Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kemampuan koneksi matematika siswa kelompok eksperimen yang diberikan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang diberikan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil kemampuan koneksi matematika kedua kelompok yaitu 70 siswa kelompok eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran PQ4R memiliki kemampuan koneksi matematika diatas KKM dan hanya 30 siswa yang kemampuan koneksi matematikanya dibawah KKM sedangkan seluruh siswa kelompok kontrol memiliki nilai dibawah KKM. Kemampuan koneksi matematika yang berkembang dikelompok eksperimen yang menggunakan strategi PQ4R adalah koneksi antar topik matematika dan koneksi diluar topik matematika. Koneksi antar topik matematika meliputi: koneksi dalam menjawab suatu permasalahan dengan dua cara yang berbeda, koneksi bebas, dan koneksi terikat. Sedangkan koneksi diluar topik matematika meliputi koneksi dengan mata pelajaran lain atau disiplim ilmu lain dan koneksi dalam memecahakan permasalahan kehidupan sehari-hari. 2. Rata-rata kemampuan koneksi matematika kelompok eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata kemampuan koneksi matematika kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata kedua kelompok, yaitu 71,53 untuk kelompok eksperimen dan 35,90 untuk kelompok kontrol. 125

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin mengemukakan beberapa saran diantaranya adalah bagi: 1. Guru a. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa sehingga dapat dijadikan strategi alternatif yang dapat diterapkan dalam kelas. b. Guru dapat memaksimalkan sarana dan prasarana yang telah difasilitasi oleh sekolah untuk menanamkan minat baca siswa sehingga tahap read dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik. c. Perlunya motivasi eksternal yang berasal dari guru sehingga para siswa menyadari betapa pentingnya memahami konsep-konsep yang telah diajarkan sebelumnya sebagai modal pembelajaran selanjutnya. Hal ini diharapkan mampu mempermudah siswa dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika. 2. Sekolah Pihak sekolah hendaknya mampu memberikan dukungan dalam hal memaksimalkan sarana dan prasarana sekolah agar para guru dapat menerapkan berbagai jenis strategi pembelajaran, khususnya strategi PQ4R sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa. 3. Mahasiswa pendidikan matematika Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa pendidikan matematika adalah agar dapat meneliti lebih dalam lagi tentang kemampuan koneksi matematika siswa. Banyak strategi-strategi atau metode-metode lain yang mungkin dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa. Masih banyak hal- hal menarik dalam koneksi matematika yang dapat dieksplore lebih lanjut. 126 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003. Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Baderi, Athaillah, “Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Suatu Kelembagaan Nasional”, dari http:www.bit.lipi.go.id . Hudiono, Bambang, “Pendidikan Matematika Masa Depan” . dari http:eviy.wordpress.com20090306pendidikan-matematika-masa- depan . Mahayukti, Gst Ayu, Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVI, April 2003. “Mathematical Power for All Students K-12” , dari http:fcit.usf.edumathresourcepower.html . Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003. Nur, Mohammad, Strategi-Strategi Belajar, Surabaya: UNESA, 2000. Pujawan, I Gusti Ngurah, Implementasi Pendekatan Matematika Realistik Dengan Metode PQ4R Berbantuan LKS Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 4 Singaraja , Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus. XXXVIII, Desember 2005. “Principles and Standards for School Mathematics. Va.: National Council of Teachers of Mathematics”, 2000 dari http:www.nctm.orgstandardsdefault.aspx?id=58 . 127 Ruspiani, Kemampuan Siswa Dalam Melakukan Koneksi Matematika, Tesis Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: PPS UPI. 2000, Tidak diterbitkan. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008. Satriawati, Gusni dan Lia Kurniawati, Menggunakan Fungsi-Fungsi Untuk membuat Koneksi-Koneksi Matematika , Algoritma, Vol. 3 No. 1, Juni 2008. Setyaningsih, N, Aryanto dan Rita P Khotimah, “Aplikasi Pendekatan Model Kooperatif dalam Pembelajaran Matematika”, dari: http:eprints.ums.ac.id3860115. NINING S.pdf . Shadiq, Fadjar, “Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting”, dari http:www.fadjarp3g.files.wordpress.com. Subana dan Sudrajat, Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005. Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005. Suprijono, Agus, Cooperative LearningTeori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Suherman, Erman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2001. Syaban, Mumun, “Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa”, dari http:www.educare.e-fkipunla.net. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. 128 Lampiran 2 SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA Nama Sekolah : SMA Negeri 16 Jakarta Kelas : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILA • Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel • Mengidentifikasi langkah-langkah penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel • Menggunakan sistem persamaan linear dua variabel untuk menyelesaikan soal • Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel • Mengidentifikasi langkah-langkah penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel • Menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel untuk menyelesaikan soal 3.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dan campuran linear dan kuadrat dalam dua variabel • Menentukan Sistem persamaan dan pertidaksamaan • Sistem persamaan linear dua variabel • Sistem persamaan linear tiga variabel • Mengidentifikasi Penilaian: • Tugas individu Bentuk instrumen • Tes tertu uraian 129 penyelesaian sistem persamaan campuran linear dan kuadrat dalam dua variabel langkah-langkah penyelesaian sistem persamaan campuran linear dan kuadrat dalam dua variabel • Menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel untuk menyelesaikan soal 3.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear 3.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya • Mengidentifi kasi masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linear • Membuat model matematika yang berhubungan dengan sistem persamaan linear • Menentukan penyelesaian model matematika Penerapan sistem persamaan linear dua dan tiga variabel • Mengidentifikasi masalah sehari-hari yang berhubungan dengan sistem persamaan linear • Merumuskan model matematika dari suatu masalah dalam matematika, mata pelajaran lain atau kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sistem persamaan linear • Menyelesaikan model matematika dari suatu masalah dalam matematika, mata pelajaran lain atau kehidupan sehari-hari yang berhubungan Penilaian: • Tugas individu • Tugas kelompo Bentuk instrumen • Tes tertu uraian 130 dari masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linear • Menafsirkan hasil penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dengan sistem persamaan linear • Menafsirkan penyelesaian masalah dalam matematika, mata pelajaran lain atau kehidupan sehari- hari yang berhubungan dengan sistem persamaan linear 3.4 Menyeleaikan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan aljabar • Menentukan syarat penyelesaian pertidaksama an yang melibatkan bentuk pecahan aljabar • Menentukan penyelesaian pertidaksama an satu variabel yang Pertidaksamaan satu variabel berbentuk pecahan aljabar • Mengidentifikasi langkah-langkah penyelesaian pertidaksamaan satu variabel • Menggunakan pertidaksamaan satu variabel untuk menyelesaikan soal • Mengidentifikasi langkah-langkah penyelesaian pertidaksamaan satu variabel yang Metode: • Tugas individu • Tugas kelompo Bentuk instrumen • Kuiz • Tes tertu uraian 131 melibatkan bentuk pecahan aljabar melibatkan bentuk pecahan aljabar • Menggunakan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan aljabar untuk menyelesaikan soal 3.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel 3.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel dan penafsirannya • Mengidentifi kasi masalah yang berhubungan dengan pertidaksama an satu variabel • Membuat model matematika yang berhubungan dengan pertidaksama an satu variabel • Menentukan penyelesaian model matematika Penerapan pertidaksamaan satu variabel berbentuk pecahan aljabar • Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan pertidaksamaan satu variabel • Merumuskan model matematika dari suatu masalah dalam matematika atau mata pelajaran lain yang berhubungan dengan pertidaksamaan satu variabel • Menyelesaikan model matematika dari suatu masalah atau mata pelajaran lain yang berhubungan dengan pertidaksamaan satu variabel • Menafsirkan Metode: • Tugas individu • Tugas kelompo Bentuk instrumen • Kuiz • Tes tertu uraian 132 dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksama an satu variabel berbentuk pecahan aljabar • Menafsirkan hasil penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pertidaksama an satu variabel berbentuk pecahan aljabar penyelesaian masalah dalam matematika atau mata pelajaran lain yang berhubungan dengan pertidaksamaan satu variabel Mengetahui, Kepala SMA Negeri 16 Jakarta Dra. Hj. Nurhayati, M.Pd NIP. 131273017 Lampiran 1 WAWANCARA 1. Bagaimana keadaan para siswa pada saat pembelajaran matematika? Jawab: “Keadaan siswa berbeda-beda. Ada yang antusias, ada yang diam, dan ada yang suka berbicara tentang hal-hal diluar pelajaran matematika. Umumnya siswa kurang siap untuk belajar dan tidak ada persisapan apapun sebelum pembelajaran dimulai sehingga terkadang proses pembelajaran tidak berjalan sebagaimana harusnya.” 2. Apakah para siswa aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan saat belajar matematika? Jawab: “Sedikit dari mereka bertanya jika mengalami kesulitan, meskipun harus didahului oleh pendekatan dari saya yang dilakukan dengan cara menghampiri siswa saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Akan tetapi sebagian besar diam dan tidak bertanya.” 3. Strategi atau metode apa yang biasa ibu digunakan pada saat pembelajaran matematika? Jawab: “Biasanya saya menjelaskan materi lewat ceramah dan tanya jawab.” 4. Kesulitan apa saja yang ibu alami dalam proses pembelajaran matematika? Jawab: “Kemampuan siswa dalam menghitung sangat rendah dan pemahaman konsep juga minim. Yang tersulit adalah memupuk motivasi siswa, hal ini dikarenakan motivasi siswa sangat rendah dalam belajar matematika. Penggunaan teknologi seperti Facebook yang kurang tepat dan bijaksana disinyalir menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar tersebut.” 5. Bagaimanakah hasil belajar matematika siswa, khususnya untuk kelas X? Jawab: “Dengan SKM yang hanya 60, hanya sekitar 25 siswa yang tuntas. Dan jika telah diberikan remedial, maka angka 25 tersebut meningkat menjadi 40.” 6. Bagaimanakah kemampuan koneksi matematika yang dimiliki oleh siswa? Jawab: “Koneksi matematika yang mereka miliki masih sangat rendah. Mereka sangat sulit mengingat materi yang telah dipelajari, terlebih lagi jika harus mengkoneksikannya dengan materi baru dan aplikasi dalam bidang diluar matematika dan dalam kehidupan sehari-hari.” 7. Menurut pendapat ibu, perlukah meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa? Jawab: “Sangat perlu, karena materi matematika berbentuk spiral sehingga untuk dapat memahami materi selanjutnya, siswa harus memahami konsep sebelumnya sebagai bahan penunjang.” 8. Hal apakah yang biasa ibu lakukan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa? Jawab: “Biasanya saya mengingatkan mereka dengan mengulang materi tersebut sebanyak satu sampai dua kali, setelah itu jika mereka masih belum mengerti maka saya memberikan tugas untuk membacanya sendiri di rumah.” Pernyataan-pernyataan tersebut adalah benar telah diajukan kepada guru bidang studi matematika kelas X SMA N 16 jakarta barat pada hari senin, 19 Oktober 2009 dan telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagaiman tertulis di atas. Mengetahui, Guru matematika SMA N 16 Dra. Sri Yuniarti NIP. 131816928 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah : SMA Negeri 16 Jakarta Barat Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : X-4 Gasal Tahun Ajar : 2009 - 2010 Alokasi Waktu : 14 X 45 menit Strategi Pembelajaran : PQ4R Preview, question, read, reflect, recite, review

A. Standar Kompetensi: