58
mengikuti  pembelajaran  membaca permulaan. Pembelajaran juga masih berpusat pada  guru.  Guru  tersebut  berperan  aktif  dalam  kegiatan  sedangkan  peran  anak
sebagai pasif. Dari  permasalahan  yang  terdapat  di  kelompok  B  RA  Legundi  maka
diperlukan  solusi  untuk  memperbaiki  pembelajaran  membaca  permulaan  agar kemampuan  anak  dapat  meningkat.  Peneliti  dan  guru  berkolaborasi  dengan
memanfaatkan media yang dapat menarik anak yaitu dengan menggunakan media kartu  kata  bergambar.  Diharapkan  dengan  penggunaan  media  kartu  kata
bergambar  ini  dapat  menciptakan  pembelajaran  yang  menyenangkan,  anak kemudian  tertarik  dan  termotivasi  sehingga  kemampuan  anak  meningkat  sesuai
indikator membaca permulaan.
3. Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan setelah Tindakan
1 Siklus I
a. Perencanaan
Pada  bagian  ini  peneliti  bersama  guru  membuat  tahap  awal  yaitu menyusun  perencanaan  tindakan  apa  saja  yang  akan  dilaksanan  pada  tahap
tindakan. Adapun dalam perencanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan, di antaranya pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 9 Januari
2017,  pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017, dan pertemuan ketiga  pada  hari  Sabtu  tanggal  14  Januari  2017.  Pada  3  kali  pertemuan  tersebut
Peneliti  beserta  guru  sebelumnya  menyiapkan  beberapa  hal  diantaranya  sebagai berikut :
59
1 menyusun  Rencana  Kegiatan  Harian  RKH    sesuai  tema  yaitu  Alam
Semesta. 2
Menyiapkan perlengkapan sarana prasanana serta media pembelajaran yaitu kartu kata bergambar  yang akan digunakan,
3 menentukan indikator keberhasilan
4 membuat  instrument  penilaian    sebagai  pedoman  observasi  dalam  bentuk
checklist untuk mengetahui peningkatan membaca membaca permulaan 5
menyiapkan  kamera  yang  untuk  mengambil  gambar  anak  selama  proses pembelajaran sebagai dokumentasi dalam penelitian.
b. Pelaksanaan tindakan dan Observasi Siklus I
a Pelaksanaan Tindakan
1 Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus I
Pelaksanaan tindakan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal  9  Januari  2017  dengan  tema  Alam  Semesta  serta  sub  tema  Hujan
membawa B arokhah. Pada pelaksanaan tindakan pertama pada siklus I meliputi 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, inti, dan akhir.
Kegiatan  awal  dimulai  dengan  aktifitas  diluar  ruangan,  pada  hari  Senin anak  biasanya  mengikuti  upacara  bendera  dilanjutkan  baris  berbaris  sebelum
masuk ke  kelas. Ketika  kegiatan awal di luar kelas selesai, maka anak dan guru masuk menuju kelas dan anak dipersilakan duduk melingkar di tikar. Selanjutnya
guru mengajak anak untuk memulai kegiatan dengan berdo‟a. Usai berdo‟a guru
bertanya kepada anak mengenai hari, tanggal, serta tema yang akan dilaksanakan pada  pembelajaran  hari  itu.  Setelahnya  guru  mengabsen  anak  dengan  bernyanyi
bersama-sama. Kegiatan berikutnya yaitu pembiasaan sesuai tema pada setiap hari
60
Senin.  Pembiasaan  setiap  hari  Senin  biasanya    diisi  dengan    hafalan  surat-surat pendek, sehingga pada hari Seni tanggal 9 Januari 2017 anak belajar hafalan surat
An-Nashr.  Setelah  pembiasaan  selesai,    guru  melakukan  apersepsi  kepada  anak yaitu  menyanyikan  lagu  Abjad  serta  menjelaskan  kegiatan  apa  yang  akan
dilaksanakan pada pembelajaran hari itu sehingga anak merasa tertarik mengikuti pembelajaran.
Kegiatan  inti  pertama  yaitu  mengajak  anak  untuk  bermain  kartu  kata bergambar.  Pada  kegiatan  ini  anak  belum  terbiasa  mengikuti  permainan  karena
pertemuan  ini  masih merupakan tindakan awal sehingga guru lebih banyak untuk membimbing anak. Setiap pertemuan terdapat 6 kartu kata yang digunakan dalam
permainan. Kartu kata yang digunakan pada hari itu adalah kartu kata yang semua berawalan dari huruf A, diantaranya awan, angsa, ayam, apel, air, dan api.  Anak-
anak  sangat  antusias  karena  tertarik  dengan  gambar  kartu  yang  bagus  dan berwarna.  Dalam  permainan  ini  anak  bergantian  maju  ke  depan  kelas  sehingga
anak dibagi anak menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 anak. Anak yang  maju  diminta  guru  memilih  salah  satu  kartu  kata  bergambar,  kemudian
membaca  gambar  yang  terdapat  pada  kartu.  Selanjutnya  guru  bertanya  kepada anak  mengenai    huruf  apa  saja  yang  tertera  pada  kartu.  Anak  dapat    menjawab
dengan mengucapkan bunyi huruf  yang ditunjuk guru pada kartu kata bergambar tersebut.  Setelah  itu  anak  diminta  menyebutkan  kartu  kata  bergambar  yang
memiliki  huruf  awal  yang  sama,  anak  dapat  melakukannya  dengan  menunjuk beberapa  kartu.  Selanjutnya  guru  mengambil  satu  atau  dua  kartu  dan  bertanya
kepada  anak  secara  acak  tentang    huruf  yang  tertera  pada  kartu.  Terakhir  anak diminta melafalkan kata yang ada pada kartu tersebut.
61
Kelompok  yang  belum  mendapat  giliran  maju  ke  depan  melaksanakan kegiatan  inti  kedua  yaitu  menyusun  potongan  kertas  huruf  agar  membentuk
tulisan awan-hujan-pelangi. Hal ini bertujuan agar kondisi dan suasana kelas tetap terjaga  dan  kondusif.  Setelah  kegiatan  pertama  dan  kedua  selesai  anak  membuat
hasil  karya,  yaitu  membuat  gambar  pelangi  dengan  menggunakan  teknik  finger painting.
Kegiatan  akhir    yaitu  berupa  percakapan  dan  diskusi  antara  anak  dengan guru  mengenai  kegiatan  yang  telah  dilaksanakan  pada  hari  itu.  Guru  bertanya
kepada anak bagaimana perasaan anak ketika belajar dengan bermain kartu kata. Beberapa  anak  menjawab  masih  bingung  bermain  kartu  kata  karena  belum
menguasai  beberapa  indikator  kemampuan  membaca  permulaan.  Namun  guru tetap  memberikan  motivasi  bahwa  belajar  dengan  kartu  kata  bergambar  dapat
dilakukan lagi di lain hari.  Usai berdiskusi dilanjutkan dengan berdo‟a sesudah belajar dan do‟a penutup majelis.
2 Pelaksanaan tindakan pertemuan ke-2 Siklus I
Pelaksanaan  tindakan  pertemua  kedua  dilaksanakan  pada  hari  Kamis tanggal  12  Januari  2017,  pada  pertemuan  kedua  kali  ini  Tema  pembelajaran
adalah Alam semesta dengan sub tema yang masih sama, yaitu Hujan Membawa Barokhah.  Adapun  kegiatan  pembelajaran  pada  pertemuan  kedua  terdiri  dari  3
kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal seperti biasa anak berbaris di depan kelas, kemudian
masuk  dan  dilanjutkan  berdo‟a.  Usai  berdoa‟a  guru  bertanya  mengenai  hari, tanggal  tema  serta  mengisi  absensi  kehadiran  anak.  Usai  percakapan  dilanjutkan
62
kegiatan pembiasaan sesuai t ema pada hari Kamis yaitu  hafalan do‟a harian. Pada
hari  itu  do‟a  yang  dihafalkan  yaitu  do‟a  ketika  turun  hujan.  Setelahnya  guru memberikan  apersepsi  kepada  anak  mengenai  kegiatan  yang  akan  dilakukan
dengan  menyanyikan  lagu  bintang  kejora,  kemudian  anak  diajak  bercakap-cakap mengenai bintang.
Pada  kegiatan  inti  yang  pertama  anak  diajak  bermain  kartu  kata bergambar di depan kelas secara bergilir.  Kartu kata bergambar yang digunakan
pada hari itu adalah kartu yang semua berawalan huruf B. Kata-kata dan gambar yang  digunakan  diantaranya  Bintang,  Burung,  Buah,  Buaya,  Buku,  dan  Badak.
Cara  bermain  kartu  kata  bergambar  masih  sama  dengan  pertemuan  sebelumnya, yaitu  anak  dibuat  berkelompok.  Kelompok  anak  yang  maju  kedepan  bermain
kartu  kata  bergambar,  kemudian  guru  meminta  anak  untuk  mengucapkan  bunyi huruf  yang  tertera  pada  kartu.  Setelah  itu  anak  menyebutkan  huruf  awal  yang
sama. Selanjutnya guru menyebutkan huruf secara acak dan anak menunjuk huruf yang dimaksud guru. Setelahnya anak diminta melafalkan kata yang terdapat pada
kartu  kata  bergambar.  Beberapa  anak  sudah  mulai  menunjukkan  peningkatan kemampuan  membaca  dan  sebagian  masih  perlu  bimbingan  dari  guru.  Kegiatan
inti  selanjutnya  yaitu  anak  bermain  warna  dengan  pewarna  kue.  Anak  bermain menciptakan warna dengan pencampuran warna kemudian  mencelupkan kain ke
dalam pewarna yang  dimainkan. Pada  kegiatan  akhir    diisi  dengan  berdiskusi  mengenai  kegiatan  belajar
hari itu juga. Anak bercakap-cakap dengan guru bagaimana perasaan anak ketika belajar  membaca  permulaan  dengan  menggunakan  kartu  kata  bergambar  yang
baru  dan  berbeda  dengan  pertemuan  yang  pertama.  Sebagian  besar  anak  merasa
63
tertarik  dan  antusias,  sedangkan  beberapa  masih  bingung.  Usai  berdiskusi dilanju
tkan  dengan  bernyanyi  Sholatullah  dan  ditutup  dengan  berdo‟a  setelah belajar dan do‟a penutup majelis.
3 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-3 Siklus I
Pelaksanaan  tindakan  pertemuan  ketiga  siklus  I  dilaksanakan  pada  hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017, pada pertemuan ketiga kali ini Tema pembelajaran
adalah  Alam  semesta  dengan  sub  tema  Musim  Kemarau.  Adapun  kegiatan pembelajaran  pada  pertemuan  kedua  terdiri  dari  3  kegiatan,  diantara  kegiatan
awal, inti, dan akhir. Kegiatan  awal  biasanya  diawali  dengan  berbaris  kemudian  masuk  kelas.
Anak  duduk  melingkar  di  tikar  dan  berdo‟a,  kemudian  menyanyikan  lagu  mars RA  dilanjutkan  guru  bertanya  tentang  hari,  tanggal,  dan  absensi  siswa.  Usai
pembukaan dilanjutkan dengan pembiasaan harian, setiap hari Sabtu diisi dengan menghafal  hadist-hadist  sederhana  sehingga  pada  hari  Sabtu,  14  Januari  2017
anak  belajar  mengenai  hadist  bersyukur.  Setelah  pembiasaan  guru  melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pada hari itu guru
mengajak  anak  bercakap-cakap  mengenai  musim  kemarau  dan  bernyanyi  lagu Alhamdulillah serta menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan hari ini.
Kegiatan  inti  pertama  yaitu  gerak  dan  lagu,  anak  diajak  untuk  bernyanyi lagu AIUEO, anak bernyanyi sambil menari atau menggerakkan badan. Kegiatan
inti  selanjutnya  yaitu  bermain  kartu  kata  bergambar.  Kartu  kata  bergambar  yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan K,
diantaranya  yaitu  Kemarau,  Kelinci,  Katak,  Kucing,  Kubis  dan  Kendang.  Agar
64
kondisi  kelas  tetap  kondusif    serta  anak  dapat  fokus  pada  kegiatan  maka  anak bergantian  maju  ke  depan  kelas  untuk  bermain  kartu  kata  bergambar  secara
berkelompok.  Kegiatan  bermain  kartu  kata  bergambar  masih  sama  dengan pertemuan  sebelumnya,  yaitu  anak  memilih  kartu  kata  bergambar  dan
mengucapkan  bunyi  huruf  yang  menyusun  kata  pada  kartu  tersebut.  Selanjutnya anak  menyebutkan  kartu  yang  memiliki  huruf  awal  yang  sama,  anak  dapat
melakukannya dengan membaca gambar terlebih dahulu. Setelah itu anak diminta menunjukkan  huruf    yang  disebut  acak  oleh  guru  dan  yang  terakhir  anak
melafalkan  kata  pada  kartu  kata  bergambar  yang  telah  dipilih.  Kelompok  anak yang  belum  mendapat  giliran  maju  maka  mengerjakan  kegiatan  inti  ketiga  yaitu
meronce  sedotan  menggunakan  sedotan  es.  Anak  meronce  berdasarkan  warna sedotan  misalnya:  4  warna  putih-4  warna  biru-4  warna  kuning-4  warna  merah
kemudian diulang. Pada  kegiatan  akhir,  yaitu  evaluasi    yang  diisi  dengan  berdiskusi
mengenai kegiatan pembelajaran. Guru menawarkan kepada anak untuk bercerita mengenai  kegiatan  yang  telah  dilakukan  tadi  di  depan  kelas.  Selanjutnya
menyanyikan  AIUEO  bersama-sama .  Usai  evaluasi,  maka  ditutup  dengan  do‟a
selesai belajar dan do‟a penutup majelis.
b Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran sedang dilakukan. Peneliti  bertugas  sebagai  observer  menggunakan  instrument  observasi  berupa
checklist  sebagai  pedoman  selama  melakukan  pengamatan.  Instrument  yang digunakan  berisi  beberapa  aspek  kemampuan  membaca  permulaan  sebagai
65
indikator  keberhasilan,  diantaranya  mengucapkan  bunyi  huruf,  membedakan bentuk huruf, menyebutkan benda dengan huruf awal yang sama, dan melafalkan
kata dengan jelas dan tepat. Berdasarkan  data  yang  diperoleh  selama  pelaksanaan  tindakan  pada
siklus I, maka diperoleh data rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 5. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca Permulaan pada Siklus I
Total skor
kemampuan membaca
permulaan anak Jumlah
anak Persentase
jumlah anak Anak yang memperoleh skor 1-4
0.00
Anak yang memperoleh skor 5-8 2
20.00
Anak yang memperoleh skor 9-12 6
40.00
Anak yang memperoleh skor 13-16 6
40.00
Jumlah 15
100
Keterangan : Total Skor  1-4 : Belum Berkembang BB
Total Skor  5-8: Mulai Berkembang MB Total Skor  9-12 : Berkembang Sesuai Harapan BSH
Total Skor  13-16 : Berkembang Sangat Baik BSB
Dari  data  tabel  tersebut  diketahui  bahwa  anak  yang  telah  mencapai indikator membaca permulaan dengan kriteria Berkembang Sangat Baik adalah 6
anak  atau  sebanyak  40,00,  kriteria    Berkembang  Sesuai  Harapan  sebanyak  6 anak  atau  40,00,  kriteria  Mulai  Berkembang  sebanyak  3  anak  atau  20,00,
sedangkan 0 anak atau 00,00 berada pada kriteria Belum Berkembang.
66
Adapun  rincian  data  peningkatan  kemampuan  membaca  permulaan  anak diperlihatkan pada tabel berikut :
Tabel 6. Data Perkembangan Membaca Permulaan Anak Siklus I
No  Indikator Kriteria
Jumlah Anak
Persentase 1
Mengucapkan bunyi huruf BB
0.00 MB
4 26.67
BSH 8
53.33 BSB
3 20.00
2 Membedakan bentuk huruf
BB 0.00
MB 5
33.33 BSH
7 46.67
BSB 3
20.00 3
Menyebutkan huruf awal yang sama
BB 0.00
MB 4
26.67 BSH
5 33.33
BSB 6
40.00 4
Melafalkan kata dengan jelas dan tepat
BB 0.00
MB 7
46.67 BSH
5 33.33
BSB 3
20.00 Berdasarkan  data  pengamatan  pada  Siklus  I  tersebut  maka  dapat  dapat
diuraikan secara jelas dan terperinci lagi sebagai berikut : Pada  indikator  mengucapkan  bunyi  anak  yang  berada  pada  kriteria
Berkembang  Sangat  Baik  berjumlah  3  anak  atau  sebanyak  20,00.  Ketiga  anak tersebut  di  antaranya  RN,  ZHW,  dan  KSY.  Hal  tersebut  ditunjukkan  dengan
kemampuan  ketiganya  yang  lancar  mengucapkan  bunyi  huruf  secara  berurutan ketika guru bertanya kepada anak mengenai tulisan huruf  yang tertera pada kartu
kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan berjumlah 8 anak atau 53,33 diantaranya DN, ERS, ARD, ERLN, AFN, CHL, DMR, dan
CHK.  Kedelapan  anak  tersebut  sudah  mulai  lancar  mengucapkan  bunyi  huruf walau  belum  secara  utuh  dan  sempurna.  Masih  ada  kendala  yaitu  anak  masih
sering  lupa  beberapa    bunyi    huruf    sehingga  anak  hanya  mampu  mengucapkan
67
sekitar 75 dari  huruf yang tertera pada kartu kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Mulai Berkembang terdapat 4 anak atau 26,67  ke empat anak tersebut
di antaranya AFG, DNY, LY, dan AVT. Kemampuan mengucapkan bunyi huruf anak  tersebut  meningkat  meski  belum  terlalu  lancar  namun  sudah  mulai  tepat.
Anak masih sering lupa beberapa diantaranya huruf   t, g, k dan h, sehingga guru sedikit-sedikit  tetap  membimbing  dan  membantu  anak.  Selanjutnya  pada  kriteria
Belum Berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator membedakan bentuk huruf anak yang berada pada kriteria
Berkembang  Sangat  Baik  berjumlah  3  orang  atau    20  diantaranya  RN,  ZHW, dan  KSY.  Ditunjukkan  pada  saat  guru    bertanya  kepada  anak  dengan
mengucapkan  bunyi  huruf  secara  acak  kemudian  anak  mampu  menunjukkan bentuk huruf  yang diucapkan oleh guru secara baik dan lancar. Selanjutnya pada
kriteria  Berkembang  Sesuai  Harapan  terdapat  7  anak  atau  46,67  diantaranya DN,  ERS,  ARD,  ERLN,  AFN,  CHL,  dan  DMR.  Ke  tujuh  anak  tersebut  sudah
mulai  memahami  abjad  namun  beberapa  huruf    anak    terkadang  masih  lupa. Ketika  guru  bertanya  secara  acak  kepada  anak  agar  anak  menunjukkan  bentuk
hurufnya, anak mampu menjawab sekitar  75 dari pertanyaan guru. Sedangkan pada  kriteria  Mulai  Berkembang  terdapat    5  anak    atau  33,33,  ke  lima  anak
tersebut  diantaranya    AFG,  DNY,  LY,  CHK,  dan  AVT.  Kelima  anak  tersebut mampu  membedakan  bentuk  huruf  dengan  bantuan  dari  guru.  Anak  mampu
membedakan  sekitar  25  karena  anak  masih  bingung  dengan  beberapa  huruf, diantaranya  huruf  n  dengan  m  dan  huruf  b  dengan  d.  Selanjutnya  pada  kriteria
Belum Berkembang adalah 0 anak.
68
Pada  indikator  menyebutkan  huruf  awal  yang  sama  anak  yang  berada pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik  berjumlah  6  anak  atau  40,00
diantaranya  RN, DN, ZHW, ERS, AF,  dan KSY. Ke enam anak tersebut mampu menyebutkan kata  yang  memiliki huruf awal  yang sama dengan lancar dan tepat
lebih  dari  5  kartu  kata  bergambar.  Selanjutnya  pada  kriteria  Berkembang  Sesuai Harapan terdapat 5 anak atau sebanyak  33,33  diantaranya ARD, ERLN, CHL,
DMR, dan AVT. Kelima anak tersebut dengan tepat mampu menyebutkan 4 atau 5  kata  yang  memiliki  huruf  awal  yang  sama.  Sedangkan  pada  kriteria  Mulai
Berkembang  terdapat    4  anak  atau  sebanyak  26,67    diantaranya  AFG,  DNY, LY, dan CHK. Ke empat  anak tersebut  mampu menyebutkan 2 atau 3 kata  yang
memiliki huruf awal yang sama. Meski belum belum lancar dan masih dibimbing oleh  guru  namun  ke  empat  anak  ini  mulai  menunjukkan  peningkatan  yang
signifikan  dibanding  pada  saaat  Pra  Tindakan.  Selanjutnya,  pada  kriteria  Belum Berkembang terdapat 0 anak.
Pada  indikator  melafalkan  kata  anak  yang  berada  pada  kriteria Berkembang  Sangat  Baik  berjumlah  3  anak  atau  sebanyak  20,00  di  antaranya
RN,  ZHW,  dan  KSY.  Pada  dasarnya  ketiga  anak  ini  sudah  menguasai  dan memahami abjad sehingga anak mampu melafalkan kata dengan lancar, baik, jelas
dan  tepat.  Sedangkan  pada  kriteria  Berkembang  Sesuai  Harapan  terdapat  5  anak atau  sebanyak  33,33  diantaranya  DN,  ERS,  ERLN,  AFN,  dan  CHL.  Anak
mampu melafalkan anak dengan tepat namun masih terdengar belum jelas, karena anak  masih  ragu-ragu  dan  ketika  melafalkan  kata  anak  mengucapkannya  secara
lirih,  sehingga  guru  terkadang  bertanya  beberapa  kali  agar  anak  melafalkan  kata dengan jelas. Selanjutnya  pada kriteria Mulai Berkembang diantaranya terdapat 7
69
anak atau sebanyak 46,67 yaitu AFG,ARD, DNY, LY, DMR, CHK, dan AVT. Ke  tujuh  anak    tersebut  kurang  jelas  dalam  melafalkan  kata  yang  tertera  pada
kartu kata bergambar. Anak masih ragu dan malu ketika ditanya guru bagaimana melafalkan  kata  yang  dimaksud.  Selain  itu,  sebagian  anak  masih  salah  dalam
melafalkan  kata  namun  masih  bisa  dipahami  oleh  guru.  Misalnya  pada  kata kemarau    beberapa    anak  melafalkan  kata  tersebut  menjadi  kemayau  atau
kemalau. Hasil  observasi  selama  tindakan  Siklus  I  dapat  dilihat  pada  tabel  sebagai
berikut :
Tabel 7. Hasil Observasi Perkembangan Membaca Permulaan Anak pada Siklus I
No Aspek yang di amati
Pratindakan Siklus I
Kriteria Persentase
Jumlah anak
Kriteria Persentase
jumlah anak
1 Mengucapkan bunyi
huruf
MB 46.67
7 anak
BSH 53.33
8 anak 2
Membedakan bentuk huruf
MB 40.00
6 anak
BSH 46.67
7 anak 3
Menyebutkan huruf awal yang sama
MB 53.33
8 anak
BSB 40.00
6 anak 4
Melafalkan kata dengan jelas dan tepat
BB 73.33
11 anak
MB 46.67
7 anak
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dapat dilihat bahwa kemampuan membaca  permulaan  anak  mengalami  peningkatan.  Pada  indikator  mengucapkan
bunyi saat Pra Tindakan sebagian besar anak pada kategori MB sebanyak 46,67, kemudian  meningkat  pada  Siklus  I  dengan  kategori  BSH  sebesar  53,33.  Pada
indikator  membedakan  bentuk  huruf  sebagian  besar  anak  berada  pada  kategori MB  sebesar  40,00  dan  meningkat  pada  siklus  I  pada  kategori  BSH  sebanyak
70
46,67.  Pada  indikator  menyebutkan  huruf  awal  yang  sama  saat  Pra  Tindakan sebagian  besar  anak  pada  kategori  MB  sebanyak  53,55,  kemudian  meningkat
pada  Siklus  I  pada  kategori  BSB  sebanyak  40,00.  Sedangkan  pada  indikator melafalkan  kata  dengan  jelas  dan  tepat  saat  Pra  Tindakan  sebagian  besar  anak
berada  pada  kategori  BB  sebanyak  73,33    kemudian  meningkat  pada  Siklus  I pada kategori MB 46,67.
c. Refleksi
Data  yang  diperoleh  dari  pengamatan  atau  observasi    pada  siklus  I digunakan  sebagai  pedoman  peneliti  untuk  melakukan  refleksi  terhadap  kendala
apa  saja  yang  muncul  selama  tindakan.  Tahap  refleksi  ini  dilakukan  secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas, dengan cara mengevaluasi tindakan
selama  siklus  I.  Selanjutnya,  kendala  dan  permasalahan  yang  muncul  pada tindakan  siklus  I  tersebut  kemudian  dicari  solusi  yang  tepat.  Hal  tersebut
dilakukan sebagai perbaikan pada siklus  selanjutnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh beberapa hal diantaranya:
a Kemampuan  membaca  permulaan  anak  pada  kriteria  BSB  meningkat  dari
sebelumnya  1  anak  atau  sebesar  6,67    pada  saat  Pra  Tindakan  meningkat menjadi 6 anak atau sebesar 40,00 pada saat Siklus I.
b Dari data penelitian selama tindakan diketahui bahwa penggunaan media kartu
kata bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak secara efektif.
c Kesiapan anak kurang ketika bermain kartu kata bergambar.
71
d Meski telah terjadi peningkatan namun peningkatan tersebut belum memenuhi
target  indikator keberhasilan. e
Dua  anak  masih  lambat  merespon  stimulasi  yang  diberikan  guru  saat pembelajaran  menggunakan  kartu  kata  bergambar  karena  huruf  yang
digunakan font huruf yang digunakan masih asing oleh siswa. f
Kondisi  sebagian  anak  yang  selalu  berubah-ubah  membuat  antusiasme  anak belajar membaca permulaan berkurang dan masih mengalami hambatan.
Berdasarkan  pada  beberapa  hal  di  atas,  peneliti  dan  guru  kelas menyimpulkan  agar  ada  tindakan  lebih  lanjut  dengan  melaksanakan  kegiatan
penelitian kembali pada putaran  Siklus yaitu Siklus II. Dengan kelanjutan siklus tersebut  diharapkan  dapat  lebih  meningkatkan  kemampuan  mengenal  huruf  anak
sehingga  dapat  mencapai  target  yang  telah  ditentukan.  Adapun  langkah-langkah perencanaan  perbaikan  yang  akan  dilaksanakan  pada  siklus  II  adalah  sebagai
berikut: a
Guru  menstimulasi  anak  secara  bertahap,  menambah  ukuran  dan  mengubah bentuk huruf pada kartu kata bergambar.
b Guru  berusaha  lebih  keras  lagi  untuk  memotivasi  anak  dengan  memberi
reward  meski  tidak  harus  secara  fisik  seperti  lebih  banyak  memberi  pujian atau  menghadiahi  anak  dengan  lagu  agar  anak  semakin  antusias  mengikuti
pembelajaran.  Sebagaimana  Anita  Woolfolk  2009:  309  mengungkapkan bahwa  perilaku  yang  dilakukan  oleh  peserta  didik  yang  dianggap  sesuai
kemudian diikuti oleh penguat reinforcement. c
Guru  memberikan  bimbingan  khusus  kepada  anak  yang  perkembangan kemampuannya masih lambat.
72
2 SIKLUS II
a. Perencanaan
Siklus  II  dilakukan  dalam  3  pertemuan.  Sebelum  melangkah  pada  tahap pelaksanaan  dan  tindakan,  peneliti  bersama  guru  kelas  menyusun  perencanaan
yang  akan  diimplementasikan  pada  pelaksanaan  tindakan.  Perencanaan  ini berdasarkan  hasil  observasi  dan  refleksi  pada  siklus  I.  Adapun  perencaan  yang
dibuat oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas di antaranya sebagai berikut : 1
menyusun  Rencana  Kegiatan  Harian  RKH    sesuai  tema  yaitu  Alam Semesta.
2 Menyiapkan  perlengkapan  sarana  prasanana  serta  media  pembelajaran
yaitu kartu kata bergambar  yang akan digunakan, 3
menentukan indikator keberhasilan 4
membuat instrument penilaian  sebagai pedoman observasi dalam bentuk checklist untuk mengetahui peningkatan membaca membaca permulaan
5 menyiapkan kamera yang untuk mengambil foto atau gambar anak selama
proses pembelajaran sebagai dokumentasi dalam penelitian. b.
Pelaksanaan tindakan dan Observasi Siklus II 1
Pelaksanaan Tindakan a
Tindakan Pertemuan ke-1 Siklus II Pelaksanaan tindakan pertemuan Pertama Siklus II dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 16 Januari 2017,  pada pertemuan pertama pada Siklus II ini masih menggunakan Tema  pembelajaran adalah Alam semesta dengan sub tema Musim
Kemarau.  Adapun  kegiatan  pembelajaran  pada  pertemuan  kedua  terdiri  dari  3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir.
73
Kegiatan  awal  pada  hari  Senin  diisi  dengan  Upacara  bendera  dilanjutkan dengan  berbaris  dan  masuk  menuju  kelas.  Selanjutnya,  kegiatan  pembukaan
dilakukan anak di dalam kelas kemudian anak duduk melingkar di tikar kemudian berdo‟a mau belajar, dilanjutkan menyanyikan lagu mars RA. Usai berdo‟a  guru
bertanya  kepada  anak  mengenai  hari,  tanggal,  dan  tema  pembelajaran  hari  itu, serta  guru  mengabsen  siswa  satu  persatu  dengan  nyanyian.  Usai  pembukaan
dilanjutkan  dengan  pembiasaan  harian,  setiap  hari  Senin  diisi  dengan  membaca surat-surat  pendek  sehingga  pada  hari  Senin,  16  Januari  2017    anak  belajar
mebaca  surat  An-Nas,  Al  Falaq,  dan  Al  Ikhlas.  Setelah  pembiasaan  guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
guru mengajak anak bercakap-cakap mengenai musim kemarau. Kegiatan  inti  pertama  yaitu  bermain  kartu  kata  bergambar.  Kartu  kata
bergambar  yang  digunakan  pada  hari  itu  adalah  kartu  bergambar  benda  yang semua berawalan M, diantaranya  yaitu Malam, Majalah, Meja, Mata, Mulut, dan
Matahari.  Anak  bergantian  maju  ke  depan  kelas  untuk  bermain  kartu  kata bergambar  secara  berkelompok.  Kelompok  anak  yang  belum  mendapat  giliran
maju  maka  mengerjakan  kegiatan  inti  kedua  yaitu  mewarnai  pohon  dan mengurutkannya berdasarkan warna pelangi.  Kelompok anak yang maju ke depan
kelas  satu  per  satu    memilih  kartu  kata  bergambar  pada  papan  kartu.  Setelahnya anak  ditanya  guru  mengenai  huruf  apa  saja  yang  tertera  pada  kartu  sehingga
membentuk  kata.  Anak  kemudian  menjawab  dengan  mengucapkan  huruf  yang tertera  pada  kartu  tersebut.  Selanjutnya  anak  diminta  menyebutkan  kartu  yang
memiliki  huruf  awal  yang  sama,  kemudian  guru  secara  acak  menyebut  bunyi huruf dan anak diminta  untuk menunjuk bentuk huruf  yang dimaksud oleh guru.
74
Terakhir  anak  diminta  untuk  melafalkan  kata  yang  terdapat  pada  kartu  kata bergambar  tersebut.    Setelah  kegiatan  pertama  dan  kedua  selesai  anak  diajak
untuk  menyimak  cerita  yang  dibacakan  oleh  guru  kemudian  anak  ditugaskan untuk menceritakan kembali di depan kelas.
Pada kegiatan akhir, yaitu ditutup dengan berdiskusi atau evaluasi  yang mengenai  kegiatan  pembelajaran  yang  dilakukan  pada  hari  itu.  Usai  evaluasi,
maka ditutup dengan do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis. b
Tindakan Pertemuan ke-2 Siklus II Pelaksanaan  tindakan  pertemuan  kedua  siklus  II  dilaksanakan  pada  hari
Kamis  tanggal  19  Januari  2017,  pada  pertemuan  kedua  pada  Siklus  II  ini  Tema pembelajaran  adalah  Alam  semesta  dengan  sub  tema  Gunung  Meletus.  Adapun
kegiatan  pembelajaran  pada  pertemuan  kedua  terdiri  dari  3  kegiatan,  diantara kegiatan awal, inti, dan akhir.
Kegiatan awal diisi dengan kegiatan rutin yaitu berbaris di luar kelas dan masuk  menuju  kelas.  Setelah  semua  anak  masuk  kelas  dilanjutkan  dengan
kegiatan  pembukaan, anak  duduk  melingkar  di  tikar  kemudian  berdo‟a  mau
belajar. Kemudian guru bercakap-cakap dengan anak mengenai hari, tanggal, dan tema pembelajaran hari itu, serta mengabsen siswa satu persatu. Selanjutnya guru
mengajak anak bernyanyi Asmaul Husna dan Nama-nama Surat. Usai pembukaan dilanjutkan  dengan  pembiasaan  harian,  setiap  hari  Kamis  diisi  dengan  belajar
gerakan  dan  bacaan  Sholat.  Setelah  pembiasaan  guru  melakukan  apersepsi mengenai  materi  pembelajaran  yang  akan  dilakukan.  Pada      hari  itu  guru
mengajak anak bercakap-cakap mengenai macam-macam bencana alam.
75
Kegiatan  inti  pertama  yaitu  bercerita  mengenai  gunung  Meletus.  Anak antusias  ketika  guru  menunjukkan  contoh  gunung  berapi  pada  kartu  kata
bergambar.  Kemudian  anak  bercakap-cakap  mengenai  bencana  Gunung  Meletus yang permah di alami, misalnya bencana  gunung Kelud pada tanggal 14 Februari
2014.  Kegiatan  Kedua    yaitu  bermain  kartu    kata  bergambar.  Kartu  kata bergambar  yang  digunakan  pada  hari  itu  adalah  kartu  bergambar  benda  yang
semua berawalan  G, diantaranya  yaitu  Gunung, Gurun,  Guci, Gong, Garpu, dan Gajah.  Kegiatan  bermain  kartu  kata  bergambar  masih  sama  dengan  pertemuan
sebelumnya.  Pertama  anak  memilih  kartu  kata  bergambar  kemudian  anak mengucapkan  bunyi  huruf  pada  kartu  tersebut.  Selanjutnya  anak  menyebutkan
kartu  mana  saja  yang  memiliki  huruf  awal  yang  sama.  Setelah  itu  guru  bertanya secara  acak  dengan  menyebut  bunyi  huruf  sedangkan  anak  menjawab  dengan
menunjuk  huruf  yang  dimaksud  guru.  Selanjutnya  anak  diminta  melafalkan  kata yang  terdapat  pada  kartu  kata  bergambar  tersebut.  Kegiatan  bermain  kartu  kata
bergambar  dilakukan  anak  dengan  bergantian    maju    ke  depan  kelas  secara berkelompok.  Kelompok  anak  yang  belum  mendapat  giliran  maju  maka
mengerjakan kegiatan inti ketiga yaitu mewarnai macam-macam gunung berapi. Pada  kegiatan  akhir,  yaitu  evaluasi    yang  diisi  dengan  berdiskusi
mengenai  kegiatan  pembelajaran  kemudian  menyanyikan  ABCD.  Usai  evaluasi, maka ditutup dengan do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis.
c Tindakan Pertemuan ke-3 Siklus II
Pelaksanaan  tindakan  pertemuan  ketiga  siklus  II  dilaksanakan  pada  hari Sabtu  tanggal  21  Januari  2017,  pada  pertemuan  ketiga  pada  Siklus  II  ini  masih
menggunakan  Tema    pembelajara  Alam  semesta  dengan  sub  tema  Gunung
76
Meletus.  Adapun  kegiatan  pembelajaran  pada  pertemuan  kedua  terdiri  dari  3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir.
Kegiatan  awal  yaitu  diisi  dengan  senam  gembira  dan  berbaris  kemudian dilanjutkan masuk ke dalam kelas. Setelah kegiatan pembukaan di luar kelas anak
melanjutkan kegiatan pembukaan di dalam kelas, yaitu berdo‟a mau belajar dan absensi.    Usai  berdo‟a    guru  bertanya  kepada  anak  mengenai  hari,  tanggal,  dan
tema pembelajaran hari itu. Selanjutnya pembiasaan harian,  setiap hari Sabtu diisi dengan  belajar  membaca  Iqra.  Setelah  pembiasaan  guru  mengajak  anak  untuk
bernyanyi  Lagu  Abjad  dan  10  Nama  Malaikat,  kemudian  dilanjutkan    apersepsi mengenai  materi  pembelajaran  yang  akan  dilakukan  dengan  melakukan
percakapan mengenai cara menjaga kebersihan alam terutama Sungai. Kegiatan inti pertama dan kedua yaitu belajar dengan menggunakan kartu
kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan S, diantaranya Sungai, Semangka, Sofa,
Singa,  Sapu,  dan  Stroberi.    Disini  kata  yang  tertera  pada  kartu  kata  bergambar ditutup  agar  anak  dapat  menjodohkan  tulisan  dengan  gambar.  Guru  tetap
menstimulasi  anak  agar  mencapai  indikator  kemampuan  membaca  permulaan seperti mengucapkan bunyi, membedakan bentuk huruf, menyebutkan bunyi yang
sama,  dan  melafalkan  kata  dengan  jelas  dan  tepat.  Anak  diminta  untuk mengucapkan  bunyi  huruf    dan  menunjuk  bentuk  huruf  ketika  guru  bertanya
secara acak tentang huruf yang tertera pada kartu. Selanjutnya anak menjodohkan kartu kata pada gambar yang terdapat pada papan. Setelah itu anak menyebutkan
kartu  yang  memiliki  huruf  awal  yang  sama  dan  melafalkan  kata  pada  kartu tersebut.  Anak  bermain  kartu  kata  bergambar  secara  berkelompok,  setiap
77
kelompok  terdiri  dari  3  anak.  Kebetulan  hari  itu  bertepatan  dengan  kunjungan KKN dari Universitas Atmajaya, sehingga kegiatan dipadatkan.
Pada  kegiatan  akhir,  yaitu  evaluasi    yang  diisi  dengan  berdiskusi mengenai  kegiatan  pembelajaran  yang  telah  dilakukan  sebelumnya  dengan
mengajak  anak  bercakap-cakap.  Guru  bertanya  bagaimana  perasaan  anak  setelah bisa  membaca  dengan  lancar.  Usai  berdiskusi  anak  kembali  menyanyikan
menyanyikan  lagu  abjad  dilanjutkan  menyanyikan  lagu  10  Nama  Mailaikat. Sebagi  penutup  kegiatan  anak  dan  guru  berdo‟a  do‟a  selesai  belajar  dan  do‟a
penutup majelis. b
Observasi Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran sedang dilakukan.
Peneliti  bertugas  sebagai  observer  menggunakan  instrumen  observasi  berupa checklist  sebagai  pedoman  selama  melakukan  pengamatan.  Aspek  yang  diamati
meliputi  mengucapkan  bunyi  huruf,  membedakan  bentuk  huruf,  menyebutkan huruf awal yang sama dan melafalkan kata dengan jelas dan tepat.
Berdasarkan data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka diperoleh data rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 8. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca Permulaan pada Siklus II
Total  skor  kemampuan  membaca  permulaan anak kriteria
Jumlah anak
Persentase  jumlah anak
Anak yang memperoleh skor 1-4
0.00
Anak yang memperoleh skor 5-8
00.00
Anak yang memperoleh skor 9-12
00.00
Anak yang memperoleh skor 13-16 15
100.00
Jumlah 15
100
Keterangan :
78
Total Skor  1-4 : Belum Berkembang BB Total Skor  5-8: Mulai Berkembang MB
Total Skor  9-12 : Berkembang Sesuai Harapan BSH Total Skor  13-16 : Berkembang Sangat Baik BSB
Dari tabel   data hasil pertemuan pertama siklus I diperoleh data bahwa anak  yang  berada  pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik  BSB  berjumlah  15
anak  atau  100,00.  Selanjutnya  anak  yang  berada  pada  kriteria  Berkembang Sesuai  Harapan  BSH  berjumlah  0  anak  atau  00,00.  Anak  yang  berada  pada
kriteria Mulai Berkembang MB sebanyak 0 anak atau 00,00  dan 0 anak atau 00,00 pada kriteria Belum Berkembang BB.
Adapun rincian data peningkatan kemampuan membaca permulaan anak diperlihatkan pada tabel berikut :
Tabel 9. Data Perkembangan Membaca Permulaan Anak Siklus II
No  Indikator Kriteria   Jumlah Anak
Persentase 1
Mengucapkan bunyi huruf BB
00.00 MB
00.00 BSH
2 13.33
BSB 13
86.67 2
Membedakan bentuk huruf BB
00.00 MB
00.00 BSH
2 13.33
BSB 13
86.67 3
Menyebutkan huruf awal yang sama
BB 00.00
MB 00.00
BSH 00.00
BSB 15
100.00 4
Melafalkan kata dengan jelas dan tepat
BB 00.00
MB 00.00
BSH 4
26.67 BSB
11 73.33
Berdasarkan  data  pengamatan  pada  Siklus  II  tersebut  maka  dapat  dapat diuraikan secara jelas dan terperinci lagi sebagai berikut :
Pada  indikator  mengucapkan  bunyi  anak  yang  berada  pada  kriteria Berkembang  Sangat  Baik  berjumlah  13  anak  atau  sebanyak  86,67  antara  lain
79
RN,  DN,  ZHW,  ERS,  AFG,  ARD,  ERLN,  AFN,  KSY,  CHL,  DMR,  CHK,  dan AVT.    Ditunjukkan    dengan  kemampuan  anak    sudah  dapat  menguasai  dan
memahami  abjad    sehingga  anak    mampu  mengucapkan  bunyi  huruf  dengan lancar  dan  tepat.  Sebelumnya  pada  Siklus  I  anak  yang  berada  pada  kriteria  BSB
hanya  3  anak  yaitu  RN,  ZHW,  dan  KSY.  Sedangkan  ke  delapan  anak  lainnya sepert  DN,  ERS,  ARD,  ERLN,  AFN,  CHL,  DMR,  dan    CHK  pada  kriteria
Berkembang  Sesuai  Harapan  serta  AFG  dan  AVT  pada  kriteria  Mulai Berkembang.  Setelah  dilakukan  tindakan  pada  Siklus  II  maka  kemampuan  anak
mengucapkan  huruf  pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik  BSB  meningkat sebanyak  66,67.    Selanjutnya  pada  kriteria  Berkembang  Sesuai  Harapan
berjumlah  2  anak  atau  13,33  diantaranya  DNY  dan  LY.  Ditunjukkan  dengan meningkatnya  kemampuan  anak    dari  Siklus  I  yang  berada  pada  kriteria  Mulai
Berkembang  kemudian  naik  pada  Siklus  II  pada  kriteria  Berkembang  Sesuai Harapan.  Ke  dua  anak  tersebut  mampu  mengucapkan  bunyi  huruf  yang  tertera
pada kartu kata bergambar sekitar 75  dari tulisan  huruf yang tertera pada kartu dengan  lancar  dan  tepat.  Sedangkan  pada  kriteria  Mulai  berkembang  dan  Belum
berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator membedakan bentuk huruf anak yang berada pada kriteria
Berkembang  Sangat  Pesat  berjumlah  13  anak  atau  86,67,  ke  tigabelas  anak tersebut sama dengan indikator mengucapkan bunyi di antaranya RN, DN, ZHW,
ERS, AFG, ARD, ERLN, AFN, KSY, CHL, DMR, CHK, dan AVT. Ke tiga belas anak tersebut mampu membedakan bentuk huruf dengan sangat baik, ditunjukkan
dengan pemahaman anak  pada saat  guru bertanya huruf secara acak anak sudah tidak  bingung  lagi  dan  dapat  menunjukkan  huruf  yang  dimaksud  guru  dengan
80
tepat dan lancar. Sebelumnya  pada  Siklus I anak yang berada pada kriteria BSB berjumlah 3 anak yaitu RN, ZHW, dan KSY. Sedangkan 7 anak yaitu DN, ERS,
AFG,  ARD,  ERLN,  AFN,  CHL  dan  DMR  pada  kriteria  Berkembang  Sesuai Harapan  BSH  serta  3  anak  yaitu  AFG,  CHK,  dan  AVT  pada  kriteria  Mulai
Berkembang  MB.  Sehingga  kemampuan  anak  dalam  membedakan  huruf meningkat  sebesar  66,67  atau  sebanyak  10  anak  pada  Siklus  II.  Selanjutnya,
pada  kriteria  Berkembang  Sesuai  Harapan  terdapat  2  anak  atau  13,33  yaitu DNY dan LY. Ke dua anak ini mampu membedakan bentuk huruf dengan lancar
dan tepat sebanyak 75 dari tulisan huruf yang tertera pada kartu kata bergambar. Anak terkadang lupa dengan beberapa huruf sehingga anak masih bingung untuk
membedakan  bentuk  huruf.  Sedangkan,  pada  kriteria  Mulai  Berkembang  dan Belum Berkembang terdapat 0 anak.
Pada indikator menyebutkan huruf awal  yang sama dapat dikuasai oleh semua  anak.  Dengan  kata  lain  sebanyak  15  anak  atau  sebesar  100  dapat
dikuassai  anak  dengan  sangat  baik.  Ditunjukkan  dengan  anak  mampu menyebutkan  lebih  dari  5  kartu  kata  bergambar  yang  memiliki  huruf  awal  yang
sama dengan tepat dan lancar tanpa adanya hambatan. Sebelumnya pada Siklus I hanya  terdapat  6  anak  pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik  BSB  yaitu  RN,
DN,  ZHW,  ERS,  AF,  dan  KSY.  Sedangkan  pada  kriteria  Berkembang  Sesuai Harapan terdapat 5 anak yaitu ARD, ERLN, CHL, DMR, dan AVT. Terakhir pada
kriteria  Mulai  Berkembang  terdapat  4  anak  yaitu  AFG,  DY,  LY  dan  CHK. Berdasarkan  uraian  tersebut  maka  diketahui  bahwa  peningkatan  kemampuan
menyebutkan huruf awal yang sama sebanyak 60,00.
81
Pada  indikator  melafalkan  kata  anak  yang  berada  pada  kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 11 anak atau sebanyak 73,33 di antaranya
RN,  DN,  ZHW,  ERS,  ARD,  ERLN,  AFN,  KSY,  CHL,  CHK,  dan  AVT. Ditunjukkan  dengan  anak  mampu    melafalkan  kata  dengan  lantang  dan  tepat
sehingga  jelas  dan  mudah  dipahami  oleh  guru.  Sedangkan  pada  kriteria Berkembang  Sesuai  Harapan  terdapat  4  anak  atau  sebanyak  26,67  diantaranya
AFG,  DNY,  LY,  dan  DMR.  Anak  mampu  melafalkan  anak  dengan  tepat  namun masih terdengar belum jelas, karena anak masih ragu-ragu dan ketika melafalkan
kata  anak  mengucapkannya  secara  lirih,  sehingga  guru  terkadang  bertanya beberapa  kali  agar  anak  melafalkan  kata  dengan  jelas.  Selanjutnya  pada  kriteria
Mulai Berkembang dan Belum Berkembang terdapat 0 anak. Adapun  hasil  observasi  pada  tindakan  selama  Siklus  II  adalah  sebagai
berikut :
Tabel 10. Hasil Observasi Perkembangan Membaca Permulaan Anak pada Siklus II
No Aspek yang di
amati Siklus I
Siklus II Pratindakan
Krite -ria
Persen- tase
Jumlah anak
Krite -ria
Persen- tase
jumlah anak
Krite- ria
Persen- tase
jumlah anak
1 Mengucapkan
bunyi huruf
MB 46.67
7 anak
BSH  53.33 8
anak BSB
86.67 13
anak 2
Membedakan bentuk  huruf
MB 40.00
6 anak
BSH  46.67 7
anak BSB
86.67 13
anak 3
Menyebutkan huruf awal yang
sama
MB 53.33
8 anak
BSB  40.00 6
anak BSB
100.00 15
anak 4
Melafalkan kata dengan tepat dan
jelas
BB 73.33
11 anak
MB 46.67
7 anak
BSB 73.33
11 anak
82
Berdasarkan  hasil  observasi  pada  siklus  II  dapat  dilihat  bahwa kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan. Dari data tabel di
atas  diketahui  bahwa  kemampuan  anak  dalam    mengucapkan  bunyi  huruf sebagian  besar  pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik  sebanyak  13  anak  atau
86,67,  kemampuan  membedakan  huruf  pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik sebanyak 13 anak atau 86,67,  kemampuan menyebutkan huruf awal yang sama
pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik  sebanyak  15  anak  atau  100,00,  serta kemampuan  melafalkan  kata  dengan  jelas  dan  tepat  pada  kriteria  Berkembang
Sangat Baik sebanyak 11 anak atau 73,33. Apabila kondisi awal kemampuan membaca permulaan  saat Pra Tindakan
dibandingkan dengan Siklus I dan Siklus II maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel  11. Perbandingan  Kemampuan  Membaca  Permulaan  pada  saat  Pra  Tindakan,
Siklus I, dan Siklus II
Tindakan Jumlah Anak
Persentase Peningkatan
Pra Tindakan 1 anak
6,67 -
Siklus I 3 anak
40,00 33,33
Siklus II 15 anak
100,00 60,00
Berdasarkan  data  hasil  observasi  yang  diperoleh  pada  Siklus  I menunjukkan  anak  yang  kemampuan  membaca  permulaannya  pada  kategori
Berkembang  Sangat  Baik  BSB  sebanyak    40,00  3  anak,  sedangkan kemampuan  membaca  permulaan  dari  kondisi  awal  saat  Pra  Tindakan    hanya
sebanyak  6,67  1  anak.    Mengingat  bahwa  indikator  keberhasilan  adalah apabila anak pada kategori Berkembang Sangat Baik BSB minimal 76   maka
dilanjutkan kembali pada tindakan Siklus II. Pada Siklus II ini kemampuan anak berkembang  semakin  pesat,  ditunjukkan  dengan  peningkatan    sebanyak    60,00
83
dari  Siklus  I,  sehingga  pada  saat  Siklus  II  kemampuan  membaca  permulaan menjadi  sebanyak    100,00  15  anak.  Berdasarkan  hasil  tersebut  maka  peneliti
dan  guru  memutuskan  indikator  kemampuan  membaca  permulaan  telah  tercapai pada  Siklus  II.  Hal  ini    karena  keriteria  keberhasilan  sudah  tercapai  dengan
sempurna. Adapun perbandingan hasil pengamatan kemampuan membaca permulaan
secara tersperinci dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Gambar 4. Grafik Perbandingan Kemampuan Membaca Permulaan saat Pra Tindakan, Siklus I,dan
Siklus II
c. Refleksi
Berdasarkan  observasi yang telah dilakukan pada tindakan Siklus II, maka peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menganalisis data yang diperoleh.
Seperti  yang  diketahui  bahwa  target  kriteria  keberhasilan  adalah  apabila  anak yang  berada  pada  kriteria  Berkembang  Sangat  Baik  BSB  minimal  76  maka
berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus II diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
84
a kemampuan  membaca  permulaan  anak  mengalami  peningkatan  yang
signifikan.  Ditunjukkan  dengan  adanya  peningkatan  pada  setiap  tindakan sebagai  stimulasi  kepada  anak.  Pada  setiap  indikator  anak  hanya  beberapa
anak yang mendapat kriteria BSH. b
Kemampuan membaca permulaan meningkat sebanyak 60,00  dari kondisi saat tindakan siklus I  40,00  menjadi 100,00 pada siklus II.
c Dari data penelitian selama tindakan diketahui bahwa penggunaan media kartu
kata bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak secara efektif.
B. Pembahasan