42 siswa. Perhatian guru ketika mengadakan evaluasi bukan hanya pada materi
pembelajaran saja, tetapi juga memperhatikan keobjektivitasan penilaian yang sesuai dengan kompetensi sosial guru. Ketika guru akan mengadakan kegiatan
evaluasi, guru wajib mengetahui standard dari materi yang diajarkan, sehingga proses evaluasi dilakukan berdasarkan standard yang telah ditetapkan tersebut.
Secara keseluruhan evaluasi membutuhkan kompetensi pedagogik, sosial dan profesional untuk mengevaluasi siswa baik dalam sisi keilmuan maupun dalam
sisi perilaku siswa yang mengutamakan objektivitas dalam setiap penilaian yang dilakukan berdasarkan pada standard kompetensi yang ditetapkan.
E. Sertifikasi Guru
1. Pengertian sertifikasi
Pengertian sertifikasi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 pasal 1 adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikat pendidik
adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.
Geoff Whitty mengemukakan bahwa sertifikasi guru sebetulnya merupakan sebuah strategi baru dalam pembaharuan sistem pendidikan akibat dari
pengaruh sistem ekonomi neo-liberal. Pengaruh neo-liberal tersebut menurut Geoff Whitty adalah, “dissempower centralized educational bureaucracies and
create in their place devolved system of schooling, entailing significant degrees of institutional autonomy and a variety of forms of school
– based management and administration”, yang berarti bahwa pengaruh pemerintah terhadap sekolah -
43 sekolah semakin berkurang, sekolah-sekolah lebih diberikan otonomi untuk
mengelola proses pendidikan dan pembelajarannya serta membuat kebijakan - kebijakan yang lebih relevan dengan kondisi sekolah.
2. Tujuan dan manfaat sertifikasi
Melalui sertifikasi terdapat jaminan dan kepastian tentang status profesionalisme guru dan juga menunjukan bahwa pemegang lisensi atau sertifikat
memiliki kemampuan tertentu dalam memberikan layanan profesional kepada masyarakat.
a. Tujuan sertifikasi guru Marselus 2011: 76 mengemukakan bahwa tujuan sertifikasi yaitu:
1 sertifikasi dilakukan untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, 2 sertifikasi dilakukan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan, 3 sertifikasi untuk meningkatkan martabat guru,
4 sertifikasi untuk meningkatkan profesionalisme guru.
b. Manfaat sertifikasi guru Manfaat sertifikasi menurut Marselus 2011: 77, yakni:
1 melindungi profesi guru dari praktik – praktik yang tidak kompeten
yang dapat merusak citra guru, 2 melindungi masyarakat dari praktik
– praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional,
3 meningkatkan kesejahteraan guru.
3. Sertifikasi guru dan era baru profesionalisme guru di Indonesia