Dari keseluruhan inilah kepribadian dinilai, misalnya kepribadian si A menyenangkan, kepribadian si B buruk atau kurang meyenangkan. tentu
saja meurut ukuran seorang penilai berdasarkan nilai tertinggi yang diyakininya dari keseluruhan nilai-nilai yang muncul nama-nama
kepribadian nasional, kepribadian kristen, kepribadian muslim dan seterusnya. Dari sisni kita dapat member batasan tentang kepriabadian
Muslim, yaitu kepribadian yang menunjukkan tingkah laku luar, kegiatan- kegiatan jiwa dan filsafat hidup serta kepercayaan seseorang Islam.
3. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Pembentukan Kepribadian
Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan tetapi dalam perkembangna itu makin terbentuklah pola-polanya yang tetap dan khas,
sehingga merupakan ciri-ciri yang unik bagi setiap individu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
kepribadian itu dapat dibagi sebagai berikut: a.
Faktor biologis yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau sering pula disebut faktor fisiologis
b. Faktor sosial yaitu masyarakat yakni manusia-manusia lain disekitar
individu yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. c.
Faktor kebudayaan
40
Namun dalam hal ini juga terdapat beberapa perbedaan pandapat menganai faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan keparibadian.
Diantaranya terdapat tiga aliran membahas secata detai mengenai hal tersebut, yaitu aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi masing-
masing. Aliran tersebut memliki asumsi psiklogi tersendiri dalam memuat hakikat manusia.
40
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Rosda Karya, 2006, Cet. 1, h. 160-161
a. Aliran empirisme, meniti beratkan pandangannya pada peranan
lingkungan sebagai penyebab timbulnya suatu tingkah laku. asumsi psikologi yang mendasari aliran ini adalah bahwa manusia lahir alam
keadaan netral, tidak memiliki pembawaa apaun. ia bagaikan kertas putih tabularasa yang dapat ditulisi apa saja yang dikehendaki.
b. Aliran nativisme, menitikberatkan pandangannya pada peranan sifat
baaan, keturunan dan kebaikan sebagai penentu tingkah laku seseorang. asumsi yang mendasari aliran ini adalah bahwa pada diri anak dan
orang tua terdapat persamaan baik pisik amupun psiskis.
c. Aliran konvergensi, aliran yang menggabungkan antara dua aliran di
atas yaitu interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses pemunculan tingkah laku. Menurut aliran ini hereditas tidak akan
berkembang secara wajar apabila tidak diberi rangsangan dari faktor lingkungan sebaliknya rangsangan tidak akan membina kepribadian
yang ideal tanpa didasari oleh faktor hereditas.
41
41
Nety Hartanti, dkk, Islam Dan Psikologi, Ciputat Tanggerang: UIN Jakarta Pres,2003, h. 178-182
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu MTs Al-Islamiyah Jakarta Barat. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari awal bulan November
sampai akhir bulan Desember tahun 2010.
B. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk
memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang terpercaya, dan kemudian dikembangkan secara sistematis sebagai suatu rencana untuk
untuk menghasilkan data tentang masalah penelitian tertentu.
1
Dalam pengumpulan data-data untuk pengumpulan ini, penulis menggunakan penelitian lapangan field research dan kepustakaan. Adapun
dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis.
1
Ibnu Hadzar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999, Cet. 2, h. 10