Output Transfer, I = A-E Nominal Protection Coefficient on Tradable Output, NPCO= AE

100 analisis efisiensi finansial dan efisiensi ekonomi juga diperoleh nilai Domestic Resource Cost Ratio DRCR sebesar 0,69 petani dan 0,58 ha. Nilai DRCR tersebut lebih kecil dari satu, maka dapat disimpulkan usahatani tersebut memilki keunggulan komparatif dan mampu membiayai faktor domestiknya pada harga sosial, serta memilki daya saing. Maka dari hasil penelitian, hipotesis pertama diterima yang menyatakan “Usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis dan irigasi non teknis di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai memiliki keunggulan kompetitif dan memiliki keunggulan komperatif”. 5.4 Dampak Kebijakan Pemerintah Dampak kebijakan pemerintah dapat diketahui dari nilai efek divergensi pada tabel Policy Anaylisis Matrix PAM. Dampak kebijakan pemerintah terdiri atas kebijakan output, input dan input-output.

5.4.1 Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Harga Input dan Output

Terhadap Usahatani Padi Sawah Pada Irigasi Setengah Teknis Dampak kebijakan pemerintah terhadap harga input dan output terhadap usahatani padi sawah pada irigasi setengah teknis adalah sebagai berikut. Kebijakan Output Dampak kebijakan pemerintah terhadap output terdiri atas output transfer dan Nominal Protection Coefficient on Output NPCO.

a. Output Transfer, I = A-E

Transfer Output I adalah indikator PAM yang berguna untuk melihat apakah Universitas Sumatera Utara 101 dampak kebijakan pemerintah output berupa harga jual gabah beras memberikan transfer pendapatan yang lebih besar kepada petani melalui harga jual yang tinggi atau sebaliknya memberikan transfer yang lebih besar kepada konsumen melalui harga jual yang rendah. Dalam penelitian ini, usahatani padi sawah pada irigasi setengah teknis di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai memperoleh Transfer Output I sebesar Rp 4.640.990 petani dan Rp 7.724.475 ha, yang didapatkan dari hasil selisih antara penerimaan yang diterima petani pada harga privat A dengan penerimaan yang diterima petani pada harga sosial E. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Transfer Output I 0, maka dapat disimpulkan bahwa usahatani padi sawah pada irigasi setengah teknis di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai transfer output lebih besar kepada petani karena petani memperoleh harga jual yang lebih tinggi dari harga yang seharusnya sehingga dalam hal ini konsumen dirugikan.

b. Nominal Protection Coefficient on Tradable Output, NPCO= AE

Nominal Protection Coefficient on Tradable Output NPCO adalah yang berguna untuk melihat apakah ada campur tangan pemerintah dalam harga jual gabah beras yang memberikan dampak peningkatan penerimaan atau sebaliknya akan memberikan dampak pengurangan penerimaan. Hasil penelitian menyatakan usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai memperoleh nilai Nominal Protection Coefficient on Tradable Output NPCO sebesar 1,40 petani dan 1,39 ha, yang didapatkan dari hasil pembagian antara penerimaan yang diterima petani pada harga privat A dengan penerimaan yang diterima petani pada harga sosial E. dasi hasil Universitas Sumatera Utara 102 perhitungan, nilai Nominal Protection Coefficient on Tradable Output NPCO 1, maka dapat disimpulkan bahwa adanya proteksi pemerintah terhadap output yang menyebabkan peningkatan penerimaan pada usahatani padi sawah dengan irigasi setengah teknis di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Kebijakan Input Dampak kebijakan pemerinah terhadap input terdiri atas Input Transfer, Nominal Protection Coefficient on Tradable Input dan Factor Transfer.

a. Input Transfer, J = B-F