114
b. Kinerja guru sebagai pembimbing
Kegiatan belajar mengajar memuat unsur pengajaran dan unsur bimbingan yang menjadi suatu kesatuan yang berkesinambungan dalam mentransfer ilmu
kepada siswa. Guru sebagai pembimbing berkaitan dengan tugas dalam memahami karakter masing
– masing siswa yang dilanjutkan dengan memberikan arahan pada siswa mengenai pengelolaan bakat yang dimiliki, karena pada
dasarnya siswa memiliki bakat dan minat yang bervariasi, sehingga pembimbingan guru dilakukan seiring dengan pengajaran yang diberikan untuk
memaksimalkan potensi siswa. Terkait dengan kinerja guru sebagai pembimbing, berikut dipaparkan dalam tabel perihal kinerja guru bersertifikat pendidik dilihat
dalam dimensi guru sebagai pembimbing.
115 Tabel 21. Deskripsi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik dalam Pelaksanaan
Tupoksi Guru sebagai Pembimbing
No Indikator
Sub- Indikator
S SS
SR J
TP F
f F
f f
a Memberi
bimbingan tentang gaya
pembelajaran 1. Merencanakan
variasi pembelajaran
28 45
26 41
9 14
- -
- -
2. Implementasi gaya pembelajaran
25 39,7
23 36,5
13 20,6
2 3,2
- 3. Pemberian
bimbingan khusus bagi siswa yang
membutuhkan 19
30 28
45 14
22 1
1,6 1
1,6
b Mencari
kekuatan dan kelemahan
siswa 4.
Pendalaman karakter siswa saat
KBM 25
39,7 31
49,2 6
9,6 1
1,6 -
- 5.
Berkomunikasi dengan orangtua
siswa 19
30 19
30 23
37 2
3 -
- 6.
Membimbing kelemahan siswa
18 28,6
23 36,5
21 33,3
1 1,6
- -
7. Menyalurkan
potensi siswa 17
27 29
46 16
25,4 1
1,6 -
-
c Memfasilitasi
pengembanga n potensi
siswa 8.
Mengadakan kegiatan yang
mendorong siswa untuk berprestasi
18 28,6
32 50,8
11 17,5
1 1,6
1 1,6
9. Mengadakan
kegiatan yang berkaitan dengan
pengaktualisasian potensi
9 14
24 38
23 37
7 11
- -
10. Pembelajaran yang melatih kreativitas
siswa 23
36,5 16
25,4 21
33,3 3
4,8 -
-
d Berkomunika
si efektif 11. Komunikasi efektif
baik lisan dan tertulis kepada
siswa 38
60,3 17
27 8
12,7 -
- -
- 12. Memancing siswa
merespon pertanyaan
32 50,8
22 34,9
8 12,7
1 1,6
- -
e Memberikan
latihan kepada siswa
13. Penyusunan tugas siswa
27 42,9
24 38,1
12 19
- -
- -
14. Pemberian tugas secara tertulis
maupun tidak tertulis
15 23,8
14 22,2
19 30,2
13 20,6
2 3,2
f Memberikan
penghargaan kepada siswa
15. Rancangan metode penghargaan siswa
15 23,8
18 28,6
25 39,7
5 7,9
- -
16. Standar perolehan penghargaan
11 17,5
24 38,1
22 34,9
6 9,5
- -
17. Wujud penghargaan
15 23,8
20 31,8
21 33,3
6 9,5
1 1,6
g Mengenal
masalah siswa dalam
belajar dan membantu
memecahkan 18. Pembimbingan
siswa bermasalah 18
29 24
38 19
30 2
3 -
- 19. Menjalin
komunikasi kepada orangtua siswa
untuk memecahkan masalah
23 36,5
24 38,1
14 22,2
1 1,6
1 1,6
Rata-rata -
33 -
36,6 -
25,5 -
4,4 -
0,5
116 Berdasarkan pada tabel 22 perihal deskripsi kinerja guru sekolah dasar
bersertifikat pendidik dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru sebagai pembimbing maka menghasilkan penjelasan sebagai berikut.
1 Memberi bimbingan gaya pembelajaran a Merencanakan variasi pembelajaran
Berdasarkan tabel tersebut, sebanyak 28 guru 45 selalu merencanakan variasi yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
Sebanyak 26 guru 41 memiliki kinerja 80-99 dalam merencanakan variasi pembelajaran, tetapi ada kalanya tidak memiliki rencana dalam
variasi pembelajaran, dan sebanyak sembilan 9 guru 14 memiliki persentase dalam merencanakan variasi pembelajaran sebesar 60-79
yang berarti bahwa guru tersebut sering merencanakan variasi pembelajaran, tetapi dalam hal tertentu perencanaan variasi tersebut tidak
dilakukan. b Implementasi gaya pembelajaran
Berdasarkan pada pemaparan tabel bahwa sebanyak 25 guru 39,7 selalu mengimplementasi gaya pembelajaran saat proses belajar mengajar.
Sebanyak 23 guru 36,5 memiliki kinerja dengan persentase 80-99 dalam pengimplementasian gaya pembelajaran di kelas yang berarti
bahwa hampir setiap pembelajaran guru mengimplementasikan gaya pembelajaran yang baik, walaupun ada kalanya hal tersebut tidak
dilakukan karena kondisi di kelas sedang tidak memungkinkan. Sebanyak 13 guru 20,6 memiliki persentase kinerja sebesar 60-79 yang artinya
117 guru sering mengimplementasikan gaya pembelajaran di kelas sebesar
persentase tersebut, dan selebihnya pembelajaran dilakukan dengan kondisi yang dihasilkan ketika mengikuti materi yang sedang diajarkan,
dan sebanyak dua 2 guru 3,2 memiliki kinerja pengimplementasian gaya pembelajaran 60 yang artinya guru tersebut jarang melakukan
implementasi gaya belajar yang baik dan selebihnya melakukan pembelajaran dengan mengikuti kondisi yang dihasilkan ketika sedang
terjadi proses belajar mengajar. c Pemberian bimbingan khusus bagi siswa yang membutuhkan
Kondisi siswa yang beragam menuntut guru untuk memberikan perhatian khusus bagi siswa tertentu yang mengalami kesulitan dalam
belajar atau mengikuti pembelajaran. Berdasarkan pada tabel menjelaskan perihal pemberian bimbingan khusus bagi siswa yang membutuhkan
bantuan ekstra yakni sebanyak 19 guru 30 selalu memberikan pembimbingan khusus bagi siswa yang membutuhkan pembimbingan
lebih dalam hal belajar. Sebanyak 28 guru 45 memiliki kinerja sebesar 80-99 dan masuk kategori sangat sering yang artinya guru tersebut
hampir selalu melakukan pembimbingan khusus bagi siswa tertentu yang membutuhkan bimbingan lebih banyak, walaupun ada kalanya hal
tersebut tidak dilakukan. Sebanyak 14 guru 22 memiliki kinerja sebesar 60-79 yang artinya guru sering melakukan pembimbingan
khusus bagi siswa yang membutuhkan bimbingan lebih dalam, tetapi selebihnya dari persentase tersebut guru kurang memperhatikan aspek
118 pembimbingannya khusus secara personal dan lebih memprioritaskan
pembimbingan secara menyeluruh. Sebanyak satu 1 guru 1,6 memiliki persentase kinerja 60 dan masuk dalam kategori jarang yang
berarti bahwa guru tersebut jarang melakukan pembimbingan khusus bagi siswa secara personal dan cenderung melakukan pembimbingan secara
menyeluruh ketika pembelajaran berlangsung, serta dengan jumlah dan persentase yang sama yakni satu 1 guru 1,6 mengaku tidak pernah
melakukan pembimbingan khusus secara personal kepada siswa, melainkan melakukan pembimbingan kepada semua siswa sekaligus yang
dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. 2 Mencari kekuatan dan kelemahan siswa
a Pendalaman karakter siswa saat KBM Mendalami karakter siswa adalah salah satu hal yang dilakukan untuk
mencari kekuatan atau kelemahan siswa. Berdasarkan pada data dalam tabel tersebut, bahwa sebanyak 25 guru 39,7 selalu melakukan
pendalaman karakter siswa saat KBM. Sebanyak 31 guru 49,2 memiliki kinerja dengan persentase sebesar 80-99 yang berarti bahwa
guru sangat sering mendalami karakter siswa saat PBMKBM, dan selebihnya pendalaman karakter dilakukan di luar KBM dengan menjalin
komunikasi dengan orangtua siswa perihal karakter yang dimiliki. Sebanyak enam 6 guru 9,6 memiliki kinerja dengan persentase
sebesar 60-79 yang berarti bahwa guru sering mendalami karakter siswa saat KBM dan selebihnya pendalaman karakter siswa dilakukan di luar
119 KBM yang melibatkan orangtua siswa, dan sebanyak satu 1 guru 1,6
memiliki kinerja 60 yang berarti bahwa guru jarang mendalami karakter siswa saat KBM dan pendalaman karakter siswa lebih banyak
dilakukan di luar jam pelajaran seperti ketika bermain dan dapat juga dilakukan dengan mencari tahu karakter siswa melalui hubungan
komunikasi dengan orangtua siswa. b Berkomunikasi dengan orangtua siswa
Berdasarkan pada data yang dipaparkan dalam tabel, sebanyak 19 guru 30 selalu menjalin komunikasi dengan orangtua siswa untuk
mengetahui perkembangan siswa saat di rumah. Kondisi yang sama antara jumlah dan persentasenya yaitu sebanyak 19 guru 30 memiliki kinerja
80-99 yang artinya bahwa guru sangat sering menjalin komunikasi dengan orangtua siswa untuk menciptakan kondisi yang sejalan antara
guru dengan orangtua siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebanyak 23 guru 37 memiliki kinerja sebesar 60-79 yang artinya
bahwa guru sering berkomunikasi dengan orangtua siswa untuk mengetahui perkembangan siswa saat di rumah, dan selebihnya guru
melakukan pengamatan sendiri untuk mengetahui perkembangan siswa yang dilakukan ketika KBM berlangsung. Sebanyak dua 2 guru 3
memiliki persentase sebesar 60 yang artinya guru mengaku jarang melakukan komunikasi dengan orangtua siswa dan cenderung melakukan
sendiri pengamatan perkembangan siswa ketika KBM atau ketika siswa sedang beraktivitas di lingkungan sekolah.
120 c Membimbing kelemahan siswa
Keberagaman siswa membawa guru dapat melihat sisi kelemahan siswa dalam belajar, sehingga pembimbingan terhadap kelemahan siswa
dapat dilakukan untuk menekan kelemahan siswa tersebut. Data yang dipaparkan dalam tabel tersebut menerangkan bahwa sebanyak 18 guru
28,6 selalu membimbing kelemahan siswa ketika menemui keadaan bahwa siswanya memiliki kelemahan tertentu dalam belajar. Sebanyak
23 guru 36,5 dengan kinerja sebesar 80-99 yang artinya guru sangat sering membimbing kelemahan siswa dalam belajar, dan selebihnya
pembimbingan dilakukan dengan menggunakan bantuan teman yang ada di kelas sebagai umpan pembimbingan yang dilakukan guru. Sebanyak 21
guru 33,3 memiliki kinerja sebesar 60-79 dalam pembimbingan terhadap kelemahan yang dimiliki siswa yang artinya guru sering
melakukan pembimbingan kelemahan siswa di kelas, tetapi juga melakukan pembimbingan melalui orangtua siswa dengan menjalin
komunikasi dengan orangtua siswa agar turut serta dalam pembimbingan kelemahan siswa di rumah. Sebanyak satu 1 guru 1,6 memiliki
persentase kinerja 60 yang artinya guru jarang melakukan pembimbingan kelemahan siswa di kelas karena keterbatasan waktu,
sehingga selebihnya guru menjalin kerjasama dengan orantua siswa untuk turut serta dalam pembimbingan kelemahan siswa ketika di rumah.
121 d Menyalurkan potensi siswa
Berdasarkan tabel menyebutkan bahwa 17 guru 27 selalu memberikan lahan untuk siswa dalam menyalurkan potensi yang dimiliki
dengan selalu membimbing potensi tersebut. Sebanyak 29 guru 46 memiliki kinerja dalam hal penyaluran potensi siswa sebesar 80-99
yang artinya bahwa guru sangat sering membimbing potensi siswa untuk terus dikembangkan, walaupun ada kalanya hal tersebut tidak bisa
dilakukan karena terbentur dengan tuntutan pemahaman materi yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Sebanyak 16 guru 25,4 memiliki
kinerja sebesar 60-79 dalam penyaluran potensi siswa yang berarti guru sering membimbing siswa dalam penyaluran potensi siswa, tetapi
selebihnya guru menyerahkan kebebasan siswa untuk mengembangkan secara mandiri potensi yang dimiliki. Sebanyak satu 1 guru 1,6
memiliki kinerja 60 yang artinya guru jarang memberikan bimbingan terhadap potensi yang dimiliki siswa dan selebihnya guru memberikan
kebebasan siswa untuk mengelola potensinya secara mandiri. 3 Memfasilitasi pengembangan potensi siswa
a Mengadakan kegiatan menarik yang mendorong siswa untuk berprestasi Pemaparan dalam tabel 23 menyebutkan bahwa sebesar guru
berjumlah 18 28,6 dengan tergolong dalam kategori selalu yang artinya guru tersebut selalu memfasilitasi siswa dalam pengembangan
potensi yang dimiliki dan selalu mengadakan kegiatan untuk mendorong siswa berprestasi. Sebanyak 32 guru 50,8 memiliki kinerja 80-99
122 yang artinya guru sangat sering dalam mengadakan kegiatan untuk
mendorong siswa berprestasi dalam rangka memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensinya, walaupun ada kalanya tidak dilakukan
karena guru mengalami keterbatasan waktu untuk memberikan ruang yang cukup bagi siswa dalam pengembangan potensi saat KBM.
Sebanyak 11 guru 17,5 memiliki persentase kinerja sebesar 60-79 yang masuk dalam kategori sering yang artinya dengan persentase
tersebut guru sering memfasilitasi pengembangan potensi yang dimiliki siswa dengan mengadakan kegiatan yang mendorong siswa dalam
berprestasi, dan selebihnya guru tidak mengadakan kegiatan tersebut karena kondisi pembelajaran yang kurang mendukung untuk selalu
mengadakan kegiatan tersebut. Sebanyak satu 1 guru 1,6 memiliki kinerja 60 yang artinya guru tersebut jarang mengadakan kegiatan
yang bervariasi untuk mendorong siswa berprestasi, karena selebihnya guru memprioritaskan penyampaian pembelajaran sesuai dengan materi.
Sebanyak satu 1 guru 1,6 tergolong dalam kategori tidak pernah yang berarti guru tersebut tidak pernah mengadakan kegiatan yang
menarik yang dapat memicu siswa untuk berprestasi di kelas. b Mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pengaktualisasian potensi
Berdasarkan pada tabel tersebut terkait pengadaan kegiatan pengaktualisasian potensi bahwa sebanyak sembilan 9 guru 14 selalu
mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pengaktualisasikan potensi siswa. Sebanyak 24 guru 38 memiliki kinerja sebesar 80-99 yang
123 berarti bahwa guru tersebut sangat sering mengadakan kegiatan yang
berkaitan dengan aktualisasi potensi siswa, walaupun ada kalanya guru tidak mengadakan kegiatan tersebut karena keterbatasan waktu untuk
melatih pengembangan potensi siswa. Sebanyak 23 guru 37 memiliki kinerja sebesar 60-79 yang masuk dalam kategori sering yang artinya
bahwa dalam
persentase tersebut
guru mengadakan
kegiatan pengaktualisasian potensi siswa, dan selebihnya guru tidak memberikan
pelatihan tersebut karena keterbatasan waktu untuk pembimbingan. Sebanyak tujuh 7 guru 11 memiliki persentase kinerja sebesar 60
yang masuk dalam kategori jarang yang artinya bahwa guru jarang mengadakan
kegiatan yang
berkaitan dengan
membimbing pengaktualisasian potensi siswa, dan selebihnya guru menyarankan siswa
untuk melakukan pengembangan potensi secara mandiri karena keterbatasan waktu yang ada di sekolah untuk diadakannya
pembimbingan dalam pengaktualisasian potensi. c Pelatihan kreativitas siswa
Berdasarkan pada tabel bahwa sejumlah 23 guru 36,5 memiliki kinerja 100 dalam melatih kreativitas siswa dan tergolong dalam
kategori selalu yang artinya bahwa guru selalu melatih kekreativitasan siswa dengan mengadakan kegiatan yang bervariasi. Sebanyak 16 guru
25,4 memiliki kinerja 80-99 dan masuk dalam kategori sangat sering yang berarti bahwa guru sangat sering dalam pelatihan kreativitas
siswa dengan mengadakan kegiatan yang bervariasi, walaupun ada
124 kalanya variasi kegiatan ini tidak bisa dilakukan karena terbentur dengan
pembelajaran yang lainnya. Sebanyak 21 guru 33,3 memiliki kinerja sebesar 60-79 dalam pelatihan kreativitas siswa dan masuk dalam
kategori sering yang artinya bahwa guru sering mengadakan kegiatan yang bervariasi untuk mengembangkan kreativitas siswa, tetapi
selebihnya guru mengadakan kegiatan yang lebih berkaitan dengan materi yang harus dikuasai oleh siswa, dan sebanyak tiga 3 guru 4,8
memiliki kinerja 60 dan dalam kategori jarang yang artinya guru jarang memberikan kegiatan yang bervariasi kepada siswa karena guru
memprioritaskan kesesuaian kegiatan dengan kompetensi tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
4 Berkomunikasi efektif a Komunikasi lisan dan tertulis kepada siswa
Menjalin komunikasi tidak hanya secara lisan saja, tetapi juga tulisan yaitu dengan menggunakan tulisan yang ditulis guru kepada siswa melalui
buku tugas siswa yang dapat memotivasi siswa untuk semakin giat belajar atau giat dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan pada tabel bahwa
sebanyak 38 guru 60,3 memiliki kinerja 100 yang berarti bahwa guru selalu menjalin komunikasi lisan maupun tertulis terhadap siswa.
Sebanyak 17 guru 27 memiliki kinerja sebesar 80-99 yang artinya bahwa hampir setiap pembelajaran guru menjalin komunikasi baik lisan
maupun tertulis terhadap siswa dan selebihnya guru hanya berkomunikasi secara lisan saja tanpa berkomunikasi secara tertulis. Sebanyak delapan
125 8 guru 12,7 memiliki kinerja 60-79 yang berarti bahwa guru sering
berkomunikasi lisan dan tertulis kepada siswa, dan selebihnya guru memprioritaskan berkomunikasi lisan saja dalam menyampaikan
pembelajaran dan pesan kepada siswa. b Memancing siswa untuk merespon pertanyaan
Membimbing siswa untuk berani merespon pertanyaan guru dapat dilakukan dengan cara memancing siswa dengan pertanyaan yang
menggunakan tata bahasa menarik. Indikator kemenarikan penggunaan tata bahasa ketika melontarkan pertanyaan dapat dilihat dari antusiasme
siswa untuk berusaha menjawab pertanyaan tersebut. semakin banyak siswa yang berusaha menjawab semakin menarik pula pertanyaan yang
dilontarkan guru tersebut, begitu juga sebaliknya semakin sedikit siswa yang berusaha menjawab pertanyaan dari guru, berarti guru kurang
menggunakan tata bahasa yang menarik. Berdasarkan data dalam tabel disebutkan bahwa sebanyak 32 guru 50,8 memiliki kinerja 100 yang
berarti bahwa guru selalu menggunakan tata bahasa yang menarik dan mudah dipahami untuk memancing siswa merespon pertanyaan yang
diajukan guru. Sebanyak 22 guru 34,9 memiliki kinerja sebesar 80- 99 yang berarti bahwa dalam memancing siswa untuk merespon
pertanyaan, guru sangat sering menggunakan bahasa yang menarik dan mudah dipahami, walaupun ada kalanya guru kurang memperhatikan
aspek tersebut. Sebanyak delapan 8 guru 12,7 memiliki kinerja 60- 79 dan termasuk dalam kategori sering yang artinya guru sering
126 menggunakan bahasa yang menarik dan mudah dipahami ketika
mengajukan pertanyaan kepada siswa, dan selebihnya guru kurang memperhatikan aspek kemenarikan dalam penggunaan tata bahasa
tersebut ketika akan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sebanyak satu 1 guru 1,6 memiliki kinerja sebesar 60 dan masuk kategori
jarang yang berarti bahwa guru tersebut jarang memperhatikan penggunaan tata bahasa yang menarik ketika mengajukan pertanyaan
kepada siswa. 5 Memberikan latihan kepada siswa
a Penyusunan tugas untuk siswa Data dalam tabel menyebutkan bahwa sebanyak 27 guru 42,9
tergolong dalam kategori selalu dalam melakukan penyusunan tugas untuk siswa. Sebanyak 24 guru 38,1 memiliki kinerja sebesar 80-99
yang masuk dalam kategori sangat sering yang berarti bahwa guru sangat sering menyusun tugas untuk siswa, tetapi ada mata pelajaran tertentu
tidak menyusun tugas baru dan menggunakan referensi lama. Sebanyak 12 guru 19 memiliki persentase kinerja 60-79 dan masuk dalam
kategori sering yang berarti bahwa guru sering menyusun tugas untuk siswa, tetapi selebihnya guru menggunakan referensi lama dalam
pemberian tugas siswa. b Pemberian tugas secara tertulis maupun tidak tertulis
Pemberian tugas adalah salah satu wujud pelatihan siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kreativitas siswa. Pemberian tugas
127 tidak hanya berupa tugas tertulis saja, tetapi juga tugas tidak tertulis.
Berdasarkan data dalam tabel dijelaskan bahwa 15 guru 23,8 termasuk pada kategori selalu yang berarti bahwa guru selalu
memberikan tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun tidak tertulis secara bersamaan. Sebanyak 14 guru 22,2 memiliki kinerja 80-99
dan masuk kategori sangat sering yang artinya yaitu guru sangat sering melakukan pemberian tugas tertulis dan tidak tertulis bagi siswa, tetapi
ada kalanya guru tidak memberikan tugas dengan jenis tugas secara bersamaan karena tugas disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Sebanyak 19 guru 30,2 memiliki persentase kinerja sebesar 60-79 yang tergolong kategori sering yang berarti bahwa guru sering
memberikan tugas tertulis dan tidak tertulis secara bersamaan, tetapi selebihnya guru tidak memberikan tugas secara bersamaan melainkan
bergantian yang disesuaikan dengan kondisi materi. Sebanyak 13 guru 20,6 memiliki kinerja 60 dan tergolong kategori jarang yang
artinya guru jarang melakukan pemberian tugas secara bersamaan dan menyesuaikan dengan kondisi materi pelajaran yang sedang berlangsung.
Sebanyak dua 2 guru 3,2 tergolong dalam kategori tidak pernah yang artinya guru tidak pernah memberikan tugas tertulis dan tugas tidak
tertulis siswa secara bersamaan, tetapi memberikan tugas secara bergantian.
128 6 Memberikan penghargaan kepada siswa
a Rancangan metode penghargaan siswa Berdasarkan pada data dalam tabel bahwa 15 guru 23,8 termasuk
dalam kategori selalu yang artinya guru selalu merancang metode penghargaan bagi siswa sebelum mengimplementasikannya. Sebanyak 18
guru 28,6 memiliki persentase kinerja sebesar 80-99 dan termasuk dalam kategori sangat sering yang berarti bahwa guru hampir selalu
membuat rancangan penghargaan bagi siswa, tetapi ada kalanya guru tidak merancang metode penghargaan yang baru karena menggunakan
metode penghargaan yang lama. Sebanyak 25 guru 39,7 memiliki kinerja 60-79 yang tergolong pada kategori sering yang berarti bahwa
guru sering merancang metode penghargaan baru bagi siswa, tetapi ada satu kondisi guru tidak merancang metode penghargaan karena
menggunakan metode yang pernah digunakan dalam tahun ajaran lalu. Sebanyak 5 guru 7,9 memiliki kinerja 60 sehingga masuk dalam
kategori jarang yang berarti bahwa guru jarang merancang metode penghargaan bagi siswa dan selebihnya menggunakan metode
penghargaan yang lama karena dengan pertimbangan masih dalam satu kurikulum yang sama sehingga tidak mempunyai perbedaan yang
signifikan. b Standar perolehan penghargaan
Berdasarkan data pada tabel bahwa sebanyak 11 guru 17,5 memiliki kinerja 100 dan masuk dalam kategori selalu yang artinya
129 bahwa guru selalu menentukan standar minimal untuk siswa yang
memperoleh penghargaan. Sebanyak 24 guru 38,1 memiliki kinerja sebesar 80-99 yang berarti bahwa guru sangat sering menentukan
standar minimal untuk siswa yang memperoleh penghargaan, dan selebihnya guru tidak menyusun standar baru untuk memberikan
penghargaan bagi siswa. Sebanyak 22 guru 34,9 memiliki kinerja 60- 79 yang berarti bahwa guru sering menentukan standar minimal siswa
untuk memperoleh penghargaan, tetapi selebihnya guru tidak menetapkan standar minimal tersebut dengan mempertimbangkan kondisi materi
dalam proses belajar di kelas, dan sebanyak enam 6 guru 9,5 memiliki kinerja 60 yang artinya bahwa guru jarang melakukan
standardisasi perolehan
penghargaan bagi
siswa dan
lebih memprioritaskan kesesuaian dengan kondisi kelas dalam penetapan
standarnya. c Wujud penghargaan
Berdasar pada data dalam tabel bahwa sebanyak 11 guru 17,5 memiliki persentase kinerja sebesar 100 yang artinya bahwa guru selalu
memberikan bentuk penghargaan yang bervariasi untuk siswa. Sebanyak 20 guru 31,8 memiliki kinerja sebesar 80-99 yang artinya bahwa
guru sangat sering melakukan variasi perwujudan penghargaan untuk siswa, tetapi dalam mata pelajaran tertentu guru tidak melakukan variasi
bentuk penghargaan karena menggunakan bentuk penghargaan yang sama dengan penghargaan lama. Sebanyak 21 guru 33,3 memiliki kinerja
130 dengan persentase sebesar 60-79 yang artinya bahwa guru sering
memberikan wujud penghargaan yang bervariasi untuk memberikan motivasi siswa, tetapi selebihnya guru melakukan penghargaan seperti
yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Sebanyak enam 6 guru 9,5 memiliki kinerja 60 yang artinya bahwa guru jarang
memberikan variasi penghargaan bagi siswa yang berprestasi dan cenderung memberikan penghargaan dalam bentuk yang sama dari ajaran
sebelumnya, dan sebanyak satu 1 guru 1,6 masuk dalam kategori tidak pernah yang artinya tidak pernah memberikan variasi dalam
perwujudan penghargaan bagi siswa, dan menggunakan bentuk penghargaan yang selalu sama kepada siswa yang berprestasi ketika
mengikuti pembelajaran. 7 Mengenal masalah siswa dalam belajar dan membantu dalam pemecahannya
a Pembimbingan bagi siswa yang bermasalah Ketika melakukan pembimbingan bagi siswa yang bermasalah,
berdasarkan pada tabel tersebut menerangkan bahwa sebanyak 18 guru 29 memiliki kinerja 100 yang artinya guru tersebut selalu
membimbing siswa bermasalah. Sebanyak 24 guru 38 memiliki persentase kinerja sebesar 80-99 yang artinya bahwa guru sangat sering
membimbing siswa yang bermasalah secara personal di kelas, tetapi ada kalanya tidak melakukan pembimbingan personal karena pembimbingan
dilakukan ketika pembelajaran berlangsung dan dilakukan secara bersamaan dengan siswa lainnya. Sebanyak 19 guru 30 memiliki
131 kinerja 60-79 yang artinya yakni guru sering membimbing siswa yang
mengalami masalah,
tetapi terkadang
tidak bisa
melakukan pembimbingan karena terkendala waktu sehingga pembimbingan
dilakukan secara bersama-sama dengan siswa yang lainnya, dan sebanyak dua 2 guru 3 memiliki kinerja 60 yang berarti bahwa guru jarang
membimbing siswa bermasalah secara personal dan cenderung melakukan bimbingan secara menyeluruh yang dilakukan ketika pembelajaran sedang
berlangsung. b Menjalin komunikasi kepada orangtua siswa untuk memecahkan masalah
Berdasar pada tabel bahwa sebanyak 23 guru 36,5 memiliki persentase kinerja sebesar 100 yang berarti bahwa guru selalu menjalin
komunikasi dengan orangtua siswa dalam memecahkan masalah belajar siswa. Sebanyak 24 guru 38,1 memiliki persentase kinerja sebesar 80-
99 yang berarti bahwa guru sangat sering dalam menjalin komunikasi dengan orangtua siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa,
walaupun selebihnya guru tidak melakukannya karena kondisi kelas yang ada kalanya kurang mendukung untuk menjalin komunikasi dengan
orangtua siswa tersebut. Sebanyak 14 guru 22,2 memiliki kinerja sebesar 60-79 yang artinya guru sering menjalin komunikasi dengan
orangtua siswa dalam rangka membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa terkait masalah belajar, tetapi selebihnya guru kurang
memperhatikan karena kondisi KBM yang juga harus menjadi fokus secara keseluruhan guru tersebut. Sebanyak satu 1 guru 1,6 memiliki
132 kinerja 60 yang berarti bahwa guru jarang dalam berkomunikasi
kepada orangtua siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Sebanyak satu 1 guru 1,6 tidak pernah berkomunikasi dengan
orangtua siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam belajar.
Berkenaan dengan pemaparan deskripsi kinerja guru bersertifikat pendidik, berikut adalah kategori dari kinerja guru bersertifikat pendidik yang dalam
pelaksanaan tupoksi guru sebagai pembimbing.
133 Tabel 22. Kategori Kinerja Guru Sekolah Dasar Bersertifikat Pendidik dalam
Pelaksanan Tupoksi Guru sebagai Pembimbing
No Indikator
Sub Indikator Skor
Pero- lehan
Skor Max
Rata- rata
Katego ri
a Memberi
bimbingan tentang gaya
pembelajaran 1.
Merencanakan variasi pembelajaran
208 240
87 82,5
Sangat Baik
2. Implementasi gaya
pembelajaran 197
240 82
3. Pemberian bimbingan
khusus bagi siswa yang membutuhkan
189 240
79
b Mencari kekuatan
dan kelemahan siswa
4. Pendalaman karakter
siswa saat KBM 206
240 85,8
79 Baik
5. Berkomunikasi dengan
orangtua siswa 181
240 75
6. Membimbing
kelemahan siswa 184
240 76,7
7. Menyalurkan potensi
siswa 188
240 78,3
c Memfasilitasi
pengembangan potensi siswa
8. Mengadakan kegiatan
yang mendorong siswa untuk berprestasi
191 240
79,6
74,58 Baik
9. Mengadakan kegiatan
yang berkaitan dengan pengaktualisasian
potensi 161
240 67
10. Pembelajaran yang melatih kreativitas
siswa 185
240 77
d Berkomunikasi
efektif 11. Komunikasi efektif lisan
dan tertulis kepada siswa
219 240
91,3 89,58
Sangat baik
12. Memancing siswa merespon pertanyaan
211 240
87,9 e
Memberikan latihan kepada
siswa 13. Penyusunan tugas siswa
204 240
85 74,37
Baik 14. Pemberian tugas secara
tertulis maupun tidak tertulis
153 240
64
f Memberikan
penghargaan kepada siswa
15. Rancangan metode penghargaan siswa
169 240
70 69,86
Baik 16. Standar perolehan
penghargaan 166
240 69
17. Wujud penghargaan 168
240 70
g Mengenal
masalah siswa dalam belajar dan
membantu memecahkan
18. Pembimbingan siswa bermasalah
184 240
77 78,54
Baik 19. Menjalin komunikasi
kepada orangtua siswa untuk memecahkan
masalah 193
240 80
Total 3557
4560 Baik
Rata- Rata
78,35
134 Berdasarkan pada data tabel yang memaparkan kategori dalam kinerja
guru, maka penjelasan dari data tersebut adalah sebagai berikut. 1 Memberi bimbingan tentang gaya belajar
Pembimbingan guru terhadap siswa mengenai gaya belajar yang baik, yang dilakukan didalam pembelajaran di kelas dilakukan untuk melatih
siswa dalam belajar efektif sesuai dengan tingkat kenyamanan dalam belajar masing-masing siswa. Pembimbingan gaya belajar terdapat
beberapa sub-indikator yakni dalam perencanaan variasi belajar dengan persentase 87 terdapat dalam kategori sangat baik. Implementasi gaya
belajar dengan persentase 82,1 terdapat dalam kategori sangat baik dan pemberian bimbingan khusus bagi siswa yang membutuhkan dengan
persentase sebesar 79 terdapat dalam kategori baik. Rata-rata indikator pemberian bimbingan gaya belajar siswa memiliki persentase sebesar
82,5 yang berarti bahwa dalam pemberian bimbingan gaya belajar guru- guru tersebut memiliki kinerja sangat baik.
2 Mencari kekuatan dan kelemahan siswa Setiap siswa memiliki kelemahan dan kekuatan yang berbeda-beda.
Guru yang berperan sebagai pembimbing bertugas untuk membimbing kekuatan potensi siswa dan dapat melatih kelemahan siswa agar dapat
ditekan seminimalis mungkin. Pencarian kekuatan dan kelemahan siswa terdapat beberapa sub-indikator yakni dalam pendalaman karakter siswa
saat KBM memiliki persentase 85,8 terdapat dalam kategori sangat baik, berkomunikasi dengan orangtua siswa memiliki persentase 75 yang
135 termasuk dalam kategori baik, membimbing kelemahan siswa memiliki
persentase sebesar 76,7 yang termasuk dalam kategori baik, dan dalam menyalurkan potensi siswa memiliki persentase sebesar 78,3 yang
masuk dalam kategori baik. Rata-rata untuk indikator dalam mencari kelemahan dan kekuatan siswa adalah sebesar 79 yang berarti bahwa
dalam mencari kelemahan dan kekuatan siswa, guru-guru tersebut memiliki kinerja yang baik.
3 Memfasilitasi potensi pengembangan siswa Potensi siswa dapat berkembang apabila didukung sepenuhnya dan
difasilitasi untuk pengembangan potensi tersebut oleh semua pihak, terlebih oleh sekolah. Hal yang berkaitan dengan indikator memfasilitasi
potensi pengembangan siswa terdiri dari beberapa sub-indikator yakni mengadakan kegiatan yang mendorong siswa dalam berprestasi memiliki
persentase kinerja 79,6 yang termasuk dalam kategori baik, mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pengaktualisasian potensi memiliki
persentase kinerja 67 yang masuk dalam kategori baik, dan dalam pelatihan kreativitas siswa memiliki kinerja sebesar 77 yang masuk
dalam kategori baik. Rata-rata dari indikator perihal pemfasilitasi potensi pengembangan siswa yakni 74,58 yang berarti bahwa dalam
memfasilitasi potensis siswa, guru-guru tersebut tergolong memiliki kinerja baik.
136 4 Berkomunikasi efektif
Hubungan antara guru dengan siswa dapat berjalan dengan baik dengan didukung pada jalinan komunikasi yang efektif antara keduanya.
Sub-indikator dalam berkomunikasi efektif yakni menjalin komunikasi lisan dan tertulis kepada siswa memiliki persentase sebesar 91,3 yang
termasuk dalam kategori sangat baik, dan sub-indikator dalam memancing siswa merespon pertanyaan yang diajukan guru memiliki persentase
sebesar 87,9 yang terdapat dalam kategori sangat baik. Rata-rata indikator menjalin komunikasi efektif antara siswa dan guru yakni sebesar
89,58 yang yang berarti bahwa dalam menjalin komunikasi antara siswa dengan guru memiliki kinerja yang tergolong sangat baik.
5 Memberikan latihan kepada siswa Pembimbingan kepada siswa juga memuat unsur pelatihan kepada
siswa yang bertujaun untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oelh masing-masing siswa. Sub-indikator dalam pemberian latihan kepada
siswa yakni dalam hal penyusunan tugas siswa dengan persentase 85 dalam kategori sangat baik dan pemberian tugas secara tertulis maupun
tidak tertulis dengan persentase 64 yang tergolong dalam kategori baik. Rata-rata indikator pemberian latihan kepada siswa memiliki persentase
sebesar 74,37 yang berarti bahwa dalam memberikan latihan kepada siswa, guru-guru tersebut memiliki kinerja yang tergolong baik.
137 6 Memberikan penghargaan kepada siswa
Pemberian penghargaan siswa dilakukan sebagai bentuk pemotivasian siswa agar semakin berprestasi. Sub-indikator dalam memberikan
penghargaan kepada siswa yakni dengan merancang metode penghargaan siswa yang memiliki persentase sebesar 70 yang termasuk dalam
kategori baik, menyusun standar perolehan penghargaan memiliki persentase sebesar 69 terdapat dalam kategori baik dan mengenai bentuk
penghargaan yang diberikan memiliki persentase 70 dengan kategori baik. Rata-rata indikator pemberian penghargaan kepada siswa memiliki
persentase rata-rata sebesar 69,86 yang berarti bahwa dalam kegiatan pemberian penghargaan kepada siswa memiliki kinerja baik.
7 Mengenal masalah siswa dalam belajar dan membantu memecahkan Pembimbingan siswa juga dilakukan dengan mengetahui permasalahan
siswa terlebih permasalahan yang berkaitan dengan belajar siswa, karena guru berperan sebagai pembimbing yang diawali dengan mengetahui
permasalahan belajar siswa yang dapat ditindaklanjuti dengan membantu memecahkan masalah tersebut, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih
baik lagi. Sub-indikator terkait hal ini yaitu mengenai pembimbingan guru kepada siswa yang bermasalah memiliki persentase sebesar 77 dalam
kategori baik dan dalam menjalin komunikasi dengan orantua siswa untuk membantu memecahkan masalah memiliki persentase sebesar 80 yang
tergolong dalam kategori sangat baik. Rata-rata indikator pengenalaan permasalahan belajar siswa berserta tindak lanjut dalam membantu
138 memecahkan permasalahan memiliki rata-rata persentase sebesar 78,54,
yang berarti bahwa dalam memahami permasalahan yang dihadapi siswa memiliki kinerja yang baik.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata kinerja guru sekolah dasar bersertifikat pendidik dalam dimensi guru
sebagai pembimbing memiliki kinerja baik dengan persentase kinerja sebesar 78,35. Apabila diwujudkan dalam bentuk diagram maka menghasilkan diagram
berikut.
Gambar 11. Diagram Kinerja Guru Sekolah Dasar Bersertifikat Pendidik dalam Pelaksanaan Tupoksi Guru sebagai Pembimbing
c. Kinerja guru sebagai evaluator