Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

b Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 97 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .17531102 Most Extreme Differences Absolute .136 Positive .064 Negative -.136 Kolmogorov-Smirnov Z 1.336 Asymp. Sig. 2-tailed .056 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pada Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2 tailed adalah 0,056 dan diatas nilai signifikan 0,050, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Heterosdekastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar scatter plot yaitu grafik yang merupakan diagram pencar Universitas Sumatera Utara residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi, dan juga melalui model Glejser. a. Diagram Pencar Scatter plot Hipotesis: 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pencar tidak membentuk pola yang atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.4 Scatterplot Dependent Variable Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola oleh karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. b. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan : a Jika nilai signifikansi 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. b Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4.14 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.250 .355 -.703 .484 LN_sense .121 .150 .111 .808 .421 LN_feel .060 .127 .070 .470 .640 LN_think -.108 .076 -.166 -1.414 .161 LN_act .120 .090 .157 1.333 .186 LN_relate -.082 .046 -.193 -1.796 .076 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari setiap variabel sense, feel, think, act, dan relate adalah lebih besar dari 0.05. Maka oleh karena itu, tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor melalui program SPSS 15,0. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent Universitas Sumatera Utara lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2008 : 104. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pada Tabel 4.15 menjelaskan mengenai besarnya tolerance dan VIF untuk masing-masing variabel bebas. Semua variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,1 dan VIF 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada.

4.5 Metode Analisis Regresi Berganda