Uji Koefisien Determinasi R Pembahasan .1

89

b. Uji Koefisien Determinasi R

2 Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah dengan menggunakan uji koefisien determinasi R 2 berikut pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Koefisien Determinasi R 2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .331 a .110 .088 2.90996 2.029 a. Predictors: Constant, Kinerja Pegawai b. Dependent Variable: Pendidikan dan pelatihan Kerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai R Square R 2 yang diperoleh sebesar 0,110 atau 11, hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai sebesar 11 sedangkan sisanya sebesar 100-11 89 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan Diklat merupakan kegiatan peningkatan dan upaya pengembangan potensi dilakukan oleh karyawan melalui peningkatan latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan, disiplin ilmu, pelatihan keterampilan dan pengembangan sikap yang berpengaruh terhadap komitmen kerja yang sesuai dengan komitmen afektif, komitmen normatif dan komitmen berkelanjutan Andi Adryan Ali, R. 2012. Universitas Sumatera Utara 90 Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pendidikan dan pelatihan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pelatihan yang diikuti bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan. Hal ini dibuktikan karyawan ulet dalam menyelesaikan pekerjaannya sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Materi pelatihan yang disusun baik memudahkan karyawan untuk memahaminya. Pelatihan yang diberikan sesuai pendidikan yang responden miliki dan juga fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam program pelatihan cukup tersedia. PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan dalam meningkatkan kinerja pegawainya, berupaya untuk terus meningkatkan pengetahuan karyawan dalam hal pengetahuan tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki untuk meningkatkan kinerjanya. Peningkatan kinerja pegawai dalam penelitian ini berkaitan dengan kompetensi karyawan dari aspek pengetahuan ditentukan oleh pendidikan yang dimiliki. Pada umumnya latar belakang pendidikan karyawan berbeda-beda. Ada yang berlatar pendidikan S2, S1, D3, SMASMK. Pada umumnya karyawan yang berlatar pendidikan S2 adalah karyawan yang memiliki jabatan sebagai pimpinan atau menduduki jabatan pada unit kerja yang ditanganinya. Kompetensi karyawan yang dilihat dari latar belakang pendidikan S1 yang menunjang pengembangan pengetahuan yang berkaitan dengan pelayanan nasabah. Selain itu, terdapat juga beberapa disiplin ilmu dari karyawan yang berlatar belakang pendidikan ekonomi yang diharapkan memudahkan dalam memberikan pelayanan untuk peningkatan Universitas Sumatera Utara 91 komitmen kerja karyawan. Selain itu, latar belakang pendidikan menengah atau SMKSMA yang dimiliki karyawan dapat memberikan pelayanan kepada nasabah secara langsung. Untuk terus meningkatkan kinerja pegawai sesuai dengan hasil yang diinginkan, maka diperlukan adanya keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dalam menyelesaikan suatu aktivitas kerja yang cepat. Bentuk dari kegiatan pelayanan yang cepat sebagai wujud dari tingkat kecepatan dalam memberikan pelayanan, maka hasil kerja disesuaikan dengan penggunaan waktu kerja yang digunakan dalam mencapai suatu kegiatan pelayanan yang efisien. Dari jawaban responden berdasarkan kuesioner pada tabel 4.4 terlihat bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban sangat setuju 52,4 dan setuju 45,2 bahwa perlunya diberikan pelatihan yang mendukung pendidikan responden dan sebagian besar menyatakan setuju 42,9 apabila PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan membuat suatu program pendidikan sesuai dengan posisi responden bekerja sekarang untuk meningkatkan kinerja serta PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan perlu memberikan pendidikan terlebih dahulu jika ada pegawai yang dimutasi ke divisi lain. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan sangat dibutuhkan karyawan sebelum memulai pekerjaannya dalam suatu perusahaan, karena ini sangat mendukung pendidikan karyawan PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan yang sebagian besar berpendidikan S1. Dalam hal pernyataan fasilitas program pelatihan cukup tersedia, sebagian besar responden menyatakan kurang setuju 38,1 karena tidak sesuai dengan Universitas Sumatera Utara 92 fasilitas yang ada. Tetapi dengan kemampuan yang dimiliki instruktur dalam membimbing dan mengarahkan pegawai selama mengikuti proses pelatihan dengan baik, kurangnya fasilitas yang memadai tidak menjadi permasalahan dan untuk hal ini responden menyatakan setuju 31 dan sangat setuju 26,2. Sebagian besar responden menyatakan setuju 52,4 terhadap materi pelatihan yang disampaikan telah disusun dengan baik jadi responden lebih mudah memahami. Terhadap waktu pelatihan dilaksanakan tanpa mengganggu pelaksanaan pekerjaan sehari-hari, sebagian besar responden menyatakan tidak setuju 54,8 karena terkadang waktu pelatihan terbentur dengan jam kerja yang telah diatur. Hal ini membuat responden bingung memilih mematuhi jam kerja atau mengikuti pelatihan, karena sebagian besar responden menyatakan setuju 57,1 bahwa pelatihan yang diikuti bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan responden. Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban setuju 57,1 bahwa pegawai mampu memberikan kontribusi positif melalui saran ataupun kritik yang membangun ke perusahaan dan juga responden setuju 57,1 bahwa setelah mengikuti pelatihan responden dapat menunjukkan kinerjanya sesuai syarat dan ketentuan. Dan juga sebagian besar responden menjawab setuju 57,1 bahwa dengan diadakannya pendidikan dan latihan menjadikan responden mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cermat dan sesuai dengan standar kerja yang ditentukan. Universitas Sumatera Utara 93 Dengan adanya pendidikan dan latihan responden mampu meningkatkan kinerja pegawai. Hal in dibuktikan dari sebagian besar responden menjawab setuju 52,4 bahwa kinerja semakin meningkat karena responden mampu menggunakan alat dan sarana yang ada di PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan. Dan responden menjawab setuju 47,6 bahwa responden mampu mencari tambahan pengetahuan tentang hal-hal pekerjaan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini membuktikan bahwa meskipun pendidikan dan latihan telah selesai dilaksanakan tapi responden masih tetap mencari tambahan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan responden agar dapat meningkatkan kinerja pegawai pada PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan, karena ini sangat didukung oleh pendidikan responden pada PT. Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan yang sebagian besar berpendidikan S1. Dengan adanya tambahan ilmu pengetahuan dari pendidikan dan latihan sebanyak 38,1 menjawab setuju bahwa pelatihan yang diberikan bertujuan meningkatkan kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dan juga kinerja meningkat setelah mengikuti pelatihan. Hal ini membuktikan bahwa dilaksanakannya pendidikan dan latihan oleh perusahaan mendapat sambutan baik, karena hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Kunartinah 2010 yang menguji pengaruh dan efek mediasi variabel-variabel pendidikan dan latihan, pembelajaran organisasi, kompetensi dan kinerja. Terbukti bahwa pendidikan dan latihan serta pembelajaran organisasi Universitas Sumatera Utara 94 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kompetensi. Pendidikan dan latihan, pembelajaran organisasi dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Ternyata pendidikan dan latihan langsung mempengaruhi kinerja guru tanpa melalui kompetensi. Pembelajaran organisasi perlu melalui kompetensi terlebih dahulu sebelum berpengaruh terhadap kinerja. Mursidi 2009 dalam penelitiannya menyatakan bahwa Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kerja karyawan di Universitas Muhammadiyah Malang dapat dinilai sangat baik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata jawaban responden sebesar 227,8 yang masuk dalam skala penilaian sangat baik. Perlunya lebih diperhatikan mengenai sarana dan prasarana mengenai infrastruktur dalam pelatihan baik itu materi maupun instruktur pelatihan agar pelatihan yang diterapkan tepat sasaran sehingga spesifikasi pelatihan dan pendidikan dapat disesuaikan dengan masing-masing bidang kerja karyawan terutama bagi karyawan baru dan karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik Nur Avni Rosalia, 2009. Eko Tama Putra Saratian 2012, menyatakan masih perlunya ditingkatkan pendidikan karyawan dan dilakukan pelatihan yang profesional untuk meningkatkan kinerja karyawan. Retno Prabandari 2003 menyatakan Variabel pendidikan dan pelatihan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel pengalaman kerja, inisiatif dan motivasi juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk dapat memberikan suatu wahana dan wawasan tentang pelatihan yang Universitas Sumatera Utara 95 mendukung, pendidikan sesuai dengan posisi, mutasi, fasilitas, kemampuan instruktur, materi dan waktu pelatihan, manfaat bagi peserta pelatihan, umpan balik bagi perusahaan, dan fasilitas pelatihan cukup memadai. Uraian-uraian tersebut di atas memberikan suatu pandangan bahwa kompetensi karyawan sangat dibutuhkan berdasarkan tingkat keahlian yang dimilikinya. Keahlian tersebut menjadi penting jika setiap karyawan memiliki kemahiran, kemampuan dalam penguasaan bidang kerja, mampu mengadopsi akses kerja dan mampu menerapkan pengelolaan kerja yang baik dalam meningkatkan hasil kerjanya berupa peningkatan kinerja pegawai yang optimal. Mengembangkan suatu perusahaan seperti PT.Bank Sumut Cabang Simaling Medan yang telah mengembangkan kompetensi karyawannya melalui perbaikan sikap dalam menghadapi dinamika kerja yang semakin menuntut pemberian pelayanan perbankan yang dilakukan secara memuaskan. Untuk itu maka pengambil keputusan dalam hal ini pimpinan untuk senantiasa menuntun karyawannya mengembangkan sikap yang baik dalam hal ini menunjukkan perilaku yang sopan, melakukan sikap yang sesuai dengan perencanaan kerja, menjalankan sikap tanggungjawab, mampu mensosialisasikan sikap aktualisasi kerja dalam pencapaian hasil kerja, berdisiplin dan mampu mengembangkan kemandirian kerja. Karyawan PT.Bank Sumut Cabang Simaling Medan menyadari bahwa untuk melaksanakan tugas pelayanan dengan baik diperlukan adanya sikap perilaku yang sopan dalam memberikan pelayanan, sehingga nasabah yang dilayani dalam bidang fisioterapi merasa terpenuhi keinginan, harapan dan Universitas Sumatera Utara 96 kebutuhannya dalam mengembang tugas pokok dan fungsi sesuai kompetensi dari sikap yang ditunjukkannya dalam mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kinerja pegawainya. Suatu aktivitas pelayanan perbankan kepada nasabah yang baik tentu didukung oleh perencanaan kerja yang mapan. Sikap yang menjadi kompetensi karyawan, di mana sikap melakukan pengembangan perencanaan kerja menjadi suatu penilaian dalam melihat kompetensi sikap yang ditunjukkan oleh karyawan dalam mengembangkan tugas pokok dan fungsinya yang diwewenangkan kepada pimpinan untuk terus meningkatkan kinerja pegawainya. Setiap karyawan dalam meningkatkan kinerjanya seharusnya mampu mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dengan baik. Beberapa penilaian tentang hasil kerja yang perlu disikapi dalam memajukan suatu aktivitas kerja pelayanan perbankan adalah mengembangkan akses aktualisasi diri dalam mencapai hasil kerja optimal. Wujud aktualisasi diri tersebut yaitu menunjukkan adanya tingkat kehadiran, kerajinan dan keuletan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, lancar dan mudah dalam memberikan pelayanan yang menjadi penilaian kinerja pegawai. Memahami pentingnya pengembangan diri, maka setiap karyawan berupaya untuk memperbaiki akses kemajuan dan perkembangannya melalui serangkaian aktivitas nyata untuk menunjukkan tingkat kompetensi yang berbasis kompetensi komparatif dalam pencapaian suatu tujuan kerja. Untuk mengembangkan aktivitas tersebut, diperlukan nilai-nilai pengembangan dan akses yang berperan untuk meningkatkan kinerja pegawai atas pelayanan kerja yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 97 Karyawan yang memiliki kompetensi sikap, berupaya untuk disiplin dalam bekerja. Disiplin yang ditunjukkan senantiasa mengetahui dan memahami kode etik tentang pekerjaan yang dijalaninya. Kode etik ini menjadi suatu pengembangan untuk memajukan kegiatan pelayanan, agar terlaksana secara tertib, tersusun dan tertata sesuai dengan disiplin kerja yang diterapkan. Memahami pentingnya kompetensi kerja dalam meningkatkan kinerjanya, karyawan senantiasa menyikapi adanya akses kemandirian kerja. Kemandirian kerja adalah suatu nuansa yang mewujudkan karyawan mampu mengambil langkah-langkah strategis dalam memberikan pelayanan yang tepat sebagai bentuk kinerja pegawai yang afektif, normatif dan berkelanjutan. Teori mendukung dikemukakan oleh Dharma 2004:26 bahwa pendidikan bertujuan untuk membantu mencapai tujuan organisasi dengan memberikan kesempatan kepada individu sumber daya manusia pada semua tingkatan organisasi untuk memperoleh pengetahuan, keahlian, kecakapan, keterampilan dan sikap yang diperlukan. Pelatihan menjadi tanggungjawab seluruh manajemen suatu organisasi yang memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pelatihan sebaiknya diselenggarakan dalam lingkungan pekerjaan yang sesungguhnya sebagai perbandingan antara teori dengan praktek. Universitas Sumatera Utara 98 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang berjudul pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap kinerja pegawai yang dilakukan pada PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan, maka diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Pendidikan dan latihan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,032 0,05 dan nilai t-hitung t-tabel 2,221 2,022 2. Sumbangan pengaruh variabel pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar Medan adalah sebesar 11.

5.2 Saran Untuk meningkatkan kinerja karyawan, disarankan kepada PT.Bank

Sumut Cabang Simalingkar Medan sebagai berikut : 1. Oleh karena besarnya pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 11 sedangkan sisanya sebesar 100-11 89 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Untuk itu disarankan kepada PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar agar dapat lebih meningkatkan kinerja karyawan, dengan cara pihak manajemen harus memperhatikan sistem pemberian motivasi, agar kinerja karyawan meningkat, seperti : Universitas Sumatera Utara