34 keaktifan siswa akan dilakukan pengamatan oleh observer di kelas
setiap proses pembelajaran menggunakan GeoGebra.
F. Instrumen Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dibuat berdasarkan pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra sebagai alat bantu
dalam memahami pelajaran. RPP pada pembelajaran menggunakan GeoGebra berdasarkan pada pendidikan berkarakter sesuai kurikulum
KTSP 2006 hanya saja menggunakan GeoGebra. Saat pembelajaran berlangsung digunakan program GeoGebra untuk menjelaskan dan
memahami garis-garis sejajar. Implikasi prisnsip keaktifan atau aktifitas bagi guru di dalam
proses pembelajaran adalah Aunurrahman, 2012 :120-121 : 1
Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas dalam proses belajarnya.
2 Memberi kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan, atau
inkuiri dan eksperimen. 3
Memberi tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru. 4
Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
5 Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran.
Standar Kompetensi: 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis
dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
35
Kompetensi Dasar: 5.2. Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika
dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.
Pokok Bahasan: Sudut dan Garis-Garis Sejajar Sub Pokok Bahasan: Garis-Garis Sejajar
Indikator: 1. Menggunakan sifat-sifat garis sejajar.
2. Menentukan sudut-sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain.
3. Menentukan hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar. 4. Menggunakan teorema sudut pada pada dua garis sejajar.
5. Menghitung besar sudut. Adapun instrumen pembelajaran lengkap dapat dilihat pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, pada lampiran B1.
G. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada guru matematika di SMP Charitas 01 Belitang. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa. Jika kesulitan siswa bergeser atau ada kesulitan lain maka program dapat dimodifikasi disesuaikan
dengan kesulitan siswa. Setelah melakukan wawancara maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesulitan siswa tidak bergeser dari program
yang sudah disiapkan. Peneliti melakukan observasi saat guru mengajar di kelas, ini
dilakukan untuk meminimalisir pergantian guru saat dilakukan penelitian.
36 Observasi dilakukan pada hari Jumat, 8 Mei 2015 di kelas VIIA; Jumat, 8
Mei 2015 di kelas VIIB; dan Senin, 11 Mei 2015 di kelas VIIA. Dari observasi di dapat guru mengajar dengan metode ceramah. Media yang
digunakan guru hanya papan tulis, guru membuat gambar di papan tulis dengan menggunakan penggaris yang tersedia, saat memberikan latihan
soal, soal dibacakan oleh guru dan siswa mencatat, dan diakhir pembelajaran siswa diberikan beberapa PR pekerjaan rumah.
Selain melakukan wawancara dengan guru matematika dan melakukan observasi saat guru matematika mengajar, dilakukan juga
observasi di laboratorium komputer di SMP Charitas 01 Belitang dan mendata siswa yang memiliki laptop di kelas VIIA. Dari laboratorium
komputer didapat 15 komputer, 9 komputer dapat digunakan dan 6 komputer tidak dapat digunakan. Dari kelas VIIA 6 siswa yang memiliki
laptop dan dapat digunakan pada saat penelitian berlangsung. Total komputer yang dapat digunakan adalah 15 komputer. Hal ini menyebabkan
perubahan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Siswa menjadi berkelompok, setiap kelompok terdiri dari dua orang yang memegang satu
komputer atau laptop. Setelah RPP direvisi maka RPP dikonsultasikan ke guru matematika. Selain konsultasi RPP, tes hasil belajar juga
dikonsultasikan. Guru matematika SMP Charitas 01 Belitang setuju dengan RPP dan tes hasil belajar dengan yang telah dirancang.
37
H. Keabsahan Data