Perumusan Masalah Sistematika Penulisan

untuk anak dan perempuan. Ini tak lepas dari peran Pusaka Indonesia yang banyak membantu dan menyediakan diri untuk isu bantuan hukum anak jalanan, anak yang berkonflik dengan hukum, dan anak korban kekerasan sexual. Pusaka Indonesia juga aktif mendorong kelahiran regulasi di tingkat lokal maupun isu pekerja anak dan perdagangan manusia SKEPO, 2008: 1. Berangkat dari isu-isu anak, khususnya pada isu eksploitasi seksual pada anak dan bersamaaan dengan misi yang telah diemban oleh Yayasan Pusaka Indonesia, dengan ini peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Bagaimana Peranan Yayasan Pusaka Indonesia dalam proses Pendampingan Korban Eksploitasi Seksual pada Anak yang didampingi oleh Yayasan Pusaka Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat dirumuskan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peranan Yayasan Pusaka Indonesia Dalam Proses Pendampingan Korban Eksploitasi Seksual Pada Anak?”. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Bagaimana Peranan Yayasan Pusaka Indonesia Dalam Proses Pendampingan Korban Eksploitasi Seksual Pada Anak. Universitas Sumatera Utara

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi penulis, dapat mempertajam kemampuan menulis dalam penulisan karya ilmiah, menambah pengetahuan dan pengetahuan dan mengasa kemampuan berpikir penulis dalam menyikapi dan menganalisis permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, khususnya permasalahan sosial anak. b. Bagi fakultas, dapat memberikan sumbangan yang positif dalam rangka pengembangan konsep-konsep dan teori-teori keilmuan mengenai Permasalahan Sosial Anak yang dikembangkan oleh Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial khusunya, serta dapat bermanfaat. c. Bagi praktisi, dapat menambah wawasan mengenai permasalahan Korban Eksploitasi Seksual pada anak dan mampu memberikan masukan terhadap upaya penanganan sehingga anak tidak kehilangan haknya dan mampu menjalani kembali keberfungsian sosialnya dengan baik serta anak mampu mengembalikan rasa kepercayaan dirinya di tengah-tengah masyarakat. Universitas Sumatera Utara

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi operasional. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan uraian metodologi penelitian yang terdiri dari tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data . BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan uraian sejarah geographis dan gambaran umum tentang lokasi dimana penelitian melakukan penelitian . BAB V : ANALISA DATA Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta analisisnya. BAB VI : PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pendampingan Korban Eksploitasi Seksual Pada Anak 2.1.1 Definisi Anak Anak dalam visi Konvensi Hak Anak PBB merupakan sebagai suatu subjek, anak yang diposisikan sebagai manusia dan anak diakui sebagai mahluk otonom dan merdeka. Terdapat berbagai definisi mengenai anak. Bagaimanapun juga, anak-anak adalah sesosok mahluk yang harus tetap dihormati, dilindungi dan dapat ditumbuh kembangkan karena mereka merupakan amanat Tuhan yang Maha Esa. Sedangkan menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Kemudian dalam Konvensi Hak Anak Pasal 1 menyatakan bahwa setiap orang yang berusia dibawah umur 18 tahun, kecuali berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal. Save The Childern, 2010: 19. Konvensi Hak-Hak Anak menyatakan bahwa ”seorang anak adalah setiap anak yang berusia di bawah 18 tahun kecuali di bawah undang-undang yang berlaku bagi anak, usia dewasa dicapai lebih awal. Lepas dari pasal 1 tersebut, memperbolehkan usia dewasa yang lebih rendah, ada beberapa hal dalam Konvensi yang terus berlaku bagi anak 18 tahun, tanpa memandang usia dewasa Save The Children, 2010: 18.

2.1.2 Hak-Hak Anak Sebagai Korban

Hak Anak pada dasarnya adalah hak azasi manusia. Dalam Konvensi Hak Anak memuat dua pasal mengenai hak-hak anak sebagai korban. Pasal 39 menjelaskan Universitas Sumatera Utara