20 f.
Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh
kemampuan menilai hasil karangan. Dari keenam jenis perilaku tersebut merupakan objek
penilaian terhadap ranah kognitif. Dari keenam jenis perilaku dalam penelitian ini akan digunakan tiga jenis perilaku, yaitu: pemahaman,
penerapan, dan analisis. Jadi dapat disimpulkan hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan mampu memahami, menerapkan, dan
menganalisis materi pembelajaran usaha siswa yang dicapai melalui proses atau kegiatan pembelajaran.
2. Keaktifan Siswa
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan Sardiman, 2008. Belajar diperlukan aktivitas sebab pada prinsipnya belajar
adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan Sardiman, 2008: 95. Sardiman 2008: 101 kembali
menjelaskan kegiatan siswa dapat digolongkan menjadi visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing
activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. a.
Visual activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memerhatikan gambar
demonstrasi, percobaan,
perkerjaan orang lain.
21 b.
Oral activities, kegiatan yang temasuk di dalamnya seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c.
Listening activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
d. Writing activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya seperti
misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e.
Drawing activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
f. Motor activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya antara lain:
melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.
g. Mental activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya sebagai
contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
h. Emotional activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya seperti
misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Klasifikasi aktivitas di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam
kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi
pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan
22 memperlancar peranannya sebagai pusat dan transformasi
kebudayaan. Menurut Aunurrahman, 2012 : 119 keaktifan anak dalam
belajar merupakan persoalan penting dan mendasar dan harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam
proses pembelajaran. Demikian pula berarti harus dapat diterapkan oleh siswa dalam setiap bentuk kegiatan belajar. Aunurahman
menambahkan keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik juga dibutuhkan.
Siswa tidak hanya sekedar aktif mendengarkan, mengamati, dan mengikuti, akan tetapi terlibat langsung di dalam melaksanakan
suatu percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu. Dengan keterlibatan langsung berarti siswa aktif mengalami dan melakukan
proses belajar sendiri. Untuk dapat lebih cepat berhasil dalam belajar perlu aktifitas yang tinggi, sehingga dengan sedikit petunjuk dan
bantuan yang diperlukan dari guru, siswa dapat menyelesaikan masalah dan selebihnya berusaha dengan menggunakan akal budi dan
pengalamnnya sendiri. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan keaktifan siswa adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan
siswa dalam proses belajar yang terkait dengan aktivitas fisik maupun mental misalnya: berdiskusi, bertanya, mengemukakan mendapat,
menjawab pertanyaan, mendengarkan, serius dalam memecahkan
masalah.
23 Penilaian terhadap keaktifan siswa dalam penelitian ini adalah
keaktifan siswa mengikuti pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra, keaktifan siswa berinteraksi dengan guru, keaktifan siswa
berinteraksi dengan siswa lain, keaktifan siswa dalam mengerjakan soal latihan menggunakan GeoGebra, kemandirian siswa dalam
belajar matematika, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
C. Garis-Garis Sejajar