Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan setelah Tindakan

58 mengikuti pembelajaran membaca permulaan. Pembelajaran juga masih berpusat pada guru. Guru tersebut berperan aktif dalam kegiatan sedangkan peran anak sebagai pasif. Dari permasalahan yang terdapat di kelompok B RA Legundi maka diperlukan solusi untuk memperbaiki pembelajaran membaca permulaan agar kemampuan anak dapat meningkat. Peneliti dan guru berkolaborasi dengan memanfaatkan media yang dapat menarik anak yaitu dengan menggunakan media kartu kata bergambar. Diharapkan dengan penggunaan media kartu kata bergambar ini dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak kemudian tertarik dan termotivasi sehingga kemampuan anak meningkat sesuai indikator membaca permulaan.

3. Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan setelah Tindakan

1 Siklus I a. Perencanaan Pada bagian ini peneliti bersama guru membuat tahap awal yaitu menyusun perencanaan tindakan apa saja yang akan dilaksanan pada tahap tindakan. Adapun dalam perencanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan, di antaranya pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 9 Januari 2017, pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017, dan pertemuan ketiga pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017. Pada 3 kali pertemuan tersebut Peneliti beserta guru sebelumnya menyiapkan beberapa hal diantaranya sebagai berikut : 59 1 menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH sesuai tema yaitu Alam Semesta. 2 Menyiapkan perlengkapan sarana prasanana serta media pembelajaran yaitu kartu kata bergambar yang akan digunakan, 3 menentukan indikator keberhasilan 4 membuat instrument penilaian sebagai pedoman observasi dalam bentuk checklist untuk mengetahui peningkatan membaca membaca permulaan 5 menyiapkan kamera yang untuk mengambil gambar anak selama proses pembelajaran sebagai dokumentasi dalam penelitian. b. Pelaksanaan tindakan dan Observasi Siklus I a Pelaksanaan Tindakan 1 Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus I Pelaksanaan tindakan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Januari 2017 dengan tema Alam Semesta serta sub tema Hujan membawa B arokhah. Pada pelaksanaan tindakan pertama pada siklus I meliputi 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan awal dimulai dengan aktifitas diluar ruangan, pada hari Senin anak biasanya mengikuti upacara bendera dilanjutkan baris berbaris sebelum masuk ke kelas. Ketika kegiatan awal di luar kelas selesai, maka anak dan guru masuk menuju kelas dan anak dipersilakan duduk melingkar di tikar. Selanjutnya guru mengajak anak untuk memulai kegiatan dengan berdo‟a. Usai berdo‟a guru bertanya kepada anak mengenai hari, tanggal, serta tema yang akan dilaksanakan pada pembelajaran hari itu. Setelahnya guru mengabsen anak dengan bernyanyi bersama-sama. Kegiatan berikutnya yaitu pembiasaan sesuai tema pada setiap hari 60 Senin. Pembiasaan setiap hari Senin biasanya diisi dengan hafalan surat-surat pendek, sehingga pada hari Seni tanggal 9 Januari 2017 anak belajar hafalan surat An-Nashr. Setelah pembiasaan selesai, guru melakukan apersepsi kepada anak yaitu menyanyikan lagu Abjad serta menjelaskan kegiatan apa yang akan dilaksanakan pada pembelajaran hari itu sehingga anak merasa tertarik mengikuti pembelajaran. Kegiatan inti pertama yaitu mengajak anak untuk bermain kartu kata bergambar. Pada kegiatan ini anak belum terbiasa mengikuti permainan karena pertemuan ini masih merupakan tindakan awal sehingga guru lebih banyak untuk membimbing anak. Setiap pertemuan terdapat 6 kartu kata yang digunakan dalam permainan. Kartu kata yang digunakan pada hari itu adalah kartu kata yang semua berawalan dari huruf A, diantaranya awan, angsa, ayam, apel, air, dan api. Anak- anak sangat antusias karena tertarik dengan gambar kartu yang bagus dan berwarna. Dalam permainan ini anak bergantian maju ke depan kelas sehingga anak dibagi anak menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 anak. Anak yang maju diminta guru memilih salah satu kartu kata bergambar, kemudian membaca gambar yang terdapat pada kartu. Selanjutnya guru bertanya kepada anak mengenai huruf apa saja yang tertera pada kartu. Anak dapat menjawab dengan mengucapkan bunyi huruf yang ditunjuk guru pada kartu kata bergambar tersebut. Setelah itu anak diminta menyebutkan kartu kata bergambar yang memiliki huruf awal yang sama, anak dapat melakukannya dengan menunjuk beberapa kartu. Selanjutnya guru mengambil satu atau dua kartu dan bertanya kepada anak secara acak tentang huruf yang tertera pada kartu. Terakhir anak diminta melafalkan kata yang ada pada kartu tersebut. 61 Kelompok yang belum mendapat giliran maju ke depan melaksanakan kegiatan inti kedua yaitu menyusun potongan kertas huruf agar membentuk tulisan awan-hujan-pelangi. Hal ini bertujuan agar kondisi dan suasana kelas tetap terjaga dan kondusif. Setelah kegiatan pertama dan kedua selesai anak membuat hasil karya, yaitu membuat gambar pelangi dengan menggunakan teknik finger painting. Kegiatan akhir yaitu berupa percakapan dan diskusi antara anak dengan guru mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan pada hari itu. Guru bertanya kepada anak bagaimana perasaan anak ketika belajar dengan bermain kartu kata. Beberapa anak menjawab masih bingung bermain kartu kata karena belum menguasai beberapa indikator kemampuan membaca permulaan. Namun guru tetap memberikan motivasi bahwa belajar dengan kartu kata bergambar dapat dilakukan lagi di lain hari. Usai berdiskusi dilanjutkan dengan berdo‟a sesudah belajar dan do‟a penutup majelis. 2 Pelaksanaan tindakan pertemuan ke-2 Siklus I Pelaksanaan tindakan pertemua kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017, pada pertemuan kedua kali ini Tema pembelajaran adalah Alam semesta dengan sub tema yang masih sama, yaitu Hujan Membawa Barokhah. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal seperti biasa anak berbaris di depan kelas, kemudian masuk dan dilanjutkan berdo‟a. Usai berdoa‟a guru bertanya mengenai hari, tanggal tema serta mengisi absensi kehadiran anak. Usai percakapan dilanjutkan 62 kegiatan pembiasaan sesuai t ema pada hari Kamis yaitu hafalan do‟a harian. Pada hari itu do‟a yang dihafalkan yaitu do‟a ketika turun hujan. Setelahnya guru memberikan apersepsi kepada anak mengenai kegiatan yang akan dilakukan dengan menyanyikan lagu bintang kejora, kemudian anak diajak bercakap-cakap mengenai bintang. Pada kegiatan inti yang pertama anak diajak bermain kartu kata bergambar di depan kelas secara bergilir. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu yang semua berawalan huruf B. Kata-kata dan gambar yang digunakan diantaranya Bintang, Burung, Buah, Buaya, Buku, dan Badak. Cara bermain kartu kata bergambar masih sama dengan pertemuan sebelumnya, yaitu anak dibuat berkelompok. Kelompok anak yang maju kedepan bermain kartu kata bergambar, kemudian guru meminta anak untuk mengucapkan bunyi huruf yang tertera pada kartu. Setelah itu anak menyebutkan huruf awal yang sama. Selanjutnya guru menyebutkan huruf secara acak dan anak menunjuk huruf yang dimaksud guru. Setelahnya anak diminta melafalkan kata yang terdapat pada kartu kata bergambar. Beberapa anak sudah mulai menunjukkan peningkatan kemampuan membaca dan sebagian masih perlu bimbingan dari guru. Kegiatan inti selanjutnya yaitu anak bermain warna dengan pewarna kue. Anak bermain menciptakan warna dengan pencampuran warna kemudian mencelupkan kain ke dalam pewarna yang dimainkan. Pada kegiatan akhir diisi dengan berdiskusi mengenai kegiatan belajar hari itu juga. Anak bercakap-cakap dengan guru bagaimana perasaan anak ketika belajar membaca permulaan dengan menggunakan kartu kata bergambar yang baru dan berbeda dengan pertemuan yang pertama. Sebagian besar anak merasa 63 tertarik dan antusias, sedangkan beberapa masih bingung. Usai berdiskusi dilanju tkan dengan bernyanyi Sholatullah dan ditutup dengan berdo‟a setelah belajar dan do‟a penutup majelis. 3 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-3 Siklus I Pelaksanaan tindakan pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017, pada pertemuan ketiga kali ini Tema pembelajaran adalah Alam semesta dengan sub tema Musim Kemarau. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan awal biasanya diawali dengan berbaris kemudian masuk kelas. Anak duduk melingkar di tikar dan berdo‟a, kemudian menyanyikan lagu mars RA dilanjutkan guru bertanya tentang hari, tanggal, dan absensi siswa. Usai pembukaan dilanjutkan dengan pembiasaan harian, setiap hari Sabtu diisi dengan menghafal hadist-hadist sederhana sehingga pada hari Sabtu, 14 Januari 2017 anak belajar mengenai hadist bersyukur. Setelah pembiasaan guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pada hari itu guru mengajak anak bercakap-cakap mengenai musim kemarau dan bernyanyi lagu Alhamdulillah serta menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan hari ini. Kegiatan inti pertama yaitu gerak dan lagu, anak diajak untuk bernyanyi lagu AIUEO, anak bernyanyi sambil menari atau menggerakkan badan. Kegiatan inti selanjutnya yaitu bermain kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan K, diantaranya yaitu Kemarau, Kelinci, Katak, Kucing, Kubis dan Kendang. Agar 64 kondisi kelas tetap kondusif serta anak dapat fokus pada kegiatan maka anak bergantian maju ke depan kelas untuk bermain kartu kata bergambar secara berkelompok. Kegiatan bermain kartu kata bergambar masih sama dengan pertemuan sebelumnya, yaitu anak memilih kartu kata bergambar dan mengucapkan bunyi huruf yang menyusun kata pada kartu tersebut. Selanjutnya anak menyebutkan kartu yang memiliki huruf awal yang sama, anak dapat melakukannya dengan membaca gambar terlebih dahulu. Setelah itu anak diminta menunjukkan huruf yang disebut acak oleh guru dan yang terakhir anak melafalkan kata pada kartu kata bergambar yang telah dipilih. Kelompok anak yang belum mendapat giliran maju maka mengerjakan kegiatan inti ketiga yaitu meronce sedotan menggunakan sedotan es. Anak meronce berdasarkan warna sedotan misalnya: 4 warna putih-4 warna biru-4 warna kuning-4 warna merah kemudian diulang. Pada kegiatan akhir, yaitu evaluasi yang diisi dengan berdiskusi mengenai kegiatan pembelajaran. Guru menawarkan kepada anak untuk bercerita mengenai kegiatan yang telah dilakukan tadi di depan kelas. Selanjutnya menyanyikan AIUEO bersama-sama . Usai evaluasi, maka ditutup dengan do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis. b Observasi Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran sedang dilakukan. Peneliti bertugas sebagai observer menggunakan instrument observasi berupa checklist sebagai pedoman selama melakukan pengamatan. Instrument yang digunakan berisi beberapa aspek kemampuan membaca permulaan sebagai 65 indikator keberhasilan, diantaranya mengucapkan bunyi huruf, membedakan bentuk huruf, menyebutkan benda dengan huruf awal yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas dan tepat. Berdasarkan data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka diperoleh data rekapitulasi sebagai berikut : Tabel 5. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca Permulaan pada Siklus I Total skor kemampuan membaca permulaan anak Jumlah anak Persentase jumlah anak Anak yang memperoleh skor 1-4 0.00 Anak yang memperoleh skor 5-8 2 20.00 Anak yang memperoleh skor 9-12 6 40.00 Anak yang memperoleh skor 13-16 6 40.00 Jumlah 15 100 Keterangan : Total Skor 1-4 : Belum Berkembang BB Total Skor 5-8: Mulai Berkembang MB Total Skor 9-12 : Berkembang Sesuai Harapan BSH Total Skor 13-16 : Berkembang Sangat Baik BSB Dari data tabel tersebut diketahui bahwa anak yang telah mencapai indikator membaca permulaan dengan kriteria Berkembang Sangat Baik adalah 6 anak atau sebanyak 40,00, kriteria Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 6 anak atau 40,00, kriteria Mulai Berkembang sebanyak 3 anak atau 20,00, sedangkan 0 anak atau 00,00 berada pada kriteria Belum Berkembang. 66 Adapun rincian data peningkatan kemampuan membaca permulaan anak diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 6. Data Perkembangan Membaca Permulaan Anak Siklus I No Indikator Kriteria Jumlah Anak Persentase 1 Mengucapkan bunyi huruf BB 0.00 MB 4 26.67 BSH 8 53.33 BSB 3 20.00 2 Membedakan bentuk huruf BB 0.00 MB 5 33.33 BSH 7 46.67 BSB 3 20.00 3 Menyebutkan huruf awal yang sama BB 0.00 MB 4 26.67 BSH 5 33.33 BSB 6 40.00 4 Melafalkan kata dengan jelas dan tepat BB 0.00 MB 7 46.67 BSH 5 33.33 BSB 3 20.00 Berdasarkan data pengamatan pada Siklus I tersebut maka dapat dapat diuraikan secara jelas dan terperinci lagi sebagai berikut : Pada indikator mengucapkan bunyi anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 3 anak atau sebanyak 20,00. Ketiga anak tersebut di antaranya RN, ZHW, dan KSY. Hal tersebut ditunjukkan dengan kemampuan ketiganya yang lancar mengucapkan bunyi huruf secara berurutan ketika guru bertanya kepada anak mengenai tulisan huruf yang tertera pada kartu kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan berjumlah 8 anak atau 53,33 diantaranya DN, ERS, ARD, ERLN, AFN, CHL, DMR, dan CHK. Kedelapan anak tersebut sudah mulai lancar mengucapkan bunyi huruf walau belum secara utuh dan sempurna. Masih ada kendala yaitu anak masih sering lupa beberapa bunyi huruf sehingga anak hanya mampu mengucapkan 67 sekitar 75 dari huruf yang tertera pada kartu kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Mulai Berkembang terdapat 4 anak atau 26,67 ke empat anak tersebut di antaranya AFG, DNY, LY, dan AVT. Kemampuan mengucapkan bunyi huruf anak tersebut meningkat meski belum terlalu lancar namun sudah mulai tepat. Anak masih sering lupa beberapa diantaranya huruf t, g, k dan h, sehingga guru sedikit-sedikit tetap membimbing dan membantu anak. Selanjutnya pada kriteria Belum Berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator membedakan bentuk huruf anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 3 orang atau 20 diantaranya RN, ZHW, dan KSY. Ditunjukkan pada saat guru bertanya kepada anak dengan mengucapkan bunyi huruf secara acak kemudian anak mampu menunjukkan bentuk huruf yang diucapkan oleh guru secara baik dan lancar. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 7 anak atau 46,67 diantaranya DN, ERS, ARD, ERLN, AFN, CHL, dan DMR. Ke tujuh anak tersebut sudah mulai memahami abjad namun beberapa huruf anak terkadang masih lupa. Ketika guru bertanya secara acak kepada anak agar anak menunjukkan bentuk hurufnya, anak mampu menjawab sekitar 75 dari pertanyaan guru. Sedangkan pada kriteria Mulai Berkembang terdapat 5 anak atau 33,33, ke lima anak tersebut diantaranya AFG, DNY, LY, CHK, dan AVT. Kelima anak tersebut mampu membedakan bentuk huruf dengan bantuan dari guru. Anak mampu membedakan sekitar 25 karena anak masih bingung dengan beberapa huruf, diantaranya huruf n dengan m dan huruf b dengan d. Selanjutnya pada kriteria Belum Berkembang adalah 0 anak. 68 Pada indikator menyebutkan huruf awal yang sama anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 6 anak atau 40,00 diantaranya RN, DN, ZHW, ERS, AF, dan KSY. Ke enam anak tersebut mampu menyebutkan kata yang memiliki huruf awal yang sama dengan lancar dan tepat lebih dari 5 kartu kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 5 anak atau sebanyak 33,33 diantaranya ARD, ERLN, CHL, DMR, dan AVT. Kelima anak tersebut dengan tepat mampu menyebutkan 4 atau 5 kata yang memiliki huruf awal yang sama. Sedangkan pada kriteria Mulai Berkembang terdapat 4 anak atau sebanyak 26,67 diantaranya AFG, DNY, LY, dan CHK. Ke empat anak tersebut mampu menyebutkan 2 atau 3 kata yang memiliki huruf awal yang sama. Meski belum belum lancar dan masih dibimbing oleh guru namun ke empat anak ini mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding pada saaat Pra Tindakan. Selanjutnya, pada kriteria Belum Berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator melafalkan kata anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 3 anak atau sebanyak 20,00 di antaranya RN, ZHW, dan KSY. Pada dasarnya ketiga anak ini sudah menguasai dan memahami abjad sehingga anak mampu melafalkan kata dengan lancar, baik, jelas dan tepat. Sedangkan pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 5 anak atau sebanyak 33,33 diantaranya DN, ERS, ERLN, AFN, dan CHL. Anak mampu melafalkan anak dengan tepat namun masih terdengar belum jelas, karena anak masih ragu-ragu dan ketika melafalkan kata anak mengucapkannya secara lirih, sehingga guru terkadang bertanya beberapa kali agar anak melafalkan kata dengan jelas. Selanjutnya pada kriteria Mulai Berkembang diantaranya terdapat 7 69 anak atau sebanyak 46,67 yaitu AFG,ARD, DNY, LY, DMR, CHK, dan AVT. Ke tujuh anak tersebut kurang jelas dalam melafalkan kata yang tertera pada kartu kata bergambar. Anak masih ragu dan malu ketika ditanya guru bagaimana melafalkan kata yang dimaksud. Selain itu, sebagian anak masih salah dalam melafalkan kata namun masih bisa dipahami oleh guru. Misalnya pada kata kemarau beberapa anak melafalkan kata tersebut menjadi kemayau atau kemalau. Hasil observasi selama tindakan Siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 7. Hasil Observasi Perkembangan Membaca Permulaan Anak pada Siklus I No Aspek yang di amati Pratindakan Siklus I Kriteria Persentase Jumlah anak Kriteria Persentase jumlah anak 1 Mengucapkan bunyi huruf MB 46.67 7 anak BSH 53.33 8 anak 2 Membedakan bentuk huruf MB 40.00 6 anak BSH 46.67 7 anak 3 Menyebutkan huruf awal yang sama MB 53.33 8 anak BSB 40.00 6 anak 4 Melafalkan kata dengan jelas dan tepat BB 73.33 11 anak MB 46.67 7 anak Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dapat dilihat bahwa kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan. Pada indikator mengucapkan bunyi saat Pra Tindakan sebagian besar anak pada kategori MB sebanyak 46,67, kemudian meningkat pada Siklus I dengan kategori BSH sebesar 53,33. Pada indikator membedakan bentuk huruf sebagian besar anak berada pada kategori MB sebesar 40,00 dan meningkat pada siklus I pada kategori BSH sebanyak 70 46,67. Pada indikator menyebutkan huruf awal yang sama saat Pra Tindakan sebagian besar anak pada kategori MB sebanyak 53,55, kemudian meningkat pada Siklus I pada kategori BSB sebanyak 40,00. Sedangkan pada indikator melafalkan kata dengan jelas dan tepat saat Pra Tindakan sebagian besar anak berada pada kategori BB sebanyak 73,33 kemudian meningkat pada Siklus I pada kategori MB 46,67. c. Refleksi Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi pada siklus I digunakan sebagai pedoman peneliti untuk melakukan refleksi terhadap kendala apa saja yang muncul selama tindakan. Tahap refleksi ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas, dengan cara mengevaluasi tindakan selama siklus I. Selanjutnya, kendala dan permasalahan yang muncul pada tindakan siklus I tersebut kemudian dicari solusi yang tepat. Hal tersebut dilakukan sebagai perbaikan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh beberapa hal diantaranya: a Kemampuan membaca permulaan anak pada kriteria BSB meningkat dari sebelumnya 1 anak atau sebesar 6,67 pada saat Pra Tindakan meningkat menjadi 6 anak atau sebesar 40,00 pada saat Siklus I. b Dari data penelitian selama tindakan diketahui bahwa penggunaan media kartu kata bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak secara efektif. c Kesiapan anak kurang ketika bermain kartu kata bergambar. 71 d Meski telah terjadi peningkatan namun peningkatan tersebut belum memenuhi target indikator keberhasilan. e Dua anak masih lambat merespon stimulasi yang diberikan guru saat pembelajaran menggunakan kartu kata bergambar karena huruf yang digunakan font huruf yang digunakan masih asing oleh siswa. f Kondisi sebagian anak yang selalu berubah-ubah membuat antusiasme anak belajar membaca permulaan berkurang dan masih mengalami hambatan. Berdasarkan pada beberapa hal di atas, peneliti dan guru kelas menyimpulkan agar ada tindakan lebih lanjut dengan melaksanakan kegiatan penelitian kembali pada putaran Siklus yaitu Siklus II. Dengan kelanjutan siklus tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak sehingga dapat mencapai target yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah perencanaan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut: a Guru menstimulasi anak secara bertahap, menambah ukuran dan mengubah bentuk huruf pada kartu kata bergambar. b Guru berusaha lebih keras lagi untuk memotivasi anak dengan memberi reward meski tidak harus secara fisik seperti lebih banyak memberi pujian atau menghadiahi anak dengan lagu agar anak semakin antusias mengikuti pembelajaran. Sebagaimana Anita Woolfolk 2009: 309 mengungkapkan bahwa perilaku yang dilakukan oleh peserta didik yang dianggap sesuai kemudian diikuti oleh penguat reinforcement. c Guru memberikan bimbingan khusus kepada anak yang perkembangan kemampuannya masih lambat. 72 2 SIKLUS II a. Perencanaan Siklus II dilakukan dalam 3 pertemuan. Sebelum melangkah pada tahap pelaksanaan dan tindakan, peneliti bersama guru kelas menyusun perencanaan yang akan diimplementasikan pada pelaksanaan tindakan. Perencanaan ini berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I. Adapun perencaan yang dibuat oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas di antaranya sebagai berikut : 1 menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH sesuai tema yaitu Alam Semesta. 2 Menyiapkan perlengkapan sarana prasanana serta media pembelajaran yaitu kartu kata bergambar yang akan digunakan, 3 menentukan indikator keberhasilan 4 membuat instrument penilaian sebagai pedoman observasi dalam bentuk checklist untuk mengetahui peningkatan membaca membaca permulaan 5 menyiapkan kamera yang untuk mengambil foto atau gambar anak selama proses pembelajaran sebagai dokumentasi dalam penelitian. b. Pelaksanaan tindakan dan Observasi Siklus II 1 Pelaksanaan Tindakan a Tindakan Pertemuan ke-1 Siklus II Pelaksanaan tindakan pertemuan Pertama Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 Januari 2017, pada pertemuan pertama pada Siklus II ini masih menggunakan Tema pembelajaran adalah Alam semesta dengan sub tema Musim Kemarau. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir. 73 Kegiatan awal pada hari Senin diisi dengan Upacara bendera dilanjutkan dengan berbaris dan masuk menuju kelas. Selanjutnya, kegiatan pembukaan dilakukan anak di dalam kelas kemudian anak duduk melingkar di tikar kemudian berdo‟a mau belajar, dilanjutkan menyanyikan lagu mars RA. Usai berdo‟a guru bertanya kepada anak mengenai hari, tanggal, dan tema pembelajaran hari itu, serta guru mengabsen siswa satu persatu dengan nyanyian. Usai pembukaan dilanjutkan dengan pembiasaan harian, setiap hari Senin diisi dengan membaca surat-surat pendek sehingga pada hari Senin, 16 Januari 2017 anak belajar mebaca surat An-Nas, Al Falaq, dan Al Ikhlas. Setelah pembiasaan guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan guru mengajak anak bercakap-cakap mengenai musim kemarau. Kegiatan inti pertama yaitu bermain kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan M, diantaranya yaitu Malam, Majalah, Meja, Mata, Mulut, dan Matahari. Anak bergantian maju ke depan kelas untuk bermain kartu kata bergambar secara berkelompok. Kelompok anak yang belum mendapat giliran maju maka mengerjakan kegiatan inti kedua yaitu mewarnai pohon dan mengurutkannya berdasarkan warna pelangi. Kelompok anak yang maju ke depan kelas satu per satu memilih kartu kata bergambar pada papan kartu. Setelahnya anak ditanya guru mengenai huruf apa saja yang tertera pada kartu sehingga membentuk kata. Anak kemudian menjawab dengan mengucapkan huruf yang tertera pada kartu tersebut. Selanjutnya anak diminta menyebutkan kartu yang memiliki huruf awal yang sama, kemudian guru secara acak menyebut bunyi huruf dan anak diminta untuk menunjuk bentuk huruf yang dimaksud oleh guru. 74 Terakhir anak diminta untuk melafalkan kata yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut. Setelah kegiatan pertama dan kedua selesai anak diajak untuk menyimak cerita yang dibacakan oleh guru kemudian anak ditugaskan untuk menceritakan kembali di depan kelas. Pada kegiatan akhir, yaitu ditutup dengan berdiskusi atau evaluasi yang mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Usai evaluasi, maka ditutup dengan do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis. b Tindakan Pertemuan ke-2 Siklus II Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Januari 2017, pada pertemuan kedua pada Siklus II ini Tema pembelajaran adalah Alam semesta dengan sub tema Gunung Meletus. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan awal diisi dengan kegiatan rutin yaitu berbaris di luar kelas dan masuk menuju kelas. Setelah semua anak masuk kelas dilanjutkan dengan kegiatan pembukaan, anak duduk melingkar di tikar kemudian berdo‟a mau belajar. Kemudian guru bercakap-cakap dengan anak mengenai hari, tanggal, dan tema pembelajaran hari itu, serta mengabsen siswa satu persatu. Selanjutnya guru mengajak anak bernyanyi Asmaul Husna dan Nama-nama Surat. Usai pembukaan dilanjutkan dengan pembiasaan harian, setiap hari Kamis diisi dengan belajar gerakan dan bacaan Sholat. Setelah pembiasaan guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pada hari itu guru mengajak anak bercakap-cakap mengenai macam-macam bencana alam. 75 Kegiatan inti pertama yaitu bercerita mengenai gunung Meletus. Anak antusias ketika guru menunjukkan contoh gunung berapi pada kartu kata bergambar. Kemudian anak bercakap-cakap mengenai bencana Gunung Meletus yang permah di alami, misalnya bencana gunung Kelud pada tanggal 14 Februari 2014. Kegiatan Kedua yaitu bermain kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan G, diantaranya yaitu Gunung, Gurun, Guci, Gong, Garpu, dan Gajah. Kegiatan bermain kartu kata bergambar masih sama dengan pertemuan sebelumnya. Pertama anak memilih kartu kata bergambar kemudian anak mengucapkan bunyi huruf pada kartu tersebut. Selanjutnya anak menyebutkan kartu mana saja yang memiliki huruf awal yang sama. Setelah itu guru bertanya secara acak dengan menyebut bunyi huruf sedangkan anak menjawab dengan menunjuk huruf yang dimaksud guru. Selanjutnya anak diminta melafalkan kata yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut. Kegiatan bermain kartu kata bergambar dilakukan anak dengan bergantian maju ke depan kelas secara berkelompok. Kelompok anak yang belum mendapat giliran maju maka mengerjakan kegiatan inti ketiga yaitu mewarnai macam-macam gunung berapi. Pada kegiatan akhir, yaitu evaluasi yang diisi dengan berdiskusi mengenai kegiatan pembelajaran kemudian menyanyikan ABCD. Usai evaluasi, maka ditutup dengan do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis. c Tindakan Pertemuan ke-3 Siklus II Pelaksanaan tindakan pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 2017, pada pertemuan ketiga pada Siklus II ini masih menggunakan Tema pembelajara Alam semesta dengan sub tema Gunung 76 Meletus. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan awal yaitu diisi dengan senam gembira dan berbaris kemudian dilanjutkan masuk ke dalam kelas. Setelah kegiatan pembukaan di luar kelas anak melanjutkan kegiatan pembukaan di dalam kelas, yaitu berdo‟a mau belajar dan absensi. Usai berdo‟a guru bertanya kepada anak mengenai hari, tanggal, dan tema pembelajaran hari itu. Selanjutnya pembiasaan harian, setiap hari Sabtu diisi dengan belajar membaca Iqra. Setelah pembiasaan guru mengajak anak untuk bernyanyi Lagu Abjad dan 10 Nama Malaikat, kemudian dilanjutkan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan melakukan percakapan mengenai cara menjaga kebersihan alam terutama Sungai. Kegiatan inti pertama dan kedua yaitu belajar dengan menggunakan kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan S, diantaranya Sungai, Semangka, Sofa, Singa, Sapu, dan Stroberi. Disini kata yang tertera pada kartu kata bergambar ditutup agar anak dapat menjodohkan tulisan dengan gambar. Guru tetap menstimulasi anak agar mencapai indikator kemampuan membaca permulaan seperti mengucapkan bunyi, membedakan bentuk huruf, menyebutkan bunyi yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas dan tepat. Anak diminta untuk mengucapkan bunyi huruf dan menunjuk bentuk huruf ketika guru bertanya secara acak tentang huruf yang tertera pada kartu. Selanjutnya anak menjodohkan kartu kata pada gambar yang terdapat pada papan. Setelah itu anak menyebutkan kartu yang memiliki huruf awal yang sama dan melafalkan kata pada kartu tersebut. Anak bermain kartu kata bergambar secara berkelompok, setiap 77 kelompok terdiri dari 3 anak. Kebetulan hari itu bertepatan dengan kunjungan KKN dari Universitas Atmajaya, sehingga kegiatan dipadatkan. Pada kegiatan akhir, yaitu evaluasi yang diisi dengan berdiskusi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya dengan mengajak anak bercakap-cakap. Guru bertanya bagaimana perasaan anak setelah bisa membaca dengan lancar. Usai berdiskusi anak kembali menyanyikan menyanyikan lagu abjad dilanjutkan menyanyikan lagu 10 Nama Mailaikat. Sebagi penutup kegiatan anak dan guru berdo‟a do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis. b Observasi Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran sedang dilakukan. Peneliti bertugas sebagai observer menggunakan instrumen observasi berupa checklist sebagai pedoman selama melakukan pengamatan. Aspek yang diamati meliputi mengucapkan bunyi huruf, membedakan bentuk huruf, menyebutkan huruf awal yang sama dan melafalkan kata dengan jelas dan tepat. Berdasarkan data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka diperoleh data rekapitulasi sebagai berikut : Tabel 8. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca Permulaan pada Siklus II Total skor kemampuan membaca permulaan anak kriteria Jumlah anak Persentase jumlah anak Anak yang memperoleh skor 1-4 0.00 Anak yang memperoleh skor 5-8 00.00 Anak yang memperoleh skor 9-12 00.00 Anak yang memperoleh skor 13-16 15 100.00 Jumlah 15 100 Keterangan : 78 Total Skor 1-4 : Belum Berkembang BB Total Skor 5-8: Mulai Berkembang MB Total Skor 9-12 : Berkembang Sesuai Harapan BSH Total Skor 13-16 : Berkembang Sangat Baik BSB Dari tabel data hasil pertemuan pertama siklus I diperoleh data bahwa anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB berjumlah 15 anak atau 100,00. Selanjutnya anak yang berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH berjumlah 0 anak atau 00,00. Anak yang berada pada kriteria Mulai Berkembang MB sebanyak 0 anak atau 00,00 dan 0 anak atau 00,00 pada kriteria Belum Berkembang BB. Adapun rincian data peningkatan kemampuan membaca permulaan anak diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 9. Data Perkembangan Membaca Permulaan Anak Siklus II No Indikator Kriteria Jumlah Anak Persentase 1 Mengucapkan bunyi huruf BB 00.00 MB 00.00 BSH 2 13.33 BSB 13 86.67 2 Membedakan bentuk huruf BB 00.00 MB 00.00 BSH 2 13.33 BSB 13 86.67 3 Menyebutkan huruf awal yang sama BB 00.00 MB 00.00 BSH 00.00 BSB 15 100.00 4 Melafalkan kata dengan jelas dan tepat BB 00.00 MB 00.00 BSH 4 26.67 BSB 11 73.33 Berdasarkan data pengamatan pada Siklus II tersebut maka dapat dapat diuraikan secara jelas dan terperinci lagi sebagai berikut : Pada indikator mengucapkan bunyi anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 13 anak atau sebanyak 86,67 antara lain 79 RN, DN, ZHW, ERS, AFG, ARD, ERLN, AFN, KSY, CHL, DMR, CHK, dan AVT. Ditunjukkan dengan kemampuan anak sudah dapat menguasai dan memahami abjad sehingga anak mampu mengucapkan bunyi huruf dengan lancar dan tepat. Sebelumnya pada Siklus I anak yang berada pada kriteria BSB hanya 3 anak yaitu RN, ZHW, dan KSY. Sedangkan ke delapan anak lainnya sepert DN, ERS, ARD, ERLN, AFN, CHL, DMR, dan CHK pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan serta AFG dan AVT pada kriteria Mulai Berkembang. Setelah dilakukan tindakan pada Siklus II maka kemampuan anak mengucapkan huruf pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB meningkat sebanyak 66,67. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan berjumlah 2 anak atau 13,33 diantaranya DNY dan LY. Ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan anak dari Siklus I yang berada pada kriteria Mulai Berkembang kemudian naik pada Siklus II pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan. Ke dua anak tersebut mampu mengucapkan bunyi huruf yang tertera pada kartu kata bergambar sekitar 75 dari tulisan huruf yang tertera pada kartu dengan lancar dan tepat. Sedangkan pada kriteria Mulai berkembang dan Belum berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator membedakan bentuk huruf anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Pesat berjumlah 13 anak atau 86,67, ke tigabelas anak tersebut sama dengan indikator mengucapkan bunyi di antaranya RN, DN, ZHW, ERS, AFG, ARD, ERLN, AFN, KSY, CHL, DMR, CHK, dan AVT. Ke tiga belas anak tersebut mampu membedakan bentuk huruf dengan sangat baik, ditunjukkan dengan pemahaman anak pada saat guru bertanya huruf secara acak anak sudah tidak bingung lagi dan dapat menunjukkan huruf yang dimaksud guru dengan 80 tepat dan lancar. Sebelumnya pada Siklus I anak yang berada pada kriteria BSB berjumlah 3 anak yaitu RN, ZHW, dan KSY. Sedangkan 7 anak yaitu DN, ERS, AFG, ARD, ERLN, AFN, CHL dan DMR pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH serta 3 anak yaitu AFG, CHK, dan AVT pada kriteria Mulai Berkembang MB. Sehingga kemampuan anak dalam membedakan huruf meningkat sebesar 66,67 atau sebanyak 10 anak pada Siklus II. Selanjutnya, pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 2 anak atau 13,33 yaitu DNY dan LY. Ke dua anak ini mampu membedakan bentuk huruf dengan lancar dan tepat sebanyak 75 dari tulisan huruf yang tertera pada kartu kata bergambar. Anak terkadang lupa dengan beberapa huruf sehingga anak masih bingung untuk membedakan bentuk huruf. Sedangkan, pada kriteria Mulai Berkembang dan Belum Berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator menyebutkan huruf awal yang sama dapat dikuasai oleh semua anak. Dengan kata lain sebanyak 15 anak atau sebesar 100 dapat dikuassai anak dengan sangat baik. Ditunjukkan dengan anak mampu menyebutkan lebih dari 5 kartu kata bergambar yang memiliki huruf awal yang sama dengan tepat dan lancar tanpa adanya hambatan. Sebelumnya pada Siklus I hanya terdapat 6 anak pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB yaitu RN, DN, ZHW, ERS, AF, dan KSY. Sedangkan pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 5 anak yaitu ARD, ERLN, CHL, DMR, dan AVT. Terakhir pada kriteria Mulai Berkembang terdapat 4 anak yaitu AFG, DY, LY dan CHK. Berdasarkan uraian tersebut maka diketahui bahwa peningkatan kemampuan menyebutkan huruf awal yang sama sebanyak 60,00. 81 Pada indikator melafalkan kata anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 11 anak atau sebanyak 73,33 di antaranya RN, DN, ZHW, ERS, ARD, ERLN, AFN, KSY, CHL, CHK, dan AVT. Ditunjukkan dengan anak mampu melafalkan kata dengan lantang dan tepat sehingga jelas dan mudah dipahami oleh guru. Sedangkan pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 4 anak atau sebanyak 26,67 diantaranya AFG, DNY, LY, dan DMR. Anak mampu melafalkan anak dengan tepat namun masih terdengar belum jelas, karena anak masih ragu-ragu dan ketika melafalkan kata anak mengucapkannya secara lirih, sehingga guru terkadang bertanya beberapa kali agar anak melafalkan kata dengan jelas. Selanjutnya pada kriteria Mulai Berkembang dan Belum Berkembang terdapat 0 anak. Adapun hasil observasi pada tindakan selama Siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 10. Hasil Observasi Perkembangan Membaca Permulaan Anak pada Siklus II No Aspek yang di amati Siklus I Siklus II Pratindakan Krite -ria Persen- tase Jumlah anak Krite -ria Persen- tase jumlah anak Krite- ria Persen- tase jumlah anak 1 Mengucapkan bunyi huruf MB 46.67 7 anak BSH 53.33 8 anak BSB 86.67 13 anak 2 Membedakan bentuk huruf MB 40.00 6 anak BSH 46.67 7 anak BSB 86.67 13 anak 3 Menyebutkan huruf awal yang sama MB 53.33 8 anak BSB 40.00 6 anak BSB 100.00 15 anak 4 Melafalkan kata dengan tepat dan jelas BB 73.33 11 anak MB 46.67 7 anak BSB 73.33 11 anak 82 Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan. Dari data tabel di atas diketahui bahwa kemampuan anak dalam mengucapkan bunyi huruf sebagian besar pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 13 anak atau 86,67, kemampuan membedakan huruf pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 13 anak atau 86,67, kemampuan menyebutkan huruf awal yang sama pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 15 anak atau 100,00, serta kemampuan melafalkan kata dengan jelas dan tepat pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 11 anak atau 73,33. Apabila kondisi awal kemampuan membaca permulaan saat Pra Tindakan dibandingkan dengan Siklus I dan Siklus II maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 11. Perbandingan Kemampuan Membaca Permulaan pada saat Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Tindakan Jumlah Anak Persentase Peningkatan Pra Tindakan 1 anak 6,67 - Siklus I 3 anak 40,00 33,33 Siklus II 15 anak 100,00 60,00 Berdasarkan data hasil observasi yang diperoleh pada Siklus I menunjukkan anak yang kemampuan membaca permulaannya pada kategori Berkembang Sangat Baik BSB sebanyak 40,00 3 anak, sedangkan kemampuan membaca permulaan dari kondisi awal saat Pra Tindakan hanya sebanyak 6,67 1 anak. Mengingat bahwa indikator keberhasilan adalah apabila anak pada kategori Berkembang Sangat Baik BSB minimal 76 maka dilanjutkan kembali pada tindakan Siklus II. Pada Siklus II ini kemampuan anak berkembang semakin pesat, ditunjukkan dengan peningkatan sebanyak 60,00 83 dari Siklus I, sehingga pada saat Siklus II kemampuan membaca permulaan menjadi sebanyak 100,00 15 anak. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti dan guru memutuskan indikator kemampuan membaca permulaan telah tercapai pada Siklus II. Hal ini karena keriteria keberhasilan sudah tercapai dengan sempurna. Adapun perbandingan hasil pengamatan kemampuan membaca permulaan secara tersperinci dapat dilihat pada grafik sebagai berikut : Gambar 4. Grafik Perbandingan Kemampuan Membaca Permulaan saat Pra Tindakan, Siklus I,dan Siklus II c. Refleksi Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tindakan Siklus II, maka peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menganalisis data yang diperoleh. Seperti yang diketahui bahwa target kriteria keberhasilan adalah apabila anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB minimal 76 maka berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus II diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 84 a kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan yang signifikan. Ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada setiap tindakan sebagai stimulasi kepada anak. Pada setiap indikator anak hanya beberapa anak yang mendapat kriteria BSH. b Kemampuan membaca permulaan meningkat sebanyak 60,00 dari kondisi saat tindakan siklus I 40,00 menjadi 100,00 pada siklus II. c Dari data penelitian selama tindakan diketahui bahwa penggunaan media kartu kata bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak secara efektif.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Pembelajaran Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah BA Masaran 1 Masaran Sragen Tahun Pelajaran

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Pembelajaran Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah BA Masaran 1 Masaran Sragen Tahun Pelajaran

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN MENJEPIT KARTU KATA PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Menjepit Kartu Kata Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah X Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN MENJEPTI' KARTU KATA PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Menjepit Kartu Kata Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah X Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 10 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Pada Anak Kelompok B TK Kemala Bhayangkari 60 Jatinom Tahun Ajaran 2012 / 2013.

1 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU BACA PADA KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Baca Pada Kelompok B Di TK Ra Al Huda Cawan Jatinom Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR PADA Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011.

0 1 13

PENDAHULUAN Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011.

0 0 9

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR PADA Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011.

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADAANAKKELOMPOK B2 RA MA’ARIF NUKARANG TENGAHKERTANEGARAPURBALINGGA.

1 4 164