Hasil Belajar Teori yang mendukung 1. Teori Perkembangan Anak

6. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses perubahan perilaku seseorang setelah mempelajari suatu objek, misalnya berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu Uno, 2008:25. Sudjana dalam Nurcholis, 2013:1 mengartikan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Driscoll dalam Uno, 2008:16 mengungkapkan dua hal, yaitu 1 belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang, dan 2 hasil belajar yang muncul dari diri siswa adalah akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar dapat ditandai dengan perubahan perilaku sebagai kriteria keberhasilan belajar pada diri seseorang yang belajar. Mustamin dalam Nurcholis, 2013:1 mengatakan bahwa hasil belajar siswa dapat diketahui dengan melakukan tes, yaitu mengukur dan menilai dalam hal ini adalah menilai hasil kinerja siswa. Guru dapat mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang diajarkan melalui pengukuran hasil kerja siswa. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Penelitian yang Relevan

Rahayu 2014 melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga yang dikembangkan memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan ciri alat peraga Montessori, alat peraga yang dikembangkan berkualitas baik dengan skor rata-rata validitas 3.47, dan alat peraga juga meningkatkan hasil belajar siswa dengan kenaikan 78.06. Penelitian pengembangan ini memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan. Alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori yang dikembangkan merupakan alat peraga yang diimplementasikan dalam penelitian yang peneliti lakukan. Selain itu, penelitian ini juga melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori. Metasari 2014 melakukan penelitian mengenai persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Penelitian tersebut merupakan penelitian dengan metode kualitatif. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Hasil penelitian tersebut adalah kesimpulan bahwa alat peraga memberikan pengalaman yang positif, yaitu membuat siswa aktif dan membantu dalam memahami konsep pembagian karena memperoleh gambaran yang konkret. Penelitian kualitatif oleh Metasari ini merupakan lanjutan dari penelitian pengembangan oleh Rahayu, karena menggunakan