X
5
= fungsional e
= standard error Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaiknya
disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H
diterima. Analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan, yaitu :
a. Uji Signifikansi F
Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
berupa nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial, ritual dan fungsional terhadap pelanggan
yaitu variabel dependen Y. model hipotesis yang digunakan dalam uji F-statistik ini adalah :
H : b
i
= 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat.
H
a
: b
i
≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel terikat.
Pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05 maka H
o
diterima Jika probabilitas 0,05 maka H
1
diterima
b. Signifikansi Individual Uji-t
Uji-T dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas Xi apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Yi secara parsial.
Bentuk pengujiannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
, b
2
b
3
, b
4
b
5
= 0, artinya secara parsial tidak berpengaruh positif dari variabel bebas terhadap variabel terikat .
H
a
: b
1
, b
2
, b
3
, b
4
, b
5
≠ 0, artinya secara parsial berpengaruh positif dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pengambilan keputusan : Jika probabilitas
α
0,05, maka H di tolak
Jika probabilitas
α
0,05, maka H di terima
c. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan
untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
yaitu nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial, ritual, dan fungsional terhadap variabel terikat yaitu pelanggan Y. Koefisien determinan R
2
berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R
2
1. Hal ini berarti bila R
2
= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R
2
mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian terdahulu
Kencanawati 2004 melakukan penelitian “Pengaruh Switching Barrier terhadap Attidudinal Loyalty dan Customer Retention Pelanggan Selular Pasca
Bayar”. Kesimpulannya adalah bahwa dari hasil analisa tersebut didapatkan hasil bahwa dari 3 dimensi pembentuk switching barrier, hubungan interpersonal
adalah switching yang paling dominan mempengaruhi attitudional loyalty dan customer retention. Lalu switching cost tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap attitudional loyalty. Dari 6 dimensi pembentuk switching cost, hanya lost performance cost dan uncertainty cost saja yang berpengaruh secara signifikan
positif terhadap attitudional loyalty dan hanya sunk cost dan set up saja yang berpengaruh signifikan positif terhadap customer retention.
Anastasia 2008 “Pengaruh Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Su’Yan Salon dan Fitri Salon Jalan Bunga Asoka Medan”. Hasil Analisis
data pada Su’Yan Salon dengan metode regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel switching barrier nilai-nilai ekonomis X
1
berpengaruh negatif terhadap loyalitas pelanggan Y. Variabel lain seperti psikologis X
2
, sosial X
3
, ritual X
4
, dan fungsional X
5
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Y dengan nilai koefisien regresi X
1
b
1
= -0.210, nilai koefisien regresi X
2
b
2
= 0,274, nilai koefisien regresi X
3
b
3
= 0,029, nilai
15
Universitas Sumatera Utara