kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Elektronika di SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013. Penelitan ini merupakan penelitan ex
post facto. Populasi penelitan adalah siswa kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Elektronika tahun ajaran 20122013 berjumlah 69 siswa yang
seluruhnya diambil sebagai subyek penelitan. Uji coba instrumen dilaksanakan pada 3 siswa kelas XI Program Studi Keahlian Teknik
Elektronika. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, sedangkan uji reliabiltas digunakan rumus Alpha Cronbach.
Untuk mengetahui pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran Program Produktif terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri dan pengaruh Kemandiran Belajar
terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri digunakan teknik analisis korelasi Product Moment. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh Hasil Belajar Mata
Pelajaran Program Produktif dan Kemandiran Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Praktik Kerja Industri digunakan teknik analisis regresi
ganda. Hasil penelitan menunjukan bahwa: 1 Terdapat pengaruh positif Hasil Belajar Mata Pelajaran Program Produktif terhadap Prestasi Praktik
Kerja Industri Siswa Kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Elektronika di SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 yang dibuktikan dengan
harga r
x1y
0,340 lebih besar dari r
tabel
0,235 pada taraf signifkansi 5. 2 Terdapat pengaruh positif Kemandiran Belajar terhadap Prestasi Praktik
Kerja Industri Siswa Kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Elektronika di SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 yang dibuktikan dengan
harga r
x2y
0,353 lebih besar dari r
tabel
0,235 pada taraf signifkansi 5. 3
Terdapat pengaruh positf Hasil Belajar Mata Pelajaran Program Produktif dan Kemandiran Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa Kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Elektronika di SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 yang dibuktikan dengan harga
R
y1,2
0,40 lebih besar dari r
tabel
0,235 pada taraf signifkansi 5. Koefisien determinasi R
2
y
1,2
sebesar 0,194. Sumbangan efektif Hasil Belajar Mata Pelajaran Program Produktif sebesar 9,2732 dan Kemandiran Belajar
sebesar 10,1268. Relevansi penelitian ini dengan penelitian milik Afni Nur Anita, terdapat
pada pengaruh mata pelajaran produktif terhadap prestasi praktik kerja lapangan. Pada penelitian milik Afni Nur Anita, mata pelajaran memiliki
pengaruh yang positif terhadap prestasi praktik kerja industri. Kemudian apakah akan didapatkan hasil yang sama seperti penelitian milik Afni Nur
Anita dalam penelitian ini.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Kesiapan Kerja Siswa terhadap Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa
Kesiapan kerja merupakan kondisi siswa yang secara menyeluruh meliputi kematangan fisik, mental, dan pengalaman, serta adanya kemauan
dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan kerja dalam penelitian diartikan sebagai sikap siswa untuk memasuki dunia
kerja dengan konsep kematangan karier career maturity dan pengetahuan tentang lingkungan dan dunia kerja. Sebagai indikator kesiapan kerja siswa
yaitu memiliki: tanggung jawab terhadap diri sendiri dan pekerjaan, sikap disiplin, sikap mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan, sikap
kreatif, kemampuan berpikir logis, rasa percaya diri, mampu berkomunikasi, dan sikap tertib dan taat terhadap peraturan.
Prestasi praktik kerja industri prakerin merupakan hasil berupa nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti prakerin. Selama masa prakerin siswa
langsung menerapkan pelajaran yang pernah didapatkan di sekolah dalam dunia kerja. Penilaian prestasi prakerin oleh pihak industri mencakup dua
aspek, yakni aspek teknis dan aspek non teknis. Dalam aspek penilaian yang diberikan, pihak industri akan menilai sikap dan perilaku siswa selama
menjalani prakerin. Penilaian sikap dan perilaku mencakup disiplin, kerjasama, inisiatif, tanggung jawab, dan kebersihan.
Dalam hal ini diduga bahwa pengaruh siswa yang memiliki kesiapan kerja tinggi akan memiliki rasa percaya diri, tanggung jawab, dan mampu
mengambil keputusan dengan tepat sehingga akan memberikan hasil yang baik pada saat menjalani praktik kerja industri. Dengan demikian tinggi
rendahnya kesiapan kerja siswa sangat mempengaruhi hasil evaluasi praktik kerja Industri yang dijalani siswa. Siswa yang memiliki kesiapan kerja yang
tinggi pastinya akan lebih percaya diri jika dibandingkan dengan siswa yang kurang atau bahkan tidak memiliki kesiapan kerja. Dengan demikian diduga
akan lebih siap dalam menjalani praktik kerja industri. Dengan demikian berdasarkan uraian di atas diduga bahwa semakin tinggi siswa memiliki
kesiapan kerja maka akan semakin tinggi pula nilai prestasi praktik kerja
industri yang didapat siswa.
2. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa
Prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, yang meliputi faktor psikologis dan fisiologis, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga, yang pada penelitian ini berfokus pada pola asuh orang tua. Para orang tua mendidik anaknya dengan
cara yang berbeda sehingga membawa pengaruh yang berbeda pula pada pendidikan anak. Jadi orang tua memiliki peranan yang penting dalam
keberhasilan belajar anak dan kemampuan anak dalam beradaptasi di lingkungan luar keluarga. Untuk mengukur pola asuh yang diterapkan oleh
orang tua kepada anaknya, peneliti menggunakan indikator penerapan peraturan dalam keluarga oleh orang tua, pemberian perhatian dan frekuensi
diskusiinteraksi antara orang tua dengan anak, pemberian hukuman pada anak, dan pemberian hadiah pada anak. Sehingga akan dapat diketahui pola
asuh yang diterapkan oleh orang tua. Prestasi praktik kerja industri prakerin merupakan hasil berupa nilai
yang diperoleh siswa selama mengikuti prakerin. Selama masa prakerin siswa langsung menerapkan pelajaran yang pernah didapatkan di sekolah dalam
dunia kerja. Penilaian prestasi prakerin oleh pihak industri mencakup dua aspek, yakni aspek teknis dan aspek non teknis. Pihak industri akan menilai
sikap dan perilaku siswa selama menjalani prakerin. Penilaian sikap dan perilaku mencakup disiplin, kerjasama, inisiatif, tanggung jawab, dan
kebersihan. Dalam hal ini diduga bahwa pengaruh pola asuh orang tua memiliki
pengaruh dalam menentukan hasil prestasi praktik kerja industri siswa. Pola asuh orang tua memberikan dasar bagi anak dalam membentuk pribadi yang
nantinya berguna bagi lingkungannya. Tidak hanya itu, pola asuh orang tua juga akan mempengaruhi anak dalam menghadapi masalah yang akan
dihadapi ketika menjalani prakerin. Tiap individu siswa akan menyelesaikan masalah dengan cara berbeda dikarenakan perbedaan pola asuh yang berbeda.
Siswa dengan pola asuh orang tua yang paling autoritatif akan lebih siap dalam menghadapi masalah pada saat menjalani praktik kerja industri.
Dengan demikian berdasarkan uraian di atas, diduga bahwa semakin autoritatif pola asuh orang tua maka akan semakin baik nilai prestasi praktik
kerja yang didapatkan oleh siswa.