Aspek Respon Afektif Guru

107 “Semua orang bilang, kau yang terhebat di dunia ini.” Siswa tersebut menggunakan majas hiperbola. Puisi karya T2 pada pratindakan, penggunaan majas cukup indah mendukung makna yang ingin disampaikan. Puisi T2 pada pascatindakan siklus I, penggunaan majas tetap sama belum ada peningkatan. Puisi T2 pascatindakan siklus II, penggunaan majas meningkat karena penggunaan majas cukup indah yaitu “warna hijau yang sejuk”. Warna hijau tidak dapat menyejukan tetapi angin yang dapat menyejukan. Siswa sudah dapat menggunakan perumpamaan. Secara keseluruhan pengguanaan majas dan penguasaan siswa terhadap majas meningkat walaupun peningkatannya hanya sedikit. Siswa belum begitu menguasai materi tentang majas atau kata kias. Puisi karya siswa dari pratidakan hingga siklus II sedikit meningkat.

f. Aspek Respon Afektif Guru

Aspek respon afektif guru meliputi tanggapan, minat dan motivasi. Puisi karya T10 pada pratindakan, tanggapan kurang baik, minat dan motivasi sedikit karena kata-kata yang digunakan tidak saling mendukung dan penulisannya kurang memperhatikan keindahan. Puisi dapat dilihat pada aspek kebaruan tema dan makna. Puisi karya T10 pada pascatindakan siklus I sedikit meningkat karena tema yang digunakan menarik maka tanggapan terhadap puisi cukup baik dan motivasi untuk membaca juga cukup tinggi. Puisi karya T10 pada pascatindakan siklus II masih tetap tanggapan terhadap puisi cukup dan motivasi terhadap puisi kurang tinggi karena penulisan puisi tersebut kurang memperhatikan keindahan. 108 Puisi karya T25 pada pratindakan, tanggapan terhadap puisi cukup baik karena kata-kata yang digunakan saling mendukung. Minat dan motivasi kurang tinggi karena puisi tersebut kurang menarik. Puisi karya T25 pada pascatindakan siklus I, tanggapan terhadap puisi masih tetap sama karena dalam puisi tersebut kata-kata yang digunakan kurang saling mendukung. Puisi karya T25 pada siklus II sedikit meningkat karena tanggapan terhadap puisi baik, puisi tersebut berisi tentang seorang polisi dan kata-kata yang digunakan juga saling mendukung. Minat dan motivasi cukup tinggi karena penulisannya memperhatikan keindahan. Puisi karya T2 pada pratindakan, tanggapan terhadap puisi baik karena berisi tentang pengalaman yang dekat dengan siswa dan penulisannya juga memeprhatikan keindahan. Minat dan motivasi cukup tinggi karena penulisan puisi tersebut rapi. Puisi T2 pada pascatindakan siklus I masih tetap sama yaitu tanggapan terhadap puisi baik dan minat terhadap puisi cukup tinggi. Puisi T2 pada pascatindakan siklus II meningkat, tanggapan terhadap puisi sangat baik karena siswa ingin mengutarakan tentang sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia. Minat dan motivasi juga cukup tinggi karena penulisannya rapi dan memperhatikan keindahan. Puisi karya kelas V SD N Purwobinangun secara keseluruhan meningkat dari setiap aspek walaupun peningkatannya hanya sedikit. Siswa berusaha untuk menciptakan puisi yang semenarik mungkin dan sudah berusaha merangkai kata-kata menjadi sebuah puisi yang menarik. puisi 109 yang diciptakan siswa secara keseluruhan sudah mencakup semua aspek penskoran dalam penulisan puisi.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil tes pada pratindakan, menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi belum optimal. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 69,12, persentase siswa yang mencapai KKM baru 47. Dari analisis hasil menulis puisi yang ditulis siswa sebagian besar siswa masih menggunakan kalimat yang panjang, belum menggunakan majas, dan dalam penulisannya belum memperhatikan keindahan. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru langsung menjelaskan tentang syarat-syarat menulis puisi dan guru memerintahkan siswa untuk menulis puisi tanpa memberitahukan tema yang harus ditulis oleh siswa. Perintah guru belum jelas jadi siswa bingung untuk menulis puisi. Siswa masih kebingungan untuk menentukan kata-kata yang menarik yang dapat dikembangkan menjadi sebuah puisi. Proses pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas menyebabkan siswa bingung ketika diminta untuk praktik menulis puisi, sebagian besar siswa sulit menentukan gagasan, kata-kata yang menarik, dan mereka kesulitan untuk membuat sebuah puisi. Pembelajaran menulis puisi mengharuskan siswa untuk menentukan gagasan terlebih dahulu, hal tersebut sejalan dengan Rini Kristiantari 2004: 104 yang menyatakan tahap awal menulis adalah pramenulis yang salah satu kegiatannya adalah menuliskan gagasantopik berdasarkan pengalaman sendiri. Pendapat tersebut menegaskan bahwa dalam menulis, seseorang perlu menentukan sebuah gagasan terlebih dahulu.

Dokumen yang terkait

MELALUI METODE WRITING IN THE HERE AND NOW Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi I Melalui Metode Writing In The Here And Nowpada Mata Pelajaran Bahas A Indones Ia Kelas V Sd Negeri S Rimulyo 1 sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 17

PEN INGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN D ES KRIPS I MELALUI METODE WRITING IN THE HERE AND NOW Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi I Melalui Metode Writing In The Here And Nowpada Mata Pelajaran Bahas A Indones Ia Kelas V Sd Negeri

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA INDONESIA MELALUI Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Strategi Writing In The Here And Now Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Guyangan Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Strategi Writing In The Here And Now Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Guyangan Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 9

PENERAPAN TEKNIK MENULIS DI SINI DAN SAAT INI (WRITING IN HERE AND NOW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN.

0 7 57

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI WRITING IN THE HERE AND NOW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II JATIROTO.

0 0 108

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI RANCALOA KOTA BANDUNG

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI WRITING IN THE HERE AND NOW PADA KELAS IVA SDN I KUTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Repository UNRAM

0 0 18