Penutupan Pelajaran IPS SMP KELOMPOK KOMPETENSI J

111 Kegiatan Pembelajaran 5 : Andragogi Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed, M.Pd

A. Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat ini untuk panduan belajar bagi guru IPS dalam melaksanakan motivasi belajar. Tujuan lain ditulisnya modul ini untuk memberikan tambahan informasi pada para guru IPS dan pihak terkait tentang andragogi dalam pembelajaran. Manfaat dari naskah ini adalah dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam memotivasi belajar peserta didik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini dan pengerjaan tugas serta latihan, para guru IPS SMP dan tenaga pendidik lainnya dapat: 1. Menjelaskan teori belajar andragrogi 2. Menjelaskan tujuan dan proses pembelajaran andragogi 3. Mengidentifikasi faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran 4. Menjelaskan pendekatan dan strategi 5. Mengevaluasi iklim pembelajaran kondusif dalam andragogi 6. Mengidentifikasi karakteristik orang dewasa

C. Uraian Materi

1. Teori Belajar Andragogi

Andragogi berasal dari bahasa Yunani kuno: aner, dengan akar kata andr, yang berarti orang dewasa, dan agogus yang berarti membimbing atau membina. Istilah lain yang sering dipergunakan sebagai perbandingan adalah pedagogi, yang ditarik dari kata paid artinya anak dan agogus artinya membimbing atau memimpin. Dengan demikian secara harfiah pedagogi berarti seni atau pengetahuan membimbing atau memimpin atau mengajar anak. Karena pengertian pedagogi adalah seni atau pengetahuan membimbing atau mengajar anak maka apabila menggunakan istilah pedagogi 112 untuk kegiatan pendidikan atau pelatihan bagi orang dewasa jelas tidak tepat, karena mengandung makna yang bertentangan. Banyak praktik proses belajar dalam suatu pelatihan yang ditujukan kepada orang dewasa, yang seharusnya bersifat andragogis, dilakukan dengan cara-cara yang pedagogis. Dalam hal ini prinsip-prinsip dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak dianggap dapat diberlakukan bagi kegiatan pelatihan bagi orang dewasa. Dengan demikian jika ditarik pengertiannya sejalan dengan pedagogi, maka andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mengajar orang dewasa. Namun karena orang dewasa sebagai individu yang sudah mandiri dan mampu mengarahkan dirinya sendiri, maka dalam andragogi yang terpenting dalam proses interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri yang bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan bukan merupakan kegiatan seorang guru mengajarkan sesuatu Learner Centered TrainingTeaching. UNESCO mendefinisikan andragogy pembelajaran andragogi adalah sebagai seluruh proses pendidikan yang terorganisasi di luar sekolah dengan berbagai bahan belajar, tingkatan, dan metode, baik bersifat formal maupun non formal. Knowles dalam Malcolm Tight 2000 menyatakan bahwa pembelajaran andragogi adalah suatu proses belajar untuk dapat meningkatkan intelegensia emosional dan intelektual . Menurut Tom Nesbit. Linda Leach Griff Foley dalam tulisannya tentang Teaching Adults 2004 bahwa terdapat 6 enam prinsip dalam praktek pembelajaran orang dewasa agar dapat diterapkan secara efektif, yaitu: 1 adanya partisipasi sukarela; 2 adanya respek timbal balik; 3 semangat berkolaborasi; 4 aksi dan refleksi; 5 refleksi kritis dan 6 belajar mandiri. Knowles dalam Malcolm Tight 2000 bahwa karakteristik pembelajaran andragogi yaitu memfokuskan pada perkembangan setiap individu, sebagai upaya perbaikan, menumbuhkan keyakinan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri apabila dihadapkan pada pilihan nilai yang bertentangan satu sama lain,