Perangkat Korespondensi Tidak Linear -k-,-k-,--,-k-,--,-k- Proto-fonem Perangkat Korespondensi --e--e-

Glos: pipi data nomor 230 BT BS BPD BA BK BM h h - - k - u u - - u - r y - - r - u u - - u - m m - - m - Glos: tebal data nomor 279 BT BS BPD BA BK BM h - k h k h a - a a a a p - p p p p a - a a a a l - l l l l Glos: terbang data nomor 284 BT BS BPD BA BK BM h h k h k h     a  b b b b b b     a       

f. Perangkat Korespondensi Tidak Linear -k-,-k-,--,-k-,--,-k-

Perangkat Korespondensi -k-,-k-,--,-k-,--,-k- hanya ditemukan pada posisi tengah kata. Data nomor 276 menunjukkan indikasi adanya perangkat korespondensi bunyi sound correspondence set -k-,-k-,--,-k-,-- ,-k- pada glos tangkap pada posisi tengah kata yang terlihat dalam bagan berikut: Glos: tangkap data nomor 276 BT BS BPD BA BK BM t t t t t t Universitas Sumatera Utara a a a a a a k k  k  k k k k k k k u a u a a u p p p p p p Calon perangkat korespondensi tersebut dapat dipastikan sebagai perangkat korespondensi bunyi sound correspondence set karena muncul secara teratur dan berulang atau mengalami rekurensi recurrency pada data nomor 45, 201, dan 293 seperti terlihat di bawah ini: Glos: bulat data nomor 45 BT BS BPD BA BK BM  - n - - - t - t - - - i - e - - - k -  - - - k - k - - -  -  - - - Glos: mayat data nomor 201 BT BS BPD BA BK BM b b b - - - a a a - - - k k  - - - k k k - - -  e e - - -  i  - - - Glos: tongkat data nomor 293 BT BS BPD BA BK BM t t t t t t u u  u  u k k  k  k k k k k k k   e  a  t t t t t t Universitas Sumatera Utara Posisi k dalam bT, bS, bPD, bA, dan bM pada posisi tengah kata berada di antara konsonan dan vokal seperti dalam tukkt dengan struktur KKV. Posisi  dalam bPD dan bK pada posisi tengah berada di antara konsonan dan vokal dengan struktur KKV seperti dalam taket dan tkat.

g. Perangkat Korespondensi Tidak Linear -d-,-n-,-n-,-n-,-n-,-n-

Perangkat Korespondensi -d-,-n-,-n-,-n-,-n-,-n- hanya ditemukan pada posisi tengah kata. Data nomor 273 menunjukkan indikasi adanya perangkat korespondensi bunyi sound correspondence set -d-,-n-,-n-,-n-,-n-,- n- pada glos tanduk pada posisi tengah kata yang terlihat dalam bagan berikut: Glos: tanduk data nomor 273 BT BS BPD BA BK BM t t t t G t t a a a a a a d n n n n n d d d d d d u u u u u u k k k k k k Calon perangkat korespondensi tersebut dapat dipastikan sebagai perangkat korespondensi bunyi sound correspondence set karena muncul secara teratur dan berulang atau mengalami rekurensi recurrency pada data nomor 74, 135, 185, dan 212, seperti terlihat di bawah ini: Glos: kapan data nomor 135 BT BS BPD BA BK BM  a  a a a Universitas Sumatera Utara d n n n n n d d d d d d i i i i i i g g g g g g  a a a a a n n n n n n Glos: kapan data nomor 185 BT BS BPD BA BK BM l l - l - l  a - a - a d n - n - n d d - d - d i i - i - i t t - t - t Glos: nasi data nomor 212 BT BS BPD BA BK BM i i - i - i d n - n - n d d - d - d a  - a - a h h - h - h a  - a - a n n - n - n Posisi d dalam bT pada posisi tengah kata berada di antara vokal dan konsonan seperti dalam iddahan dengan struktur VKK. Posisi n dalam bS, bPD, bA, bK, dan bM pada posisi tengah kata berada di antara vokal dan konsonan dengan struktur VKK seperti dalam tanduk. 4.2.2 Temuan dan Pembahasan 4.2.2.1 Temuan Berdasarkan analisis di atas, dalam bbB terdapat perangkat korespondensi linear vokal dan konsonan serta perangkat korespondensi tidak linear vokal dan konsonan. Universitas Sumatera Utara Perangkat korespondensi linear vokal adalah -----, a-a- a-a-a-a, u-u-u-u-u-u, dan i-i-i-i-i-i. Perangkat korespondensi konsonan linear adalah b-b-b-b-b-b, t-t-t-t-t-t, j-j-j-j-j-j, r-r-r-r-r-r, l-l-l- l-l-l, -----, p-p-p-p-p-p, g-g-g-g-g-g, d-d-d-d-d-d, m-m-m-m-m-m, s-s-s-s-s-s, dan n-n-n-n-n-n. Perangkat korespondensi tidak linear vokal adalah --e--e-, o-o-e-o-e-o, -ei---e-, --a--a-, u-u--u-u-u, dan i-i-i-i-e-i. Perangkat korespondensi tidak linear konsonan adalah - h-h--h-, --m---, --n---, --- --, h-h-k-h-k-h, k-k--k-- , dan d-n-n-n-n-n.

4.2.2.2 Pembahasan

Di samping perangkat-perangkat korespondensi di atas, terdapat dua perangkat bunyi yang inovasinya tidak konsisten sehingga tidak dapat disebutkan sebagai perangkat korespondensi bunyi, yakni -t-,-t-,-n-,-n-,-n-,-n- dan -t-,- t-,-n-,-t-,-n-,-n- yang berdistribusi pada posisi tengah kata seperti terlihat di bawah ini: 35. Bintan g bitta  bitta binta binta  binta  binta  148. Kentut muttu t muttut muntut muttu t - muntu t 86. Gantun g gttu   gttu  gantu gttu  - gntu  Data di atas menunjukkan bahwa dalam bA, konsonan tak bersuara dental -t- di depan -t- direalisasikan dengan -t- dan -n-. Hal itu mengakibatkan -t-,-t-,-n-,-n-,-n-,-n- dan -t-,-t-,-n-,-t-,-n-,-n- tidak dapat dikatakan sebagai perangkat korespondensi. Di samping itu, kedua perangkat Universitas Sumatera Utara tersebut tidak didukung data untuk dapat disebutkan sebagai perangkat korespondensi. Terlihat perbedaan antara inovasi bunyi -t- dan -n- dalam bA dibanding dengan bT, bS, bPD, bK, dan bM. Dalam bT dan bS, -t- di depan -t- tetap -t- seperti dalam bitta, gttu, muttut serta dalam bPD, bK, dan bM, -n- tetap -n- di depan -t-  seperti dalam binta,  gntu, dan muntut. Dengan demikian, dalam bA, -n- disatu pihak dikondisikan oleh -t- yang mengikutinya menjadi -t- dalam proses perubahan bunyi bersyarat conditioned sound change seperti dalam gttu dan muttut. Namun di pihak lain, -n- tidak dikondisikan oleh -t- sehingga tetap -n-  seperti dalam binta. Sementara itu, terdapat perangkat korespondensi -d-,-n-,-n-,-n-,-n-,-n- seperti terlihat di bawah ini: 273. tanduk tad duk tanduk tanduk tan duk tand k tan duk Berbeda dari konsonan tak bersuara -t- yang berubah menjadi -t- di depan -n- dalam bT dan bS, konsonan bersuara -d- tidak berubah di depan -n- dalam bS, bPD, bA, bK, dan bM. Hal itu menunjukkan bahwa konsonan bersuara dan tidak bersuara mempunyai perbedaan perilaku dalam lingkungan yang sama. Universitas Sumatera Utara

4.3 Proto-fonem dan Proto-morfem bbB

4.3.1 Proto-fonem bbB

Berdasarkan analisis di atas, ada dua jenis perangkat korespondensi bbB yakni perangkat korespondensi yang merupakan pantulan langsung pbbB atau pantulan linear dan perangkat korespondensi yang merupakan inovasi dari proto- fonem bbB. Kedua jenis perangkat korespondensi tersebut dijadikan sebagai landasan untuk merekonstruksi proto-fonem bbB. Sementara itu, proto-fonem hasil rekonstruksi akan dijadikan sebagai landasan untuk merekonstruksi proto-morfem atau proto-kata bbB.

4.3.1.1 Proto-fonem Perangkat Korespondensi Linear bbB

Analisis data sebelumnya menunjukkan bahwa fonem-fonem bbB yang direfleksikan secara linear oleh bbB adalah sebagai berikut:----- yang berdistribusi pada posisi awal dan tengah kata, a-a-a-a-a-a yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata, u-u-u-u-u-u yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata, i-i-i-i-i-i yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata, b-b-b-b-b-b yang berdistribusi pada awal dan tengah kata, t-t-t-t-t-t yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata j-j-j-j-j-j, yang berdistribusi pada awal dan tengah kata, r-r-r-r-r-r yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata, l-l-l-l-l-l yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata, ----- yang berdistribusi pada akhir kata, p-p-p-p-p-p, yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata g-g-g-g-g-g yang berdistribusi pada awal dan tengah Universitas Sumatera Utara kata, d-d-d-d-d-d yang berdistribusi pada awal dan tengah kata, m-m-m- m-m-m yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata, s-s-s-s-s-s yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata serta n-n-n-n-n-n yang berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata. Berdasarkan frekuensi distribusi diketahui bahwa dalam 300 kata penjaring data, perangkat korespondensi paling produktif atau mempunyai distribusi paling tinggi adalah perangkat korespondensi fonemis i-i-i-i-i-i dengan frekuensi 84 dan paling tidak produktif atau rendah adalah perangkat korespondensi fonemis j-j-j-j-j-j dengan frekuensi 28. Crowley 1992:96 menjelaskan, apabila refleks proto-fonem sama atau identik dalam bahasa-bahasa berkerabat, proto-fonem tersebut adalah sama karena tidak mengalami perubahan inovasi atau dipantulkan secara linear. Dia memberikan contoh, dalam perangkat korespondensi berikut: b.Tonga b.Samoa b.Rarotong b.Hawai p p p p m m m m n n n n p adalah proto-fonem p-p-p-p-p-p, m adalah proto-fonem m-m- m-m-m-m, dan n adalah proto-fonem n-n-n-n-n-n. Atas dasar itu, proto-fonem perangkat korespondensi bbB di atas dapat direkonstruksi sebagai berikut:  adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis --- -- pada posisi awal dan tengah kata. a adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis a-a-a-a-a- a pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. Universitas Sumatera Utara u adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis u-u-u-u-u- u pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. i adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis i-i-i-i-i-i pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. b adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis b-b-b-b- b-b t adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis t-t-t-t-t-t j adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis j-j-j-j-j-j pada posisi awal dan tengah kata. r adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis r-r-r-r-r- r pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. l adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis l-l-l-l-l-l pada posisi awal, tengah, dan akhir kata.  adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis ---- - pada posisi akhir kata. p adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis p-p-p-p-p- p pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. g adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis g-g-g-g-g- g patengah posisi awal dan tengah kata. d adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis d-d-d-d-d- d pada posisi awal dan tengah kata. Universitas Sumatera Utara m adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis m-m-m- m-m-m  pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. s adalah proto-fonem perangkat korespondensi fonemis s-s-s-s-s- s pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. n adalah proto-morfem perangkat korespondensi fonemis n-n-n-n- n-n pada posisi tengah dan akhir kata.

4.3.1.2 Proto-fonem Perangkat Korespondensi Tidak Linear bbB

Selain dari perangkat korespondensi bunyi yang diwariskan secara linear seperti di atas, terdapat pula perangkat korespondensi bunyi sebagai akibat dari inovasi dalam bahasa-bahasa berkerabat. Analisis data sebelumnya menunjukkan bahwa perangkat korespondensi fonemis bbB yang merupakan inovasi proto-fonem bbB adalah sebagai berikut: --e--e- yang berdistribusi pada tengah kata, o-o-e-o-e-o yang berdistribusi pada posisi tengah kata -ei---- yang berdistribusi pada posisi akhir kata, --a--a- yang berdistribusi pada posisi tengah kata, u-u--u-u-u yang berdistribusi pada posisi tengah kata, dan i-i-i-i-e- i yang berdistribusi pada posisi tengah kata serta -h-h--h- yang berdistribusi pada akhir kata, --m--- yang berdistribusi pada awal kata, --n--- yang berdistribusi pada awal kata, -- --- yang berdistribusi pada pada awal kata, h-h-k-h-k-h yang berdistrubsi pada awal kata, k-k--k-- yang berdistribusi pada tengah kata, dan d-n-n-n-n-n yang berdistribusi pada posisi tengah kata. Universitas Sumatera Utara Menurut Crowley 1992:97, bunyi-bunyi dalam perangkat korespondensi mempunyai kemungkinan yang sama untuk direkonstruksi sebagai proto-fonem. Dia memberikan contoh, dalam perangkat korespondensi: Tonga Samoa Rarotong Hawai t t t k    n t dan k untuk perangkat pertama serta  dan n untuk perangkat kedua dapat direkonstruksi sebagai proto-fonem. Namun, dia menambahkan bahwa t  dan  adalah proto-fonem bahasa-bahasa tersebut karena mempunyai distribusi terluas. Dia menguatkan pernyataannya itu dengan prinsip rekonstruksi yang berbunyi, ”Any reconsruction should involve as few changes as possible between the proto-language and daughter languages.” Dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut berarti, ”Setiap rekonstruksi harus melibatkan sesedikat mungkin perubahan bunyi dari proto-bahasa ke bahasa-bahasa berkerabat yang diturunkannya.” Dalam The Comparative Method and Linguistic Reconstruction, http:en.wikipedia.orgwikiComparative_method, penentuan proto-fonem seperti ini disebut majority wins yang artinya suatu fonem muncul dalam sebagian besar bahasa berkerabat. Keraf 1991:61 menjelaskan bahwa sebuah bunyi yang distribusinya paling banyak dalam sejumlah bahasa berkerabat dapat dianggap merupakan pantulan linear dari proto-fonem. Rekonstruksi perangkat-perangkat korespondensi bunyi di atas yang merupakan inovasi dari proto-fonem bbB adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

a. Proto-fonem Perangkat Korespondensi --e--e-

Berdasarkan distribusi terluas atau majority wins, proto-fonem perangkat korespondensi --e--e- yang berdistribusi pada posisi awal dan tengah kata adalah  karena mempunyai distribusi terluas yakni pada posisi tengah kata dalam bT, bS, bA, bM, dibanding dengan e yang muncul dalam bPD dan bK. Distribusi itu menunjukkan  berubah atau berinovasi menjadi e dalam bPD atau  → e dan  tidak mengalami perubahan dari pbbB dalam bT, bS, bA, dan bM. Hal ini dapat dibuktikan dengan data distribusi  dan e untuk glos datang sebagai berikut: Glos: datang data nomor 64 BT BS BPD BA BK BM r r r r r r   e  e   h h  h  Distribusi  dan e seperti di atas didukung oleh data nomor 70, 79, 81, 93, 142, 193, 213, 222, 227 seperti disebutkan pada bagian terdahulu. Memang dari sudut teori kewajaran perubahan bunyi, kriteria penentuan proto-bahasa tersebut masih dapat diragukan karena bertentangan dengan teori yang mengatakan bahwa perubahan bunyi berlangsung secara wajar. Perubahan  menjadi e, yakni penguatan bunyi fortisi jarang terjadi. Sebaliknya, perubahan e menjadi  terjadi dalam sejarah perkembangan PAN. Contoh, padanan kata empat dalam PAN adalah empat Wurm1978:84 yang berkembang menjadi pat dalam bT, bS, bA, dan bM serta mengalami retensi sebagai empat dalam bPD dan bM. Rentensi e dalam empat tidak hanya terjadi dalam bPD dan bK tetapi juga dalam bahasa lain yang Universitas Sumatera Utara diturunkan oleh PAN, yakni bahasa Indonesia kontemporer. Atas alasan tersebut, e →  lebih wajar dari  → e sehingga dapat dikatakan bahwa proto-fonem --e--e- adalah e. Namun, o yang bersama-sama dengan  merupakan alofon o karena tidak membedakan arti nondistinctive merupakan proto-fonem o-o-e-o-e-o seperti diuraikan pada bagian b di bawah ini. Hal itu berarti bahwa penguatan bunyi fortisi meskipun jarang terjadi bukan berarti tidak pernah terjadi. Berdasarkan alasan tersebut, dapat dipahami bahwa seperti disebutkan di atas  adalah perangkat korespondensi --e--e-. Inovasi  menjadi e dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: - -  -e- Diagram 4.17 Perangkat Korespondensi --e--e-

b. Proto-fonem Perangkat Korespondensi -o-,-o-,-e-,-o-,-e-,-o-