Pendidikan Terakhir Sampel Petani Padi Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis Pendidikan Terakhir Sampel Petani Padi Sawah dengan Irigasi Non Teknis

75

4.2.1.2 Usia Petani Padi Sawah Pada Irigasi Non Teknis

Jumlah responden petani padi sawah pada irigasi setengah teknis berdasarkan usia dapat dijelaskan pada Tabel 15. Sebagai berikut Tabel 15. Jumlah Petani dengan Irigasi Non Teknis Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Petani 1 20-30 1 2.041 2 31-40 8 16.33 3 41-50 11 22.45 4 50 29 59.18 Total 49 100 Sumber : Lampiran 44 Diolah Dari Tabel 15, dapat diketahui jumlah petani responden pada irigasi non teknis yang paling besar adalah berusia 50 tahun yaitu sebesar 29 orang 59.18.

4.2.2 Pendidikan Terakhir Sampel

4.2.2.1 Pendidikan Terakhir Sampel Petani Padi Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis

Jumlah responden petani padi sawah dengan irigasi setengah teknis dapat dijelaskan pada Tabel 16 sebagai berikut. Tabel 16. Jumlah Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Jumlah Petani 1 SD 22 44.90 2 SMP 11 22.45 3 SMA 14 28.57 4 D2 1 2.04 5 S1 1 2.04 Total 49 100 Sumber : Lampiran 5 Diolah Dari Tabel 16, dapat diketahui jumlah responden paling besar berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 14 orang 28.57. Universitas Sumatera Utara 76

4.2.2.2 Pendidikan Terakhir Sampel Petani Padi Sawah dengan Irigasi Non Teknis

Jumlah responden petani padi sawah dengan irigasi setengah teknis dapat dijelaskan pada Tabel 17 sebagai berikut. Tabel 17. Jumlah Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Jumlah Petani 1 SD 19 38.78 2 SMP 11 22.45 3 SMA 17 34.69 4 D2 1 2.041 5 S1 1 2.041 Total 49 100 Sumber : Lampiran 44 Diolah Dari Tabel 17, dapat diketahui jumlah responden paling besar berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 17 orang 34.69. Universitas Sumatera Utara 77

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Daya saing usahtani padi sawah di Kecamatan Perbaungan dapat diketahui dengan melihat harga input domestik usahatani padi sawah dan biaya produksi padi sawah pada sawah dengan irigasi setengah teknis dan irigasi non teknis.

5.1 Harga Input Produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai Input produksi usahatani padi sawah terdiri atas benih padi, pupuk kimia seperti urea, TSPSP36, KCL, NPK Phonska dan NPK Mutiara, pupuk organik, obat- obatan seperti insectisida, fungisida dan herbisida, tenaga kerja seperti persiapan lahan, cabut bibit, tanam, pemupukan, pengendalian hama dan panen, peralatan dan biaya air. Benih padi didapatkan petani dengan membeli di kios tani yang berada di lokasi penelitian. Petani mendapatkan pupuk kimia melalui kelompok tani yang berasal dari kios tani yang berada di lokasi penelitian. Pupuk organik dan obat-obatan didapatkan petani dari kios tani langsung yang berada di lokasi penelitian. Peralatan pertanian petani membelinya dari toko yang berada di Kecamatan Perbaungan dan untuk tenaga kerja petani menggunakan tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK yang berasal dari daerah penelitian. Air yang digunakan petani untuk mengairi sawahnya, berasal dari air irigasi yang berada di lokasi penelitian. Harga input produksi usahatani padi sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2014, dapat diperlihatkan pada Tabel 21. Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 21. Harga Input Produksi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai No Input Produksi Harga Input Produksi Rp 1 Benih 10.000 2 Pupuk kg a. Urea 2.500 b. TSP 3.000 c. KCL 7.000 d. ZA 2.000 e. NPK Phonska 3.000 f. NPK Mutiara 9.000 g. Organik 625 3 Obat-obatan Insectisida a. Prevathon ml 520 b. Spontan ml 250 c. Bestox ml 300 d. Match ml 520 e. Nureel D ml 160 f. Dharmasan ml 160 g. Besnoid gr 550 h. Actara gr 2.500 i. Joker gr 250 j. Applaud gr 280 k. Furadan gr 15 l. Starban ml 160 Fungisida a. Nativo gr 1.440 b. Antracol gr 120 c. Manzate gr 90 d. Filia ml 430 e. Score ml 562 Herbisida a. Sindak 1.800 b. Logran 500 c. 46 108 d. Gramoxone 60 4 Tenaga Kerja a. Persiapan Lahan ha 1.125.000 b. Cabut Bibit ha 500.000 c. Tanam ha 750.000 d. Pemupukan ha 100.000 e. Pengendalian HPT ha 80.000 f. Panen ton 400.000 5 Peralatan a. Cangkul 70.000 b. Parang Babat 70.000 c. Mesin Babat 1.350.000 d. Sabit 30.000 e. Garu 70.000 f. Sprayer 350.000 g. Mesin Pompa Air 1.690.000 6 Air 50 kg berasha 200.000 Sumber : Data Primer Diolah, 2014 Universitas Sumatera Utara 79 Input padi sawah seperti benih padi, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, peralatan dan air irigasi sangat berperan penting dalam keberhasilan usahatani padi sawah. Penggunaan benih padi yang berbeda-beda antar petani akan berpengaruh terhadap hasil akhir produksi padi. Selain penggunaan benih padi, pupuk juga memiliki peran yang penting dalam usahatani padi sawah. Pupuk yang banyak digunakan oleh petani adalah pupuk yang bersubsidi seperti pupuk urea, pupuk TSPSP-36 , ZA dan NPK Phonska. Namun dari hasil penelitian hanya sebagian kecil dari sampel petani yang menggunakan pupuk yang non subsidi seperti pupuk KCL dan NPK Mutiara serta masih jarang juga ditemukan petani yang menggunakan pupuk organik. Input yang juga memilki peran besar dalam keberhasilan usahatani padi adalah obat-obatan seperti insectisida, fungisida dan herbisida. Hasil penelitian yang dilakukan pada musim B musim hujan, petani lebih banyak menggunakan obat- obatan pada musim hujan dibandingkan pada musim kemarau karena serangan hama dan penyakit padi tanaman padi semakin tinggi pada saat musim hujan. Insectisida yang digunakan berbeda-beda merek antar petani yang terdiri atas Prevakthon, Spontan, Bestoc, Match, Nureel D, Dharmasan, Besnoid, Actara, Joker, Applaud, Furadan dan Starban . Fungisida yang digunakan antara petani juga berbeda-beda merek yaitu Nativo, Antracol, Manzate, Filia dan Score. Begitu juga dengan herbisida, petani menggunakan merek yang berbeda-beda seperti sindak, logran, 46 dan gramoxone. Tenaga kerja memilki peran penting bagi usahatani padi mulai pengolahan lahan yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK, persemaian yang Universitas Sumatera Utara 80 menggunakan tenaga kerja dalam keluarga TKDK, cabut bibit yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK, begitu juga dengan tanam yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Namun untuk pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman ada beberapa petani yang menggunakan tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan terdapat juga petani yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Untuk panen petani menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK, dengan upah yang dihitung per ton dari hasil panennya yaitu seharga Rp 400.000ton. Peralatan yang digunakan petani padi sawah adalah berupa cangkul, parang babat, mesin babat, sabit, garu, sprayer dan mesin pompa air. Untuk input produksi berupa air irigasi merupakan hal yang sangat penting dari input-input yang telah diuraikan sebelumnya khususnya untuk usahatani padi sawah. Untuk input air, biasanya ada iuran air yang harus dibayarkan petani berdasarkan luas lahannya dan dibayarkan seharga 50 kg beras per hektarnya. Kebutuhan input padi sawah berbeda-beda baik per petani maupun per hektarnya tergantung pada luas lahannya. Pada usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis rata-rata luas lahan adalah sebesar 0,59 ha dan pada usahatani padi sawah dengan irigasi non teknis rata-rata luas lahan adalah sebesar 0,34 ha. Kebutuhan input padi sawah per petani dan per hektarnya dapat dijelaskan pada tabel 22. Universitas Sumatera Utara 81 Tabel 22. Penggunaan Input Padi Sawah pada Irigasi Setengah Teknis dan Irigasi Non Teknis Per Petani dan Per Hektar Komponen Irigasi Setengah Teknis Irigasi Non Teknis Per Petani Per Hektar Per Petani Per Hektar INPUT TRADABEL Benih kg 32 51 16 49 Pupuk a. Pupuk Kimia kg Urea 113 198 83 248 TSPSP-36 68 125 53 166 KCL 32 56 9 31 ZA 47 82 26 79 NPK Phonska 32 58 28 85 NPK Mutiara 2 4 9 17 b. Obat-obatan gram, ml Insectisida 1961 3181 976 3299 Fungisida 719 1265 456 1308 Herbisida 579 689 144 430 c. Bahan Bakar liter 9 17 27 92 FAKTOR DOMESTIK a. Pupuk Organik kg 104 113 38 75 b.Tenaga Kerja HKP Persiapan Lahan 3 4 1 4 Persemaian 1 Cabut Bibit 4 5 1 3 Tanam 6 8 2 5 Pemupukan 1 1 1 Pengendalian HPT 2 3 1 2 Panen 11 14 4 9 c. Peralatan Unit Cangkul 2 4 2 9 Parang Babat 1 2 1 7 Mesin Babat 1 Sabit 1 3 1 6 Garu 1 2 1 5 Sprayer 1 3 1 6 Mesin Pompa Air 1 3 d. Biaya Konsumsi paket 1 1 1 1 e. Iuran Air paket 1 1 1 1 f. Pajak PBB paket 1 1 1 1 g. Modal Modal Kerja OUTPUT a. Produksi kg 3,744 6,278 1,985 5,899 Sumber : Lampiran 83 Diolah Universitas Sumatera Utara 82 Penggunaan Input Pada Irigasi Setengah Teknis Penggunaan input padi sawah pada irigasi setengah teknis dengan rata-rata luas lahan sebesar 0,59 ha. Rata-rata penggunaan benih per petani adalah sebesar 32 kg dan per hektarnya adalah sebear 51 kg. Penggunaan pupuk urea rata-rata per petani dan per hektarnya adalah 113 kgpetani dan 198 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk TSPSP-36 petani dan per hektarnya adalah 68 kgpetani dan 125 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk KCL petani dan per hektarnya adalah 32 kgpetani dan 56 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk ZA petani dan per hektarnya adalah 47 kgpetani dan 82 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Phonska petani dan per hektarnya adalah 32 kgpetani dan 58 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Mutiara petani dan per hektarnya adalah 2 kgpetani dan 4 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk organik petani dan per hektarnya adalah 104 kgpetani dan 113 kgha. Penggunaan insectisida rata-rata per petani dan per hektarnya adalah sebesar 1.961 gram atau ml per petani dan 3.181gram atau ml per hektar. Rata-rata penggunaan fungisida per petaninya adalah sebesar 719 gram atau ml dan per hektarnya adalah 1.265 gram atau ml. Rata-rata penggunaan herbisida per petaninya adalah sebesar 579 gram atau ml dan per hektarnya adalah 689 gram atau ml. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persiapan lahan adalah sebesar 3 HKPpetani dan 4 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persemaian adalah sebesar 0 HKPpetani dan 1 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk cabut bibit adalah sebesar 4 HKPpetani dan 5 HKPha. Rata-rata Universitas Sumatera Utara 83 penggunaan tenaga kerja untuk tanam adalah sebesar 6 HKPpetani dan 8 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan adalah sebesar 1 HKPpetani dan 1 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah sebesar 2 HKPpetani dan 3 HKPha. Serta rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk panen adalah sebesar 11 HKPpetani dan 14 HKPha. Rata-rata penggunaan peralatan berupa cangkul adalah sebesar 2 unitpetani dan 4 unitha. Rata-rata penggunaan parang babat sebesar 1 unitpetani dan 2 unitha. Rata-rata penggunaan mesin babat sebesar 0 unitpetani dan 1 unitha. Rata-rata penggunaan sabit sebesar 1 unitpetani dan 3 unitha. Rata-rata penggunaan garu sebesar 1 unitpetani dan 2 unitha. Rata-rata penggunaan sprayer sebesar 1 unitpetani dan 3 unitha. Pada irigasi setengah teknis tidak ada penggunaan mesin pompa air. Selain itu petani juga menggunakan input berupa bahan bakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan petani yaitu sebesar 9 literpetani dan 17 literha. Penggunan biaya konsumsi, iuran air, dan PBB adalah sebesar 1 paket per petani dan per hektarnya. Produksi padi sawah adalah sebesar 3.744 kgpetani dan 6.278ha. Penggunaan Input Pada Irigasi Non Teknis Penggunaan input padi sawah pada irigasi non teknis dengan rata-rata luas lahan sebesar 0,34 ha. Rata-rata penggunaan benih per petani adalah sebesar 16 kg dan per hektarnya adalah sebear 49 kg. Penggunaan pupuk urea rata-rata per petani dan per hektarnya adalah 83 kgpetani dan 248 kgha. Rata-rata penggunaan Universitas Sumatera Utara 84 pupuk TSPSP-36 petani dan per hektarnya adalah 53 kgpetani dan 166 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk KCL petani dan per hektarnya adalah 9 kgpetani dan 31 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk ZA petani dan per hektarnya adalah 26 kgpetani dan 79 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Phonska petani dan per hektarnya adalah 28 kgpetani dan 85 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk NPK Mutiara per petani dan per hektarnya adalah 9 kgpetani dan 17 kgha. Rata-rata penggunaan pupuk organik petani dan per hektarnya adalah 38 kgpetani dan 75 kgha. Penggunaan insectisida rata-rata per petani dan per hektarnya adalah sebesar 976 gram atau ml per petani dan 3.299 gram atau ml per hektar. Rata-rata penggunaan fungisida per petaninya adalah sebesar 456 gram atau ml dan per hektarnya adalah 1.308 gram atau ml. Rata-rata penggunaan herbisida per petaninya adalah sebesar 144 gram atau ml dan per hektarnya adalah 430 gram atau ml. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persiapan lahan adalah sebesar 1 HKPpetani dan 4 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk persemaian adalah sebesar 0 HKPpetani dan 0 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk cabut bibit adalah sebesar 1 HKPpetani dan 3 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk tanam adalah sebesar 2 HKPpetani dan 5 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan adalah sebesar 0 HKPpetani dan 1 HKPha. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah sebesar 1 HKPpetani dan 2 Universitas Sumatera Utara 85 HKPha. Serta rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk panen adalah sebesar 4 HKPpetani dan 9 HKPha. Rata-rata penggunaan peralatan berupa cangkul adalah sebesar 2 unitpetani dan 9 unitha. Rata-rata penggunaan parang babat sebesar 1 unitpetani dan 7 unitha. Rata-rata penggunaan mesin babat sebesar 0 unitpetani dan 0 unitha. Rata-rata penggunaan sabit sebesar 1 unitpetani dan 6 unitha. Rata-rata penggunaan garu sebesar 1 unitpetani dan 5 unitha. Rata-rata penggunaan sprayer sebesar 1 unitpetani dan 6 unitha. Rata-rata penggunaan mesin pompa air sebesar 1 unitpetani dan 3 unitha. Selain itu petani juga menggunakan input berupa bahan bakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan petani dan bahakn bakar untuk mesin pompa air yaitu sebesar 27 literpetani dan 92 literha. Penggunan biaya konsumsi, iuran air, dan PBB adalah sebesar 1 paket per petani dan per hektarnya. Produksi padi sawah adalah sebesar 1.985 kgpetani dan 5.899ha.

5.2 Biaya Produksi Usahatani Padi Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis

dan Irigasi Non Teknis di Kecamatan Perbauangan dan Kabupaten Serdang Bedagai Setelah mengetahui harga input produksi usahatani padi sawah, maka dapat dihitung biaya produksi usahatani padi sawah pada irigasi setengah teknis per petaninya dan per hektarnya serta usahatani padi sawah pada irigasi non teknis per petaninya dan per hektarnya. Biaya produksi padi sawah pada sawah dengan irigasi setengah teknis teknis dan irigasi non teknis di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2014, dapat diperlihatkan pada Tabel 23. Universitas Sumatera Utara 86 Tabel 23. Biaya Produksi Padi Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis dan Irigasi Non Teknis Komponen Irigasi Setengah Teknis Irigasi Non Teknis Per Petani Per Hektar Per Petani Per Hektar INPUT TRADABEL Benih 309,520 515,827 153,082 479,545 Pupuk a. Pupuk Kimia Rpkg Urea 283,520 494,847 206,888 619,031 TSPSP-36 203,143 374,327 158,510 498,245 KCL 227,286 391,429 64,357 218,184 ZA 94,041 163,204 51,918 157,551 NPK Phonska 94,592 174,490 84,000 254,490 NPK Mutiara 14,327 32,143 80,449 155,939 b. Obat-obatan Insectisida 471,874 785,672 318,569 1,025,374 Fungisida 153,919 330,804 112,300 326,500 Herbisida 82,657 141,582 37,565 117,862 c. Bahan Bakar 64,010 124,711 201,621 691,005 FAKTOR DOMESTIK a. Pupuk Organik 67,653 81,212 23,469 47,054 b.Tenaga Kerja Persiapan Lahan LK, RpLuas lahan 661,684 1,125,000 376,990 1,125,000 Persemaian DK Cabut Bibit LK, RpLuas lahan 294,082 500,000 167,551 500,000 Tanam LK, RpLuas lahan 441,122 750,000 251,327 750,000 Pemupukan DKLK, LK, RpLuas lahan 5,102 4,082 5,878 8,163 Pengendalian HPT DKLK, LK, RpLuas lahan 5,551 6,531 6,465 11,429 Panen LK, RpPaket 1,497,796 2,511,172 794,245 2,359,702 c. Peralatan Cangkul 48,786 48,963 47,000 46,834 Parang Babat 30,952 31,727 30,952 35,142 Mesin Babat 125,357 122,946 125,357 125,357 Sabit 14,602 13,477 14,602 14,602 Garu 23,857 23,791 23,857 23,857 Sprayer 128,690 133,579 128,690 128,690 Mesin Pompa Air 258,126 257,285 d. Biaya Konsumsi RpUnit 298,776 449,881 157,449 511,249 e. Iuran Air 128,182 217,704 f. Pajak PBB RpLuas lahan 88,224 150,000 50,265 150,000 g. Modal Modal Kerja 5,859,305 9,121,497 3,834,327 10,532,989 OUTPUT

a. Total Penerimaan 16,340,990

27,343,225 8,284,735 24,563,766 b. Total Biaya 5,859,305 9,121,497 3,834,327 10,532,989

c. Keuntungan 10,481,684

18,221,728 4,450,407 14,030,778 Sumber : Lampiran 85 Diolah Universitas Sumatera Utara 87 Biaya produksi yang dikeluarkan petani padi sawah pada irigasi setengah teknis berbeda dengan pada irigasi non teknis baik per petani maupun per hektarnya. Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani padi sawah dengan irigasi setengah teknis lebih tinggi dibandingkan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani padi sawah dengan irigasi non teknis. Hal ini terjadi karena rata-rata luas lahan petani pada sawah dengan irigasi setengah teknis adalah sebesar 0,59 ha dan rata-rata luas lahan petani pada sawah dengan irigasi non teknis adalah sebesar 0,34 ha. Perbedaan biaya produksi antar keduanya menyebabkan hasil produksi yang juga berbeda yaitu pada petani padi sawah dengan irigasi setengah teknis produksi adalah sebesar 3.744 kgpetani dan 6.278 kgha. Sedangkan pada petani padi sawah dengan irigasi non teknis produksi adalah sebesar 1.985 kgpetani dan 5.899 kgha. Biaya yang dikeluarkan petani untuk usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis terdiri dari biaya benih sebesar 5,28 petani dan 5,62 ha, biaya pupuk urea sebesar 4,84 petani dan 5,39ha, biaya pupuk TSPSP-36 sebesar 3,47 petani dan 5,39 ha, biaya pupuk KCL sebesar 3,88 petani dan 4,26ha, biaya pupuk ZA sebesar 1,60 petani dan 1,90 ha, biaya pupuk NPK Phonska sebesar 1,61 petani dan 1,90 ha, biaya pupuk NPK Mutiara sebesar 0,24 petani dan 0,35 ha, biaya insectisida sebesar 8,05 petani dan 8.56 ha, biaya fungisida sebesar 2,63 petani dan 3,60 ha, biaya herbisida sebesar 1,41 petani dan 1,54 ha, biaya bahan bakar sebesar 1,09 petani dan 1,36 ha, biaya pupuk organik sebesar 1,15 petani dan 0,88 ha, biaya tenaga kerja untuk persiapan lahan sebesar 11,29 petani dan 12,15 ha, biaya tenaga kerja untuk pesemaian sebesar 0,00 petani dan 0,00 ha, biaya tenaga Universitas Sumatera Utara 88 kerja untuk cabut bibit sebesar 5,02 petani dan 5,44 ha, biaya tenaga kerja untuk tanam sebesar 7,53 petani dan 8,17ha, biaya tenaga kerja untuk pemupukan sebesar 0,09 petani dan 0,04 ha, biaya tenaga kerja untuk pengendalian HPT sebesar 0,09 petani dan 0,07 ha, biaya tenaga kerja untuk panen sebesar 25,56 petani dan 27,35 ha, biaya peralatan untuk cangkul sebesar 0,83 petani dan 0,53 ha, biaya peralatan untuk parang babat sebesar 0,53 petani dan 0,35 ha, biaya peralatan untuk mesin babat sebesar 2,14 petani dan 1,34 ha, biaya peralatan untuk sabit sebesar 0,25 petani dan 0,15 ha, biaya peralatan untuk garu sebesar 0,41 petani dan 0,26 ha, biaya peralatan untuk sprayer sebesar 2,20 petani dan 1,45 ha, biaya untuk mesin pompa air sebesar 0,00 petani dan 0,00 ha, biaya konsumsi sebesar 5,10 petani dan 4,90 ha, biaya iuran air sebesar 2,19 petani petani dan 2,37 ha, biaya pajak PBB sebesar 1,51 petani dan 1,63 ha dari total biaya yang dikeluarkan oleh petani. Biaya yang dikeluarkan petani untuk usahatani padi sawah dengan irigasi non teknis terdiri dari biaya benih sebesar 3,99 petani dan 4,55 ha, biaya pupuk urea sebesar 5,40 petani dan 5,88ha, biaya pupuk TSPSP-36 sebesar 4,13 petani dan 4,73 ha, biaya pupuk KCL sebesar 1,68 petani dan 2,07ha, biaya pupuk ZA sebesar 1,35 petani dan 1,50 ha ha, biaya pupuk NPK Phonska sebesar 2,19 petani dan 2,42 ha, biaya pupuk NPK Mutiara sebesar 2,10 petani dan 1,48 ha, biaya insectisida sebesar 8,31 petani dan 9,73 ha, biaya fungisida sebesar 2,93 petani dan 3,10 ha, biaya herbisida sebesar 0,98 petani dan 1,12 ha, biaya bahan bakar sebesar 5,26 petani dan 6,56 ha, biaya pupuk orgaanik sebesar 0,61 petani dan 0,45 ha, biaya Universitas Sumatera Utara 89 tenaga kerja untuk persiapan lahan sebesar 9,83 petani dan 11,68 ha, biaya tenaga kerja untuk pesemaian sebesar 0,00 petani dan 0,00 ha, biaya tenaga kerja untuk cabut bibit sebesar 4,37 petani dan 4,75 ha, biaya tenaga kerja untuk tanam sebesar 6,55 petani dan 7,12ha, biaya tenaga kerja untuk pemupukan sebesar 0,15 petani dan 0,08 ha, biaya tenaga kerja untuk pengendalian HPT sebesar 0,17 petani dan 0,11 ha, biaya tenaga kerja untuk panen sebesar 20,71 petani dan 22,40 ha, biaya peralatan untuk cangkul sebesar 1,23 petani dan 0,44 ha, biaya peralatan untuk parang babat sebesar 0,81 petani dan 0,33 ha, biaya peralatan untuk mesin babat sebesar 3,27 petani dan 1,19 ha, biaya peralatan untuk sabit sebesar 0,38 petani dan 0,14 ha, biaya peralatan untuk garu sebesar 0,62 petani dan 0,23 ha, biaya peralatan untuk sprayer sebesar 3,36 petani dan 1,22 ha, biaya untuk mesin pompa air sebesar 6,73 petani dan 2,44 ha, biaya konsumsi sebesar 4,11 petani dan 4,85 ha, biaya iuran air sebesar 0,00 petani petani dan 0,00 ha, biaya pajak PBB sebesar 1,31 petani dan 1,42 ha dari total biaya yang dikeluarkan oleh petani. Perbedaan antara biaya produksi yang dikeluarkan petani padi sawah dengan irigasi setengah teknis dan petani padi sawah dengan irigasi non teknis ditinjau dari komponen input seperti benih, pupuk kimia, pupuk organik, obat-obatan tenaga kerja, peralatan, biaya konsumsi, iuaran air dan biaya PBB yang digunakan usahatani padi sawah yang juga berbeda. Pada usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis rata-rata total biaya produksi adalah sebesar Rp 5.859.305 petani dan Rp 9.121.497 ha. Sedangkan rata-rata total biaya produksi yang dikeluarkan pada usahatani padi sawah dengan irigasi non teknis Universitas Sumatera Utara 90 adalah sebesar Rp 3.834.327 petani dan Rp 10.532.989 ha. Rata-rata total penerimaan petani padi sawah dengan irigasi setengah teknis adalah sebesar Rp 16.340.990 petani dan Rp 27.343.225 ha. Sedangkan Rata-rata total penerimaan petani padi sawah dengan irigasi non teknis adalah sebesar Rp 8.284.327 petani dan Rp 24.563.766 ha. Maka rata-rata keuntungan yang diperoleh petani padi sawah dengan irigasi setengah teknis adalah sebesar Rp 10.481.684 petani dan Rp 18.221.728 ha. Rata-rata keuntungan yang diperoleh petani padi sawah dengan irigasi non teknis adalah sebesar Rp 4.450.407 petani dan Rp 14.030.778 ha.

5.3 Daya Saing Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Serdang Bedagai Daya saing usahatani padi sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupeten Serdang Bedagai dapat diketahui dengan terlebih dahulu melakukan analisis usahatani, yaitu dengan melihat harga input produksi dan biaya produksi usahatani padi sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Kemudian dilakukan uji daya saing usahatani padi sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dengan menggunakan metode Policy Analysis Matrix PAM , yaitu dengan membandingkan harga privat dan harga sosialnya pada usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis dengan usahatani padi sawah dengan irigasi non teknis dengan melakukan tabulasi data penerimaan, biaya produksi dan keuntungan pada tabel Policy Analysis Matrix PAM. Sehingga dapat diketahui apakah usahatani padi sawah memiliki daya saing atau tidak. Universitas Sumatera Utara 91 Harga Privat Harga privat didasarkan pada harga aktual yang didapatkan dari petani sampel pada usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis dan irigasi non teknis. Dalam penelitian ini harga privat terdiri atas input tradable dan input non tradable . Input tradable terdiri atas pupuk kimia seperti pupuk urea, TSPSP-36 dan KCL, NPK Phonska dan NPK Mutiara dan obata-obatan seperti insectisida, fungisida dan hebisida serta bahan bakar. Input non tradable atau faktor domestik terdiri pupuk organik, tenaga kerja, peralatan, biaya konsumsi, iuran air, dan PBB. Harga Sosial Harga sosial adalah harga internasional yang terdiri dari harga CIF untuk komoditi yang di impor dan harga FOB untuk komoditi yang di ekspor. Dalam penelitian ini harga sosial terdiri atas input tradable dan input non tradable faktor domestik. Input tradable terdiri atas pupuk kimia seperti pupuk urea, TSPSP-36 dan KCL, NPK Phonska dan NPK Mutiara dan obat-obatan seperti insectisida, fungisida dan hebisida serta bahan bakar. Input non tradable atau faktor domestik terdiri pupuk organik, tenaga kerja, peralatan, biaya konsumsi, iuaran air, dan PBB. Harga sosial untuk input tradable untuk pupuk TSPSP-36 dan KCL, NPK Phonska dan NPK Mutiara, Indonesia adalah net importir. Sedangkan untuk pupuk urea Indonesia adalah net eksportir. Pada perhitungan harga sosial, beras adalah harga paritas impor. Harga sosial untuk obat-obatan seperti insectisida, fungisida dan hebisida Universitas Sumatera Utara 92 digunakan harga privat di lokasi penelitian. Pada perhitungan harga sosial untuk tenaga kerja diasumsikan sama dengan harga privat di lokasi penelitian, karena tidak ditemukan distorsi kebijakan dan kegagalan pasar di daerah penelitian. Harga sosial untuk alat pertanian seperti cangkul, parang babat, mesin babat, sabit, garu, sprayer dan mesin pompa air menggunakan harga privat penyusutan alat per musim di daerah penelitian. Pada perhitungan harga sosial untuk biaya konsumsi, iuran air dan PBB menggunakan harga privat di daerah penelitian.

5.3.1 Daya Saing Usahatani Padi Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis di