58
mengikuti pembelajaran membaca permulaan. Pembelajaran juga masih berpusat pada guru. Guru tersebut berperan aktif dalam kegiatan sedangkan peran anak
sebagai pasif. Dari permasalahan yang terdapat di kelompok B RA Legundi maka
diperlukan solusi untuk memperbaiki pembelajaran membaca permulaan agar kemampuan anak dapat meningkat. Peneliti dan guru berkolaborasi dengan
memanfaatkan media yang dapat menarik anak yaitu dengan menggunakan media kartu kata bergambar. Diharapkan dengan penggunaan media kartu kata
bergambar ini dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak kemudian tertarik dan termotivasi sehingga kemampuan anak meningkat sesuai
indikator membaca permulaan.
3. Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan setelah Tindakan
1 Siklus I
a. Perencanaan
Pada bagian ini peneliti bersama guru membuat tahap awal yaitu menyusun perencanaan tindakan apa saja yang akan dilaksanan pada tahap
tindakan. Adapun dalam perencanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan, di antaranya pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 9 Januari
2017, pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017, dan pertemuan ketiga pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017. Pada 3 kali pertemuan tersebut
Peneliti beserta guru sebelumnya menyiapkan beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
59
1 menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH sesuai tema yaitu Alam
Semesta. 2
Menyiapkan perlengkapan sarana prasanana serta media pembelajaran yaitu kartu kata bergambar yang akan digunakan,
3 menentukan indikator keberhasilan
4 membuat instrument penilaian sebagai pedoman observasi dalam bentuk
checklist untuk mengetahui peningkatan membaca membaca permulaan 5
menyiapkan kamera yang untuk mengambil gambar anak selama proses pembelajaran sebagai dokumentasi dalam penelitian.
b. Pelaksanaan tindakan dan Observasi Siklus I
a Pelaksanaan Tindakan
1 Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus I
Pelaksanaan tindakan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Januari 2017 dengan tema Alam Semesta serta sub tema Hujan
membawa B arokhah. Pada pelaksanaan tindakan pertama pada siklus I meliputi 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, inti, dan akhir.
Kegiatan awal dimulai dengan aktifitas diluar ruangan, pada hari Senin anak biasanya mengikuti upacara bendera dilanjutkan baris berbaris sebelum
masuk ke kelas. Ketika kegiatan awal di luar kelas selesai, maka anak dan guru masuk menuju kelas dan anak dipersilakan duduk melingkar di tikar. Selanjutnya
guru mengajak anak untuk memulai kegiatan dengan berdo‟a. Usai berdo‟a guru
bertanya kepada anak mengenai hari, tanggal, serta tema yang akan dilaksanakan pada pembelajaran hari itu. Setelahnya guru mengabsen anak dengan bernyanyi
bersama-sama. Kegiatan berikutnya yaitu pembiasaan sesuai tema pada setiap hari
60
Senin. Pembiasaan setiap hari Senin biasanya diisi dengan hafalan surat-surat pendek, sehingga pada hari Seni tanggal 9 Januari 2017 anak belajar hafalan surat
An-Nashr. Setelah pembiasaan selesai, guru melakukan apersepsi kepada anak yaitu menyanyikan lagu Abjad serta menjelaskan kegiatan apa yang akan
dilaksanakan pada pembelajaran hari itu sehingga anak merasa tertarik mengikuti pembelajaran.
Kegiatan inti pertama yaitu mengajak anak untuk bermain kartu kata bergambar. Pada kegiatan ini anak belum terbiasa mengikuti permainan karena
pertemuan ini masih merupakan tindakan awal sehingga guru lebih banyak untuk membimbing anak. Setiap pertemuan terdapat 6 kartu kata yang digunakan dalam
permainan. Kartu kata yang digunakan pada hari itu adalah kartu kata yang semua berawalan dari huruf A, diantaranya awan, angsa, ayam, apel, air, dan api. Anak-
anak sangat antusias karena tertarik dengan gambar kartu yang bagus dan berwarna. Dalam permainan ini anak bergantian maju ke depan kelas sehingga
anak dibagi anak menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 anak. Anak yang maju diminta guru memilih salah satu kartu kata bergambar, kemudian
membaca gambar yang terdapat pada kartu. Selanjutnya guru bertanya kepada anak mengenai huruf apa saja yang tertera pada kartu. Anak dapat menjawab
dengan mengucapkan bunyi huruf yang ditunjuk guru pada kartu kata bergambar tersebut. Setelah itu anak diminta menyebutkan kartu kata bergambar yang
memiliki huruf awal yang sama, anak dapat melakukannya dengan menunjuk beberapa kartu. Selanjutnya guru mengambil satu atau dua kartu dan bertanya
kepada anak secara acak tentang huruf yang tertera pada kartu. Terakhir anak diminta melafalkan kata yang ada pada kartu tersebut.
61
Kelompok yang belum mendapat giliran maju ke depan melaksanakan kegiatan inti kedua yaitu menyusun potongan kertas huruf agar membentuk
tulisan awan-hujan-pelangi. Hal ini bertujuan agar kondisi dan suasana kelas tetap terjaga dan kondusif. Setelah kegiatan pertama dan kedua selesai anak membuat
hasil karya, yaitu membuat gambar pelangi dengan menggunakan teknik finger painting.
Kegiatan akhir yaitu berupa percakapan dan diskusi antara anak dengan guru mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan pada hari itu. Guru bertanya
kepada anak bagaimana perasaan anak ketika belajar dengan bermain kartu kata. Beberapa anak menjawab masih bingung bermain kartu kata karena belum
menguasai beberapa indikator kemampuan membaca permulaan. Namun guru tetap memberikan motivasi bahwa belajar dengan kartu kata bergambar dapat
dilakukan lagi di lain hari. Usai berdiskusi dilanjutkan dengan berdo‟a sesudah belajar dan do‟a penutup majelis.
2 Pelaksanaan tindakan pertemuan ke-2 Siklus I
Pelaksanaan tindakan pertemua kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017, pada pertemuan kedua kali ini Tema pembelajaran
adalah Alam semesta dengan sub tema yang masih sama, yaitu Hujan Membawa Barokhah. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3
kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal seperti biasa anak berbaris di depan kelas, kemudian
masuk dan dilanjutkan berdo‟a. Usai berdoa‟a guru bertanya mengenai hari, tanggal tema serta mengisi absensi kehadiran anak. Usai percakapan dilanjutkan
62
kegiatan pembiasaan sesuai t ema pada hari Kamis yaitu hafalan do‟a harian. Pada
hari itu do‟a yang dihafalkan yaitu do‟a ketika turun hujan. Setelahnya guru memberikan apersepsi kepada anak mengenai kegiatan yang akan dilakukan
dengan menyanyikan lagu bintang kejora, kemudian anak diajak bercakap-cakap mengenai bintang.
Pada kegiatan inti yang pertama anak diajak bermain kartu kata bergambar di depan kelas secara bergilir. Kartu kata bergambar yang digunakan
pada hari itu adalah kartu yang semua berawalan huruf B. Kata-kata dan gambar yang digunakan diantaranya Bintang, Burung, Buah, Buaya, Buku, dan Badak.
Cara bermain kartu kata bergambar masih sama dengan pertemuan sebelumnya, yaitu anak dibuat berkelompok. Kelompok anak yang maju kedepan bermain
kartu kata bergambar, kemudian guru meminta anak untuk mengucapkan bunyi huruf yang tertera pada kartu. Setelah itu anak menyebutkan huruf awal yang
sama. Selanjutnya guru menyebutkan huruf secara acak dan anak menunjuk huruf yang dimaksud guru. Setelahnya anak diminta melafalkan kata yang terdapat pada
kartu kata bergambar. Beberapa anak sudah mulai menunjukkan peningkatan kemampuan membaca dan sebagian masih perlu bimbingan dari guru. Kegiatan
inti selanjutnya yaitu anak bermain warna dengan pewarna kue. Anak bermain menciptakan warna dengan pencampuran warna kemudian mencelupkan kain ke
dalam pewarna yang dimainkan. Pada kegiatan akhir diisi dengan berdiskusi mengenai kegiatan belajar
hari itu juga. Anak bercakap-cakap dengan guru bagaimana perasaan anak ketika belajar membaca permulaan dengan menggunakan kartu kata bergambar yang
baru dan berbeda dengan pertemuan yang pertama. Sebagian besar anak merasa
63
tertarik dan antusias, sedangkan beberapa masih bingung. Usai berdiskusi dilanju
tkan dengan bernyanyi Sholatullah dan ditutup dengan berdo‟a setelah belajar dan do‟a penutup majelis.
3 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-3 Siklus I
Pelaksanaan tindakan pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017, pada pertemuan ketiga kali ini Tema pembelajaran
adalah Alam semesta dengan sub tema Musim Kemarau. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan
awal, inti, dan akhir. Kegiatan awal biasanya diawali dengan berbaris kemudian masuk kelas.
Anak duduk melingkar di tikar dan berdo‟a, kemudian menyanyikan lagu mars RA dilanjutkan guru bertanya tentang hari, tanggal, dan absensi siswa. Usai
pembukaan dilanjutkan dengan pembiasaan harian, setiap hari Sabtu diisi dengan menghafal hadist-hadist sederhana sehingga pada hari Sabtu, 14 Januari 2017
anak belajar mengenai hadist bersyukur. Setelah pembiasaan guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pada hari itu guru
mengajak anak bercakap-cakap mengenai musim kemarau dan bernyanyi lagu Alhamdulillah serta menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan hari ini.
Kegiatan inti pertama yaitu gerak dan lagu, anak diajak untuk bernyanyi lagu AIUEO, anak bernyanyi sambil menari atau menggerakkan badan. Kegiatan
inti selanjutnya yaitu bermain kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan K,
diantaranya yaitu Kemarau, Kelinci, Katak, Kucing, Kubis dan Kendang. Agar
64
kondisi kelas tetap kondusif serta anak dapat fokus pada kegiatan maka anak bergantian maju ke depan kelas untuk bermain kartu kata bergambar secara
berkelompok. Kegiatan bermain kartu kata bergambar masih sama dengan pertemuan sebelumnya, yaitu anak memilih kartu kata bergambar dan
mengucapkan bunyi huruf yang menyusun kata pada kartu tersebut. Selanjutnya anak menyebutkan kartu yang memiliki huruf awal yang sama, anak dapat
melakukannya dengan membaca gambar terlebih dahulu. Setelah itu anak diminta menunjukkan huruf yang disebut acak oleh guru dan yang terakhir anak
melafalkan kata pada kartu kata bergambar yang telah dipilih. Kelompok anak yang belum mendapat giliran maju maka mengerjakan kegiatan inti ketiga yaitu
meronce sedotan menggunakan sedotan es. Anak meronce berdasarkan warna sedotan misalnya: 4 warna putih-4 warna biru-4 warna kuning-4 warna merah
kemudian diulang. Pada kegiatan akhir, yaitu evaluasi yang diisi dengan berdiskusi
mengenai kegiatan pembelajaran. Guru menawarkan kepada anak untuk bercerita mengenai kegiatan yang telah dilakukan tadi di depan kelas. Selanjutnya
menyanyikan AIUEO bersama-sama . Usai evaluasi, maka ditutup dengan do‟a
selesai belajar dan do‟a penutup majelis.
b Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran sedang dilakukan. Peneliti bertugas sebagai observer menggunakan instrument observasi berupa
checklist sebagai pedoman selama melakukan pengamatan. Instrument yang digunakan berisi beberapa aspek kemampuan membaca permulaan sebagai
65
indikator keberhasilan, diantaranya mengucapkan bunyi huruf, membedakan bentuk huruf, menyebutkan benda dengan huruf awal yang sama, dan melafalkan
kata dengan jelas dan tepat. Berdasarkan data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan pada
siklus I, maka diperoleh data rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 5. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca Permulaan pada Siklus I
Total skor
kemampuan membaca
permulaan anak Jumlah
anak Persentase
jumlah anak Anak yang memperoleh skor 1-4
0.00
Anak yang memperoleh skor 5-8 2
20.00
Anak yang memperoleh skor 9-12 6
40.00
Anak yang memperoleh skor 13-16 6
40.00
Jumlah 15
100
Keterangan : Total Skor 1-4 : Belum Berkembang BB
Total Skor 5-8: Mulai Berkembang MB Total Skor 9-12 : Berkembang Sesuai Harapan BSH
Total Skor 13-16 : Berkembang Sangat Baik BSB
Dari data tabel tersebut diketahui bahwa anak yang telah mencapai indikator membaca permulaan dengan kriteria Berkembang Sangat Baik adalah 6
anak atau sebanyak 40,00, kriteria Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 6 anak atau 40,00, kriteria Mulai Berkembang sebanyak 3 anak atau 20,00,
sedangkan 0 anak atau 00,00 berada pada kriteria Belum Berkembang.
66
Adapun rincian data peningkatan kemampuan membaca permulaan anak diperlihatkan pada tabel berikut :
Tabel 6. Data Perkembangan Membaca Permulaan Anak Siklus I
No Indikator Kriteria
Jumlah Anak
Persentase 1
Mengucapkan bunyi huruf BB
0.00 MB
4 26.67
BSH 8
53.33 BSB
3 20.00
2 Membedakan bentuk huruf
BB 0.00
MB 5
33.33 BSH
7 46.67
BSB 3
20.00 3
Menyebutkan huruf awal yang sama
BB 0.00
MB 4
26.67 BSH
5 33.33
BSB 6
40.00 4
Melafalkan kata dengan jelas dan tepat
BB 0.00
MB 7
46.67 BSH
5 33.33
BSB 3
20.00 Berdasarkan data pengamatan pada Siklus I tersebut maka dapat dapat
diuraikan secara jelas dan terperinci lagi sebagai berikut : Pada indikator mengucapkan bunyi anak yang berada pada kriteria
Berkembang Sangat Baik berjumlah 3 anak atau sebanyak 20,00. Ketiga anak tersebut di antaranya RN, ZHW, dan KSY. Hal tersebut ditunjukkan dengan
kemampuan ketiganya yang lancar mengucapkan bunyi huruf secara berurutan ketika guru bertanya kepada anak mengenai tulisan huruf yang tertera pada kartu
kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan berjumlah 8 anak atau 53,33 diantaranya DN, ERS, ARD, ERLN, AFN, CHL, DMR, dan
CHK. Kedelapan anak tersebut sudah mulai lancar mengucapkan bunyi huruf walau belum secara utuh dan sempurna. Masih ada kendala yaitu anak masih
sering lupa beberapa bunyi huruf sehingga anak hanya mampu mengucapkan
67
sekitar 75 dari huruf yang tertera pada kartu kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Mulai Berkembang terdapat 4 anak atau 26,67 ke empat anak tersebut
di antaranya AFG, DNY, LY, dan AVT. Kemampuan mengucapkan bunyi huruf anak tersebut meningkat meski belum terlalu lancar namun sudah mulai tepat.
Anak masih sering lupa beberapa diantaranya huruf t, g, k dan h, sehingga guru sedikit-sedikit tetap membimbing dan membantu anak. Selanjutnya pada kriteria
Belum Berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator membedakan bentuk huruf anak yang berada pada kriteria
Berkembang Sangat Baik berjumlah 3 orang atau 20 diantaranya RN, ZHW, dan KSY. Ditunjukkan pada saat guru bertanya kepada anak dengan
mengucapkan bunyi huruf secara acak kemudian anak mampu menunjukkan bentuk huruf yang diucapkan oleh guru secara baik dan lancar. Selanjutnya pada
kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 7 anak atau 46,67 diantaranya DN, ERS, ARD, ERLN, AFN, CHL, dan DMR. Ke tujuh anak tersebut sudah
mulai memahami abjad namun beberapa huruf anak terkadang masih lupa. Ketika guru bertanya secara acak kepada anak agar anak menunjukkan bentuk
hurufnya, anak mampu menjawab sekitar 75 dari pertanyaan guru. Sedangkan pada kriteria Mulai Berkembang terdapat 5 anak atau 33,33, ke lima anak
tersebut diantaranya AFG, DNY, LY, CHK, dan AVT. Kelima anak tersebut mampu membedakan bentuk huruf dengan bantuan dari guru. Anak mampu
membedakan sekitar 25 karena anak masih bingung dengan beberapa huruf, diantaranya huruf n dengan m dan huruf b dengan d. Selanjutnya pada kriteria
Belum Berkembang adalah 0 anak.
68
Pada indikator menyebutkan huruf awal yang sama anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 6 anak atau 40,00
diantaranya RN, DN, ZHW, ERS, AF, dan KSY. Ke enam anak tersebut mampu menyebutkan kata yang memiliki huruf awal yang sama dengan lancar dan tepat
lebih dari 5 kartu kata bergambar. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 5 anak atau sebanyak 33,33 diantaranya ARD, ERLN, CHL,
DMR, dan AVT. Kelima anak tersebut dengan tepat mampu menyebutkan 4 atau 5 kata yang memiliki huruf awal yang sama. Sedangkan pada kriteria Mulai
Berkembang terdapat 4 anak atau sebanyak 26,67 diantaranya AFG, DNY, LY, dan CHK. Ke empat anak tersebut mampu menyebutkan 2 atau 3 kata yang
memiliki huruf awal yang sama. Meski belum belum lancar dan masih dibimbing oleh guru namun ke empat anak ini mulai menunjukkan peningkatan yang
signifikan dibanding pada saaat Pra Tindakan. Selanjutnya, pada kriteria Belum Berkembang terdapat 0 anak.
Pada indikator melafalkan kata anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 3 anak atau sebanyak 20,00 di antaranya
RN, ZHW, dan KSY. Pada dasarnya ketiga anak ini sudah menguasai dan memahami abjad sehingga anak mampu melafalkan kata dengan lancar, baik, jelas
dan tepat. Sedangkan pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 5 anak atau sebanyak 33,33 diantaranya DN, ERS, ERLN, AFN, dan CHL. Anak
mampu melafalkan anak dengan tepat namun masih terdengar belum jelas, karena anak masih ragu-ragu dan ketika melafalkan kata anak mengucapkannya secara
lirih, sehingga guru terkadang bertanya beberapa kali agar anak melafalkan kata dengan jelas. Selanjutnya pada kriteria Mulai Berkembang diantaranya terdapat 7
69
anak atau sebanyak 46,67 yaitu AFG,ARD, DNY, LY, DMR, CHK, dan AVT. Ke tujuh anak tersebut kurang jelas dalam melafalkan kata yang tertera pada
kartu kata bergambar. Anak masih ragu dan malu ketika ditanya guru bagaimana melafalkan kata yang dimaksud. Selain itu, sebagian anak masih salah dalam
melafalkan kata namun masih bisa dipahami oleh guru. Misalnya pada kata kemarau beberapa anak melafalkan kata tersebut menjadi kemayau atau
kemalau. Hasil observasi selama tindakan Siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 7. Hasil Observasi Perkembangan Membaca Permulaan Anak pada Siklus I
No Aspek yang di amati
Pratindakan Siklus I
Kriteria Persentase
Jumlah anak
Kriteria Persentase
jumlah anak
1 Mengucapkan bunyi
huruf
MB 46.67
7 anak
BSH 53.33
8 anak 2
Membedakan bentuk huruf
MB 40.00
6 anak
BSH 46.67
7 anak 3
Menyebutkan huruf awal yang sama
MB 53.33
8 anak
BSB 40.00
6 anak 4
Melafalkan kata dengan jelas dan tepat
BB 73.33
11 anak
MB 46.67
7 anak
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dapat dilihat bahwa kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan. Pada indikator mengucapkan
bunyi saat Pra Tindakan sebagian besar anak pada kategori MB sebanyak 46,67, kemudian meningkat pada Siklus I dengan kategori BSH sebesar 53,33. Pada
indikator membedakan bentuk huruf sebagian besar anak berada pada kategori MB sebesar 40,00 dan meningkat pada siklus I pada kategori BSH sebanyak
70
46,67. Pada indikator menyebutkan huruf awal yang sama saat Pra Tindakan sebagian besar anak pada kategori MB sebanyak 53,55, kemudian meningkat
pada Siklus I pada kategori BSB sebanyak 40,00. Sedangkan pada indikator melafalkan kata dengan jelas dan tepat saat Pra Tindakan sebagian besar anak
berada pada kategori BB sebanyak 73,33 kemudian meningkat pada Siklus I pada kategori MB 46,67.
c. Refleksi
Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi pada siklus I digunakan sebagai pedoman peneliti untuk melakukan refleksi terhadap kendala
apa saja yang muncul selama tindakan. Tahap refleksi ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas, dengan cara mengevaluasi tindakan
selama siklus I. Selanjutnya, kendala dan permasalahan yang muncul pada tindakan siklus I tersebut kemudian dicari solusi yang tepat. Hal tersebut
dilakukan sebagai perbaikan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh beberapa hal diantaranya:
a Kemampuan membaca permulaan anak pada kriteria BSB meningkat dari
sebelumnya 1 anak atau sebesar 6,67 pada saat Pra Tindakan meningkat menjadi 6 anak atau sebesar 40,00 pada saat Siklus I.
b Dari data penelitian selama tindakan diketahui bahwa penggunaan media kartu
kata bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak secara efektif.
c Kesiapan anak kurang ketika bermain kartu kata bergambar.
71
d Meski telah terjadi peningkatan namun peningkatan tersebut belum memenuhi
target indikator keberhasilan. e
Dua anak masih lambat merespon stimulasi yang diberikan guru saat pembelajaran menggunakan kartu kata bergambar karena huruf yang
digunakan font huruf yang digunakan masih asing oleh siswa. f
Kondisi sebagian anak yang selalu berubah-ubah membuat antusiasme anak belajar membaca permulaan berkurang dan masih mengalami hambatan.
Berdasarkan pada beberapa hal di atas, peneliti dan guru kelas menyimpulkan agar ada tindakan lebih lanjut dengan melaksanakan kegiatan
penelitian kembali pada putaran Siklus yaitu Siklus II. Dengan kelanjutan siklus tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak
sehingga dapat mencapai target yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah perencanaan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai
berikut: a
Guru menstimulasi anak secara bertahap, menambah ukuran dan mengubah bentuk huruf pada kartu kata bergambar.
b Guru berusaha lebih keras lagi untuk memotivasi anak dengan memberi
reward meski tidak harus secara fisik seperti lebih banyak memberi pujian atau menghadiahi anak dengan lagu agar anak semakin antusias mengikuti
pembelajaran. Sebagaimana Anita Woolfolk 2009: 309 mengungkapkan bahwa perilaku yang dilakukan oleh peserta didik yang dianggap sesuai
kemudian diikuti oleh penguat reinforcement. c
Guru memberikan bimbingan khusus kepada anak yang perkembangan kemampuannya masih lambat.
72
2 SIKLUS II
a. Perencanaan
Siklus II dilakukan dalam 3 pertemuan. Sebelum melangkah pada tahap pelaksanaan dan tindakan, peneliti bersama guru kelas menyusun perencanaan
yang akan diimplementasikan pada pelaksanaan tindakan. Perencanaan ini berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I. Adapun perencaan yang
dibuat oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas di antaranya sebagai berikut : 1
menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH sesuai tema yaitu Alam Semesta.
2 Menyiapkan perlengkapan sarana prasanana serta media pembelajaran
yaitu kartu kata bergambar yang akan digunakan, 3
menentukan indikator keberhasilan 4
membuat instrument penilaian sebagai pedoman observasi dalam bentuk checklist untuk mengetahui peningkatan membaca membaca permulaan
5 menyiapkan kamera yang untuk mengambil foto atau gambar anak selama
proses pembelajaran sebagai dokumentasi dalam penelitian. b.
Pelaksanaan tindakan dan Observasi Siklus II 1
Pelaksanaan Tindakan a
Tindakan Pertemuan ke-1 Siklus II Pelaksanaan tindakan pertemuan Pertama Siklus II dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 16 Januari 2017, pada pertemuan pertama pada Siklus II ini masih menggunakan Tema pembelajaran adalah Alam semesta dengan sub tema Musim
Kemarau. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir.
73
Kegiatan awal pada hari Senin diisi dengan Upacara bendera dilanjutkan dengan berbaris dan masuk menuju kelas. Selanjutnya, kegiatan pembukaan
dilakukan anak di dalam kelas kemudian anak duduk melingkar di tikar kemudian berdo‟a mau belajar, dilanjutkan menyanyikan lagu mars RA. Usai berdo‟a guru
bertanya kepada anak mengenai hari, tanggal, dan tema pembelajaran hari itu, serta guru mengabsen siswa satu persatu dengan nyanyian. Usai pembukaan
dilanjutkan dengan pembiasaan harian, setiap hari Senin diisi dengan membaca surat-surat pendek sehingga pada hari Senin, 16 Januari 2017 anak belajar
mebaca surat An-Nas, Al Falaq, dan Al Ikhlas. Setelah pembiasaan guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
guru mengajak anak bercakap-cakap mengenai musim kemarau. Kegiatan inti pertama yaitu bermain kartu kata bergambar. Kartu kata
bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan M, diantaranya yaitu Malam, Majalah, Meja, Mata, Mulut, dan
Matahari. Anak bergantian maju ke depan kelas untuk bermain kartu kata bergambar secara berkelompok. Kelompok anak yang belum mendapat giliran
maju maka mengerjakan kegiatan inti kedua yaitu mewarnai pohon dan mengurutkannya berdasarkan warna pelangi. Kelompok anak yang maju ke depan
kelas satu per satu memilih kartu kata bergambar pada papan kartu. Setelahnya anak ditanya guru mengenai huruf apa saja yang tertera pada kartu sehingga
membentuk kata. Anak kemudian menjawab dengan mengucapkan huruf yang tertera pada kartu tersebut. Selanjutnya anak diminta menyebutkan kartu yang
memiliki huruf awal yang sama, kemudian guru secara acak menyebut bunyi huruf dan anak diminta untuk menunjuk bentuk huruf yang dimaksud oleh guru.
74
Terakhir anak diminta untuk melafalkan kata yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut. Setelah kegiatan pertama dan kedua selesai anak diajak
untuk menyimak cerita yang dibacakan oleh guru kemudian anak ditugaskan untuk menceritakan kembali di depan kelas.
Pada kegiatan akhir, yaitu ditutup dengan berdiskusi atau evaluasi yang mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Usai evaluasi,
maka ditutup dengan do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis. b
Tindakan Pertemuan ke-2 Siklus II Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 19 Januari 2017, pada pertemuan kedua pada Siklus II ini Tema pembelajaran adalah Alam semesta dengan sub tema Gunung Meletus. Adapun
kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir.
Kegiatan awal diisi dengan kegiatan rutin yaitu berbaris di luar kelas dan masuk menuju kelas. Setelah semua anak masuk kelas dilanjutkan dengan
kegiatan pembukaan, anak duduk melingkar di tikar kemudian berdo‟a mau
belajar. Kemudian guru bercakap-cakap dengan anak mengenai hari, tanggal, dan tema pembelajaran hari itu, serta mengabsen siswa satu persatu. Selanjutnya guru
mengajak anak bernyanyi Asmaul Husna dan Nama-nama Surat. Usai pembukaan dilanjutkan dengan pembiasaan harian, setiap hari Kamis diisi dengan belajar
gerakan dan bacaan Sholat. Setelah pembiasaan guru melakukan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pada hari itu guru
mengajak anak bercakap-cakap mengenai macam-macam bencana alam.
75
Kegiatan inti pertama yaitu bercerita mengenai gunung Meletus. Anak antusias ketika guru menunjukkan contoh gunung berapi pada kartu kata
bergambar. Kemudian anak bercakap-cakap mengenai bencana Gunung Meletus yang permah di alami, misalnya bencana gunung Kelud pada tanggal 14 Februari
2014. Kegiatan Kedua yaitu bermain kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang
semua berawalan G, diantaranya yaitu Gunung, Gurun, Guci, Gong, Garpu, dan Gajah. Kegiatan bermain kartu kata bergambar masih sama dengan pertemuan
sebelumnya. Pertama anak memilih kartu kata bergambar kemudian anak mengucapkan bunyi huruf pada kartu tersebut. Selanjutnya anak menyebutkan
kartu mana saja yang memiliki huruf awal yang sama. Setelah itu guru bertanya secara acak dengan menyebut bunyi huruf sedangkan anak menjawab dengan
menunjuk huruf yang dimaksud guru. Selanjutnya anak diminta melafalkan kata yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut. Kegiatan bermain kartu kata
bergambar dilakukan anak dengan bergantian maju ke depan kelas secara berkelompok. Kelompok anak yang belum mendapat giliran maju maka
mengerjakan kegiatan inti ketiga yaitu mewarnai macam-macam gunung berapi. Pada kegiatan akhir, yaitu evaluasi yang diisi dengan berdiskusi
mengenai kegiatan pembelajaran kemudian menyanyikan ABCD. Usai evaluasi, maka ditutup dengan do‟a selesai belajar dan do‟a penutup majelis.
c Tindakan Pertemuan ke-3 Siklus II
Pelaksanaan tindakan pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 2017, pada pertemuan ketiga pada Siklus II ini masih
menggunakan Tema pembelajara Alam semesta dengan sub tema Gunung
76
Meletus. Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri dari 3 kegiatan, diantara kegiatan awal, inti, dan akhir.
Kegiatan awal yaitu diisi dengan senam gembira dan berbaris kemudian dilanjutkan masuk ke dalam kelas. Setelah kegiatan pembukaan di luar kelas anak
melanjutkan kegiatan pembukaan di dalam kelas, yaitu berdo‟a mau belajar dan absensi. Usai berdo‟a guru bertanya kepada anak mengenai hari, tanggal, dan
tema pembelajaran hari itu. Selanjutnya pembiasaan harian, setiap hari Sabtu diisi dengan belajar membaca Iqra. Setelah pembiasaan guru mengajak anak untuk
bernyanyi Lagu Abjad dan 10 Nama Malaikat, kemudian dilanjutkan apersepsi mengenai materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan melakukan
percakapan mengenai cara menjaga kebersihan alam terutama Sungai. Kegiatan inti pertama dan kedua yaitu belajar dengan menggunakan kartu
kata bergambar. Kartu kata bergambar yang digunakan pada hari itu adalah kartu bergambar benda yang semua berawalan S, diantaranya Sungai, Semangka, Sofa,
Singa, Sapu, dan Stroberi. Disini kata yang tertera pada kartu kata bergambar ditutup agar anak dapat menjodohkan tulisan dengan gambar. Guru tetap
menstimulasi anak agar mencapai indikator kemampuan membaca permulaan seperti mengucapkan bunyi, membedakan bentuk huruf, menyebutkan bunyi yang
sama, dan melafalkan kata dengan jelas dan tepat. Anak diminta untuk mengucapkan bunyi huruf dan menunjuk bentuk huruf ketika guru bertanya
secara acak tentang huruf yang tertera pada kartu. Selanjutnya anak menjodohkan kartu kata pada gambar yang terdapat pada papan. Setelah itu anak menyebutkan
kartu yang memiliki huruf awal yang sama dan melafalkan kata pada kartu tersebut. Anak bermain kartu kata bergambar secara berkelompok, setiap
77
kelompok terdiri dari 3 anak. Kebetulan hari itu bertepatan dengan kunjungan KKN dari Universitas Atmajaya, sehingga kegiatan dipadatkan.
Pada kegiatan akhir, yaitu evaluasi yang diisi dengan berdiskusi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya dengan
mengajak anak bercakap-cakap. Guru bertanya bagaimana perasaan anak setelah bisa membaca dengan lancar. Usai berdiskusi anak kembali menyanyikan
menyanyikan lagu abjad dilanjutkan menyanyikan lagu 10 Nama Mailaikat. Sebagi penutup kegiatan anak dan guru berdo‟a do‟a selesai belajar dan do‟a
penutup majelis. b
Observasi Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran sedang dilakukan.
Peneliti bertugas sebagai observer menggunakan instrumen observasi berupa checklist sebagai pedoman selama melakukan pengamatan. Aspek yang diamati
meliputi mengucapkan bunyi huruf, membedakan bentuk huruf, menyebutkan huruf awal yang sama dan melafalkan kata dengan jelas dan tepat.
Berdasarkan data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka diperoleh data rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 8. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca Permulaan pada Siklus II
Total skor kemampuan membaca permulaan anak kriteria
Jumlah anak
Persentase jumlah anak
Anak yang memperoleh skor 1-4
0.00
Anak yang memperoleh skor 5-8
00.00
Anak yang memperoleh skor 9-12
00.00
Anak yang memperoleh skor 13-16 15
100.00
Jumlah 15
100
Keterangan :
78
Total Skor 1-4 : Belum Berkembang BB Total Skor 5-8: Mulai Berkembang MB
Total Skor 9-12 : Berkembang Sesuai Harapan BSH Total Skor 13-16 : Berkembang Sangat Baik BSB
Dari tabel data hasil pertemuan pertama siklus I diperoleh data bahwa anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB berjumlah 15
anak atau 100,00. Selanjutnya anak yang berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH berjumlah 0 anak atau 00,00. Anak yang berada pada
kriteria Mulai Berkembang MB sebanyak 0 anak atau 00,00 dan 0 anak atau 00,00 pada kriteria Belum Berkembang BB.
Adapun rincian data peningkatan kemampuan membaca permulaan anak diperlihatkan pada tabel berikut :
Tabel 9. Data Perkembangan Membaca Permulaan Anak Siklus II
No Indikator Kriteria Jumlah Anak
Persentase 1
Mengucapkan bunyi huruf BB
00.00 MB
00.00 BSH
2 13.33
BSB 13
86.67 2
Membedakan bentuk huruf BB
00.00 MB
00.00 BSH
2 13.33
BSB 13
86.67 3
Menyebutkan huruf awal yang sama
BB 00.00
MB 00.00
BSH 00.00
BSB 15
100.00 4
Melafalkan kata dengan jelas dan tepat
BB 00.00
MB 00.00
BSH 4
26.67 BSB
11 73.33
Berdasarkan data pengamatan pada Siklus II tersebut maka dapat dapat diuraikan secara jelas dan terperinci lagi sebagai berikut :
Pada indikator mengucapkan bunyi anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 13 anak atau sebanyak 86,67 antara lain
79
RN, DN, ZHW, ERS, AFG, ARD, ERLN, AFN, KSY, CHL, DMR, CHK, dan AVT. Ditunjukkan dengan kemampuan anak sudah dapat menguasai dan
memahami abjad sehingga anak mampu mengucapkan bunyi huruf dengan lancar dan tepat. Sebelumnya pada Siklus I anak yang berada pada kriteria BSB
hanya 3 anak yaitu RN, ZHW, dan KSY. Sedangkan ke delapan anak lainnya sepert DN, ERS, ARD, ERLN, AFN, CHL, DMR, dan CHK pada kriteria
Berkembang Sesuai Harapan serta AFG dan AVT pada kriteria Mulai Berkembang. Setelah dilakukan tindakan pada Siklus II maka kemampuan anak
mengucapkan huruf pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB meningkat sebanyak 66,67. Selanjutnya pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan
berjumlah 2 anak atau 13,33 diantaranya DNY dan LY. Ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan anak dari Siklus I yang berada pada kriteria Mulai
Berkembang kemudian naik pada Siklus II pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan. Ke dua anak tersebut mampu mengucapkan bunyi huruf yang tertera
pada kartu kata bergambar sekitar 75 dari tulisan huruf yang tertera pada kartu dengan lancar dan tepat. Sedangkan pada kriteria Mulai berkembang dan Belum
berkembang terdapat 0 anak. Pada indikator membedakan bentuk huruf anak yang berada pada kriteria
Berkembang Sangat Pesat berjumlah 13 anak atau 86,67, ke tigabelas anak tersebut sama dengan indikator mengucapkan bunyi di antaranya RN, DN, ZHW,
ERS, AFG, ARD, ERLN, AFN, KSY, CHL, DMR, CHK, dan AVT. Ke tiga belas anak tersebut mampu membedakan bentuk huruf dengan sangat baik, ditunjukkan
dengan pemahaman anak pada saat guru bertanya huruf secara acak anak sudah tidak bingung lagi dan dapat menunjukkan huruf yang dimaksud guru dengan
80
tepat dan lancar. Sebelumnya pada Siklus I anak yang berada pada kriteria BSB berjumlah 3 anak yaitu RN, ZHW, dan KSY. Sedangkan 7 anak yaitu DN, ERS,
AFG, ARD, ERLN, AFN, CHL dan DMR pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH serta 3 anak yaitu AFG, CHK, dan AVT pada kriteria Mulai
Berkembang MB. Sehingga kemampuan anak dalam membedakan huruf meningkat sebesar 66,67 atau sebanyak 10 anak pada Siklus II. Selanjutnya,
pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 2 anak atau 13,33 yaitu DNY dan LY. Ke dua anak ini mampu membedakan bentuk huruf dengan lancar
dan tepat sebanyak 75 dari tulisan huruf yang tertera pada kartu kata bergambar. Anak terkadang lupa dengan beberapa huruf sehingga anak masih bingung untuk
membedakan bentuk huruf. Sedangkan, pada kriteria Mulai Berkembang dan Belum Berkembang terdapat 0 anak.
Pada indikator menyebutkan huruf awal yang sama dapat dikuasai oleh semua anak. Dengan kata lain sebanyak 15 anak atau sebesar 100 dapat
dikuassai anak dengan sangat baik. Ditunjukkan dengan anak mampu menyebutkan lebih dari 5 kartu kata bergambar yang memiliki huruf awal yang
sama dengan tepat dan lancar tanpa adanya hambatan. Sebelumnya pada Siklus I hanya terdapat 6 anak pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB yaitu RN,
DN, ZHW, ERS, AF, dan KSY. Sedangkan pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 5 anak yaitu ARD, ERLN, CHL, DMR, dan AVT. Terakhir pada
kriteria Mulai Berkembang terdapat 4 anak yaitu AFG, DY, LY dan CHK. Berdasarkan uraian tersebut maka diketahui bahwa peningkatan kemampuan
menyebutkan huruf awal yang sama sebanyak 60,00.
81
Pada indikator melafalkan kata anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik berjumlah 11 anak atau sebanyak 73,33 di antaranya
RN, DN, ZHW, ERS, ARD, ERLN, AFN, KSY, CHL, CHK, dan AVT. Ditunjukkan dengan anak mampu melafalkan kata dengan lantang dan tepat
sehingga jelas dan mudah dipahami oleh guru. Sedangkan pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan terdapat 4 anak atau sebanyak 26,67 diantaranya
AFG, DNY, LY, dan DMR. Anak mampu melafalkan anak dengan tepat namun masih terdengar belum jelas, karena anak masih ragu-ragu dan ketika melafalkan
kata anak mengucapkannya secara lirih, sehingga guru terkadang bertanya beberapa kali agar anak melafalkan kata dengan jelas. Selanjutnya pada kriteria
Mulai Berkembang dan Belum Berkembang terdapat 0 anak. Adapun hasil observasi pada tindakan selama Siklus II adalah sebagai
berikut :
Tabel 10. Hasil Observasi Perkembangan Membaca Permulaan Anak pada Siklus II
No Aspek yang di
amati Siklus I
Siklus II Pratindakan
Krite -ria
Persen- tase
Jumlah anak
Krite -ria
Persen- tase
jumlah anak
Krite- ria
Persen- tase
jumlah anak
1 Mengucapkan
bunyi huruf
MB 46.67
7 anak
BSH 53.33 8
anak BSB
86.67 13
anak 2
Membedakan bentuk huruf
MB 40.00
6 anak
BSH 46.67 7
anak BSB
86.67 13
anak 3
Menyebutkan huruf awal yang
sama
MB 53.33
8 anak
BSB 40.00 6
anak BSB
100.00 15
anak 4
Melafalkan kata dengan tepat dan
jelas
BB 73.33
11 anak
MB 46.67
7 anak
BSB 73.33
11 anak
82
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan. Dari data tabel di
atas diketahui bahwa kemampuan anak dalam mengucapkan bunyi huruf sebagian besar pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 13 anak atau
86,67, kemampuan membedakan huruf pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 13 anak atau 86,67, kemampuan menyebutkan huruf awal yang sama
pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 15 anak atau 100,00, serta kemampuan melafalkan kata dengan jelas dan tepat pada kriteria Berkembang
Sangat Baik sebanyak 11 anak atau 73,33. Apabila kondisi awal kemampuan membaca permulaan saat Pra Tindakan
dibandingkan dengan Siklus I dan Siklus II maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 11. Perbandingan Kemampuan Membaca Permulaan pada saat Pra Tindakan,
Siklus I, dan Siklus II
Tindakan Jumlah Anak
Persentase Peningkatan
Pra Tindakan 1 anak
6,67 -
Siklus I 3 anak
40,00 33,33
Siklus II 15 anak
100,00 60,00
Berdasarkan data hasil observasi yang diperoleh pada Siklus I menunjukkan anak yang kemampuan membaca permulaannya pada kategori
Berkembang Sangat Baik BSB sebanyak 40,00 3 anak, sedangkan kemampuan membaca permulaan dari kondisi awal saat Pra Tindakan hanya
sebanyak 6,67 1 anak. Mengingat bahwa indikator keberhasilan adalah apabila anak pada kategori Berkembang Sangat Baik BSB minimal 76 maka
dilanjutkan kembali pada tindakan Siklus II. Pada Siklus II ini kemampuan anak berkembang semakin pesat, ditunjukkan dengan peningkatan sebanyak 60,00
83
dari Siklus I, sehingga pada saat Siklus II kemampuan membaca permulaan menjadi sebanyak 100,00 15 anak. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti
dan guru memutuskan indikator kemampuan membaca permulaan telah tercapai pada Siklus II. Hal ini karena keriteria keberhasilan sudah tercapai dengan
sempurna. Adapun perbandingan hasil pengamatan kemampuan membaca permulaan
secara tersperinci dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Gambar 4. Grafik Perbandingan Kemampuan Membaca Permulaan saat Pra Tindakan, Siklus I,dan
Siklus II
c. Refleksi
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tindakan Siklus II, maka peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menganalisis data yang diperoleh.
Seperti yang diketahui bahwa target kriteria keberhasilan adalah apabila anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB minimal 76 maka
berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus II diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
84
a kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan yang
signifikan. Ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada setiap tindakan sebagai stimulasi kepada anak. Pada setiap indikator anak hanya beberapa
anak yang mendapat kriteria BSH. b
Kemampuan membaca permulaan meningkat sebanyak 60,00 dari kondisi saat tindakan siklus I 40,00 menjadi 100,00 pada siklus II.
c Dari data penelitian selama tindakan diketahui bahwa penggunaan media kartu
kata bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak secara efektif.
B. Pembahasan