8. Kesesuaian Standar Kompetensi SK Mengelola Sistem Kearsipan
dengan Pelaksanaan Prakerin
SK Mengelola Sistem Kearsipan dalam pelaksanaan prakerin dijabarkan dalam 4 Kompetensi Dasar KD, yaitu: 1 Menentukan
sistem kearsipan, 2 Menentukan kebutuhan alat dan bahan arsip, 3 Mengimplementasikan sistem kearsipan, dan 4 Memelihara sistem
kearsipan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, SK Mengelola Sistem
Kerasipan kurang relevan dengan pelaksanaan prakerin. Hal tersebut ditunjukkan pada jumlah siswa yang menjawab paling banyak masuk
pada kategori kurang relevan sebanyak 30 siswa 41,70. Kemudian jumlah siswa yang menjawab dalam kategori cukup relevan sebanyak 18
siswa 25. Selanjutnya jumlah siswa yang menjawab dalam kategori relevan sebanyak 16 siswa 22,20. Sedangkan jumlah siswa yang
menjawab paling sedikit masuk dalam kategori sangat relevan yaitu 8 siswa 11,10.
Ketidaktercapainya SK Mengelola Sistem Kearsipan dalam pelaksanaan prakerin disebabkan oleh beberapa hal. Terdapatnya
perbedaan teori yang diberikan sekolah dengan praktik pengelolaan kearsipan di DUDI. Siswa tidak diikutsertakan dalam pencapaian
kompetensi menentukan kebutuhan alat dan bahan arsip. Selain itu, siswa yang ditempatkan pada satu bagian di tempat prakerin, tidak
mendapatkan tugas pekerjaan untuk pencapaian kompetensi pengelolaan kearsipan.
Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan observasi dan komunikasi lebih lanjut terhadap DUDI lembaga mitra sebagai tempat
prakerin. Perlu diberikan pemahaman konsep terkait pengelolaan kearsipan, sehingga dapat meminimalisir ketidaksesuaian teori dengan
praktik di DUDI. Peyusunan kurikukum ataupun silabus, perlu dengan memperhatikan kegiatan atau aktivitas DUDI sehingga kompetensi
yang diharapkan dapat tercapai.
9. Kesesuaian Standar Kompetensi SK Membuat Dokumen dengan
Pelaksanaan Prakerin
SK Membuat Dokumen dalam pelaksanaan prakerin dijabarkan dalam 2 Kompetensi Dasar KD, yaitu: 1 Membuat dokumen, dan 2
Memproduksi dokumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kesesuaian SK Membuat Dokumen relevan dengan pelaksanaan prakerin
adalah relevan. Hal tersebut ditunjukkan pada jumlah siswa yang menjawab paling banyak masuk pada kategori relevan sebanyak 28 siswa
38,90. Kemudian jumlah siswa yang menjawab dalam kategori cukup relevan sebanyak 18 siswa 25. Selanjutnya jumlah siswa yang
menjawab dalam kategori kurang relevan sebanyak 15 siswa 20,80. Sedangkan jumlah siswa yang menjawab paling sedikit masuk dalam
kategori sangat relevan yaitu 11 siswa 15,30.