Kegiatan Pra Siklus Prosedur Penelitian
82 yang cukup sehingga proses pengerjaan tugas masih dilakukan dengan
saling mencontek. Guru pun sangat minim memberikan motivasi kepada siswa selama pelajaran berlangsung.
b. Mengkomunikasikan kepada guru pengajar multimedia mengenai rencana penerapan cooperative learning tipe STAD dalam kelas.
Setelah peneliti mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian dari kepala sekolah dan guru kelas multimedia, peneliti
melaksanakan komunikasi dengan guru kelas multimedia tentang rencana penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe
STAD selama penelitian. Guru menyepakati rencana
rencana penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD
tersebut meskipun belum pernah menerapkannya sebelum ini. c. Mendiskusikan materi yang akan disampaikan menggunakan model
pembelajaran cooperative learning tipe STAD selama 4 kali pertemuan. Sesuai dengan silabus yang telah disusun oleh tim, materi yang
akan diberikan kepada siswa di kelas penelitian adalah materi tentang animasi 2 dimensi. Berdasarkan hal tersebut,
maka peneliti
dan guru kelas
multimedia menyusun
rencana pembelajaran selama
pelaksanaan penelitian. Pertemuan pertama materi akan berfokus membahas pengertian animasi 2 dimensi.
Pertemuan kedua akan berfokus membahas jenis-jenis animasi 2 dimensi. Pertemuan ketiga
83 akan berfokus membahas sejarah animasi 2 dimensi. Pertemuan
keempat berfokus membahas teknik pembuatan animasi 2 dimensi. d. Menentukan Jadwal Penelitian dan Materi Pelajaran.
Setelah dilaksanakan diskusi dengan guru kelas multimedia, maka dibuat rencana jadwal penelitian. Penelitian dilaksanakan selama
4 kali pertemuan pada setiap hari Selasa sesuai dengan jadwal mata pelajaran multimedia yang telah dirancang oleh pihak sekolah. Jadwal
tersebut didiskusikan dengan pihak guru mat a pelajaran multimedia dan pihak wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Rincian jadwal
penelitian adalah sebagai berikut pada tabel 12. Tabel 12. Rencana Jadwal Penelitian.
No Pertemuan
Tanggal
1 Pertemuan pertama siklus I
30 Agustus 2016 2
Pertemuan kedua siklus I 6 September 2016
3 Pertemuan pertama siklus I I
13 September 2016 4
Pertemuan kedua siklus I I 20 September 2016
e. Menyusun Skenario Tindakan PTK. Selama
penelitian dilaksanakan,
model pembelajaran
cooperative learning tipe STAD dipraktikkan oleh guru mata pelajaran, bukan oleh peneliti. Maka dibuatlah scenario penelitian yang dapat
dipahami dengan mudah dan dapat dipraktikkan dengan baik oleh guru. Hal mendasar yang digunakan dalam penyusunan skenario
pembelajaran cooperative learning tipe STAD adalah
adanya pemberian motivasi oleh guru kepada siswa, dan adanya masalah
baru yang harus dipecahkan siswa. Masalah yang disajikan diharapkan
84 akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi siswa selama belajar,
selain itu
diharapkan pula agar masalah tersebut dapat melatih kemandirian belajar siswa.
Skenario tindakan dibuat untuk mempermudah gerak peneliti dalam
mengimplementasikan metode
baru berupa
model cooperative learning tipe STAD melalui guru mata pelajaran. Secara
lengkap, skenario tindakan dari mulai pra penelitian hingga penelitian siklus I I disertakan dalam lampiran.
f. Menyusun RPP sebagai kelengkapan mengajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat
memudahkan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, sehingga penting untuk dibuat.
Setelah RPP dibuat,
maka guru
menjalankan kegiatan
mengajar sesuai dengan rancangan. Hal ini memuudahkan guru untuk menerapkan model cooperative learning tipe STAD dalam setiap
pertemuan. g. Menyusun instrumen berupa tes hasil belajar siswa.
Tes hasil belajar bermanfaat untuk melihat perubahan hasil belajar siswa selama proses penelitian dilaksanakan. Tes hasil belajar
yang dirancang berupa 10 soal isian. Soal tersebut dirancang untuk dikerjakan
pada pertemuan
kedua pada setiap siklus.
Selain dikerjakan oleh kelas penelitian, soal tersebut juga diujicobakan pada
kelas lain untuk memudahkan analisis butir soal. Setelah dilaksanakan analisis butir soal. Kemudian tes dilaksanakan kembali di pertemuan