Tujuan Pembelajaran KESI MPULAN DAN SARAN

147 5. Wayang Puppet: Animasi boneka biasanya melibatkan tokoh boneka seperti wayang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan yang dibentuk. Boneka wayang umumnya memiliki tulang rangka untuk menjaga mereka tetap dan mantap serta menghambat mereka agar selalu bergerak pada sendi tertentu. Wayang digunakan dan dipotret setiap kali posisi mereka berubah sedikit demi sedikit untuk membuat gerakan. Dalam animasi ini kita memberikan kehidupan kepada benda mati dan membuat mereka terlihat seperti hidup. Contoh karya dengan teknik ini adalah The Tale of the Fox, The Nightmare Before Christmas, Chicken Robot. http: www.youtube.com watch?v= PzzqE7EPoI c 6. Bayangan Silhouette: Animasi guntingan yang dijadikan serangkaian bayangan hit am gambar gelap, dan disebut sebagai animasi siluet. Teknik ini dipelopori oleh animator Lotte German Reiniger. Fitur film animasi ini yang panjang adalah The Adventures of Prince Achmed 1926 http: www.youtube.com watch?v= 25SP4ftxklg • TAHAPAN PERANCANGAN ANI MASI STOP MOTI ON: 1. Pra Produksi - Naskah : Untuk membuat animasi diperlukan ide dan sebuah cerita. I de merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah film animasi. Cerita yang bagus harus mempunyai struktur yang jelas, yaitu harus memiliki awalan, nilai tengah dan akhir cerita yang sering disebut babak. - Pembuatan Karakter : Sebuah cerita dimainkan oleh karakter. Bentuk tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku. Pembuatan karakter harus sesuai dengan sifat dan peran karakter dari sebuah film. Semua karakter yang muncul dalam film animasi dibuat dalam Character Model Sheet. - Storyboard : Storyboard digunakan sebagai alat bantu pada tahapan perancangan film kartun. Storyboard adalah semacam versi komik goresan tangan dari sebuah film dan berperan sebagai cetak biru untuk aksi dan dialog yang akan muncul dalam film. 2. Produksi - Modeling: Modeling adalah proses menciptakan permukaan maupun bidang 2D 3D secara virtual pada objek dan rancangan karakter. - Shooting: pengambilan gambar atau shooting adalah proses terekamnya objek-objek oleh camera video, baik analog maupun digital. Pengambilan gambar dilakukan untuk mendapatkan footage. Shooting dimulai saat tombol shutter ditekan, berakhir saat tombol dilepaskan. 148 3. Pasca Produksi - Compositing and Editing : compositing adalah proses merangkai atau merekontruksi kembali scene yang terpisah menjadi satu kesatuan. Editing video adalah proses menyusun potongan- potongan klip video, menambahkan efek, transisi, teks, memotong video, menggabungkan, menambahkan musik atau narasi dan sebagainya agar menjadi satu kesatuan. - Rendering : Rendering adalah proses translasi semua informasi latar, warna, gerakan karakter, dan lain-lain yang Tersimpan dalam file-file menjadi satu frame tunggal. Rendering akan mengkalkulasi seluruh elemen material, pencahayaan, efek dan lainnya sehingga akan menghasilkan output gambar atau animasi yang realistik. • SOFTWARE Software atau perangkat lunak yang bisa digunakan untuk mengedit pembuatan film animasi stopmotion , antara lain: 1. Adobe Photoshop 2. Adobe Flash 3. Adobe After Effect 4. Adobe Premier 5. Ulead Video Studio 6. Pinnacle Studio

E. Metode Pembelajaran Rincian dari kegiatan Pembelajaran

1. Diskusi 2. Kerja kelompok dan Kaji Pustaka

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media : • I nternet • Lab MM 2. Alat bahan : • LCD, laptop 3. Sumber Belajar • Binanto, I wan. 2010. Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya.Yogyakarta: Penerbit Andi. • Gumelar, M S. 2004. Memproduksi Animasi TV, Solusi Murah and Cepat. MS Gumelar. • I sland Script. 2007. Teknik Mudah Membuat Animasi Fantastis. Jakarta : Mediakita. • Lubis, Nisrina. 2009. Kamus I stilah Film Populer. Yogyakarta : Media Pressindo.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 4 DI SMA NEGERI JUMAPOLO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 201

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGATURAN REFRIGERASI.

0 0 35

IMLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 2 SEWON.

0 5 337

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

1 2 160