Uji Reabilitas Instrumen Pengujian Instrumen

Keterangan: K : jumlah kelas interval n : jumlah data log : logaritma 3 Menetukan panjang kelas Untuk menentukan panjang kelas digunakan rumus seperti berikut ini: Panjang kelas = Rentangjumlah kelas insterval c. Histogram Histogram dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. d. Tabel kecenderungan variabel Identitas kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel pola asuh orang tua dan disiplin belajar siswa ditetapkan berdasarkan pada kriteria ideal. Berdasarkan skor data penilaian model Likert dengan rentang skor 1 s.d. 4 untuk jumlah butir soal, maka mean idealnya dapat dihitung dengan norma sebagai berikut : ST skor tertinggi = jumlah butir x 4 SR skor terendah = jumlah butir x 1 Mi = ½ ST + SR SDi = 16 ST – SR Deskripsi berikutnya adalah dengan melakukan pengkategorian skor masing-masing variabel. Dari skor tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam empat kategori. Pengkategorian dilakukan berdasarkan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi pada variabel tersebut. Tingkat kecenderungan variabel dibedakan menjadi tiga kategori. Tabel 10: Pedoman Pengkategorian Kategori Tinggi X Mi + 1.SDi Kategori Sedang Mi – 1.SDi ≤ X ≤ Mi + 1.SDi Kategori Rendah X Mi – 1.SDi

2. Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik, yaitu regresi linier. Sebagai syarat suatu penelitian , maka sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka uji normalitas menggunakan pengujian parametric-test dan bila data tidak berdistribusi normal maka pengujian menggunakan Non-parametric test. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Shapiro-Wilk dengan SPSS 20 For Windows pada taraf signifikansi 5. Skor berdistribusi normal jika nilai Sig. Shapiro-Wilk lebih besar dari 0,05 sehingga terpenuhi syarat untuk pengujian parametris test dan sebaliknya apabila nilai Sig. Shapiro-Wilk kurang dari 0,05 skor dikatakan tidak berdistribusi normal sehingga pengujian hipotesis menggunakan Non-parametric test. Sarjono H dan Julianita W, 2011: 53. b. Uji Linieritas Hubungan dan keberartian Regresi Uji Linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat terbentuk garis lurus atau tidak. Pengujian linieritas dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5 dengan bantuan SPSS 20 For Windows. Harga F hitung kemudian dikonsultasikan dengan F tabel . Jika F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel maka pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier. Sedangkan Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linier. Sarjono H dan Julianita W, 2011: 60. c. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas digunakan sebagai syarat digunakannya analisis linier ganda. Penelitian untuk penguji terjadi atau tidaknya multikolinieritas antar variabel bebas dibuktikan dengan menyelidiki besarnya interkorelasi antar variabel bebas dengan bantuan SPSS 20 For Windows. Syarat data dapat dapat digunakan adalah tidak terjadinya multikolinieritas, yakni apabila antar variabel bebas tidak ada korelasi sehingga data dapat digunakan untuk analisis korelasi ganda. Uji multikolinieritas menggunakan analisis regresi dan menggunakan nilai tolerance dan VIF pada tabel koefisien sebagai acuan tuntuk mengambil keputusan. Data dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas adalah jika nilai tolerance yang didapatkan lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF harus kurang atau lebih kecil dari 10. Sarjono H dan Julianita W, 2011: 63.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

0 10 144

PENGARUH MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4

0 13 150

PENGARUH PRESTASI AKADEMIK MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 KEBUMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

4 32 172

PENGARUH PRESTASI MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT SISWA TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 9 SEMARANG.

0 2 76

Hubungan antara Prestasi Mata Diklat Produktif dan Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Tingkat Kesiapan Kerja Siswa Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Banyudono Tahun 2016.

0 0 18

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN K3 DAN PENGALAMAN PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK MUDA PATRIA KALASAN.

0 2 168

PENGARUH PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ADAPTIF DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA JURUSAN TITL SMK NEGERI 1 MAGELANG.

0 0 131

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK N 1 SEYEGAN.

0 3 170

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 BANTUL.

0 0 168

Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Uji Kompetensi Produktif terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa SMK Negeri 1 Malang

0 0 5