16
membaca adalah interaktif, sehingga dari ketiganya dapat membaca merupakan suatu proses yang dimaksudkan sebagai informasi dari teks dan pengetahuan yang
dimiliki oleh pembaca yang peranan utamanya untuk membentuk sebuah makna. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca merupakan kemampuan dalam memproduksi bahasa reseptif berwujud aktivitas kompleks yang melibatkan berbagai aspek baik mental maupun fisik.
Pada anak usia dini, membaca merupakan kegiatan yang bersifat analitis berkaitan dengan kata, huruf sebagai lambang bunyi, fonem, dan lainnya sebagainya yang
apabila dianalisa terdapat makna di dalamnya.
2. Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini
Steinberg dalam Ahmad Susanto 2011: 83 mengungkapkan membaca dini adalah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak prasekolah.
Program ini menumpukkan pada perkataan-perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan bahan-bahan yang diberikan melalui permainan
dan kegiatan yang menarik sebagai perantara pembelajaran. Sabarti Akhadiah, dkk 1993: 11, mengungkapkan bahwa pengajaran membaca permulaan lebih
ditekankan pada pengembangan kemampuan dasar membaca. Kemampuan dasar membaca tersebut yaitu kemampuan untuk dapat menyuarakan huruf, suku kata,
kata dan kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam bentuk lisan. Sejalan Anderson Nurbiana Dhieni, dkk 2009:5.5 mengungkapkan
membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terpadu, yang menitik beratkan pada pengalaman huruf dan kaya, menghubungkan dengan
bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenaik maksud bacaan.
17
Sedangkan menurut Slamet Suyanto 2005b: 165 mengungkapkan bahwa membaca bagi anak usia dini merupakan hal yang masih sulit bagi anak, karena
anak harus belajar huruf morfem dan bunyi huruf fonem. Selanjutnya pengenalan cara membaca bagi anak usia dapat dilakukan dengan cara fonik, yaitu
mengajarkan anak mulai dari lembaga huruf. Menurut Elliason, et al. dalam Ahmad Susanto 2011: 86 menjelaskan bahwa membaca membutuhkan waktu
dan kesiapan dan kesabaran, seperti anak yang menyukai gambar dan huruf sejak awal perkembangannya akan mempunyai keinginan membaca lebih besar karena
mereka tahu bahwa membaca, membuka pintu baru, membenahi informasi, dan menyenangkan. Maka dari itu, bahan-bahan untuk membaca dini harus sesuai
dengan bahasa dan pengalaman anak. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca
permulaan pada anak usia dini merupakan kecakapan membaca pada anak usia pra sekolah atau anak Taman Kanak-kanak yang dilakukan secara terpadu dengan
menitik beratkan kegiatan mengajarkan anak mengenal huruf, menyuarakan huruf, suku kata, dan kata yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam bentuk lisan.
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan kemampuan pengucapan bunyi huruf, kemampuan membedakan bentuk huruf, kemampuan menyebutkan huruf
awal yang sama, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas
3. Tahap Perkembangan Membaca Anak Usia Dini