Status Pernikahan Berdasarkan Transmisi penularan Jumlah CD4 Berdasarkan Transmisi penularan Keadaan Klinis Pederita Berdasarkan Keadaan Terakhir Penderita

Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa dari 101 penderita dengan transmisi penularan melalui hubungan seksual, 96 orang 95,0 bekerja dan 5 orang 5,0 tidak bekerja. Selanjutnya, dari 44 penderita dengan transmisi penularan non seksual, 39 orang 88,6 bekerja dan 5 orang 11,4 tidak bekerja. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,172. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara status pekerjaan berdasarkan transmisi penularan.

4.3.5 Status Pernikahan Berdasarkan Transmisi penularan

Distribusi proporsi status pernikahan penderita HIVAIDS berdasarkan transmisi penularan di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar tahun 2013 - 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Status Pernikahan Penderita HIVAIDS Berdasarkan Transmisi penularan di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2013-2014 Transmisi penularan Status Pernikahan Total Menikah Belum Menikah JandaDuda f f f f Seksual Non Seksual 70 27 69,3 61,4 19 14 18,8 31,8 12 3 11,9 6,8 101 44 100,0 100,0 p=0,190 Dari tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa dari 101 penderita dengan transmisi penularan melalui hubungan seksual, 70 orang 69,3 berstatus menikah, 19 orang 18,8 belum menikah dan 12 orang 11,9 berstatus jandaduda. Selanjutnya, dari 44 penderita dengan transmisi penularan non Universitas Sumatera Utara seksual, 27 orang 61,4 berstatus menikah, 14 orang 31,8 belum menikah, dan 3 orang 6,8 berstatus jandaduda. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,190. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara status pernikahan berdasarkan transmisi penularan.

4.3.6 Jumlah CD4 Berdasarkan Transmisi penularan

Distribusi proporsi jumlah CD4 penderita HIVAIDS berdasarkan transmisi penularan di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar tahun 2013 - 2014 tidak dapat dilakukan uji statistik karena tidak semua penderita memeriksakan jumlah CD4 dalam darah sehingga data dilapangan tidak lengkap dari 145 orang penderita hanya 60 orang yang memeriksa jumlah CD4-nya.

4.3.7 Keadaan Klinis Pederita Berdasarkan Keadaan Terakhir Penderita

Distribusi proporsi keadaan klinis penderita HIVAIDS berdasarkan keadaan terakhir penderita di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar tahun 2013-2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Distribusi Proporsi Keadaan Klinis Penderita HIVAIDS Berdasarkan Keadaan Terakhir Penderita di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2013 – 2014 Keadaan Terakhir Keadaan Klinis Total Tidak Ada IO Ada IO f f f Hidup Meninggal 72 7 64,9 20,6 39 27 35,1 79,4 111 34 100,0 100,0 p0,001 Dari tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa dari 111 orang penderita HIVAIDS yang hidup, terdapat 72 orang 64,9 tidak ada IO, 39 orang 35,1 Universitas Sumatera Utara ada IO. Sedangkan, dari 34 orang penderita yang meninggal, hanya 7 orang 20,6 tidak memiliki IO, 27 orang 79,4 memiliki IO. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p0,001. Hal ini menunjukkan ada perbedaan proporsi yang bermakna antara keadaan klinis berdasarkan keadaan terakhir penderita. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Deskriptif

5.1.1 Distribusi Proporsi

Penderita HIVAIDS Berdasarkan Sosiodemografi

a. Umur

49,0 29,0 15,9 4,02,1 30-39 tahun 20-29 tahun 40-49 tahun ≥ 50 tahun 20 tahun Gambar 5.1 Diagram Pie Proporsi Penderita HIVAIDS Berdasarkan Umur di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2013- 2014 Berdasarkan gambar 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi umur pada penderita HIVAIDS tertinggi adalah kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 49,0 dan terendah pada kelompok umur 20 tahun sebanyak 2,1. Tingginya proporsi penderita HIVAIDS pada kelompok umur 30-39 tahun 49,0 dan diikuti kelompok umur 20-29 tahun 29,0 serta 40-49 tahun menunjukkan bahwa penderita pada kelompok umur tersebut masuk ke dalam kelompok usia produktif yang aktif secara seksual dan termasuk kelompok umur yang menggunakan NAPZA suntik Kemenkes, 2014.

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2013 – 2014

2 69 130

Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2014

10 131 148

Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Adaptasi Fisiologis Selama Kehamilan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar Tahun 2012

1 56 105

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

14 119 208

Karakteristik Penderita Diabetes mellitus Yang Dirawat Inap Di RSUD. Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2004-2008.

1 40 117

Hubungan Motivasi dengan Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar Tahun 2007

10 72 108

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007

0 25 81

Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2014

0 0 19

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

0 0 45

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

0 0 17