Kesimpulan Saran Analisis Situasi Eksternal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Usaha Restoran Ayam Penyet Jakarta di jalan Dr.T Mansyur Medan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kekuatan utama dalam mengembangkan usaha Restoran Ayam Penyet Jakarta yaitu kualitas bahan baku produk yang sudah diakui bagus. Sedangkan kelemahan yang paling mendasar yaitu: perencanaan yang belum terkoordinir dengan baik dalam menjalankan operasional produksi. Peluang utama dalam mengembangkan usaha ini adalah adanya peningkatan konsumen yang konsumtif. Sedangkan ancaman yang terbesar adalah kenaikan bahan baku yang tidak stabil. 2. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan usaha Restoran Ayam Penyet Jakarta yaitu Mempertahankan dan meningkatkan kualitas bahan baku produk Restoran Ayam Penyet Jakarta. 3. Berdasarkan analisis matriks QSP, prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan usaha Restoran Ayam Penyet Jakarta di Jalan Dr.T Mansyur Medan ialah: Meningkatkan proses operasional produksi dan mengantisipasi penyediaan bahan baku produksi. Universitas Sumatera Utara

4.2 Saran

1. Sebaiknya manajemen Restoran Ayam Penyet Jakarta membuat koordinasi yang baik dalam menjalankan perencanaan operasional produksi. 2. Meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja misalnya pemberian gajiupah yang sesuai UMR Upah Minimun Regional Medan untuk mendorong karyawan dalam bekerja lebih maksimal lagi. 3. Melakukan promosi tentang produk restoran Ayam Penyet Jakarta untuk memperkenalkan produk apa saja yang tersedia di Restoran untuk meningkatkan penjualan.. . Universitas Sumatera Utara BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Strategi sering digunakan oleh organisasi dalam mencapai tujuannya, begitu juga dalam dunia bisnis. Biasanya istilah strategi sering digunakan dalam perang guna memenangkan suatu pertempuran dengan lawannya, namun kali ini strategi digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya ke konsumen. Menurut Wikipedia Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan, gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu, dalam kondisi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memilik taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Menurut Januch dan Glueck 1991:9, strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan integrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh oraganisasi. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya Rangkuti 2006:3. Pada umumnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen, Universitas Sumatera Utara karena perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.

2.1.2 Konsep Strategi

Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan Solihin 2012:24. Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategik tidak hanya didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaannya. Pemahaman akan konsep strategi itu, sangatlah menentukan dalam menyusun strategi dan pengimplementasian strategi yang telah di buat.

2.1.3 Strategi Bisnis

Strategi bisnis juga dikenal sebagai strategi bersaing, strategi bisnis berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa yang dilayani perusahaan David Hunger dan Thomas L. Wheellen 2003:245. Strategi bisnis business strategy merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu Solihin 2012:196. Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. Universitas Sumatera Utara Pengembangan perencanaan pada level bisnis mencakup hal-hal berikut yakni: a. Tujuan unit bisnis b. Pembuatan strategi dan struktur pengendalian pada bisnis.

2.1.4 Tipe strategi

Strategi pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. David 2006:224 menyatakan ada dua belas tipe strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang dikelompokkan dalam empat bagian,yaitu: 1. Strategi Integrasi Integrasi kedepan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal. Strategi ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok dan pesaing. a Integrasi ke depan Integrasi ke depan ialah memperoleh atau meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. Strategi ini dipilih jika distributor organisasi sangat mahal, mutu distributor terbatas, organisasi bersaing dalam industri sedang bertumbuh, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola bisnis baru, keunggulan produk stabil sangat tinggi, distributor memperoleh laba yang besar. b Strategi ke belakang Strategi kebelakang ialah strategi yang merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari atau kendali besar pada perusahaan Universitas Sumatera Utara pemasok. Strategi ini terutama tepat bila perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. c Strategi horizontal Strategi horizontal yaitu strategi yang merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari atau kendali besar atas perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan jika organisasi dapat memperoleh karakteristik monopolistik dalam bidang atau wilayah tertentu, organisasi bersaing dalam industri yang sedang tumbuh, meningkatkan skala ekonomis memberikan keunggulan bersaing yang besar, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang berbakat yang diperlukan untuk perluasan perusahaan, pesaing ragu-ragu karena tidak memiliki kemampuan manajerial. 2. Strategi intensif Kelompok stategi ini disebut sebagai strategi intensif karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu: a. Penetrasi pasar, yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada dipasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini banyak digunakan sendiri atau dengan kombinasi strategi lain. b. Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi baru. Universitas Sumatera Utara c. Pengembangan produk, yaitu mencari kenaikan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan produk atau jasa yang baru. 3. Strategi Diversifikasi Ada tiga tipe umum dari strategi diservikasi, yaitu konsentrik terfokus, horizontal, dan konglomerat. a. Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan. Hal ini dilakukan jika penambahan produk baru tetapi berkaitan secara signifikan akan memperkuat penjualan produk yang sudah ada. b. Diversifikasi horizontal, menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan dengan pelanggan yang sudah ada. Strategi ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan. c. Diversifikasi konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan. Strategi ini tepat untuk dilakukan jika penjualan dan laba menurun. 4. Strategi Defensif Strategi Defensif adalah strategi yang bertujuan untuk bertahan. Adapun jenis strategi ini adalah sebagai berikut: a. Retrechment Penciutan, yaitu mengubah pengelompokan lewat penghematan biaya dan asset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. b. Divestasi, yaitu menjual suatu devisi atau bagian dari suatu organisasi. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan gagal menghasilkan perbaikan yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara c. Likuidasi, yaitu menjual semua aset perusahaan tersebut. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan divestasi, dan tidak ada yang berhasil.

2.1.5 Manfaat Strategi

Menurut Greenly dalam David 2002:19 bahwa manajemen strategi menawarkan manfaat antara lain : a. Memungkinkan mengenali, menetapkan prioritas, dan memanfaatkan berbagai peluang b. Menyediakan pandangan objektif mengenai masalah manajemen c. Menjadi kerangka kerja untuk memperbaiki koordinasi dan pengendalian aktifitas d. Meminimalkan pengaruh kondisi dan perubahan yang merugikan e. Memungkinkan keputusan utama yang lebih baik mendukung sasaran yang telah ditetapkan f. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk mengenali peluang g. Memungkinkan sumber daya yang lebih kecil dan waktu lebih sedikit dicurahkan untuk mengoreksi kesalahan atau keputusan ad hoc h. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staff Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Perumusan strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Strategi yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung kegiatan fungsional manajemen Freddy Rangkuti 1997:14. Perencanaan strategi merupakan bagian dari manajemen strategis. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan formulating, penerapanimplementing dan evaluasi evaluating keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang. Jadi perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang Husein Umar 2001:17. Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi suatu usaha, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan David 2004:1. Tujuan dilakukan perumusan strategi adalah mengurangi resiko, untuk bertahan, dan atau berkembang untuk memperoleh profit. Kegiatan dalam perumusan strategi adalah mengembangkan visi dan misi bisnis, mengenali peluang-ancaman eksternal, menetapkan kekuatan-kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan menetapkan strategi Harisudin, 2009. Langkah-langkah dalam perumusan strategi dapat diuraikan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

1. Analisis SWOT

Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, di samping memperhatikan ancaman- ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal Hunger and Wheleen 2003:193. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang oppurtunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis strategis planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT Rangkuti, 2006:19.

a. Analisis Situasi Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel kesempatan dan ancaman yang berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari menajemen puncak. Variabel- variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. lingkungan eksternal memiliki dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial Hunger and Wheelen 2003:117. Universitas Sumatera Utara Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren perekonomian, sosial dan budaya, politik dan pemerinthan, konsumen dan pemasok, tingkat teknologi dan persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara berarti di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar kendali suatu organisasi. Perusahaan harus merumuskan strategi untuk memanfaatkan peluang-peluang eksternal dan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal David 2002:26. Analisis lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencanaan strategis untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman perusahaan sampai kepala pangkalnya. Kemudian memastikan pengaruh eksternal dapat disalurkan melalui arah yang positif dan dapat memberikan kontribusi optimal kepada perusahaan Harisudin, 2009.

b. Analisis Situasi Internal