50 untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertan
yaan. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r 0,05:30, diperoleh r
tabel
adalah 0,361. Tabel 3.4 juga menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena
r
hitung
r
tabel
yang dapat dilihat dari r
hitung
pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari r
tabel
0,361. Dengan demikian,
kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.
3.8 2 Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00. butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r
alpha
positif atau lebih besar dari r
tabel
maka pertanyaan reliabel. 2 Jika r
alpha
negatif atau lebih kecil dari r
tabel
maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 3.5 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .841
13
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Pada tabel 3.5 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,841 dan r
tabel
sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r
alpha
positif dan lebih besar dari r
tabel
0,841 0,361 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat
Universitas Sumatera Utara
51 digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha 0,60 atau 0,80 berdasarkan hasil SPSS pada tabel 3.5 terlihat bahwa nilai cronbach’s alpha 0,841
0,60 dan 0,841 0,80 maka ke 13 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penelitian ini adalah:
3.9.1 Analisis Deskripstif Statistik
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan dalam menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Ginting dan Situmorang, 2008:187.
3.9.2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan
memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas Rochaety, et.al, 2009:142. Sanusi 2003:309 menyatakan bahwa digunakan
rumus analisis regresi linier berganda sebagai berikut:
y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ e Di mana :
y = Dependent Variabel Customer Satisfaction
Universitas Sumatera Utara
52 a
= Konstanta
b
1,
b
2,
b
3
= Koefisien Regresi
x
1
= Skor dimensi Financial Benefit x
2
= Skor dimensi Social Benefit
x
3
= Skor dimensi Structural Ties
e = Standar Error
3.9.3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi
persyaratan BLUE best linear unbiased estimator, yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi
Situmorang dan Lufti, 2012:151. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga
dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel,
sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan masih tetap konsisten
hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan. Beberapa jenis pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
53
3.9.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Ghozali, 2006 : 110. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel
residual berdistribusi normal.
3.9.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh dari model
regresi sebagai variabel dependen terhadap semua variabel independen dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas
dalam model regresi ini tidak signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012:116.
Universitas Sumatera Utara
54
3.9.3.3 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance
inflation factor VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 5 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dan Lufti, 2012:139.
3.9.4 Pengujian Hipotesis
Sebuah perhitungan statistik disebut signifikan apabila uji statistiknya berada didalam daerah kritis atau daerah di mana h
ditolak. Sebaliknya, uji tersebut dinilai tidak signifikan apabila uji statistiknya berada di dalam daerah di
mana h diterima. Dalam analisis regresi berganda terdapat tiga jenis kriteria
ketetapan, yaitu:
3.9.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji F
Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartiansignifikansi regresi secara keseluruhan dengan rumus
hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
55 H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0 Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel
bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas
variabel terikat
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0
Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel
tidak bebas variabel terikat.
Pengujian dengan uji F variansnya adalah dengan membandingkan F
hitung
F
h
dengan F
tabel
F
t
pada α = 0,05 apabila hasil perhitungannya menunjukkan:
1. F
h
F
t
, maka H ditolak dan H
a
diterima
Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak
bebas variabel terikat.
2. F
h
F
t
, maka H diterima dan H
a
ditolak
Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap
variabel tidak bebas variabel terikat.
3.9.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari
uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual.
Universitas Sumatera Utara
56 Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua langkah pertama yang
dilakukan adalah pengujian secara parsial melalui uji t. Adapun rumusan hipotesis dengan menggunakan Uji t adalah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= b
3
= 0 Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas
variabel terikat dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0
Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas
variabel terikat dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji.
Pengujian dilakukan melalui uji t dengan membandingkan t
hitung
t
h
dengan t
tabel
t
t
pada α 0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan:
1. t
h
≥ t
t
maka H ditolak dan H
a
diterima
Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas variabel terikat dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang
diuji.
2. t
h
t
t
maka H diterima dan H
a
ditolak
Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas variabel terikat dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang
diuji. Untuk membuktikan hipotesis pertama, yaitu untuk mengetahui besarnya
pengaruh secara keseluruhan dihitung koefisien determinasi multiple-nya R
2
. Jika R
2
yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 satu, maka semakin kuat model tersebut dapat menerangkan variabel tergantungnya. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
57 dilakukan pengujian variansnya dengan uji F. Hipotesis diterima apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
h
t
t
atau diperoleh harga p 0,05. Untuk membuktikan hipotesis kedua, masing-masing koefisien regresinya
diuji dengan uji t. Hasil uji t bermakna apabila diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
h
t
t
atau diperoleh harga probabilitas signifikannya 0,05 α. Untuk
pengaruh yang dominan ditentukan oleh koefisien regresi terbesar.
3.9.4.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas atau predictor-nya Situmorang dan Lutfi,
2012:154. Batas nilai dari R
2
adalah 0-1, dimana 0 ≤ R
2
≤ 1. Semakin mendekati berarti model dinyatakan tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat
terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel bebas. Semakin banyak variabel bebas ditambahkan ke dalam model maka R
2
akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam model. Fungsi dari Adjusted R Square
adalah mengurangi keraguan tersebut. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi
model. AdjR
2
= 1 − �1 − R
2
� N
− 1 N
− P − 1��
Universitas Sumatera Utara
58 Dimana N adalah jumlah observasi dan P adalah jumlah parameter dari
koefisien determinasi. Selain itu model Godness of fit-nya belum tentu lolos dalam uji asumsi klasik, karena itu kriteria pemilihan model tidak bisa didasarkan
pada nilai R
2
saja. Seringkali dalam hasil peneltian dijumpai bahwa nilai Adjusted R Square
bernilai negatif.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Bank Negara Indonesia
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik
Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai
Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan
kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini
melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas
perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir
Universitas Sumatera Utara
60 tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal
sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaan
publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga
menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah
keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI, sedangkan tahun pendirian - 46 - digunakan dalam logo
perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada akhir tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60 saham BNI, sementara sisanya 40 dimiliki oleh pemegang saham publik baik
individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak
ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah,
Universitas Sumatera Utara
61 didukung oleh perusahaan anak: Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI
Securities dan BNI Life Insurance. Pada akhir tahun 2012, BNI memiliki total asset sebesar Rp333,3 triliun
dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.585 outlet domestik
dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 8.227 unit ATM milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet
banking dan SMS banking. BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi
kebanggaan negara.
4.1.2 Visi dan Misi Bank Negara Indonesia
Visi dan misi Bank Negara Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Visi BNI
BNI berupaya menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham,
menjadi the bank of choice dengan menyajikan kualitas layanan yang terbaik, serta menjadi dominant player market leader dengan menyajikan produkjasa
bernilai tinggi di segmen pasar yang dilayani
Universitas Sumatera Utara
62
2. Misi BNI
a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama the bank choice
b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. c. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi. d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial. e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
4.1.3 Filosofi Logo Baru
Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan
posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya
dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI.
1. Huruf BNI
Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf
tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik.
Universitas Sumatera Utara
63
2. Simbol “46”
Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo
ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.
3. Palet Warna
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang
digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan
citra lebih percaya diri dan segar.
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal
ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.
Sumber : bni.co.id, 7 Juli 2013
Gambar 4.1: Logo BNI
Universitas Sumatera Utara
64
4.1.4 Produk Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia memiliki beberapa jenis produk keuangan yang dapat dibedakan atas beberapa jenis seperti yang ditampilkan pada tabel 4.1
berikut.
Tabel 4.1 Produk Bank Negara Indonesia
No Produk
Jenis
1. Simpanan
- BNI Taplus
- BNI Taplus Bisnis
- BNI Taplus MUDA
- BNI Tapma
- BNI Haji
- BNI Tapenas
- BNI Taplus Anak
Tabunganku -
BNI Giro -
BNI Dollar -
BNI Deposito -
BNI Duo 2.
Pinjaman -
BNI Griya -
BNI Griya Multiguna -
BNI Fleksi -
BNI Oto -
BNI Cerdas -
BNI Instan -
BNI Wirausaha 3.
Kartu Debit -
BNI Card -
Debit Card BNI – Chelsea -
BNI – Chelsea Prepaid Card
4. Kartu Kredit
- Kartu Kredit Regular
- Kartu Kredit Premium
- Kartu Kredit Corporate
- Kartu Kredit Affinity
- Kartu Kredit Co-Branding
5. Simpanan Pensiun
- BNI Simponi
Universitas Sumatera Utara
65 T
Sumber: bni.co.id, 7 Juli 2013 diolah.
4.1.5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Bank Negara Indonesia BNI Biro Rektor USU Medan berbentuk fungsional dan staf. Struktur organisasi fungsional dan staf
adalah organisasi diuraikan menjadi bagian-bagian atau unit-unit berdasarkan fungsinya, di mana fungsi-fungsi tersebut saling berkaitan dan dibantu oleh staf-
staf yang mengawasi fungsi-fungsi tersebut. Struktur organisasi Bank Negara
Indonesia BNI Biro Rektor USU Medan dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber: BNI Biro Rektor USU Medan, 2013
Gambar 4.2 : Struktur Organisasi BNI
6. Bancassurance
- In Branch Telemarketing
- Solusi Abadi Plus
- B-Life Plan Multipro
- B-Life Cash Pro
- Prima Proteksi
- Pro Maxima
- Blife MedPlus
- Rencana Pintar
- Rencana Sehat
Universitas Sumatera Utara
66
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif responden merupakan uraian atas hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, program studi, angkatan, dan lama menabung, serta distribusi jawaban responden terhadap masing-masing variabel bebas dan
variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 13 butir pertanyaan, yakni dua butir pertanyaan untuk
Financial Benefit X
1
, empat butir pertanyaan untuk Social Benefit X
2
, dan empat butir pertanyaan untuk Structural Ties X
3
serta tiga butir pertanyaan untuk Customer Satisfaction Y. Kuesioner disebarkan kepada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang dijadikan sebagai responden. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara yang telah menjadi nasabah PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk., Kantor Cabang Biro Rektor USU Medan. Karakteristik responden dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Pembagian Responden Berdasarkan Usia
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan usia:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah orang
Persentase
17-20 Tahun 31
31,6 21-24 Tahun
67 68,4
Total 98
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Universitas Sumatera Utara
67 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 98 responden jika dilihat dari usianya,
maka responden yang berusia 17-20 tahun adalah sebanyak 31,6 dan responden yang berusia 21-24 tahun adalah sebanyak 68,4. Berdasarkan data diatas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa yang berumur 21-24 tahun adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 68,4. Hal ini mengindikasikan
bahwa mahasiswa dengan rata-rata usia 21-24 tahun memiliki lebih banyak kebutuhan yang terkait dengan aktivitas perbankan seperti penarikan maupun
pengiriman tunai.
2. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase
Pria 42
42,9 Wanita
56 57,1
Total 98
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak merupakan responden dengan jenis kelamin wanita yaitu sebanyak 57,1, sedangkan
responden dengan jenis kelamin pria adalah sebanyak 42,9. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa dengan jenis kelamin wanita lebih cenderung
melakukan aktivitas perbankan dengan frekuensi lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa berjenis kelamin pria.
Universitas Sumatera Utara
68
3. Pembagian Responden Berdasarkan Program Studi
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan program studi:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
Program Studi Jumlah orang
Persentase
Akuntansi 25
25,5 Manajemen
52 53,0
Ekonomi Pembangunan 21
21,5 Total
98 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berasal dari Manajemen yaitu sebanyak 53, sedangkan Akuntansi sebanyak 25,5, dan
Ekonomi Pembangunan sebanyak 21,5. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa program studi Manajemen adalah responden yang paling
banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 53. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa Manajemen lebih banyak melakukan transaksi perbankan daripada
mahasiswa program studi Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
69
4. Pembagian Responden Berdasarkan Stambuk
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan stambuk:
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Stambuk Jumlah orang
Persentase
2008 6
6,1 2009
51 52,1
2010 32
32,6 2011
7 7,1
2012 2
2,1 Total
98 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berasal dari stambuk 2009 yaitu sebanyak 52,1, sedangkan stambuk 2008 sebanyak 6,1,
stambuk 2010 sebanyak 32,6, stambuk 2011 sebanyak 7,1, dan stambuk 2012 sebanyak 2,1 . Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa stambuk 2009
adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 52,1. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa stambuk 2009 lebih banyak
melakukan transaksi perbankan daripada mahasiswa stambuk lainnya dikarenakan mayoritas mahasiswa stambuk 2009 merupakan mahasiswa yang pada periode ini
menjadi nasabah tahun ke-4 pada BNI Cabang Biro Rektor USU Medan.
Universitas Sumatera Utara
70
5. Pembagian Responden Berdasarkan Lama Menabung
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan lama menabung:
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menabung
Lama Menabung Jumlah orang
Persentase
1-2 Tahun 8
8,2 2 Tahun
90 91,8
Total 98
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak dalam kategori lama menabung pada BNI Cabang Biro Rektor USU Medan adalah 91,8
dengan lama menabung lebih dari dua tahun, sedangkan jumlah responden dengan lama menabung diantara satu sampai 2 tahun adalah 8,2. Hal ini
mengindikasikan bahwa mahasiswa dengan lama menabung lebih dari dua tahun merupakan mayoritas mahasiswa yang masih aktif dimulai dari stambuk 2008 ke
bawah dan menjadi nasabah BNI Cabang Biro Rektor USU Medan.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari relationship marketing sebagai variabel bebas dengan tiga dimensi yaitu financial benefit,
social benefit, dan structural ties, dan customer satisfaction sebagai variabel terikat. Variabel bebas yaitu relationship marketing X terdiri dari tiga dimensi
yaitu financial benefit X
1
terdiri atas dua butir pertanyaan, social benefit X
2
terdiri atas empat butir pertanyaan, dan structural ties X
3
terdiri atas empat butir
Universitas Sumatera Utara
71 pertanyaan. Variabel terikat yaitu customer satisfaction Y terdiri atas tiga butir
pertanyaan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju SS : diberi skor 5 Setuju S : diberi skor 4
Kurang Setuju KS : diberi skor 3 Tidak Setuju TS : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1
1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi Financial Benefit
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi
Financial Benefit
No. Item
STS TS
KS S
SS Total
Total Responden
F F
F F
F 1
1 1,0
7 7,1
24 24,5
60 61,2 6
6,1 100 98
2 1
1,0 19
19,4 74
75,5 4 4,1 100
98
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 98 orang responden untuk variabel Kepuasan pada Tabel 4.7 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama BNI memberikan reward berupa poin undian tabungan yang akan diundi pada setiap periode program undian yang
menghadirkan keuntungan bagi Anda sebanyak 6,1 yang menyatakan sangat setuju, 61,2 yang menyatakan setuju, 24,5 yang menyatakan kurang
setuju, 7,1 yang menyatakan tidak setuju dan 1,0 sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
72 b. Pada pertanyaan kedua BNI memberikan suku bunga progresif dengan tingkat
bunga yang menarik dimana bunga dihitung atas dasar saldo rata-rata harian sebanyak 4,1 yang menyatakan sangat setuju, 75,5 yang menyatakan
setuju, 19,4 yang menyatakan kurang setuju, 1,0 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi Social Benefit
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi
Social Benefit
No. Item
STS TS
KS S
SS Total
Total Responden
F F
F F
F 1
6 6,1
50 51,0
42 42,9 100
98 2
1 1,0
18 18,4
68 69,4
11 11,2 100
98 3
1 1,0
12 12,2
73 74,5
12 12,2 100
98 4
10 10,2
70 71,4
18 18,4 100
98
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 98 orang responden untuk variabel Kepuasan pada Tabel 4.8 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama Karyawan BNI melayani Anda dengan sikap ramah sebanyak 42,9 yang menyatakan sangat setuju, 51,0 yang menyatakan
setuju, 6,1 yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju sangat tidak setuju.
b. Pada pertanyaan kedua Karyawan BNI mampu memberikan berbagai solusi secara cepat atas setiap masalah yang Anda hadapi sebanyak 11,2 yang
menyatakan sangat setuju, 69,4 yang menyatakan setuju, 18,4 yang menyatakan kurang setuju, 1,0 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
73 c. Pada pertanyaan ketiga Karyawan BNI mampu memberikan informasi yang
lengkap mengenai produk perbankan BNI sebanyak 12,2 yang menyatakan sangat setuju, 74,5 yang menyatakan setuju, 12,2 yang menyatakan kurang
setuju, 1,0 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
d. Pada pertanyaan keempat BNI selalu berupaya untuk memberikan kemudahan melalui pelayanan yang maksimal kepada Anda sebanyak 18,4 yang
menyatakan sangat setuju, 71,4 yang menyatakan setuju, 10,2 yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju.
3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi Structural Ties
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi
Structural Ties
No. Item
STS TS
KS S
SS Total
Total Responden
F F
F F
F 1
12 12,2
65 66,3
21 21,4 100
98 2
1 1,0
10 10,2
82 83,7
5 5,1
100 98
3 4
4,1 44
44,9 50
51,0 100 98
4 1
1,0 22
22,4 64
65,3 11
11,2 100 98
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 98 orang responden untuk variabel Kepuasan pada Tabel 4.9 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama BNI menyediakan layanan e-Banking secara personal yang mampu memenuhi kebutuhan Anda sebanyak 21,4 yang menyatakan
sangat setuju, 66,3 yang menyatakan setuju, 12,2 yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
74 b. Pada pertanyaan kedua BNI memberikan jaminan atas tabungan Anda dengan
meningkatkan tingkat akurasi keamanan melalui pengaplikasian teknologi yang canggih dalam sistem komputerisasi bank sebanyak 5,1 yang menyatakan
sangat setuju, 83,7 yang menyatakan setuju, 10,2 yang menyatakan kurang setuju, 1,0 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga BNI menyediakan ruang tunggu yang nyaman
sebanyak 51,0 yang menyatakan sangat setuju, 44,9 yang menyatakan setuju, 4,1 yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. d. Pada pertanyaan keempat BNI menyediakan kotak suara untuk menampung
sarankeluhan Anda sebanyak 11,2 yang menyatakan sangat setuju, 65,3 yang menyatakan setuju, 22,4 yang menyatakan kurang setuju, 1,0 yang
menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
4. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi Customer Satisfaction
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden terhadap Dimensi
Customer Satisfaction
No. Item
STS TS
KS S
SS Total
Total Responden
F F
F F
F 1
10 10,2
78 79,6
10 10,2 100
98 2
6 6,1
73 74,5
19 19,4 100
98 3
7 7,1
77 78,6
14 14,3 100
98
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 98 orang responden untuk variabel Kepuasan pada Tabel 4.10 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
75 a. Pada pertanyaan pertama Anda telah menerima pelayanan yang memuaskan
dari BNI atas setiap produk yang ditawarkan sebanyak 10,2 yang menyatakan sangat setuju, 79,6 yang menyatakan setuju, 10,2 yang
menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju.
b. Pada pertanyaan kedua Anda telah mendapatkan kesesuaian antara harapan terhadap aktualisasi pelayanan yang diberikan oleh BNI sebanyak 19,4 yang
menyatakan sangat setuju, 74,5 yang menyatakan setuju, 6,1 yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan kurang setuju dan
sangat tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga Pelayanan yang diberikan oleh BNI memberikan
kepuasan yang mampu memenuhi kebutuhan Anda sebanyak 14,3 yang menyatakan sangat setuju, 78,6 yang menyatakan setuju, 7,1 yang
menyatakan kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah residual regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, metode yang digunakan untuk pengujian
normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorv-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov 0,05, maka asumsi normalitas
terpenuhi. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.3 dan Gambar 4.4:
Universitas Sumatera Utara
76
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Gambar 4.3 : Histogram Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Gambar 4.4: Plot Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
77 Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada gambar 4.4 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal
maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S.
Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 98
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .83691502
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .050
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .628
Asymp. Sig. 2-tailed .825
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner,
SPSS versi 17.00, Juli 2013
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed
adalah 0,825, ini berarti di atas nilai signifikan 0,05 atau 5. Oleh karena itu, variabel residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
78
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
1. Metode Grafik
Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Gambar 4.5: Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
79 Berdasarkan Gambar 4.5 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
2. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.12 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.289 .714
3.204 .002
Financial_Benefit .078
.053 .167
1.482 .142
Social_Benefit -.062
.038 -.185
-1.634 .106
Structural_Ties -.074
.043 -.189
-1.714 .090
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
80 Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel bebas yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat absolut Ut Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5,
jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF,
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas 2. Apabila VIF 5, maka tidak terdapat multikolinearitas
3. Apabila Tolerance 0,1, maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas
4. Apabila Tolerance 0,1, maka tidak terdapat multikolinearitas
Tabel 4.13 Uji Nilai Tolerance dan VIF
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner, SPSS versi 17.00, Juli 2013
Universitas Sumatera Utara
81 Pada Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas
adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini
dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
berupa variabel financial benefit, social benefit, dan structural ties serta variabel terikat Y berupa customer satisfaction,
maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product and Service Solution versi 17.0 dari
tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut:
Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner,
SPSS versi 17.00, Juli 2013
Universitas Sumatera Utara
82 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.14 kolom
Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 2,964 + 0,143X
1
+ 0,208X
2
+ 0,292X
3
+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Konstanta a = 2,964. Ini mempunyai arti bahwa financial benefit, social
benefit, dan structural ties dianggap konstan maka Customer Satisfation Y sebesar 2,964.
2. Koefisien X
1
b
1
= 0,143. Financial benefit terhadap customer satisfaction dengan koefisien regresi sebesar 0,143. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi
peningkatan financial benefit, maka customer satisfaction juga akan meningkat.
3. Koefisien X
2
b
2
= 0,208. Social benefit terhadap customer satisfaction dengan koefisien regresi sebesar 0,208. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi
peningkatan social benefit, maka customer satisfaction juga akan meningkat. 4. Koefisien X
3
b
3
= 0,292. Structural ties terhadap customer satisfaction dengan koefisien regresi sebesar 0,292. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi
peningkatan structural ties, maka customer satisfaction juga akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
83
4.5 Uji Hipotesis