52
kelima sebesar 40,93. Dengan begitu maka didapat nilai rata-rata post-test kelas kontrol sebesar 40,32 dengan kategori cukup.
b. Kelas Eksperimen Post-Test sikap ilmiah siswa di kelas eksperimen dilakukan
sebanyak 5x di setiap akhir pembelajaran pembelajaran IPA di menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Post-test
pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015, kedua pada tanggal 12 Oktober 2015, ketiga pada tanggal 13 Oktober 2015,
keempat pada tanggal 15 Oktober 2015, dan kelima 16 Oktober 2015. Rincian hasil post-test sikap ilmiah siswa kelas eksperimen
dapat dilihat dalam Gambar 3 dan Tabel 16 di bawah ini.
Gambar 3. Gafik Hasil Pretest dan Posttest Sikap Ilmiah Siswa di Kelas
Eksperimen
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00
persentase skor persentase skor
53
Tabel 16. Rincian Hasil Post-Test Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen
No Respon
den Post-test
Ke-1 Ke-2
Ke-3 Ke-4
Ke-5 Skor
Persentase Skor
Persentase Skor
Persentase Skor
Persentase Skor
Persentase 1
48 60
46 57,5
50 62,5
60 75
61 76,25
2 56
70 58
72,5 60
75 59
73,75 58
72,5 3
40 50
43 53,75
45 56,25
54 67,5
54 67,5
4 42
52,5 44
55 48
60 56
70 56
70 5
52 65
56 70
60 75
52 65
52 65
6 50
62,5 52
65 50
62,5 54
67,5 54
67,5 7
40 50
44 55
48 60
54 67,5
52 65
8 56
70 58
72,5 60
75 62
77,5 62
77,5 9
48 60
52 65
52 65
56 70
56 70
11 42
52,5 48
60 46
57,5 48
60 48
60 12
56 70
62 77,5
62 77,5
60 75
64 80
13 46
57,5 50
62,5 52
65 58
72,5 58
72,5 14
50 62,5
56 70
54 67,5
60 75
60 75
15 50
62,5 50
62,5 48
60 52
65 52
65 16
48 60
46 57,5
50 62,5
54 67,5
54 67,5
18 40
50 51
63,75 50
62,5 54
67,5 54
67,5 19
46 57,5
48 60
50 62,5
52 65
52 65
20 44
55 50
62,5 48
60 54
67,5 52
65 21
40 50
48 60
54 67,5
58 72,5
58 72,5
22 36
45 42
52,5 58
72,5 60
75 60
75 23
58 72,5
62 77,5
64 80
64 80
64 80
24 36
45 44
55 50
62,5 59
73,75 52
65 25
60 75
62 77,5
62 77,5
62 77,5
62 77,5
26 50
62,5 54
67,5 52
65 56
70 54
67,5 27
52 65
56 70
58 72,5
58 72,5
56 70
28 42
52,5 48
60 50
62,5 64
80 66
82,5 29
46 57,5
50 62,5
52 65
66 82,5
66 82,5
30 38
47,5 46
57,5 50
62,5 62
77,5 62
77,5 Total
1404 1755
1522 1902,5
1584 1980
1726 2157,5
1709 2136,25
Rata-rata 46,8
58,5 50,7
63,4 52,8
66 57,5
71,9 56,9
71,2 Hasil Posttest
52,97 atau 66,2 Kategori Baik
54
Dari hasil di atas dapat diambil data distribusi frekuensi post-test sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen dalam Tabel 17
sebagai berikut. Tabel 17.
Data Distribusi Frekuensi Post-Test Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen
Kriteria Frekuensi
Ke-1 Ke-2
Ke-3 Ke-4
Ke-5
Sangat Baik 61-80 Baik 41-60
22 30
30 30
30 Cukup 21-40
8 Kurang 1-20
Total 1404
1522 1584
1726 1709
Rata-Rata 46,8
50,73 52,8
57,53 56,97
Nilai Tertinggi 60
62 64
66 66
Nilai Terendah 36
43 45
48 48
Rata-Rata Nilai Post-Test Kelas Eksperimen
52,97 Kategori Baik
Berdasarkan pada Tabel 16 dan 17, diketahui bahwa post- test pertama sikap ilmiah siswa kelas eksperimen diperoleh nilai
rata-rata sebesar 46,8; post-test
kedua sebesar 50,73; post-test ketiga sebesar 52,8; post-test keempat sebesar 57,53 dan post-test
kelima sebesar 56,97. Dengan begitu maka didapat nilai rata-rata post-test kelas eksperimen sebesar 52,97 dengan kategori baik.
3. Perbedaan Hasil Pre-test dan Post-test Sikap Ilmiah Siswa di Kelas
Eksperimen dan Kontrol
Kondisi awal sikap ilmiah siswa pada kedua kelas yaitu kelas VA dan VB diberikan pre-test menggunakan angket sikap ilmiah siswa
yang terdiri dari 20 butir item. Hasil pre-test kedua kelas menunjukkan hasil sikap ilmiah siswa dengan kategori cukup. Kelas
55
VA sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPA sebanyak 5
kali pertemuan dan setiap akhir pertemuan diberi post-test. Sedangkan kelas V B sebagai kelas kontrol tidak diberikan perlakukan tetap
menggunakan pembelajaran konvensionalceramah sebanyak 5 kali pertemuan dan setiap akhir pertemuan diberi post-test. Pada kelas
eksperimen, sikap ilmiah siswa yang sebelumnya termasuk kategori cukup, kemudian dapat mengalami perkembangan dengan memiliki
sikap ilmiah dengan kategori baik. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya perbedaan sikap ilmiah siswa sebelum dan setelah diterapkan
model pembelajaran berbasis masalah pada pelajaran IPA. Perbedaan antara hasil pre test dan post test tersebut dapat dilihat pada Tabel 18
dan Gambar 4 berikut ini. Tabel 18.
Perbedaan Hasil Pre-Test dan Post-Test Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Hasil Pre-test Hasil Post-test
Hasil Pre-test Hasil Post-test
Skor Persentase Skor
Persentase Skor
Persentase Skor
Persentase
39,2 49
40,32 50,4
40,33 50,41
52,97 66,2
Kategori Cukup Kategori Cukup
Kategori Cukup Kategori Baik
56
Gambar 4. Grafik Perbedaan Hasil Pre-Test dan Post-Test Sikap Ilmiah Siswa
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
4. Data Hasil Observasi Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Observasi sikap
ilmiah siswa
kelas eksperimen-kontrol
dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan di kelas kontrol dan
eksperimen selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan sebanyak 5x. Pengamat kemudian mencatat hasil pengamatannya
dalam bentuk skor-skor pada lembar observasi sesuai ketentuan yang sudah ada. Selanjutnya rata-rata perolehan skor observasi sikap ilmiah
siswa kelas eksperimen akan dibandingkan dengan data hasil observasi sikap ilmiah siswa kelas kontrol. Perbandingan skor
observasi sikap ilmiah siswa kelas eksperimen-kontrol selanjutnya disajikan pada Tabel 19 berikut.
10 20
30 40
50 60
70
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
persentase pretest persentase posttest
57
Tabel 19. Perbandingan Rata-Rata Skor Observasi Siswa Kelas Eksperimen-
Kontrol
Pertemuan Ke
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Skor Skor
I 18
26,47 38
55,88 II
22 32,35
41 60,29
III 24
35,29 40
58,82 IV
19 27,94
45 66,17
V 27
39,70 52
76,47
Rata-rata 22
32,35 43,2
63,52 Kategori
Cukup Baik
Berdasarkan pada Tabel 19 diketahui bahwa perolehan skor observasi siswa kelas eksperimen pada pertemuan pertama sebesar 38
atau 55,88; pertemuan kedua sebesar 41 atau 60,29; pertemuan ketiga sebesar 40 atau 58,82; pertemuan keempat 45 atau 66,17
dan pada pertemuan kelima sebesar 52 atau 76,47. Rata-rata perolehan skor observasi siswa kelas eksperimen selama lima kali
pertemuan adalah 43,2 atau 63,52 dengan kategori baik. Sedangkan perolehan skor observasi siswa kelas kontrol pada pertemuan pertama
sebesar 18 atau 26,47; pertemuan kedua sebesar 22 atau 32,35; pertemuan ketiga sebesar 24 atau 35,29; pertemuan keempat 19 atau
27,94; dan pada pertemuan kelima sebesar 27 atau 39,70. Rata- rata perolehan skor observasi siswa kelas kontrol selama lima kali
pertemuan adalah
22 atau
32,35 dengan
kategori cukup.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata perolehan skor observasi siswa kelas eksperimen lebih tinggi