31. Fork Lift Fork Lift merupakan alat untuk mengangkut pallet besi dengan
menggunakan sistem hidrolic. Kapasitas angkut fork lift sebanyak dua ton. 32. Gudang
Gudang sebagai tempat penyimpanan produk sebelum dikirim ke konsumen. Ruang penyimpanan ada dua macam, yaitu ruang
penyimpanan dingin chiller dengan suhu -2 sampai 4
o
C dan ruang penyimpanan beku cold storage dengan suhu -18
o
C.
C. Sarana Penunjang Proses Produksi
1. Sarana Pengolahan Air water treatment Air pada proses produksi berasal dari Sungai Angke yang mengalir
dibelakang perusahaan. Air tersebut di tempatkan sementara di tangki penampungan agar padatan terlarut dapat mengendap. Dari tangki
penampungan sementara, air dipompakan di AMIAD filter sehingga sebagian tersuspensi dan yang memiliki ukuran partikel besar
akan tersaring. AMIAD filter adalah filter yang dapat membersihkan diri secara otomatis dan menghasilkan air tersaring secara kontinyu walaupun
pada proses pencucian. Sistem tersebut didesain untuk mengolah air dengan kandungan bahan organik dan padatan tersuspensi relatif rendah.
Air disaring melalui filtrasi tahap pertama sebesar 50 mikron dan diberikan zat kimia Alum Aluminium Sulfat Al
2
SO
4 3
secara kontinyu dalam jumlah tertentu melalui dosing pump. Zat kimia alum adalah zat yang
dapat menggumpalkan koagulan partikel koloid. Penurunan pH akan terjadi sehingga perlu dinetralisir dengan penambahan zat kimia kaustik
soda liquid melalui dosing pump. Air akan dilewatkan melalui pengaduk stasis menuju suatu tangki untuk menyempurnakan kehomogenan dari
penambahan zat kimia, maka. Proses selanjutnya adalah filtrasi kedua dengan penambahan polimer
yang berfungsi mengikat kotoran yang tersisa menjadi flok-flok besar. Flokulasi merupakan proses untuk pengikatan lumpur-lumpur menjadi flok
sehingga memudahkan dalam proses filtrasi lanjutan dengan menggunakan filter lamella dan filter ijuk. Polimer yang digunakan berbentuk serbuk
sehingga perlu dilakukan pengenceran sebelum digunakan untuk 0,5 kg polimer dilarutkan dalam 500 ml air. Filtrasi ketiga menggunakan filter
lamella yang berfungsi untuk menahan flok-flok hasil filtrasi sebelumnya agar tidak naik ke atas.
Air jernih kemudian masuk pada lubang pipa dan dilanjutkan dengan filtrasi keempat menggunakan filter ijuk. Air hasil filtrasi masuk ke dalam
tabung yang berisi media berupa arang tempurung kelapa yang berfungsi untuk menyerap bau dan penetralisir desinfektan serta media batu grapel
yang berfungsi membantu arang tempurung kelapa agar tidak terlalu padat. Air yang telah melalui empat tahap filtrasi tersebut ditampung pada bak
penampung terakhir ground tank dan ditambahkan zat kimia chlorine sebanyak 0,5 dosis residu 2 sampai 3 ppm dengan tujuan membunuh
mikroorganisme yang terkandung dalam air tersebut. Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam proses water treatment, air bersih ditampung dalam
tangki yang selanjutnya akan dihisap ke tangki tower untuk didistribusikan ke dalam pabrik sehingga air siap digunakan sesuai kebutuhan untuk proses
produksi. Kapasitas air yang diolah tiap jam mencapai 60.000 liter. Mutu air harus memenuhi persyaratan air bersih sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan No. 416MenKesPerIX1990 tentang standar baku air bersih adalah air baku yang siap untuk disajikan sebagai
minum. Hasil pengolahan air memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai air bersih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak keruh.
2. Sarana pengolahan limbah Rendering dan Waste Water Treatment Limbah yang dihasilkan oleh PT. Sierad Produce, Tbk diolah sehingga
tidak menyebabkan polusi bagi lingkungan sekitar. Air limbah yang berasal dari proses produksi ditampung di rendering
sebagai tempat
penampungan awal, kemudian dipisahkan antara limbah padat dan limbah cair. Limbah padat ditampung dalam bak penampung kemudian
diproses menjadi tepung bulu untuk pakan ternak, sedangkan limbah cair darah, potongan daging, sisa jeroan, kulit ari, kuku ceker, dan air kotor
di tampung dalam balancing tank yang menggunakan aerator yang berfungsi mengaduk dan mengisap O
2
sehingga kondisi limbah tetap stabil.
Pengolahannya menggunakan bantuan mikroorganisme dengan sistem “Extented Aeration” yang mengurai unsur organik dan anorganik yang tidak
dibutuhkan sehingga menghasilkan pH normal dan menjadi unsur yang dapat diterima oleh lingkungan dengan menggunakan fasilitas pemurnian
limbah. Hasil pengolahan limbah cair digunakan untuk membersihkan mobil ekspedisi bekas pengangkutan ayam hidup kemudian ditangani sebelum
dialirkan ke Sungai Angke yang mengalir di belakang perusahaan. 3. Ruang Pengolahan Bulu
Ruangan pengolahan bulu berfungsi untuk mengolah bulu ayam menjadi tepung yang digunakan untuk pakan ternak. Bulu ayam diproses
menggunakan proses hidrolisa pada suhu tabung tertutup yang dialiri uap panas kering dengan suhu 100
o
C. PT. Sierad Produce, Tbk mempunyai dua mesin pengolahan bulu yang masing-masing berkapasitas 1.750 kg selama
lima jam waktu proses dan 2.500 kg selama enam jam waktu proses. Bulu-bulu yang berasal dari ruang killing dialirkan bersama air dan
dipisahkan dengan separator kemudian ditampung dalam container berkapasitas 350 kg. Bulu ayam dikurangi kadar airnya dengan cara
memberikan tekanan
oleh sebuah
balok baja
dan ditiriskan.
Setelah penirisan dilakukan pemasakan oleh cooker machine dengan temperatur 100
o
C selama lebih kurang delapan jam. Bulu ayam dimasak menggunakan uap panas yang berasal dari boiler dengan tekanan empat bar.
Setelah itu dilakukan proses pengeringan sehingga diperoleh kandungan air 10. Tepung bulu dikeluarkan dari cooker machine kemudian
ditampung pada bak penampung yang di dalamnya terdapat blower untuk menghilangkan uap panas dan steam untuk mengeringkan bulu.
Kemudian dilakukan pengayakan oleh vibrator dan screw yang besar sehingga bulu tersebut hancur. Setelah bulu kering dengan warna coklat
dan garing, bulu dimasukkan dalam mesin pengayakan untuk memisahkan kotoran atau plastik yang ikut terbawa. Besar lubang saringan adalah 2 cm.
Tepung digiling dengan mesin hammer mill untuk memecahkan tepung kasar sehingga menjadi halus dan diperoleh ukuran yang seragam serta
diperoleh produk jadi. Kemudian dilakukan pengepakan dalam karung dengan kapasitas 40 kg per karung.
4. Mesin Pembuat Serpihan Es Ice Flake Machine Ice flake merupakan es dalam bentuk serpihan dengan menggunakan
Mycom Ice Flake Machine yang menggunakan prinsip pendinginan dengan media pendingin amoniak NH
3
sebagai refrigerant yang menyebabkan air jadi beku di dinding pipa membentuk lapisan tipis. Lapisan tipis itu
kemudian dikerok dan dipotong oleh kipas angin menjadi kepingan- kepingan tipis flake. Pada pembuatan es ditambahkan garam agar es
tidak lengket. Mesin tersebut mampu menghasilkan es sebanyak 21 ton per hari.
5. Mesin Pendingin Mesin pendingin berfungsi untuk menyuplai udara dingin pada chiller
-2 sampai 4
o
C, cold storage maksimal -18
o
C, processing room atau cut-up room maksimal 16
o
C, blast freezer -35
o
C. Suhu panas dalam ruangan dingin dihisap oleh evaporator dan digantikan udara dingin.
Media pendingin yang digunakan adalah amoniak NH
3
yang mengalir secara siklus dalam sistem pendinginan. Pada fase cair, amoniak akan
dialirkan ke evaporator. Amoniak akan menyerap panas dari lingkungan dan berubah fase menjadi gas. Selanjutnya amoniak akan masuk ke bagian
kompresor untuk ditingkatkan suhu dan tekanannya sehinga menjadi fase gas jenuh. Dari bagian kompresor gas amoniak akan masuk
ke bagian kondensor. Pada bagian ini gas amoniak akan melepas panas, sehingga berubah menjadi fase cair kembali dan akan kembali dialirkan
ke bagian evaporator untuk digunakan sebagai media pendingin. PT. Sierad Produce, Tbk menggunakan kompresor high stage untuk
ruangan yang bersuhu positif, sedangkan untuk ruangan yang bersuhu negatif menggunakan kompresor low stage yang dibantu dengan pompa
untuk menaikkan tekanan dan suhu.
6. Mesin Boiler Mesin boiler digunakan untuk sumber tenaga yang digunakan untuk
menghasilkan uap panas dalam kapasitas besar untuk proses yang menggunakan air panas seperti air untuk sanitasi, steam kebersihan alat dan
scalding perendaman dalam air panas. Jenis boiler yang digunakan adalah boiler pipa api. Pada pipa boiler api, air berada di luar pipa dan gas panas
berada dalam pipa dan bejana boiler. Bahan bakar yang digunakan adalah solar sebanyak 1600 liter per hari. Air yang masuk ke dalam boiler adalah
air yang berasal dari water treatment.
Tahapan Produksi
Secara umum tahapan proses produksi karkas ayam pedaging pada PT. Sierad Produce, Tbk adalah sebagai berikut Departemen Quality Control,
Slaughterhouse Division: 1. Tahap di ruang Unloading
Tahap pertama pemrosesan ayam hidup menjadi karkas adalah penerimaan ayam hidup, selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah ayam per keranjang
sesuai nomor urut kedatangan mobil. Ayam yang datang diperiksa secara visual oleh Departemen QC sebelum dilakukan sampling. Ayam diperiksa
kondisi ante mortemnya secara visual tidak menunjukkan tanda-tanda sakit seperti bersin-bersin, menunduk, mata kemerahan, mata sayu, perut kembung,
jengger berwarna kebiruan, keluar lendir dari mulut, muka bengkak, dubur agak panjang, feces kehijauan, bulu berdiri atau kusam, ngorok, pial berdiri,
lesu, dan pucat. Secara fisik tidak menunjukkan penyimpangan seperti kapalan pada bagian dada atau kaki, keropeng, memar pada bagian dada yang ditandai
dengan daging berwarna merah kebiru-biruan, patah sayap, patah paha, dan patah leher. Ayam yang mati pada saat menunggu atau mati di truk dipisahkan
agar tidak ikut disembelih dan ditandai kepalanya dengan methylen blue agar tidak disalahgunakan.
Ayam tersebut diperiksa kesehatan dan beratnya dengan mengambil sampel secara acak dengan pola silang, yaitu mengambil posisi dari setiap sudut dan
ditengah sebanyak 40 ekor untuk kapasitas truk lebih kurang 1200 dan 50 ekor
untuk kapasitas truk lebih kurang 3000, kemudian dihitung ayam yang mati. Ayam yang mati karena sakit akan ditolak dan diambil sampel untuk dilakukan
pengujian di Laboratorium Anwar Sierad. Truk yang telah diperiksa dan ternyata terdapat ayam yang sakit, maka satu
truk yang bersamaan akan ditahan untuk ditanyakan ke PPIC Planning Process Inventory Control
apakah diterima
atau ditolak.
Perhitungan persentase bulu basah dilakukan melalui pemeriksaan kandungan air pada ayam selama proses transportasi karena mempengaruhi bobot ayam
pada proses penimbangan. Penimbangan ayam dilakukan dengan menimbang satu per satu ayam yang
dijadikan contoh. Bobot ayam hidup disesuaikan dengan DO Delivery Order harian, yang umumnya berkisar 1,6 sampai 2,0 kg per ekor. Setelah semua
ayam ditimbang, maka ayam diistirahatkan lebih kurang dua jam di ante room. Ayam yang kepanasan disiram air dan dikipas dengan blower agar tidak stres
sebelum digantung satu per satu pada shackle overhead conveyer otomatis yang bergerak membawa ayam ke ruang penyembelihan killing.
2. Tahap di ruang Killing Ayam digantung di shackle dengan posisi ayam menghadap dinding dan
penggantungan tepat pada sendi kaki. Sebelum dilakukan penyembelihan, ayam dipingsankan dengan Automatic Stunner yang
bertegangan 60 sampai 70 volt pada bak air yang akan dilalui oleh kepala ayam selama tiga
detik sehingga tubuh dan jaringan otot ayam akan melemas untuk sementara waktu. Pemingsanan dilakukan untuk mencegah ayam banyak bergerak pada
saat disembelih sehingga proses penirisan darah yang tidak sempurna dapat dihindari. Penyembelihan dilakukan secara Islami dengan memutuskan
pembuluh darah arteri corotidea dan vena jugularis, saluran pencernaan eusofagus dan saluran pernafasan trachea yang disertai dengan penyebutan
Basmalah dan nama Allah SWT serta menghadap arah kiblat. Penirisan darah bleeding dilakukan selama tiga menit. Untuk mencapai waktu tersebut, maka
alur shackle pada proses penirisan darah diatur sedemikian rupa berkelok-kelok sehingga cukup untuk penuntasan darah sebelum ayam
masuk ke scalder. Penuntasan darah harus dilakukan sampai tuntas, karena darah yang tersisa akan menyebabkan penurunan mutu ayam. Darah akan
mempengaruhi warna kulit ayam dan berpotensi sebagai media pertumbuhan mikroorganisme, sehingga pada proses penyimpanan daging akan cepat busuk.
Scalding bertujuan untuk mempermudah proses pembuluan defeathering pada mesin pencabut bulu feather plucker. Pada proses pencabutan bulu
di dalam mesin plucker, penyemprotan dengan air dingin dilakukan agar kulit tidak rusak. Penyemprotan bertujuan untuk membersihkan bulu-bulu yang
tercabut dari tubuh ayam. Pada tahap ini, ayam dicelupkan ke dalam air panas bersuhu 57,5 sampai 58
o
C selama dua menit. Selanjutnya dilakukan pemotongan kaki bagian bawah dengan mesin leg cutter dan secara otomatis
ditempatkan pada belt conveyor di ruang eviscerating dan digantung kembali pada shackle. Batas kaki yang dipotong sampai dua milimeter dari lutut.
Kaki yang telah terpotong dibersihkan menggunakan leg skinner untuk membersihkan kulit ari. Cakar atau kaki kemudian dicuci dan dipotong
kukunya secara manual dan dikemas dengan kantong plastik ataupun curah tergantung permintaan konsumen.
3. Tahap di ruang Eviscerating Eviscerating adalah proses pengeluaran jeroan dari tubuh ayam dengan cara
membuat irisan cukup besar pada bagian kloaka, kemudian seluruh isi perut ditarik ke luar termasuk jaringan ikat, paru-paru, hati, dan jantung.
Tahap ini diawali dengan penggantungan ayam pada shackle yang secara kontinyu masuk ke mesin opening untuk membuat lubang secara otomatis pada
bagian kloaka berdiamater 3 cm dan selanjutnya mesin eviscerating sistem akan mengeluarkan jeroan berupa hati, jantung, empedu, ampela, lemak
abdomen, usus, tembolok, dan paru-paru. Pada proses ini, jalur karkas terpisah dengan jeroannya. Sisa-sisa jeroan dan lemak abdomen yang belum terambil
akan dibersihkan secara manual oleh operator. Mesin in-out washer akan
membersihkan bagian kloaka, eusofagus, dan bagian dalam perut.
Jeroan yang terbawa alur shackle masuk ke mesin intestine gall bladder untuk
dipisahkan bagian ususnya. Usus masuk ke dalam pipa yang disedot ke ruangan lain. Hati dicabut secara manual, ampela dan tembolok dipisahkan
menggunakan mesin gizzard cutter.
Karkas yang telah bersih dari jeroan masuk ke dalam mesin neck skin inspection untuk membersihkan bagian kerongkongan. Setelah itu dilakukan
pemotongan kepala dan leher secara manual, selanjutnya dibersihkan kemudian dikemas. Karkas yang masih tergantung pada shackle menuju
ke ruang chilling tank untuk diproses lebih lanjut. 4. Tahap di ruang Chilling
Karkas yang tergantung pada shackle dari ruang eviscerating ditempatkan otomatis ke dalam tangki pendingin pertama chilling tank I bersuhu maksimal
20
o
C selama 10 menit. Tangki ini berfungsi untuk membersihkan dan membilas karkas, yang dilakukan secara berputar seperti sekrup screw dan
diteruskan menuju tangki pendingin kedua chilling tank II bersuhu maksimal 4
o
C selama 26 menit. Sumber air yang masuk berasal dari Water Chiller dengan kapasitas 40.000 liter per jam. Chiller tank berisi air dan butiran es
serta ditambah chlorine dioxide ClO
2
sebesar 250 gram per jam dengan konsentrasi 12 ppm yang dapat menginaktivasi virus, membunuh
mikroorganisme patogen E. coli dan Salmonella sp, tidak melarutkan lemak, melarutkan warna darah, tidak menghasilkan residu chlorine pada produk serta
tidak menyebabkan air berwarna dan berbau. Dari chilling tank karkas ditempatkan pada belt conveyor grading.
Grading dilakukan secara manual oleh karyawan, baik mutu A maupun mutu B. Karkas mutu A ditandai dengan tidak adanya memar,
penampakan fisik bagus dan tidak adanya tulang tubuh yang patah. Karkas mutu B ditandai dengan adanya bagian tubuh memar dan adanya tulang patah
atau bagian tubuh lain yang telah mengalami cacat fisik seperti sobeknya kulit. Setelah tahap grading selesai, karkas mutu A digantung kembali pada
shackle yang berjalan dengan kecepatan 8500 ekor per jam untuk penirisan air selama tiga menit. Tujuan penirisan adalah untuk mengurangi air pada karkas
setelah keluar dari chilling tank, sehingga pada saat pengemasan tidak terdapat banyak air dan tidak terjadi penambahan bobot. Setelah itu karkas dipisahkan
sesuai berat secara otomatis oleh automatic weighting lines yang dilengkapi dengan sensor berat. Setelah tahap sortasi selesai, karkas dimasukkan
ke keranjang plastik container box sesuai dengan kelas bobotnya dan selanjutnya dibawa ke ruang cut-up untuk diproses lebih lanjut.
5. Tahap di ruang Cut-Up Ruangan Cut-Up digunakan untuk mengerjakan proses pemotongan
bagian-bagian karkas dengan suhu berkisar 12 sampai 16
o
C. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan meliputi parting pemotongan karkas menjadi bagian-
bagian tertentu, boneless pemisahan tulang dari daging dan pengemasan karkas ayam utuh whole chicken carcass. Karkas grade A bobot 700 g
sampai 1 kg dijual dalam bentuk utuh whole chicken, karkas grade A bobot 1,1 sampai 1,4 kg diubah menjadi parting dan karkas grade A
atau B bobot 1,5 sampai 1,8 kg diubah menjadi boneless, karkas grade B hanya sedikit yang dijual dalam bentuk utuh, sebagian besar diproses menjadi
boneless. Pengemasan vacuum untuk produk eksport dan parting umumnya dilakukan pada karkas grade A karena konsumennya adalah restoran dan
rumah makan fast food seperti Hoka-hoka Bento dan Kentucky Fried Chicken, sedangkan karkas mutu B yang mengalami memar dan kerusakan fisik
digunakan sebagai bahan baku untuk pengolahan lebih lanjut further process atau dikemas dalam bentuk karkas ayam utuh untuk pasar lokal atau umum.
Pengemasan hampa udara vacuum dilakukan untuk produk-produk frozen atau produk lain sesuai dengan pesanan. Produk karkas yang dihasilkan,
baik dalam bentuk fresh maupun frozen dikemas dalam kemasan plastik polyethylene
PE dengan
menggunakan pengemasan
tanpa penghampaan udara. Pengemasan yang menggunakan plastik PE dapat diikat
secara manual maupun secara semi mekanis dengan perekat atau seal tape. 6. Tahap di ruang Storage
Ruang penyimpanan merupakan ruangan bersuhu rendah. Pada tahap ini, produk disimpan dalam bentuk fresh meat dengan suhu 0 sampai 4
o
C yang dilakukan pada produk yang akan segera dipasarkan dan bentuk frozen
penyimpanan beku dengan suhu -2 sampai 4
o
C untuk produk yang akan disimpan dalam jangka waktu tiga sampai lima hari.
Sebelum disimpan di cold storage, produk karkas terlebih dahulu dibekukan secara cepat blast freezer selama empat jam, dengan suhu -28 sampai -35
o
C. Blast freezer berguna untuk mempertahankan warna karkas, struktur,
menghambat dan membunuh mikroorganisme patogen serta mencegah cold shortening yang merusak daging. Setelah daging membeku, selanjutnya
disimpan dalam cold storage dengan suhu -18
o
C. Produk utama yang dihasilkan oleh PT.sierad Produce, Tbk terdiri dari
produk Dressed Chicken, baik dalam bentuk ayam segar fresh ataupun beku frozen dan produk olahan further process seperti chicken nugget, corned
ayam, baso ayam dan super karage dengan merek Delfarm dan Delchick. Produk
tersebut dikemas
dengan kemasan
plastik PE
dengan bobot 0,5 sampai 1 kg.
Pengemasan yang menggunakan karton dengan bobot 12 kg per karton dilakukan pada penjualan produk dalam partai besar, seperti grosir
atau supermarket. Selain produk utama, dihasilkan produk samping by product yang memiliki nilai ekonomis bagi perusahaan, seperti hati,
ampela, kulit, kerongkongan, kepala, tulang paha, lemak, usus dan bulu ayam. Bulu ayam diolah lebih lanjut menjadi tepung bulu yang digunakan sebagai
campuran pakan ternak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Quality Function Deployment QFD Harapan Konsumen Costumer Needs and Benefits
Pengumpulan data primer dengan wawancara langsung kepada konsumen produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk dilakukan untuk
mengetahui atribut-atribut mutu produk karkas ayam yang dihasilkan PT. Sierad Produce, Tbk. Hal ini disebut dengan Voice of Consumer yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk. Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar dan konsumen diperoleh 18 atribut penentu mutu
produk karkas ayam pedaging yang menjadi prioritas konsumen dalam memilih produk karkas ayam pedaging sebagai bahan baku masakan yang dikonsumsi
sehari-hari dan produk olahan, seperti bakso, nugget, corned, abon, dan sosis. Hasil analisis perbandingan antar atribut mutu produk karkas ayam pedaging
PT. Sierad Produce, Tbk berdasarkan kombinasi pendapat pakar dan konsumen menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP dapat dilihat pada
Tabel 11. Hasil prioritas pemilihan atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang digunakan untuk analisis QFD dapat dilihat pada
Tabel 12 dan hasil prioritas pemilihan atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk dengan menggunakan Software Expert Choice 2000
dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Hasil Prioritas Atribut Mutu Produk Karkas Ayam Pedaging
PT. Sierad Produce, Tbk Menggunakan Software Expert Choice 2000
Tabel 11. Hasil Analisis Perbandingan Atribut Mutu Produk Karkas Ayam Pedaging PT. Sierad Produce, Tbk dengan menggunakan Software
Expert Choice 2000
Tabel 12. Hasil Pemilihan Prioritas Atribut Mutu Produk Karkas Ayam Pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang Digunakan untuk Analisis QFD
No. Atribut Mutu Karkas Ayam Pedaging Bobot
1.
Harga karkas
0,197 2.
Volume karkas
0,159 3.
Keseluruhan penampilan karkas
0,120 4.
Daya tahan umur simpan karkas
0,094 5.
Merek kemasan karkas
0,064 6.
Desain kemasan karkas karkas
0,059 7.
Kebersihan karkas
0,055 8.
Perdagingan karkas
0,048 9.
Bulu kasar karkas
0,029 10.
Bulu halus karkas
0,027 11.
Permukaan kulit yang memar
0,026 12.
Perubahan warna karkas
0,024 13.
Sobekan kulit atau daging karkas
0,023 14.
Keutuhan kaki dan sayap karkas
0,018 15.
Keutuhan tulang dada karkas
0,017 16.
Keutuhan tulang belakang karkas
0,016 17.
Frozen burn permukaan karkas
0,015 18.
Timbunan lemak karkas
0,012
No Atribut
Mutu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18
1 Keseluruhan penampilan karkas 5 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 7 6 6 5 4
2 Keutuhan tulang dada karkas 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 8 6 3 5 4
3 Keutuhan tulang belakang karkas 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 6 4 4 5 3
4 Keutuhan kaki dan sayap karkas 3 2 1 1 3 3 3 1 4 6 5 3 5 5
5 Perdagingan karkas 3 1 1 3 3 3 3 3 6 4 3 3 2
6 Timbunan lemak karkas 2 2 3 4 6 4 4 9 5 3 5 3
7 Bulu halus karkas 1 2 2 2 2 4 6 6 2 3 2
8 Bulu kasar karkas 3 3 2 3 4 6 7 3 4 3
9 Sobekan kulitdaging karkas 2 2 3 3 7 6 4 5 3
10 Permukaan kulit yang memar 3 2 5 7 6 4 5 2
11 Perubahan warna karkas 1 4 7 6 4 5 3
12 Frozen burn permukaan karkas 6 8 6 4 5 4
13 Kebersihan karkas 5 4 6 4 5
14 Harga karkas 4 3 3 2
15 Volume karkas 5 4 3
16 Desain kemasan karkas 4 3
17 Daya tahan umur simpan karkas 4
18 Merek kemasan karkas
Berdasarkan metode Pairwise Comparison AHP yang dianalisis menggunakan program Expert Choice 2000, maka diperoleh bobot tertinggi
pemilihan prioritas atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk adalah harga karkas 0,197, sedangkan bobot tingkat terendah
perbandingan pemilihan prioritas atribut mutu adalah timbunan lemak karkas 0,064.
Riset Pasar dan Rencana Strategik Planning Matrix
Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji keinginan pasar berdasarkan penilaian konsumen mengenai sasaran perusahaan untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu produk yang dihasilkan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis riset pasar, diketahui bahwa rata-rata rasio perbaikan yang diharapkan
konsumen untuk keseluruhan atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk sudah memenuhi target sasaran, yaitu 1,00.
Dengan rasio perbaikan tersebut, maka PT. Sierad Produce, Tbk sudah memenuhi target pasar dan harus mempertahankan mutu produk karkas ayam pedaging yang
sudah ada. Atribut mutu yang mempunyai rasio perbaikan 1,00 atau yang telah
memenuhi harapan konsumen antara lain adalah atribut timbunan lemak, bekas bakar frozen burn permukaan, keutuhan tulang belakang, keutuhan tulang dada,
sobekan kulit atau daging, perubahan warna, permukaan kulit yang memar, bulu halus, bulu kasar, perdagingan, kebersihan, dan volume, sedangkan atribut mutu
yang mempunyai rasio perbaikan lebih besar dari 1,00 atau yang belum memenuhi harapan konsumen antara lain adalah keutuhan kaki dan sayap, desain kemasan,
merek kemasan, daya tahan umur simpan, keseluruhan penampilan, dan harga karkas.
Berdasarkan hasil analisis perbandingan antar atribut menurut konsumen dalam memilih produk karkas ayam pedaging, diketahui bahwa keutuhan kaki dan
sayap karkas ayam pedaging merupakan atribut yang menjadi prioritas perbaikan pertama bagi PT. Sierad Produce, Tbk. Hasil analisis riset pasar, sasaran dan
persentase bobot Planning Matrix atribut mutu produk karkas ayam pedaging yang harus dicapai oleh PT. Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Hasil Analisis Planning Matrix Atribut Mutu Produk Karkas Ayam Pedaging PT. Sierad Produce, Tbk
Keterangan : 1 = sangat tidak memuaskan 2 = tidak memuaskan
3 = cukup memuaskan 4 = memuaskan
5 = sangat memuaskan
Tanggapan Atas Karakteristik Proses Technical Response
Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan jenis aktivitas proses yang terkait dengan spesifikasi dan harapan konsumen. Penentuan aktivitas proses
dilakukan oleh pakar dengan teknik brainstorming dan studi literatur. Nilai 10 menunjukkan hubungan kuat antara atribut dengan karakteristik proses
produksi, dimana proses tersebut berpengaruh kuat terhadap peningkatan atau penurunan nilai atribut produk. Nilai 5 menunjukkan hubungan sedang,
nilai 1 menunjukkan hubungan lemah dan nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara proses tersebut dengan peningkatan dan penurunan nilai
atribut Saaty, 2003.
No Atribut Mutu Produk Karkas
Ayam Pedaging Target
Nilai Skor
Evaluasi Tingkat
Kepentingan Rasio
Perbaikan Bobot
Bobot
1 Timbunan lemak karkas 4
4 18
1,00 18
9,84 2 Frozen burn permukaan karkas
4 4
17 1,00
17 9,29
3 Keutuhan tulang belakang karkas 4
4 16
1,00 16
8,74 4 Keutuhan tulang dada karkas
4 4
15 1,00
15 8,20
5 Keutuhan kaki dan sayap karkas 4
3 14
1.33 18,66 10,20
6 Sobekan kulitdaging karkas 4
4 13
1,00 13
7,10 7 Perubahan warna karkas
5 5
12 1,00
12 6,56
8 Permukaan kulit yang memar 4
4 11
1,00 11
6,01 9 Bulu halus karkas
4 4
10 1,00
10 5,46
10 Bulu kasar karkas 5
5 9
1,00 9
4,92 11 Perdagingan karkas
5 5
8 1,00
8 4,37
12 Kebersihan karkas 5
5 7
1,00 7
3,82 13 Desain kemasan karkas karkas
5 3
6 1.66
10 5,46
14 Merek kemasan karkas 5
4 5
1.25 6,25 3,41
15 Daya tahan umur simpan karkas 5
4 4
1.25 5
2,73 16 Keseluruhan penampilan karkas
5 4
3 1.25
3,75 2,05 17 Volume karkas
4 4
2 1,00
2 1,09
18 Harga karkas 5
4 1
1,25 1,25 0,68
TOTAL 20
182.91 100
Berdasarkan hasil analisis tanggapan atas karakteristik proses produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk Technical Matrix Response,
diperoleh bobot tertinggi dari keseluruhan atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang berpengaruh kuat terhadap karakteristik
proses produksi yang diinginkan konsumen adalah daya tahan umur simpan karkas dengan bobot 90, sedangkan bobot terendah 1,0 dari keseluruhan atribut
mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang berpengaruh lemah terhadap karakteristik proses produksi yang diinginkan konsumen adalah
timbunan lemak dan bekas bakar frozen burn permukaan karkas. Berdasarkan hasil analisis tanggapan atas karakteristik proses produksi
karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk Technical Matrix Response, diperoleh karakteristik proses produksi yang terkait dengan spesifikasi dan
harapan konsumen yang menempati ranking pertama adalah pemotongan karkas sesuai standar dengan bobot nilai kepentingan 533 dan nilai relatif 0,154. Di lain
pihak, karakteristik proses produksi yang terkait dengan spesifikasi dan harapan konsumen yang menempati ranking terakhir adalah penghentian pemberian pakan
dengan bobot nilai kepentingan 13 dan nilai relatif 0,004. Hasil analisis tanggapan atas karakteristik proses produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad
Produce, Tbk Technical Matrix Response dapat dilihat pada Tabel 14.
TABEL 14. ANALISIS TECHNICAL MATRIX
93 Tabel 14. Hasil Analisis Technical Matrix Response Proses Produksi Produk Karkas Ayam Pedaging di PT. Sierad Produce, Tbk
No. Atribut Mutu Produk Karkas
Ayam Pedaging Ti
ngka t Kepe
n ti
n ga
n Karakteristik Proses Produksi
Pengh ent
ian pemberi an
p akan
Penerim aan
dan pemi
lih an u
n g
g as
Pengg ant
u n
g an ung
gas
P enyembelihan s
istem halal
P er
ebu sa
n Penc
abu tan
bu lu
Pem o
to ng
an k
ep ala dan bagi
an kaki
P en
g elu
ar an
o rga
n da
la m
je ro
an
P en
cuc ia
n Pendi
ng in
an p
emis ahan
bag ian-b
agi an
Pem o
to ng
an k ar
k as
sesu ai stan
da r
Penge mas
an d an
p elabel
an
Penyi mpan
an d
i le
mar i es
Pengi riman
Penjag aan k
eber si
h an
T O
T A
L
1 Timbunan
lemak 18
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,0
2 Frozen burn
permukaan kark 17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1,0 3
Keutuhan tulang
belakang karkas
16 0 1 0 0 0 0 0 10 0 0 10
10 0 0 0 0 31 4
Keutuhan tulang
dada karkas 15
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 10 10 0 0 0 0 22
5 Keutuhan
kaki dan
sayap karkas
14 0 1 10 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 15
6 Sobekan
kulit atau
daging karkas
13 0 0 0 0 5 1 0 5 0 0 10
10 0 0 0 0 31 7
Perubahan warna
karkas 12
0 0 1 0 10 0 0 0 0 1 0 5 0 5 1 0 23 8
Permukaan kulit
yang memar
11 0 10 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 13
9 Bulu
halus karkas
10 0 0 0 0 10
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 10
Bulu kasar
karkas 9 0 0 0 0 10
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 11
Perdagingan karkas
8 0 1 5 0 10 1 0 0 0 5 0 0 0 5 1 0 28 12
Kebersihan karkas
7 1 1 0 0 1 1 0 5 10 5 1 1 0 0 1 10 37 13
Desain kemasan
karkas karkas 6 0 1 5 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 14
14 Merek
kemasan karkas
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 1 1 12 15
Daya tahan umur simpan karkas 4
10 5
10 5
5 10
10 5
10 10
10 90
16 Keseluruhan
penampilan karkas
3 1 5 5 0 5 5 1 0 0 0 1 1 10 10 5 10 59
17 Volume karkas as 2 1 1 0 0 1 0 0 0 5 5 1 1 0 1 5 0 21
18 Harga
karkas 1 1 5 5 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 5 1 45
Nilai Tingkat
Kepentingan 13 256 273 50 452 248 24 296 127 144 473 533 100 210 108 152 3459
Nilai Relatif
0,004 0,074 0,079 0,014 0,131 0,072 0,007 0,086 0,037 0,042 0,137 0,154 0,029 0,061 0,031 0,044 1
Ranking 16 6 5 14 3 7 15 4 11 10 2 1 13 8 12 9
Tanggapan Atas Kebutuhan Konsumen Relationship
Tahap ini merupakan tahap untuk membandingkan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut mutu produk karkas ayam pedaging yang
dihasilkan oleh PT. Sierad Produce, Tbk. Berdasarkan hasil analisis Relationship tingkat kepuasan atas kebutuhan konsumen terhadap atribut mutu produk karkas
ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk, dapat diketahui bahwa rata-rata atribut
mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk memuaskan bagi konsumen dengan nilai 4. Hal ini menunjukkan bahwa mutu produk karkas ayam
pedaging PT. Sierad Produce, Tbk diterima oleh konsumen dan hampir semua target yang ditentukan oleh PT. Sierad Produce, Tbk sudah tercapai.
Berdasarkan hasil analisis Relationship tingkat kepuasan atas kebutuhan konsumen terhadap atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad
Produce, Tbk, diperoleh tingkat kepuasan tertinggi terhadap atribut mutu produk
karkas ayam pedaging dengan nilai 5 sangat memuaskan terdapat pada atribut mutu perdagingan karkas, bulu kasar, perubahan warna karkas, dan kebersihan
karkas, sedangkan tingkat kepuasan terhadap atribut mutu produk karkas ayam pedaging dengan nilai 4 memuaskan terdapat pada atribut mutu keseluruhan
penampilan karkas, keutuhan tulang dada, keutuhan tulang belakang, timbunan lemak karkas, bulu halus, sobekan kulit atau daging karkas, permukaan kulit yang
memar, bekas bakar frozen burn, harga karkas, volume karkas, daya tahan umur simpan karkas, merek kemasan karkas. Di lain pihak, tingkat kepuasan terendah
terhadap atribut mutu produk karkas ayam pedaging dengan nilai 3 cukup memuaskan terdapat pada atribut mutu keutuhan kaki dan sayap karkas dan
desain kemasan karkas. Hasil analisis Relationship tingkat kepuasan atas kebutuhan konsumen terhadap atribut mutu produk karkas ayam pedaging
PT. Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Hasil Analisis Relationship Tingkat Kepuasan Atas Kebutuhan Konsumen Terhadap Atribut Mutu Produk Karkas Ayam Pedaging
PT. Sierad Produce, Tbk
No Atribut Mutu Karkas Ayam
Pedaging Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas
Cukup Puas
Puas Sangat
Puas Jumlah
Responden Total
nilai Indeks
Tingkat kepuasan
1 Keseluruhan penampilan karkas 4
22 4
30 120 24
4 2 Keutuhan tulang dada karkas
8 15
7 30
119 23.8 4
3 Keutuhan tulang belakang karkas 5
17 8
30 123 24.6
4 4 Keutuhan kaki dan sayap karkas
23 6
1 30
98 17.8 3
5 Perdagingan karkas 2
14 14
30 132 26.4
5 6 Timbunan lemak karkas
3 7
19 1
30 108 21.6
4 7 Bulu halus karkas
4 18
8 30
124 24.8 4
8 Bulu kasar karkas 2
4 24
30 142 28.4
5 9 Sobekan kulit atau daging karkas
1 9
11 9
30 118 23.6
4 10 Permukaan kulit yang memar
2 5
16 7
30 118 23.6
4 11 Perubahan warna karkas
2 4
11 13
30 125 25
5 12 Frozen burn permukaan karkas
4 25
1 30
117 23.4 4
13 Kebersihan karkas 2
4 24
30 142 28.4
5 14 Harga karkas
3 9
16 2
30 107 21.4
4 15 Volume karkas
4 18
8 30
124 24.8 4
16 Desain kemasan karkas 8
10 10
2 30
96 19.2 3
17 Daya tahan umur simpan karkas 8
13 9
30 121 24.2
4 18 Merek kemasan karkas
10 8
12 30
122 24.4 4
Keterangan : 1 = sangat tidak memuaskan 2 = tidak memuaskan
3 = cukup memuaskan 4 = memuaskan
5 = sangat memuaskan
Keterkaitan Antar Karakteristik Proses Technical Correlations
Analisis Technical Correlations diperlukan untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar karakteristik proses yang satu dengan proses lainnya.
Berdasarkan hasil analisis data karakteristik tahapan proses produksi untuk Technical Correlations produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk
Tabel 16, diketahui bahwa tahapan proses produksi yang mempunyai hubungan kuat positif terbesar adalah proses penerimaan dan pemilihan unggas
berhubungan kuat positif pada tahapan proses penggantungan unggas, penyembelihan sistem halal, pemisahan bagian-bagian, pemotongan karkas sesuai
standar, dan penjagaan kebersihan, sedangkan tahapan proses produksi yang mempunyai hubungan kuat negatif terbesar adalah proses penggantungan unggas
berhubungan kuat negatif pada tahapan proses perebusan dan pencabutan bulu, serta penyembelihan sistem halal yang mempunyai hubungan kuat negatif pada
tahapan proses pemotongan kepala dan bagian kaki, serta pengeluaran jeroan.
Tabel 16. Hasil Analisis Karakteristik Tahapan Proses Produksi Untuk Technical Correlations Produk Karkas Ayam Pedaging PT. Sierad Produce, Tbk
No Tahapan Proses
Produksi
P eng
he n
tia n
pe m
b er
ia n
pa k
an
Pen erim
aan d an
pemil ih
an u ngg
as
P eng
ga n
tun ga
n un
gg as
P eny
em b
eliha n
siste m
ha la
l
Perebus an
P enca
b u
ta n
bu lu
Pemo to
ngan kep
ala d an b
agi an kaki
P eng
el u
ara n
org an d
ala m
je roa
n
P enc
uc ia
n Pen
d ingi
nan Pemi
sahan bag
ia n
-bagi an
Pemo to
ngan kar
k as s
esu ai stan
dar
Pen g
em asan
dan pel
abel an
P eny
im p
ana n d
i le
m ari e
s
Pen g
ir im
an Pen
jag aan
keb er
si h
an
1 Penghentian pemberian pakan
+ ++
-- + - -
++ 2 Penerimaan
dan pemilihan unggas
++ ++ - - + ++
++ ++ 3 Penggantungan
unggas ++
-- -- - +
4 Penyembelihan sistem
halal ++
- --
-- - +
5 Perebusan unggas
++ -- + -
++ 6 Pencabutan
bulu ++ + + ++
7 Pemotongan kepala
dan bagian kaki - ++
++ - -
8 Pengeluaran organ
dalam jeroan karkas + - ++ - ++
9 Pencucian karkas
+ ++
++ 10 Pendinginan
karkas + ++
+ 11 Pemisahan
bagian- bagian karkas
++ - + 12 Pemotongan
karkas sesuai standar
++ + + 13 Pengemasan
dan pelabelan karkas
++ ++
14 Penyimpanan karkas
di lemari es ++
15 Pengiriman karkas
++ 16 Penjagaan
kebersihan
Keterangan : ++ : Kuat positif, jika karakteristik salah satu faktor dominan kinerjanya
mengalami peningkatan maka akan berdampak kuat juga pada peningkatan kinerja faktor yang berkaitan
+ : Positif saja, pengaruhnya sama dengan kuat positif, tetapi dampaknya tidak
sekuat hubungan kuat positif
- : Negatif saja, hubungan berkebalikan, yaitu jika karakteristik salah satu faktor
Dominan mengalami peningkatan maka akan berdampak penurunan pada faktor-faktor dominan yang berkaitan
-- : Kuat negatif, pengaruhnya sama dengan negatif saja, tetapi dampaknya lebih kuat dari hubungan negatif saja
: Kosong, tanpa ada kaitan
Prioritas Tanggapan Teknis dan Target Teknis Technical Matrix
Technical Matrix berisi informasi mengenai tingkat kepentingan tanggapan teknis berdasarkan kebutuhan dan harapan konsumen, serta nilai relatif
dari karakteristik proses yang menjadi target performansi teknis yang harus dicapai perusahaan. Berdasarkan hasil analisis tanggapan atas karakteristik proses
produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk Technical Matrix Response diperoleh aktivitas proses yang menempati ranking pertama dalam
menentukan mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang akan digunakan sebagai bahan baku masakan yang dikonsumsi sehari-hari dan
produk olahan daging ayam adalah proses pemotongan karkas sesuai standar
dengan bobot nilai kepentingan 533 dan nilai relatif 0,154, sedangkan karakteristik proses produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang
menempati ranking terakhir dalam menentukan mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk adalah penghentian pemberian pakan dengan
bobot nilai kepentingan 13 dan nilai relatif 0,004. Hasil analisis tanggapan atas karakteristik proses produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk
Technical Matrix Response dapat dilihat pada Tabel 14. Proses penilaian analisis Quality Function Deployment QFD adalah
menyusun satu atau lebih matriks yang disebut dengan rumah mutu The House of Quality. Matriks tersebut menjelaskan hal-hal yang menjadi kebutuhan,
keinginan konsumen, dan cara untuk memenuhinya. Rumah mutu dapat menggambarkan hubungan antara keinginan konsumen dengan aktivitas
perusahaan serta mengevaluasi kemampuan perusahaan Gasperzs, 2001. Analisa yang dilakukan terhadap rumah mutu, maka diperoleh tiga hal yang harus
dilakukan oleh perusahaan, yaitu memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan mutu produk karkas ayam pedaging. Berdasarkan hasil analisis
Quality Function Deployment QFD yang diaplikasikan ke dalam Matriks Rumah Mutu Gambar 7, diketahui bahwa beberapa atribut mutu yang perlu mendapat
perbaikan oleh perusahaan adalah keutuhan kaki dan sayap karkas, desain kemasan karkas, merek kemasan karkas, daya tahan umur simpan karkas,
keseluruhan penampilan karkas, dan harga karkas ayam pedaging.
Tahapan Proses Produksi
Atribut Mutu
B obot K
o n
v er
si
Pe n
ghe n
tia n
Pe mbe
ri an
P aka
n
P e
n er
im a
an d
an p em
iliha n
ung ga
s
P e
ng g
an tun
gan un ggas
P e
ny em
b e
li han sis
tem hal
a l
Pe re
bu sa
n Pe
nca b
u ta
n bu
lu
P e
m o
tong an k
epal a
d an b
a gi
an k a
ki
Pe n
ge lua
ra n
or ga
n d ala
m jer
oa n
Pe nc
uc ia
n P
e ndi
ngin an
p em
is ah
an b
a g
ian -b
ag ia
n
P e
motong an k
ark as sesu
a i st
a n
d ar
P e
ng em
a sa
n dan p
el a
b el
a n
P e
nyim p
an a
n di l
em ar
i es
P e
ngi rim
an P
e nj
ag aan k
e b
er si
h an
S kor Eval
uasi T
ar g
et PT . Si
e ra
d Produ
ce, T
b k
Ra si
o P
er b
ai ka
n
Timbunan lemak
karkas 18
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 1
Bekas bakar frozen burn permukaan karkas
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
4 1 Keutuhan tulang belakang
karkas 16
0 1 0 0 0 0 0 10 0 0 10 10 0 0 0 0 4
4 1 Keutuhan tulang dada karkas
ayam 15
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 10 10 0 0 0 0 4
4 1 Keutuhan
kaki dan
sayap karkas
14 0 1 10 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3
4 1.33
Sobekan kulit atau daging karkas
13 0 0 0 0 5 1 0 5 0 0 10
10 0 0 0 0 4 4 1
Perubahan warna
12 0 0 1 0 10 0 0 0 0 1 0 5 0 5 1 0 5
5 1 Permukaan kulit
yang memar
11 0 10 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
4 1 Bulu
halus karkas
10 0 0 0 0 10
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 1
Bulu kasar
karkas 9
0 0 0 0 10 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
5 1 Perdagingan
karkas 8
0 1 5 0 10 1 0 0 0 5 0 0 0 5 1 0 5 5 1
Kebersihan karkas
7 1 1 0 0 1 1 0 5 10 5 1 1 0 0 1 10
5 5 1
Desain kemasan
karkas 6
0 1 5 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 3 5
1.66 Merek
kemasan karkas
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 1 1 4
5 1.25
Daya tahan
umur simpan
karkas 4 0 10 5 10 5 0 0 5 10 10 0 0 5 10 10 10 4
5 1.25
Keseluruhan penampilan
karkas 3
1 5 5 0 5 5 1 0 0 0 1 1 10 10 5 10
4 5
1.25 Volume
karkas 2
1 1 0 0 1 0 0 0 5 5 1 1 0 1 5 0 4 4 1
Harga karkas
1 1 5 5 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 5 1 4
5 1.25
Nilai ingkat Kepentingan 13 256 273
50 452 248
24 296 127
144 473
533 100 210 108 152
Nilai Relatif
0.004 0.074 0.079 0.014 0.131 0.072 0.007 0.086 0.037 0.042 0.137 0.154 0.029 0.061 0.031 0.044
Ranking 16 6 5 14 3 7 15 4 11 10 2 1 13 8 12 9
Gambar 7. Matriks Rumah Mutu The House of Quality Produk Karkas Ayam Pedaging PT. Sierad Produce, Tbk Berdasarkan Hasil Analisis QFD
Hubungan aktivitas
proses terkait
dengan aktivitas proses lainnya : + + = hubungan kuat positif
+ = dipengaruhi - = hubungan negatif
-- = hubungan kuat negatif Hubungan antar persyaratan
pelanggan dengan persyaratan teknik :
10 = kuat 5 = sedang
1 = lemah 0 = tidak ada hubungan
Analisis Self Assessment Pada Penilaian Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000
A. Manajemen Umum