4. Lingkungan Belajar
a. Pengertian Lingkungan Belajar
Proses belajar memerlukan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya karena setiap proses pembelajaran tidak akan lepas
dengan Lingkungan Belajar. Pada saat proses belajar siswa membutuhkan lingkungan yang nyaman, tenang, kondusif dan
mendukung untuk belajar. Lingkungan yang kondusif diperlukan agar siswa dapat berkonsentrasi dengan baik sehingga dapat menyerap
materi yang sedang dipelajari dengan lebih mudah. Lingkungan yang kurang kondusif akan mengganggu proses belajar sehingga siswa akan
terhambat dalam menyerap materi yang dipelajari. Kondisi lingkungan sekolah seperti letak sekolah, kondisi ruang kelas dan keadaan
didalamnya akan mempengaruhi proses belajar siswa di sekolah, sedangkan keadaan rumah, tempat belajar dan lingkungan sekitar
tempat tinggal akan mempengaruhi proses belajar siswa di luar sekolah. Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta
seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempat. Menurut Oemar Hamalik “Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di alam
sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu” Oemar Hamalik, 2003: 195.
Lingkungan meliputi semua kondisi –kondisi dalam dunia ini
yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau
life processes
kita kecuali gen-gen, dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen yang lain. Sertain dalam Dalyono, 2005:132.
Lingkungan Belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan.
“Dalam GBHN disebutkan pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan m asyarakat” Dwi Siswoyo, 2007: 139. Karena
itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat.
Menurut Arif Rochman, “Lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya pendidikan”
2009:195. Menurut M Dalyono, “lingkungan sebenarnya mencakup
segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu baik yang bersifat fisiologis, psikologis maupun sosio-kultural
” 2001:129. Menurut pendapat ini lingkungan dapat diartikan secara fisiologis,
psikologis dan sosio-kultural. Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh. Secara
psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi kelahiran sampai matinya. Ditinjau
dari sosio-kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi dalam hubungan dengan perlakuan ataupun karya orang
lain. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Lingkungan Belajar adalah segala sesuatu yang berada disekitar siswa yang akan membantu siswa dalam proses belajarnya karena terjadinya
interaksi antara siswa dan lingkungannya tersebut. Lingkungan Belajar