7 permintaan komoditi sayuran eksklusif Jepang terhadap Kelompok Tani Agro
Segar akan ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Volume Rata-Rata Permintaan Komoditi Sayuran Eksklusif Jepang
terhadap Kelompok Tani Agro Segar pada Tahun 2011 Komoditi
Volume rata-rata permintaan per bulan kg
Altari 600
Caisim 300
Zuchini 2100
Daun Knip 450
Gobo 1200
Horenso 2400
Pakchoy 450
Timun Jepang 2100
Youlmu 1800
Sumber : Kelompok Tani Agro Segar, 2011
Volume rata-rata permintaan sayuran eksklusif Jepang terhadap Kelompok Tani Agro Segar tergolong tinggi. Tabel 6 menunjukkan bahwa
horenso merupakan komoditi yang memiliki volume rata-rata permintaan tertinggi dari supermarket dan restoran Jepang yang dipasok oleh kelompok tani tersebut.
Tingginya permintaan akan komoditi horenso merupakan peluang besar bagi Kelompok Tani Agro Segar terutama terkait dengan pendapatan petani anggota
kelompok tani. Oleh karena itu, untuk dapat terus memenuhi permintaan horenso yang relatif tinggi tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya guna meningkatkan
produksi baik dalam hal kualitas maupun kuantitas.
1.2 Perumusan Masalah
Usaha sayuran terutama sayuran eksklusif Jepang mulai berkembang dewasa ini, baik pada on farm maupun pada industri olahannya. Hal ini
disebabkan oleh prospek sayuran eksklusif Jepang yang cukup menjanjikan. Banyaknya jumlah restoran Jepang di wilayah Jabodetabek menjadi peluang besar
bagi para petani sayuran eksklusif di wilayah sekitar Jabodetabek untuk menjadi
8 pemasok kebutuhan restoran-restoran Jepang tersebut. Hal ini disebabkan masih
terbatasnya petani yang mengusahakan sayuran eksklusif Jepang. Horenso sebagai salah satu komoditi sayuran eksklusif Jepang yang
banyak dikonsumsi masyarakat, kini mulai menarik minat petani budidaya hortikultura. Dengan teknik budidaya yang tidak terlalu rumit dan usia panen yang
relatif singkat, petani dapat menjual hasil panen horenso tersebut dengan harga Rp5.000-Rp12.000 per kg.
Kelompok Tani Agro Segar merupakan salah satu kelompok tani yang berada di Cianjur yang menjadi wadah atau perkumpulan bagi para petani
sayuran. Namun dari berbagai jenis sayuran yang dikelola, kelompok tani ini memilih sayuran eksklusif Jepang termasuk horenso untuk menjadi komoditi
unggulannya. Adapun daftar komoditi yang dikelola Kelompok Tani Agro Segar tercantum pada Tabel 7.
Tabel 7. Jenis Komoditi yang Dibudidayakan oleh Kelompok Tani Agro Segar
Jenis Sayuran Yang Dibudidayakan Jenis Herb
Herbal Lokal
Jepang Bayam
Daikon Shigemsi
Mint Kangkung
Nasubi Kowari
Majoram Caysim
Satsuma imo Altari
Sage Pakchoy
Sato imo Yolmu
Oregano Selada kriting
Gobo Gogo masum
Mitsuba Selada Merah
Edamame Knip
Rosmerry Daun Bw.Silfa
Kyuuri Knip son
Taragon Terung
Zukini Zukini
Time Brokoli
Horenso Olgari
Basil
Sumber : Kelompok Tani Agro Segar
Tabel 7 menunjukkan bahwa sayuran eksklusif Jepang adalah jenis yang paling banyak dibudidayakan. Hal ini disebabkan hasil yang diperoleh petani dari
sayuran eksklusif Jepang lebih menguntungkan dibanding komoditi lainnya dan permintaannya pun cukup tinggi. Horenso yang merupakan salah satu komoditi
sayuran eksklusif Jepang yang memiliki tingkat permintaan tertinggi mencapai 80
9 kg per hari, membutuhkan pasokan horenso yang memadai setiap harinya. Selama
ini kapasitas produksi horenso di Kelompok Tani Agro Segar adalah sebesar 60- 70 kg per hari. Jumlah tersebut masih belum dapat memenuhi permintaan horenso
terhadap kelompok tani tersebut. Hal ini dikarenakan produktivitas petani anggota kelompok tani yang belum seragam. Beberapa petani memiliki tingkat
produktivitas yang tinggi sedangkan beberapa petani lainnya masih memiliki tingkat produktivitas yang rendah. Ketidakseragaman produktivitas ini
dikarenakan oleh berbagai faktor dan menyebabkan kapasitas produksi horenso tidak maksimal.
Hingga saat ini Kelompok Tani Agro Segar sering menolak permintaan horenso yang dibutuhkan pasar karena keterbatasan produksi. Hal ini akan sangat
berpengaruh pada pendapatan usahatani para petani horenso. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis pendapatan usahatani horenso untuk mengetahui tingkat
pendapatan petani horenso dengan kapasitas produksi yang masih terbatas dan penolakan beberapa permintaan horenso yang dilakukan Kelompok Tani Agro
Segar. Selain itu, dengan luas lahan garapan yang terbatas serta prospek horenso yang potensial namun produksinya masih terbatas, dibutuhkan teknik budidaya
yang efisien agar mampu mengoptimalkan hasil panen untuk setiap satuan luas lahan. Hal tersebut juga bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan usahatani
horenso yang diperoleh para petani. Badan Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur
pada tahun 2011 berencana untuk menyusun buku tentang panduan budidaya aneka sayuran Jepang dengan meminta bantuan kepada Kelompok Tani Agro
Segar sebagai kelompok tani pelopor yang menjadikan sayuran eksklusif Jepang sebagai komoditi unggulannya. Dalam penyusunan panduan budidaya sayuran
Jepang tersebut diperlukan adanya komposisi faktor-faktor produksi yang sesuai serta efisien agar petani yang membudidayakan sayuran eksklusif Jepang tersebut
dapat memperoleh hasil panen yang optimal dengan sumber daya yang ada. Hal ini akan berdampak pada pendapatan usahatani sayuran eksklusif Jepang tersebut.
Pendapatan usahatani dan efisiensi teknis merupakan hal yang saling berkaitan. Pendapatan usahatani yang diterima petani akan digunakan untuk
membeli faktor-faktor produksi yang akan berpengaruh terhadap efisiensi teknis.
10 Begitu pula efisiensi teknis yang dicapai oleh petani akan mempengaruhi besar
kecilnya pendapatan yang didapat petani tersebut. Maka dari itu diperlukan informasi mengenai pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi
efisiensi teknis. Tingkat pendapatan usahatani dan efisiensi teknis yang dijalankan dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan untuk kombinasi
input usahatani yang optimal dan kebijakan pertanian untuk masa datang. Mengacu pada permasalahan yang telah diuraikan, perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana tingkat pendapatan usahatani horenso di Kelompok Tani Agro Segar Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur?
2. Apakah usahatani horenso yang dilakukan Kelompok Tani Agro Segar Desa
Ciherang Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur sudah efisien secara teknis? 3.
Faktor-faktor sosial ekonomi apa saja yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis usahatani horenso yang dilakukan Kelompok Tani Agro Segar Desa
Ciherang Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur?
1.3 Tujuan Penelitian