125 Tabel 16. Respon Siswa terhadap Penerapan Pembelajaran cooperative
learning Tipe STAD Rentang
Motivasi Frekuensi
Siklus I Siklus I I
85 ≤ × ≤ 100 7
65 ≤ × ≤ 84 21
25 55 ≤ × ≤ 64
12 1
35 ≤ × ≤ 54 0 ≤ × ≤ 34
Jumlah Siswa 33
33
D. Pembahasan
Secara keseluruhan hasil penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus pembelajaran multimedia dengan model pembelajaran
cooperative learning tipe STAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI multimedia berdasarkan model pembelajaran
cooperative learning tipe STAD di SMK Negeri 1 Jogonalan. Berdasarkan tujuan tersebut, maka jawaban dari hipotesis dan pertanyaan
penelitian pada bab 2 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan motivasi belajar multimedia siswa berdasarkan pembelajaran
cooperative learning Tipe STAD. Tabel 13 dan tabel 14 menunjukkan terjadi peningkatan motivasi
belajar siswa dari siklus I ke siklus I I . I ndikator keberhasilan pada bab 3 yang menyebutkan apabila skor motivasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari satu siklus ke siklus berikutnya dan mencapai kategori tinggi yaitu 65 - 84 telah tercapai, yaitu motivasi belajar siswa dari
siklus I sebesar 68,7 mengalami kenaikan pada siklus I I mencapai 89,5 pada rentang skor sangat tinggi. Hal ini menunjukkan telah terjadi
126 peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus I I sebesar
20,8 . Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis pertama benar bahwa implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat
meningkatkan motivasi belajar multimedia siswa kelas XI multimedia SMK Negeri 1 Jogonalan.
2. Peningkatan hasil belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe STAD.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan implementasi model
pembelajaran cooperative learning tipe STAD. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus I I , hasil siklus I dan
siklus I I dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17. Daftar Hasil Post-Test Nilai Siklus I dan Siklus I I
Rentang Nilai Frekuensi
Siklus I Siklus I I
93 – 100 17
30 85 – 92
6 2
77 – 84 5
1 ≤ 76
5 Jumlah
33 33
Pada tabel 17, nampak bahwa hasil post-test siklus I sejumlah 16
atau 5 siswa dari 33 siswa masih belum mampu mencapai KKM, sebanyak 86 siswa kelas XI multimedia telah mencapai KKM dengan nilai di atas
76. Pada siklus I I , hasil post-test seluruh siswa mengalami peningkatan
yang sangat baik yaitu 100 siswa telah mampu mencapai KKM dengan nilai lebih dari 76. Rata-rata kelas pada siklus I ke siklus I I juga
127 mengalami peningkatan sebesar 12,61 poin dari 86,18 menjadi 98,79
atau meningkat sebesar 16 dibanding siklus I . Siswa secara individual juga telah mengalami peningkatan nilai dari siklus I ke siklus I I . I ndikator
keberhasilan yang telah ditetapkan pada bab 3 yaitu apabila siswa secara individual mengalami peningkatan hasil belajar dari satu siklus ke siklus
berikutnya dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM atau ≤ 76 juga telah terpenuhi.
Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kedua pada penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran
cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI
multimedia di SMK Negeri 1 Jogonalan. Sejalan dengan hasil tersebut, maka penelitian ini juga telah sesuai dengan penelitian-penelitian relevan
sebelumnya, yaitu penelitian oleh I cha Dian Saraswati dan Mariana Purnawati yang menyatakan bahwa model pembelajaran
cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Respon Siswa Respon siswa pada penelitian tindakan kelas ini hanya sebagai
informasi tambahan bagaimana respon siswa terhadap implementasi pembelajaran
cooperative learning tipe STAD untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan tabel 15 dan 16, siswa memberikan
respon positif
terhadap pelaksanaan
pembelajaran cooperative learning tipe STAD. I ndikator keberhasilan respon siswa
terhadap pelaksanaan pembelajaran cooperative learning tipe STAD untuk
128 meningkatkan motivasi belajar dapat dicapai dengan skor 66 pada
siklus I , kemudian meningkat sebesar 14 pada siklus I I yaitu mencapai 79 . I ndikator keberhasilan respon siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran cooperative learning tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa juga telah dicapai dengan skor tinggi yaitu 80 pada siklus
I I yang telah mengalami peningkatan sebesar 14 dibandingkan siklus I yaitu 67 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka implementasi
model pembelajaran cooperative learning tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI multimedia SMK Negeri 1
Jogonalan mendapatkan respon positif dari siswa.