Tabel 4.30 Hasil Analisis Uji Beda
T-Test
Motivasi Belajar Siswa Mean
df N
t
hitung
t
tabel
Kriteria Posttest-Pretest
16,162 36
37 10,465
2,021 signifikan Berdasarkan hasil uji perbedaan motivasi belajar siswa yaitu bahwa hasil uji beda
diperoleh t
hitung
= 10,465 dan t
tabel
= 2,021. Dengan demikian, nilai t
hitung
t
tabel
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
mendapatkan layanan penguasaan konten teknik mind mapping. Dengan demikian, terbukti bahwa layanan penguasaan konten teknik mind mapping dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa.
4.1.3.3 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa pada Proses Pelaksanaan Layanan
Penguasaan Konten Teknik Mind Mapping
Hasil pengamatan yang telah dilakukan selama proses layanan penguasaan konten teknik mind mapping menggunakan penilaian segera laiseg akan
dijelaskan pada evaluasi tentang pemahaman, perasaan, dan tindakan yang akan dilakukan oleh siswa setelah mendapatkan layanan penguasaan konten teknik
mind mapping. Berikut akan dijelaskan hasil pengamatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke delapan.
4.1.3.3.1 Pertemuan Pertama
Pelaksanaan layanan penguasaan konten teknik mind mapping diawali dengan salam, presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi siswa. Menjalin
hubungan baik dengan siswa dan menyampaikan tujuan pelaksanaan layanan. Menyampaikan materi layanan yaitu tentang pengertian mind mapping, kegunaan
dari metode pembelajaran mind mapping. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Pelaksanaan layanan penguasaan konten menggunakan alat
bantu berupa laptop dan LCD, kertas HVS. Pelaksanaan layanan diawali dengan materi mind mapping serta kegunaan
dari metode pembelajaran mind mapping, kemudian dilanjutkan dengan melihat beberapa contoh mind mapping terkait materi pelajaran siswa Sekolah Dasar
SD. Agar siswa lebih memahami bagaimana metode pembelajaran mind map, praktikan mengajak siswa untuk praktik membuat mind map dengan dibimbing
oleh praktikan. Materi dalam pembuatan mind map masih ditentukan oleh praktikan, namun siswa membuatnya sesuai dengan kreativitas masing-masing.
Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya, praktikan menjawab pertanyaan siswa dan memberi penguatan kepada siswa yang aktif.
Setelah selesai kegiatan diakhiri dengan pembahasan UCA, beberapa siswa sudah mulai memahami tentang metode pembelajaran mind mapping, siswa juga
memahami pentingnya sebuah metode belajar sebagai penunjang motivasi untuk belajar. Siswa bersemangat dalam mengikuti layanan karena dapat menambah
metode belajar untuk siswa.
4.1.3.3.2 Pertemuan Kedua
Pelaksanaan layanan penguasaan konten teknik mind mapping diawali dengan salam dan
berdo’a bersama sebelum kegiatan berlangsung, presensi
kehadiran siswa dan menanyakan kondisi siswa. Menjalin hubungan baik dengan siswa dan menyampaikan tujuan pelaksanaan layanan. Menggali pemahaman
siswa mengenai mind mapping, sejauh mana siswa memahami metode pembelajaran mind mapping. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya
jawab. Pelaksanaan layanan penguasaan konten menggunakan alat bantu berupa laptop, LCD dan papan tulis, kertas HVS.
Pelaksanaan layanan diawali dengan materi teknik belajar mind mapping, serta langkah-langkah membuat mind map, kemudian dilanjutkan praktik
membuat mind mapping peta pikiran dengan dibimbing praktikan, materi yang dibuat terkait dengan materi pelajaran sesuai dengan kreativitas siswa. Praktikan
tidak membatasi materi dalam pembuatan mind mapping agar siswa dapat lebih berfikir kreatif. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya, praktikan
menjawab pertanyaan siswa dan memberi penguatan kepada siswa yang aktif. Setelah selesai kegiatan diakhiri dengan pembahasan UCA, beberapa siswa
sudah mulai memahami tentang metode pembelajaran mind mapping, siswa memahami pentingnya sebuah metode belajar sebagai penunjang keberhasilan
siswa dalam belajar. Siswa bersemangat dalam mengikuti layanan karena dapat menambah metode belajar untuk siswa.
4.1.3.3.3 Pertemuan Ketiga