 61,25 16
11 Kurang
5. 40 – 52,75
2 1
Rendah Berdasarkan tabel di atas, frekuensi fasilitas belajar pada
kategori sangat tinggi sebesar 19. Frekuensi fasilitas belajar
10 20
30 40
50 60
40 – 46
47 – 52
53 – 59
60 – 65
66 – 72
73 – 78
79 – 85
86 – 91
1 1
11 23
53 32
24 5
Frekuensi Data Fasilitas Belajar
40 – 46 47 – 52
53 – 59 60 – 65
66 – 72 73 – 78
79 – 85 86 – 91
67
kategori tinggi sebesar 36. Frekuensi fasilitas belajar pada kategori cukup sebesar 33. Frekuensi fasilitas belajar pada
kategori kurang sebesar 11. Frekuensi fasilitas belajar pada kategori rendah sebesar 1.
Gambar 3. Diagram lingkaran frekuensi kategori Fasilitas Belajar
Jadi data yang diperoleh dan digambarkan dalam diagram di atas menunjukkan bahwa fasilitas belajar di SMK Muhammadiyah
Prambanan termasuk tinggi.
b. Motivasi Belajar Siswa