Hipotesis Pengarah Forest resources conflicts in West Java and West Kalimantan, Indonesia

62 Hipotesis Kedua: Perubahan kelembagaan tersebut merupakan hasil dari proses adaptasi dan resiliensi. Hipotesis ketiga: Konflik akan menemukan konsensus ketika distribusi otoritas tercapai dan dapat mempertemukan kepentingan berbagai pihak.

3.5. Strategi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian konstruktivisme dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian konstruktivisme mensyaratkan adanya bangunan hermeneutis di dalamnya. Oleh karena itu keduanya dibicarakan secara bersamaan sebagai satu kerangka berpikir ilmiah. Hermeuneutik dengan kata lain adalah interpretatif, sehingga turunan dari teori konstruktivisme ini adalah teori interpretatif atau disebut juga humanisme. Beberapa teknik dasar yang akan digunakan dan menjadi strategi dari penelitian ini, adalah : 1. Langsung, pengamatan dari tangan pertama per hari, ini biasanya menggunakan teknik observasi partisipasi observasi partisipan; 2. Melakukan pembicaraan dengan tingkatan formalitas yang berbeda. Ini biasanya dilakukan interview dalam waktu cukup lama indepth interview; 3. Pekerjaan detail bersama orang yang mempunyai pengaruh penting key informant pada komunitasnya dalam memetakan berbagai permasalahan; 4. Menemukan persepsi dan sistem kepercayaan masyarakat setempat belief system 5. Penelitian yang di fokuskan pada permasalahan problem oriented research; 6. Studi kasus

3.6. Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghasilkan teori dengan menggunakan paradigm konstruktivisme dan pendekatan kualitatif, sebagai berikut: 63 Tabel 1. Langkah-Langkah Penelitian No Kegiatan Penjelasan 1 disain penelitian Peninjauan ulang literatur teknis dan memetakan kerangka pemikiran penelitian. 2 pengumpulan data Kegiatan pembuatan indikator penelitan, parameter penelitan, penetapan unit analisis penelitian, populasi dan sampel penelitian, dan terjun ke lapangan untuk pengumpulan data 3 penyajian data Penyusunan data berdasarkan urutan kejadian secara kronologis dan konteks penelitian, yang dibedakan sebagai berikut: a. Konflik sumberdaya hutan b. Dinamika kelembagaan adat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan c. Konstelasi kekuasaan adat versus negara 4 analisis data Analisis data dilakukan pada level material, yaitu melihat konflik dari kepentingan, klaim atas wilayah dan otoritas yang menyertainya. Selain itu, analisis data dilakukan pada level immaterial dengan melihat pengetahuan dan pemaknaan aktor yang mendasari konflik sumberdaya hutan. 5 Perbandingan literatur Melakukan perbandingan literatur yang muncul mengenai teori yang digunakan sebagai acuan, yaitu teori konflik Dahrendorf 3.7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan datanya yang utama adalah observasi-partisipasi dan wawancara terbuka serta mendalam dalam jangka waktu yang relatif lama serta diinventarisasi dalam catatan harian. Metode pencarian sumber informasi menggunakan metode snowballing yaitu perolehan sumber berikutnya berdasarkan informasi dari sumber informasi sebelumnya. Setelah melakukan pendeskripsian dari observasi dan wawancara itulah akan ditemukan beberapa ciri khas yang nampak bila kultur tersebut diperbandingkan dengan kultur lain yang juga telah terdeskripsikan. Hal demikian memberi pengertian, bahwa tujuan studi tersebut adalah untuk mengalami pengertian bersama. Wax dalam Maleong 2000 mengatakan hal tersebut sebagai shared meaning pengertian yang dialami bersama.