Harga Input Produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan

77

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Daya saing usahtani padi sawah di Kecamatan Perbaungan dapat diketahui dengan melihat harga input domestik usahatani padi sawah dan biaya produksi padi sawah pada sawah dengan irigasi setengah teknis dan irigasi non teknis.

5.1 Harga Input Produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai Input produksi usahatani padi sawah terdiri atas benih padi, pupuk kimia seperti urea, TSPSP36, KCL, NPK Phonska dan NPK Mutiara, pupuk organik, obat- obatan seperti insectisida, fungisida dan herbisida, tenaga kerja seperti persiapan lahan, cabut bibit, tanam, pemupukan, pengendalian hama dan panen, peralatan dan biaya air. Benih padi didapatkan petani dengan membeli di kios tani yang berada di lokasi penelitian. Petani mendapatkan pupuk kimia melalui kelompok tani yang berasal dari kios tani yang berada di lokasi penelitian. Pupuk organik dan obat-obatan didapatkan petani dari kios tani langsung yang berada di lokasi penelitian. Peralatan pertanian petani membelinya dari toko yang berada di Kecamatan Perbaungan dan untuk tenaga kerja petani menggunakan tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK yang berasal dari daerah penelitian. Air yang digunakan petani untuk mengairi sawahnya, berasal dari air irigasi yang berada di lokasi penelitian. Harga input produksi usahatani padi sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2014, dapat diperlihatkan pada Tabel 21. Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 21. Harga Input Produksi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai No Input Produksi Harga Input Produksi Rp 1 Benih 10.000 2 Pupuk kg a. Urea 2.500 b. TSP 3.000 c. KCL 7.000 d. ZA 2.000 e. NPK Phonska 3.000 f. NPK Mutiara 9.000 g. Organik 625 3 Obat-obatan Insectisida a. Prevathon ml 520 b. Spontan ml 250 c. Bestox ml 300 d. Match ml 520 e. Nureel D ml 160 f. Dharmasan ml 160 g. Besnoid gr 550 h. Actara gr 2.500 i. Joker gr 250 j. Applaud gr 280 k. Furadan gr 15 l. Starban ml 160 Fungisida a. Nativo gr 1.440 b. Antracol gr 120 c. Manzate gr 90 d. Filia ml 430 e. Score ml 562 Herbisida a. Sindak 1.800 b. Logran 500 c. 46 108 d. Gramoxone 60 4 Tenaga Kerja a. Persiapan Lahan ha 1.125.000 b. Cabut Bibit ha 500.000 c. Tanam ha 750.000 d. Pemupukan ha 100.000 e. Pengendalian HPT ha 80.000 f. Panen ton 400.000 5 Peralatan a. Cangkul 70.000 b. Parang Babat 70.000 c. Mesin Babat 1.350.000 d. Sabit 30.000 e. Garu 70.000 f. Sprayer 350.000 g. Mesin Pompa Air 1.690.000 6 Air 50 kg berasha 200.000 Sumber : Data Primer Diolah, 2014 Universitas Sumatera Utara 79 Input padi sawah seperti benih padi, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, peralatan dan air irigasi sangat berperan penting dalam keberhasilan usahatani padi sawah. Penggunaan benih padi yang berbeda-beda antar petani akan berpengaruh terhadap hasil akhir produksi padi. Selain penggunaan benih padi, pupuk juga memiliki peran yang penting dalam usahatani padi sawah. Pupuk yang banyak digunakan oleh petani adalah pupuk yang bersubsidi seperti pupuk urea, pupuk TSPSP-36 , ZA dan NPK Phonska. Namun dari hasil penelitian hanya sebagian kecil dari sampel petani yang menggunakan pupuk yang non subsidi seperti pupuk KCL dan NPK Mutiara serta masih jarang juga ditemukan petani yang menggunakan pupuk organik. Input yang juga memilki peran besar dalam keberhasilan usahatani padi adalah obat-obatan seperti insectisida, fungisida dan herbisida. Hasil penelitian yang dilakukan pada musim B musim hujan, petani lebih banyak menggunakan obat- obatan pada musim hujan dibandingkan pada musim kemarau karena serangan hama dan penyakit padi tanaman padi semakin tinggi pada saat musim hujan. Insectisida yang digunakan berbeda-beda merek antar petani yang terdiri atas Prevakthon, Spontan, Bestoc, Match, Nureel D, Dharmasan, Besnoid, Actara, Joker, Applaud, Furadan dan Starban . Fungisida yang digunakan antara petani juga berbeda-beda merek yaitu Nativo, Antracol, Manzate, Filia dan Score. Begitu juga dengan herbisida, petani menggunakan merek yang berbeda-beda seperti sindak, logran, 46 dan gramoxone. Tenaga kerja memilki peran penting bagi usahatani padi mulai pengolahan lahan yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK, persemaian yang Universitas Sumatera Utara 80 menggunakan tenaga kerja dalam keluarga TKDK, cabut bibit yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK, begitu juga dengan tanam yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Namun untuk pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman ada beberapa petani yang menggunakan tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan terdapat juga petani yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Untuk panen petani menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK, dengan upah yang dihitung per ton dari hasil panennya yaitu seharga Rp 400.000ton. Peralatan yang digunakan petani padi sawah adalah berupa cangkul, parang babat, mesin babat, sabit, garu, sprayer dan mesin pompa air. Untuk input produksi berupa air irigasi merupakan hal yang sangat penting dari input-input yang telah diuraikan sebelumnya khususnya untuk usahatani padi sawah. Untuk input air, biasanya ada iuran air yang harus dibayarkan petani berdasarkan luas lahannya dan dibayarkan seharga 50 kg beras per hektarnya. Kebutuhan input padi sawah berbeda-beda baik per petani maupun per hektarnya tergantung pada luas lahannya. Pada usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis rata-rata luas lahan adalah sebesar 0,59 ha dan pada usahatani padi sawah dengan irigasi non teknis rata-rata luas lahan adalah sebesar 0,34 ha. Kebutuhan input padi sawah per petani dan per hektarnya dapat dijelaskan pada tabel 22. Universitas Sumatera Utara 81 Tabel 22. Penggunaan Input Padi Sawah pada Irigasi Setengah Teknis dan Irigasi Non Teknis Per Petani dan Per Hektar Komponen Irigasi Setengah Teknis Irigasi Non Teknis Per Petani Per Hektar Per Petani Per Hektar INPUT TRADABEL Benih kg 32 51 16 49 Pupuk a. Pupuk Kimia kg Urea 113 198 83 248 TSPSP-36 68 125 53 166 KCL 32 56 9 31 ZA 47 82 26 79 NPK Phonska 32 58 28 85 NPK Mutiara 2 4 9 17 b. Obat-obatan gram, ml Insectisida 1961 3181 976 3299 Fungisida 719 1265 456 1308 Herbisida 579 689 144 430 c. Bahan Bakar liter 9 17 27 92 FAKTOR DOMESTIK a. Pupuk Organik kg 104 113 38 75 b.Tenaga Kerja HKP Persiapan Lahan 3 4 1 4 Persemaian 1 Cabut Bibit 4 5 1 3 Tanam 6 8 2 5 Pemupukan 1 1 1 Pengendalian HPT 2 3 1 2 Panen 11 14 4 9 c. Peralatan Unit Cangkul 2 4 2 9 Parang Babat 1 2 1 7 Mesin Babat 1 Sabit 1 3 1 6 Garu 1 2 1 5 Sprayer 1 3 1 6 Mesin Pompa Air 1 3 d. Biaya Konsumsi paket 1 1 1 1 e. Iuran Air paket 1 1 1 1 f. Pajak PBB paket 1 1 1 1 g. Modal Modal Kerja OUTPUT a. Produksi kg 3,744 6,278 1,985 5,899 Sumber : Lampiran 83 Diolah Universitas Sumatera Utara 82 Penggunaan Input Pada Irigasi Setengah Teknis Penggunaan input padi sawah pada irigasi setengah teknis dengan rata-rata luas lahan sebesar 0,59 ha. Rata-rata penggunaan benih per petani adalah sebesar 32 kg dan per hektarnya adalah sebear 51 kg. Penggunaan pupuk urea rata-rata per petani dan per hektarnya adalah 113 kgpetani dan 198 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk TSPSP-36 petani dan per hektarnya adalah 68 kgpetani dan 125 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk KCL petani dan per hektarnya adalah 32 kgpetani dan 56 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk ZA petani dan per hektarnya adalah 47 kgpetani dan 82 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Phonska petani dan per hektarnya adalah 32 kgpetani dan 58 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Mutiara petani dan per hektarnya adalah 2 kgpetani dan 4 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk organik petani dan per hektarnya adalah 104 kgpetani dan 113 kgha. Penggunaan insectisida rata-rata per petani dan per hektarnya adalah sebesar 1.961 gram atau ml per petani dan 3.181gram atau ml per hektar. Rata-rata penggunaan fungisida per petaninya adalah sebesar 719 gram atau ml dan per hektarnya adalah 1.265 gram atau ml. Rata-rata penggunaan herbisida per petaninya adalah sebesar 579 gram atau ml dan per hektarnya adalah 689 gram atau ml. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persiapan lahan adalah sebesar 3 HKPpetani dan 4 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persemaian adalah sebesar 0 HKPpetani dan 1 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk cabut bibit adalah sebesar 4 HKPpetani dan 5 HKPha. Rata-rata Universitas Sumatera Utara 83 penggunaan tenaga kerja untuk tanam adalah sebesar 6 HKPpetani dan 8 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan adalah sebesar 1 HKPpetani dan 1 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah sebesar 2 HKPpetani dan 3 HKPha. Serta rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk panen adalah sebesar 11 HKPpetani dan 14 HKPha. Rata-rata penggunaan peralatan berupa cangkul adalah sebesar 2 unitpetani dan 4 unitha. Rata-rata penggunaan parang babat sebesar 1 unitpetani dan 2 unitha. Rata-rata penggunaan mesin babat sebesar 0 unitpetani dan 1 unitha. Rata-rata penggunaan sabit sebesar 1 unitpetani dan 3 unitha. Rata-rata penggunaan garu sebesar 1 unitpetani dan 2 unitha. Rata-rata penggunaan sprayer sebesar 1 unitpetani dan 3 unitha. Pada irigasi setengah teknis tidak ada penggunaan mesin pompa air. Selain itu petani juga menggunakan input berupa bahan bakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan petani yaitu sebesar 9 literpetani dan 17 literha. Penggunan biaya konsumsi, iuran air, dan PBB adalah sebesar 1 paket per petani dan per hektarnya. Produksi padi sawah adalah sebesar 3.744 kgpetani dan 6.278ha. Penggunaan Input Pada Irigasi Non Teknis Penggunaan input padi sawah pada irigasi non teknis dengan rata-rata luas lahan sebesar 0,34 ha. Rata-rata penggunaan benih per petani adalah sebesar 16 kg dan per hektarnya adalah sebear 49 kg. Penggunaan pupuk urea rata-rata per petani dan per hektarnya adalah 83 kgpetani dan 248 kgha. Rata-rata penggunaan Universitas Sumatera Utara 84 pupuk TSPSP-36 petani dan per hektarnya adalah 53 kgpetani dan 166 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk KCL petani dan per hektarnya adalah 9 kgpetani dan 31 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk ZA petani dan per hektarnya adalah 26 kgpetani dan 79 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Phonska petani dan per hektarnya adalah 28 kgpetani dan 85 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Mutiara per petani dan per hektarnya adalah 9 kgpetani dan 17 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk organik petani dan per hektarnya adalah 38 kgpetani dan 75 kgha. Penggunaan insectisida rata-rata per petani dan per hektarnya adalah sebesar 976 gram atau ml per petani dan 3.299 gram atau ml per hektar. Rata-rata penggunaan fungisida per petaninya adalah sebesar 456 gram atau ml dan per hektarnya adalah 1.308 gram atau ml. Rata-rata penggunaan herbisida per petaninya adalah sebesar 144 gram atau ml dan per hektarnya adalah 430 gram atau ml. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persiapan lahan adalah sebesar 1 HKPpetani dan 4 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persemaian adalah sebesar 0 HKPpetani dan 0 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk cabut bibit adalah sebesar 1 HKPpetani dan 3 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk tanam adalah sebesar 2 HKPpetani dan 5 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan adalah sebesar 0 HKPpetani dan 1 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah sebesar 1 HKPpetani dan 2 Universitas Sumatera Utara 85 HKPha. Serta rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk panen adalah sebesar 4 HKPpetani dan 9 HKPha. Rata-rata penggunaan peralatan berupa cangkul adalah sebesar 2 unitpetani dan 9 unitha. Rata-rata penggunaan parang babat sebesar 1 unitpetani dan 7 unitha. Rata-rata penggunaan mesin babat sebesar 0 unitpetani dan 0 unitha. Rata-rata penggunaan sabit sebesar 1 unitpetani dan 6 unitha. Rata-rata penggunaan garu sebesar 1 unitpetani dan 5 unitha. Rata-rata penggunaan sprayer sebesar 1 unitpetani dan 6 unitha. Rata-rata penggunaan mesin pompa air sebesar 1 unitpetani dan 3 unitha. Selain itu petani juga menggunakan input berupa bahan bakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan petani dan bahakn bakar untuk mesin pompa air yaitu sebesar 27 literpetani dan 92 literha. Penggunan biaya konsumsi, iuran air, dan PBB adalah sebesar 1 paket per petani dan per hektarnya. Produksi padi sawah adalah sebesar 1.985 kgpetani dan 5.899ha.

5.2 Biaya Produksi Usahatani Padi Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis