Identifikasi Bahaya Di Laundry Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan
Tabel 5.4. Identifikasi Bahaya
Laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013
Langkah Pekerjaan Potensi Bahaya
Pengendalian
Mengambil Linen Kotor 1.Terkilir
akibat muatan
berlebih potensi
bahaya ergonomi
1.
Menggunakan dorongan beroda
2.
Rolling pekerjaan setiap minggu
2. Terkena
linen kotor
berinfeksi potensi
bahaya biologi
1. Memisahkan untuk linen infeksi
dengan linen non infeksi pada tempat berbeda
2. Menggunakan alat pelindung diri
berupa, masker, barakscort, sarung tangan
3. Terkena sisa cairan tubuh pasien pada linen non infeksi
potensi bahaya biologi 1.Memisahkan untuk linen infeksi
dengan linen non infeksi pada tempat berbeda
2. Menggunakan alat pelindung diri berupa, masker, barakscort, sarung
tangan
Penimbangan, pemisahan dan penghitungan
1. Terkena
linen kotor
berinfeksi potensi
bahaya
biologi
1. Memisahkan untuk linen infeksi
dengan linen non infeksi pada tempat berbeda
2. Menggunakan alat pelindung diri
berupa, topi penutup rambut, masker, sarung tangan, sepatu
2. Terkena sisa cairan tubuh pasien pada linen non infeksi
potensi bahaya biologi 1.
Memisahkan untuk linen infeksi dengan linen non infeksi pada
tempat berbeda
2. Menggunakan alat pelindung diri
berupa, topi penutup rambut, masker, sarung tangan, sepatu
Pencucian 1. Terpapar detergen potensi
bahaya kimia 1.
Menggunakan alat pelindung diri berupa, masker, barakscort, sarung
tangan. 2.
Terkena sisa cairan tubuh pasien pada linen non
infeksi potensi
bahaya biologi
1. Memisahkan untuk linen infeksi
dengan linen non infeksi pada mesin cuci berbeda
2. Menggunakan alat pelindung diri
berupa, masker, barakscort, sarung tangan
Pengeringan, Plat Press, Roll Press, Pelipatan
1. Debu kapas potensi
bahaya fisik 1.
General exhaustventilasi memadai 2.
Menggunakan alat pelindung diri berupa, topi penutup rambut, masker,
barakscort, sepatusandal
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432MENKESSKIV2007 tentang pedoman manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja di Rumah Sakit bagian III Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit sub bagian “B”,
bagian laundry merupakan bagian dari rumah sakit yang mempunyai bahaya potensial fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial pada pekerjanya. Dari hasil
penelitian bahaya yang sangat mungkin terjadi di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta yaitu bahaya potensial kimia dari bahan detergen yang
digunakan dan bahaya potensial biologi dari yang berasal dari linen-linen dikumpulkan menjadi satu di dalam laundry berasal dari pasien yang menderita
berbagai penyakit, baik itu pasien yang sudah didiagnosa menderita penyakit infeksius ataupun pasien yang masih dalam penegakan diagnosa, sehingga perlu
adanya antisipasi pada pekerja laundry yang setiap hari selalu kontak dengan potensi bahaya tersebut dengan penggunaan alat pelindung diri.
Dari tabel 5.1 hasil identifikasi didapatkan potensi bahaya yang terdapat di laundry Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita berupa bahaya fisik, biologi,
kimia dan ergonomi. Bahaya potensial fisik berasal dari debu dari serat kain. Bahaya potensial biologi berasal dari linen kotor yang telah digunakan oleh pasien. Bahaya
potensial kimia berasal dari detergen dan bahan-bahan kimia alkali untuk mencuci. Bahaya potensial ergonomi berasal beban angkat.
Bahaya-bahaya tersebut telah dikendalikan. Pada saat mengambil linen kotor potensi bahaya yang dapat terjadi terkilir akibat muatan linen berlebih maka
pengendalian yang telah ditetapkan dengan menggunakan dorongan beroda dan rolling pekerjaan setiap minggu.
Gambar 5.8. Trolly Linen Kotor
Sumber : data pribadi 2013
Lalu saat mengambil linen kotor juga terdapat potensi bahaya terkena linen kotor yang terkena cairan tubuh pasien infeksinon infeksi. Pengendalian yang telah
ditetapkan menggunakan alat pelindung diri berupa, masker, barakscort, sarung
tangan dan memisahkan linen infeksi dengan linen non infeksi pada tempat berbeda saat diambil.
Gambar 5.9. Trolly dan wadah untuk linen infeksi
Sumber : data pribadi 2013
Gambar 5.10. Trolly dan wadah untuk linen non infeksi
Sumber : data pribadi 2013
Pada saat penimbangan, pemisahan dan penghitungan potensi bahaya yang dapat terjadi terkena linen kotor yang terkena cairan tubuh penghitungan pasien
infeksinon infeksi. Pengendalian yang telah ditetapkan menggunakan alat pelindung diri
berupa, topi penutup rambut, masker, sarung tangan, sepatu dan memisahkan linen infeksi dengan linen non infeksi pada tempat berbeda saat
penimbangan, pemisahan dan penghitungan. Lalu bahaya
terkilir akibat posisi kerja yang tidak ergonomi maka pengendalian yang telah ditetapkan dengan sistem
pekerjaan dengan minimal dua pekerja yang bertugas dan rolling pekerjaan setiap minggu.
Pada saat pencucian potensi bahaya yang signifikan terjadi terpaparnya detergen. Pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan alat pelindung diri
berupa, masker, barakscort, sarung tangan. Lalu terkena linen kotor yang terkena
cairan tubuh penghitungan pasien infeksinon infeksi. Pengendalian yang dilakukan menggunakan alat pelindung diri
berupa, masker, barakscort, sarung tangan dan memisahkan linen infeksi dengan linen non infeksi pada tempat berbeda saat
pencucian. Pada saat pengeringan, plat press, roll press,dan pelipatan potensi bahaya
yang terjadi terhirupnya debu kapas tetapi sudah dikendalikan dengan pemasangan general exhaust dan
dengan menggunakan alat pelindung diri berupa, masker,
barakscort, sarung tangan untuk pengeringan. Sedangkan plat press, roll press,dan pelipatan menggunakan topi penutup rambut, masker, barakscort, sarung tangan,
sepatusandal.