Pelibat Tindakan Pelibat Ciri-ciri situasi lainnya

Boru nami, mangarade ma hamu maniop, asa Anakperempuan kami menyiapkan lah kalian memegang agar tahatahon tu Raja i. Raja nami, dison Tudu-tudu Ni Sipanganon dibicarakan ke Raja itu. Raja kami, disini petunjuk di makanan na huparade hami. Tudu-tudu ni adat nami ma i, yang kupersiapkan kami. Petunjuk di adat kami lah itu, hupasahat hami tu hula-hula dipamasumasuon ni Boru kusampaikan kami ke tulang dipemberkatan di anak ni raja i dohot anakhon nami. Nunga ojak Parsaripeon i di raja itu dengan anakku kami. Sudah mapan pencaharian itu marhite agama, hot ma antong sipanganon na berlandaskan agama, teguh lah pula makanan yang hupasahat hami, uli ma roha muna manjalo”. kusampaikan kami baik lah perasaan kalian menerima”. Raja Parsahut ”Kami penuhi dengan baik. Boru kami, harap bersedia dalam penyerahan ini. Raja ni hula-hula, kira baru saja selesai makan bersama dari makanan yang kami sajikan. Inilah tudu-tudu sipanganon sebagai tanda bukti sajian itu yang menjadi bukti adat, yang kami sampaikan kepada hula-hula dalam rangka pesta pemberkatan perkawinan yang sudah berlandaskan agama, hendaklah teguh pula dalam adat kita. Demikian adanya, agar hula-hula senang menerimanya

4.2.1 Pelibat

Partisipan ialah pihak-pihak yang terlibat dalam pertuturan, bisa pembicara dan pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan penerima pesan. Partisipan dalam tuturan yang kedua ini pembicara dan pendengar. Seorang raja parsinabung dari pihak wanita dan raja parsinabung dari pihak wanita, mereka saling bergantian dalam hal berbicara dan melibatkan keseluruhan para keluarga yang hadir di upacara pernikahan itu sebagai partisipannya. Oleh karena itu, penyampaian tuturan yang kedua ini melibatkan dua pihak, yaitu raja parsinabung dari pihak wanita dan raja parsinabung dari pihak pria sebagai pihak Universitas Sumatera Utara pembicara yang dilakukan secara bergantian. Pihak pendengar adalah keseluruhan keluarga yang hadir dari berbagai latar belakang seperti masyarakat umum, gurudosen, polisi dan lain-lain.

4.2.2 Tindakan Pelibat

Peristiwa tutur kedua ini mempunyai tujuan persuatif. Yang maksudnya tuturan yang berupa ajakan. Dalam tuturan kedua ada ajakan untuk melanjutkan pembicaraan yang disampaikan raja parsinabung dari pihak wanita. Contoh: Nunga nian dipasahat hamu nangkin tudu-tudu sipanganon Sudah selesai disampaikan kalian tadi petunjuk makan ini Na pinarade muna tu hami, asa dibege amanta raja yang dipersiapkan kalian ke kami, supaya didengar kaum bapak dohot inanta soripada, patangkas hamu ma muse pasahathon”. Dengan kaum ibu, perjelas kalian lah lagi penyampain.” ” Sudah nian disampaikan tadi tudu-tudu sipanganon kepada kami, demikian lazimnya, agar sah didengar raja-raja adat, baiklah diperjelas kembali penyerahannya.”

4.2.3 Ciri-ciri situasi lainnya

Seperti yang kita ketahui pada bagian sebelumnya bahwa upacara adat pernikahan masyarakat Batak Toba ini dilaksanakan di wisma atau gedung yang sudah ditentukan oleh para penyelenggara pesta. Pada peristiwa tutur kedua ini perwakilan dari pihak wanita dan perwakilan dari pihak pria mengelilingi meja yang sudah disiapkan dan di atasnya terdapat jambardaging yang disebut tudu-tudu sipanganon. Tudu-tudu sipanganon dipegang oleh masing-masing pihak keluarga pengantin yang sudah diletakkan didalam ember yang sudah disediakan. Makanan adat ini diberikan dari Universitas Sumatera Utara pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai tanda bukti sajian yang menjadi bukti adat sudah berlangsung. Raja parsinabung berada disudut dari keluarga inti dari pihak pria dan sambil memegang alat pengeras suara, raja parsinabung menyampaikan percakapanya. Posisi keluarga dalam menyampaikan makanan adat ini adalah dalam keadaan berdiri. Suasana saat menyampaikan tudu-tudu sipanganonmakanan adat diliputi suasana yang serius menyimak perkataan yang disampaikan raja parsinabung. Tetapi para undangan yang datang untuk menghadiri pesta perkawinan itu dalam keadaan santai, ada yang menyimak penyampaian tudu-tudu sipanganon itu, dan ada juga yang saling bercerita dengan orang-orang disebelahnya. Gambar 1. Penyerahan Tanda Makanan Adat Tudu-tudu Sipanganon Tanda makanan adat yang pokok adalah: kepala utuh, leher tanggalan, rusuk melingkar somba-somba , pangkal paha soit, punggung dengan ekor upasira, hati dan jantung ditempatkan dalam baskomember besar. Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Dampak-dampak