PPKn SMP KK B
97
c. DPR Dewan Perwakilan Rakyat
Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kewenangan DPR antara lain:
1 Fungsi legislasi, yakni kekuasaan membentuk undang-undang pasal 20 ayat 1UUD Negara RI Tahun 1945
2 Fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPR sebagaimana diatur dalam pasal 20AUUD Negara RI Tahun 1945 antara lain:
• Pasal 20 ayat 1UUD Negara RI Tahun 1945, mempertegas tiga fungsi yang dimiliki oleh DPR, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan. • Pasal 20 ayat 2 UUD Negara RI Tahun 1945 menegaskan hak yang
dimiliki oleh DPR sebagai sebuah lembaga, yaitu hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat, sedangkan ayat 3,
menegaskan hak yang dimiliki oleh setiap anggota DPR secara perorangan yaitu hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul
dan pendapat, serta hak imunitas. 3 Fungsi anggaran yaitu membahas dan memberi persetujuan atas
rancangan anggaran negara yang diajukan Presiden dalam bentuk rancangan undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara APBN, serta mengawasi penggunaannya. Persetujuan anggaran merupakan fungsi yang sangat penting bagi DPR, karena dengan kontrol
atas anggaranlah DPR dapat mengontrol pemerintah dengan efektif. Tanpa persetujuan pengeluaran anggaran dari DPR, Presiden tidak dapat
mengeluarkan anggaran belanja negara. Karena itulah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa apabila DPR tidak
menyetejui RUU APBN yang diajukan pemerintah, maka yang berlaku adalah Undang-undang APBN tahun sebelumnya.
4 Fungsi-fungsi lainnya yang tersebar dalam bab-bab lain dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu:
d. DPD Dewan Perwakilan Daerah
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan kewenangan yang terbatas kepada DPD dalam bidang legislasi, anggaran, serta pengawasan.
Kegiatan Pembelajaran 6
98
Dalam bidang legislasi DPD hanya berwenang untuk mengajukan dan ikut membahas Rancangan Undang-undang RUU yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah pasal 22D ayat 2 dan 2UUD Negara RI Tahun 1945.
Kewenangan bidang pengawasan yang diberikan kepada DPD hanya terbatas pada pengawasan atas undang-undang yang terkait dengan jenis undang-
undang yang ikut dibahas dan atau diberikan pertimbangan oleh DPD dalam pembahasannya.
e. BPK Badan Pemeriksa Keuangan
BPK memiliki posisi strategis dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. BPK diatur dalam satu bab tersendiri dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yaitu bab VIIIA, 3 pasal dan tujuh ayat. Pasal 23E mengatur tentang kewenangan BPK memeriksa pengelolaan dan tanggung tentang keuangan
negara ayat 1 yang hasilnya diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai kewenangannya ayat 2 dan ditindaklanjuti oleh lembaga
perwakilanatau badan lain sesuai undang-undang ayat 3. Penambahan kata pengelolaan pada ayat 1 dimaksudkan untuk menegaskan bahwa BPK
memeriksa pengelolaan keuangan negara dan dalam pengelolaan itu terkandung tanggung jawab tentang keuangan negara.
Menurut UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 hasil pemeriksaan BPK, selain disampaikan kepada DPR juga disampaikan kepada DPD dan DPRD.
Disampaikan ke DPD dikarenakan DPD juga melakukan pengawasan atas APBN. Disampaikan ke DPRD karena BPK juga memeriksa pengelolaan
keuangan daerah dalam APBD. Hasil Pemeriksaan itu selanjutnya dipelajari oleh DPR, DPD, serta DPRD. Jika ditemukan adanya penyimpangan, DPR,
DPD, atau DPRD dapat menindaklanjutnya dalam bentuk penggunaan hak- hak dewan atau disampaikan untuk ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
Jika BPK menemukan adanya tindak pidana, dapat diserahkan langsung kepada instansi penegak hukum.