Metatarsal guards terbuat dari aluminium, baja, serat atau plastik yang diikat ke bagian luar
sepatu untuk melindungi bagian dalam dari bahaya tekanan.
2.3.5.5.3. Toe guards
Gambar 2.30 Toe Guards
Sumber : mensboots.guidestobuy, tahun 2010
Toe guards dapat dibuat dari baja, aluminium atau plastik. Diletakkan di atas jari kaki dari
sepatu reguler.
Perlindungan ini
hanya melindungi jari kaki dari dampak dan bahaya
tekanan. 2.3.5.5.4.
Combination foot and shin guards
Gambar 2.31 Combination Foot and Shin Guards
Sumber : southernpoliceequipment, tahun 2010
Perlindungan ini dapat digunakan sebagai kombinasi
dengan toe
guards ketika
memerlukan perlindungan yang terbaik. 2.3.5.5.5.
Safety shoes
Gambar 2.32 Safety Shoes
Sumber : glodok-safety, tahun 2010
Merupakan sepatu yang resistan terhadap dampak jarikaki dan memiliki sol yang resisten
terhadap panas
yang melindungi
dari permukaan kerja yang panas, seperti pada
industri roofing, trotoar dan logam panas. Logam di dalam sol melindungi dari kebocoran.
Safety shoes juga di Desain untuk konduksi listrik untuk mencegah terjadinya listrik statik di
area dengan potensial ledakan atau nonkonduksi untuk melindungi dari bahaya listrik. Spesifikasi
safety shoes. Sol bawah : tidak licin, anti gores, anti statik, tahan oliminyak. Toe cap baja
pelindung depan : terbuat dari baja, daya tahan
200 Joule dan mampu menahan beban hingga 20 kg yang jatuh dari ketinggian 1,5m. Bahan
bagian atas : terbuat dari kulit. Bahan lapisan dalam : terbuat dari bahan yang lembut. General
specification : sepatu harus tahan panas sampai dengan 150
C serta nyaman dan fleksibel lentur
2.3.5.6. Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi anggota badan terhadap pengaruh pengaruh kebakaran, suhu tinggi, suhu
dingin, bahan-bahan korosifkimia, cairan minyak serta benturan- benturan benda. Bahan dapat terbuat dari kain drill, kulit, plastik,
asbes atau kain yang dilapisi aluminium. Jenis-jenis pakaian pelindung yakni heat resistant clothing, acid resistant clothing dan pakaian kerja
biasa.
2.3.6. Pemeliharaan Alat Pelindung Diri
Menurut Budiono, dkk 2003 secara umum pemeliharaan alat pelindung diri dapat dilakukan antara lain dengan:
2.3.6.1. Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air
secukupnya.Terutama untuk helm, kacamata, earplug, dan sarung tangan kainkulitkaret.
2.3.6.2. Menjemur dipanas matahari untuk menghilangkan bau,
terutama pada helm.
2.3.6.3. Mengganti filter atau catridgenya untuk respirator.
2.3.7. Penyimpanan Alat Pelindung Diri
Menurut Budiono, dkk 2003 untuk menjaga daya guna dari alat pelindung diri, hendaknya disimpan ditempat khusus sehingga terbebas dari
debu, kotoran, gas beracun, dan gigitan seranggabinatang. Hendaknya tempat tersebut kering dan mudah dalam pengambilannya.
2.4. Perilaku
2.4.1. Definisi Perilaku
Perilaku menurut Jeremy Stranks 2007 didefinisikan sebagai bagaimana orang memperlakukan dirinya sendiri, sikap dan cara seorang
individu dan tindakan yang diamati dari seseorang. Geller 2001 mendefinisikan perilaku adalah tindakan individual yang
dapat diamati oleh orang lain. Tes untuk menentukan definisi perilaku yang baik adalah apakah orang lain menggunakan definisi tersebut dapat secara
akurat mengamati apakah perilaku target muncul atau terjadi. Kata yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku harus dipilih dengan jelas agar
terhindar dari kesalahan pengertian, teliti agar sesuai dengan perilaku spesifik yang diamati, cepat agar tetap mudah, dan harus memiliki referensi yang jelas
atas perilaku yang diamati. Menurut Skiner 1938 seorang ahli psikologis, perilaku merupakan
hasil hubungan antara rangsangan stimulus dan tanggapan respon. Oleh karena itu perilaku terjadinya melalui proses stimulus terdapat organisme,
kemudian organisme tersebut merespon, maka teori ini disebut S-O-R