Definisi Operasional Penelitian PENDAHULUAN
Gangguan yang dialami oleh anak autis merupakan akibat dari gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks. Seperti definisi autis dalam materi
seminar dua hari di Jakarta oleh Lembaga Intervensi Autis LIT Autis 2000: 33 yang mendefinisikan bahwa anak autis memiliki gangguan perkembangan
neurologis berat yang mempengaruhi cara anak autis untuk berkomunikasi dan berelasi berhubungan dengan orang lain.
Penyandang autis tidak dapat berhubungan dengan orang lain secara berarti, serta kemampuannya untuk membangun hubungan dengan orang lain terganggu
karena ketidakmampuannya untuk berkomunikasi dan mengerti perasaan orang lain. Lebih lanjut dijelaskannya bahwa penyandang autis memiliki gangguan pada
interaksi sosial, komunikasi baik verbal maupun non verbal, imajinasi, pola perilaku repetitive dan resistensi terhadap perubahan pada rutinitas. Ditambahkan
kembali oleh oleh Yosfan Azwandi 2005: 16 bahwa seorang anak autis memiliki gangguan perkembangan neurobiologis yang berat ini terjadi dalam tiga tahun
setelah kelahiran.
Penjelasan tersebut memberi pemahaman tentang penyandang autis tidak dapat berhubungan dengan orang lain secara berarti, serta kemampuannya untuk membangun
hubungan dengan orang lain terganggu karena tidak mampuannya untuk berkomunikasi dan mengerti perasaan orang lain dikarenakan memiliki gangguan neurobiologis berat
yang terjadi, padahal berelasi atau berhubungan dengan orang lain atau media tertentu menjadi salah satu modal untuk memperoleh informasi.
Hal ini menyebabkan gangguan pada bidang komunikasi, bahasa, kognitif, sosial dan fungsi adaptif,
sehingga menyebabkan anak-anak tersebut seperti manusia “aneh” yang seolah- olah hidup dalam dunianya sendiri. Semakin lama perkembangan mereka semakin
14
jauh tertinggal dibandingkan anak seusia mereka ketika umur mereka semakin bertambah.
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa gangguan yang dialami oleh anak autis terjadi dalam tiga tahun pertama. Tiga tahun pertama kehidupan anak masih
berada pada masa- masa emas perkembangan. Masa emas perkembangan anak ini dikenal umumnya dengan istilah “golden age”, sehingga jika pada masa ini
perkembangan anak terganggu akan mengakibatkan pengaruh pada bidang komunikasi, bahasa, kognitif, sosial dan fungsi adaptif, sehingga menyebabkan
anak autis tersebut kelihatan berbeda pada anak lain seumurannya dan tampak telihat aneh seperti hidup dalam dunianya sendiri.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penderita autis mengabaikan suara, penglihatan, maupun kejadian yang
melibatkan anak autis itu sendiri, anak autis tidak perduli terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika terjadi reaksi biasanya reaksi anak tidak sesuai
dengan situasi malahan terkadang tidak munculnya reaksi sama sekali. Anak autis menghindar atau sama sekali tidak merespon terhadap kontak sosial seperti
pandangan mata, sentuhan kasih sayang, bermain dengan anak lain dan kontak sosial lainnya.
Anak autis adalah seseorang anak yang memiliki gangguan perkembangan berat dan kompleks dalam berbagai aspek antara lain aspek komunikasi, interaksi,
dan perilaku. Anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan fungsi otak dengan kelainan yang muncul yang ditandai dengan adanya kesulitan
pada kemampuan interaksi sosial, perkembangan bahasa yang abnormal,
15
komunikasi, perilaku, perhatian yang terbatas dan keterlambatan pada bidang akademik.
Berdasarkan hambatan yang dimiliki anak autis membutuhkan penanganan dan layanan pendidikan khusus, seperti strategi dan teknik pembelajaran, metode
dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini berimplikasi pada uji coba penggunaan multimedia interaktif “Matematika Ceria” yang dapat
membantu anak dalam pembelajaran matematika.