42 Sedangkan rumus RC rasio atas biaya total adalah sebagai berikut:
RC atas Biaya Total =
Suratiyah 2008 menjelaskan bahwa Break Even Point atau BEP terbagi menjadi dua, yaitu BEP unit dan BEP harga. BEP unit adalah analisis yang
digunakan untuk menentukan dan mencari jumlah barang yang harus dijual pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul. Sedangkan BEP harga
adalah analisis yang digunakan untuk menentukan harga yang harus didapatkan petani untuk menutupi biaya-biaya yang timbul. Break Even Point atau BEP
hanya dapat terjadi pada saat nilai total penerimaan sama dengan nilai total biaya yang dikeluarkan TR=TC. Perhitungan BEP unit dirumuskan sebagai berikut :
Sedangkan perhitungan BEP harga dirumuskan sebagai berikut :
4.3.2. Spesifikasi Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier
Pada penelitian ini, bentuk fungsi produksi yang digunakan adalah Stochastic Frontier Cobb-Douglas. Bentuk fungsi produksi ini dipilih karena
tergolong sederhana dan dapat dibuat dalam bentuk fungsi linear. Spesifikasi model tersebut akan dirumuskan ke dalam persamaan di bawah ini :
ln Y = ln β
+ β
1
ln L + β
2
ln B + β
3
ln TK +
β
4
ln Po +
β
5
ln Pa +
β
6
ln Pest + v
i
- u
i
dimana : Y
: Produksi total horenso kg L
: Luas lahan yang digarap ha
43 B
: Jumlah bibit kg TK : Penggunaan tenaga kerja HOK
Po : Jumlah pupuk organik kg
Pa : Jumlah pupuk anorganik kg
Pest : Jumlah pestisida kg β
: Intersep β
i
: Koefisien Parame ter Penduga, dimana i = 1,β,γ…9.
β
i
1 Diminishing Return v
i
- u
i
: Error term u
i
= efek inefisiensi teknis dalam model Penyelesaian model dilakukan dengan menggunakan dua tahap. Tahap
yang pertama dilakukan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS dan tahap kedua dilakukan menggunakan metode Maximum-Likelihood Estimate
MLE. Tahap pertama atau OLS dilakukan dengan tujuan untuk melihat keberadaan autokorelasi dan multikolinearitas pada model. Hal ini perlu
dilakukan karena pada tahap kedua atau MLE, model hanya dapat diolah jika pada model tidak terdapat autokorelasi maupun multikolinearitas.
4.3.3. Analisis Inefisiensi Teknis
Pada penelitian ini, metode efek inefisiensi teknis yang digunakan didasari pada model efek inefisiensi teknis yang dikembangkan oleh Battese dan Coelli
1998. Variabel u
i
berfungsi untuk menghitung efek inefisiensi teknis. Adapun nilai parameter distribusi dari inefisiensi teknis pada penelitian ini adalah sebagai
berikut : µ
i
= δ + Z
1
δ
1
+ Z
2
δ
2
+ Z
3
δ
3
+ Z
4
δ
4
+ Z
5
δ
5
+ w
it
dimana : Z
1
: Umur petani tahun Z
2
: Pendidikan formal petani tahun Z
3
: Pengalaman usahatani tahun Z
4
: Dummy penyuluhan Z
5
: Dummy status kepemilikan lahan
44 Terdapat beberapa hipotesis yang digunakan pada model inefisiensi teknis
dalam persamaan di atas, yaitu : 1.
Semakin berumur usia petani yang mengusahakan usahatani maka diduga akan berpengaruh positif terhadap inefisiensi teknis.
2. Semakin lama pendidikan formal petani, diduga akan berpengaruh negatif
terhadap inefisiensi teknis. 3.
Semakin lama pengalaman petani dalam kegiatan usahatani maka akan berpengaruh negatif terhadap inefisiensi teknis.
4. Semakin sering petani mengikuti penyuluhan maka diduga akan berpengaruh
negatif terhadap inefisiensi teknis. 5.
Status kepemilikan lahan diduga mempengaruhi keseriusan petani dalam mengolah lahannya dimana petani non penyewa cenderung lebih inefisien
dibanding petani penyewa. Semua parameter pada fungsi stochastic frontier dan efek inefisiensi
secara simultan diperoleh dengan menggunakan program Frontier 4.1. Pengujian efek inefisiensi dilakukan dengan metode statistik. Pengujian Frontier 4.1 akan
menghasilkan nilai perkiraan varian dari parameter dalam bentuk berikut ini : σ
s 2
= σ
v 2
+ σ
u 2
dan = σ
u 2
σ
s 2
Nilai parameter gamma berkisar antara nol dan satu. Untuk keputusan penerimaan hipotesa nol akan dijelaskan dalam bagian uji hipotesa atau
ditentukan oleh nilai kritis. Efisiensi teknis petani ke-i adalah nilai harapan dari -u
i
yang dinyatakan sebagai berikut :
TE
i
= TE
i
adalah efisiensi teknis petani ke-i, dan y
i
adalah fungsi output deterministic tanpa error term. Nilai efisiensi teknis tersebut berbanding terbalik dengan efek
inefisiensi teknis di atas yang juga bernilai di antara nol dan satu. Nilai efisiensi teknis dalam persamaan di atas digunakan untuk fungsi yang memiliki jumlah
output dan input tertentu cross section data dan tidak untuk input yang bersifat logaritmik panel data Coelli et al, 1998.
45
4.3.4. Uji Hipotesis