melaksanakan SMM secara konsisten, terukur dan terkendali serta diakui oleh lembaga sertifikasi di bidang manajemen mutu dunia.
Sehubungan dengan peryataan di atas, informan 2 dalam wawancara 1 juni 2010 juga berpendapat bahwa:
“Adanya komitmendukungan kesepakatan kesenangan dari seluruh warga sekolah yaitu guru, karyawan, siswa, dan komite”
Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat informan 3 dalam wawancara 1 juni 2010 yang menyatakan bahwa :
”Adanya komitmen dari semua warga sekolah untuk sanggup melaksanakan sistem manajemen mutu yang dikemas dalam ISO”
Dengan adanya kesadaran dan komitmen yang telah terbentuk dari warga sekolah, maka kepala sekolah SMK Negeri 3 Surakarta menerapkan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta kerja keras dan pengelolaan yang profesional dari QMR SMK Negeri 3 Surakarta serta berhasil
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya dukungan, kesepakatan, kesadaran, komitmen untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan adanya dari komitmen dari warga sekolah untuk memiliki dan melaksanakan sistem manajemen mutu secara konsisten, terukur dan
terkendali serta diakui oleh lembaga sertifikasi di bidang manajemen mutu dunia.
b. SDM yang berkualitas SMK Negeri 3 Surakarta
SDM yang berkualitas dan sadar akan pentingnya mutu senantiasa memiliki keinginan untuk maju merupakan modal bagi lembaga pendidikan
yang ingin menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. SMK Negeri 3 Surakarta sebagai SMK bidang keahlian bisnis manajemen dan pariwisata
berstandar internasional memiliki SDM yang berkualitas dan keahlian sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat informan 4 dalam wawancara 3 juni 2010 menyatakan bahwa :
commit to users
“Kualitas guru di SMK Negeri 3 surakarta sudah sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, rata-rata sudah S1 semua, banyak
juga yang sudah S2, apalagi dengan adanya ISO membiasakan kita tertib”.
Seperti pendapat informan 7 wawancara tanggal 5 Juni 2010 menyatakan bahwa :
“Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama maka dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya ada ISO atau tidak ada ISO tetap harus
dijalankan, terbukti dengan adanya kualitas guru dan perolehan nilai hasil siswa”.
Informan 4 dalam wawancara tanggal 3 Juni 2010 juga berpendapat bahwa
“Faktor-faktor pendukung,yang pertama yaitu SDM, suatu sistem akan dilaksanakan dengan baik jika guru dan karyawan, kepala
sekolah, stake holder mendukung adanya ISO”.
c. Tersedianya dana
Sekolah yang mendapat sertifikat ISO 9001:2008 berarti lulusannya sudah berstandar internasional dan sudah sesuai dengan permintaan pelanggan
DUDI, dengan alasan itulah orang tua siswa mendukung pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dengan bantuan dana. Selain itu ada
bantuan dana dari pemerintah setelah sekolah mendapatkan sertifikat. Hal tersebut sesuai pendapat informan 1 wawancara tanggal 31 Mei
2010bahwa ”Sebenarnya untuk dana ber ISO itu mahal kurang lebih 20 juta,
lembaga audit sertifikat 25 juta, sertifikasi berlaku 3 tahun, tiap tahun perlu ada.ketersediaan dana, dana itu diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan SMM”
Menurut informan 5 wawancara tanggal 4 Juni 2010 menyatakan bahwa:
”Stakeholder, orangtua siswa, DUDI ikut mendukung dan perlu ada dana dalam mendukung SMM ISO”
commit to users
d. Fasilitas yang memadai