Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

G. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi guru pada KBM untuk menilai kualitas guru dalam penerapan model pembelajaran tematik dan lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa untuk mengetahui persentase aktivitas belajar siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus. Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa No Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2 1 Memperhatikan penjelasan guru 52,69 85,78 2 Memperhatikan pertanyaan tanggapan teman 27,45 50,02 3 Bertanya pada guru 11,14 23,11 4 Menjawab pertanyaan guru 43,31 92,77 5 Mendengarkan penjelasan guru 68,58 94,69 6 Mengikuti games 72,66 75 7 Mengerjakan tugas 100 100 8 Berekspresi: senang,bosan,berani 91,66 90,44 Rata-rata 58,44 76,47 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan 18,03. Data pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II telah dapat memperbaikimeningkatkan sebagian besar aspek aktivitas yang masih rendah pada siklus I, seperti aktivitas memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan, bertanya pada guru, dan memperhatikan tanggapan teman. Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut: Ket: Aspek 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Memperhatikan pertanyaan tanggapan teman 3. Bertanya pada guru 4. Menjawab pertanyaan guru 5. Mendengarkan penjelasan guru 6. Mengikuti games 7. Mengerjakan tugas 8. Berekspresi: senang,bosan,berani Gambar 8 Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar Selain dalam bentuk persentase aktivitas belajar siswa, peneliti juga menyajikan data skor aktivitas belajar setiap siswa pada tiap siklus. Statistik deskriptif skor aktivitas dapat dilihat pada tabel berikut: 20 40 60 80 100 1 2 3 4 5 6 7 8 Siklus 1 Siklus 2 Aspek aktivitas P er se n ta se Tabel 7 Statistik Deskriptif Peningkatan Skor Aktivitas Belajar Siswa Statistik Siklus I Siklus II Skor minimum 4 18 Skor maksimum 27 30 Rata-rata 18.03 24 Standar Deviasi 4,57 3,15 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata skor aktivitas belajar siswa mencapai peningkatan +6 poin. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pada siklus II juga meningkatkan skor aktivitas belajar setiap siswa. Berdasarkan hasil standar deviasi pada tabel di atas, dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi pada siklus II mengalami penurunan dari 4,57 menjadi 3,15. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan skor aktivitas tiap siswa semakin merata. Adapun peningkatan skor tiap siswa dapat dilihat pada lampiran 23. 2. Tes hasil belajar Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir pembelajaran yaitu berupa soal latihan pada LKS Lembar Kerja Siswa. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa Statistik Siklus I Siklus II Nilai tertinggi 100 100 Nilai terendah 50 70 Rata-rata 86,71 90 Standar deviasi 10,98 8,57 Berdasarkan tabel 8 tersebut diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa selalu mencapai rata-rata yang baik yaitu diatas 80. Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan 3,29 yaitu dari yang sebelumnya 86,71 menjadi 90. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah KBM yaitu 65, namun pada siklus II nilai terendahnya adalah 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KBM. Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut: Gambar 9 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa 3. Wawancara Selain data yang diperoleh dari lembar observasi dan tes hasil belajar, penelitian ini juga diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa. Wawancara dilakukan sebelum tindakan dan setelah tindakan. Pada wawancara yang dilakukan pada guru sebelum tindakan penelitian pendahuluan diperoleh informasi bahwa siswa jarang sekali bertanya tentang materi pelajaran dan masih ada sebagian kecil siswa yang sering acuh saat guru menjelaskan ataupun memberi pertanyaan. Sebagian 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Siklus I Siklus II Tes Hasil Belajar N il a i R a ta -r a ta besar siswa menyukai pelajaran matematika karena mudah dan memang suka, sedangkan yang lain menyatakan tidak suka karena cape mengerjakan soal. Para siswa juga kadang merasa bosan saat belajar matematika yang selalu mengerjakan soal. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa pada siklus I diperoleh informasi bahwa model pembelajaran tematik yang telah diterapkan sudah cukup baik. Namun untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa maka media yang digunakan harus lebih menarik dan games diharapkan dapat diikuti oleh seluruh siswa. Adapun hasil wawancara dengan guru dan siswa pada siklus II memberikan informasi bahwa siswa sangat merespon baik model pembelajaran tematik ini dan guru kelas juga menganggap bahwa penerapan model pembelajaran tematik ini telah dilaksanakan dengan sangat baik sehingga dapat dikatakan berhasil.

H. Interpretasi Hasil Analisis

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran terpadu tipe connected untuk meningkatkan konsep diri siswa dalam belajar matematika (penelitian tindakan klas di madrasah tsanawiyah pembangunan UIN Jakarta

0 9 373

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sd/Mi (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Penerapan model pembelajaran terbalik reciprocal teaching untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa : penelitian tindakan kelas di mts daarul hikmah pamulang

0 20 265

Penerapan metode permainan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa: peneltian tindakan kelas di MI Jam’iyyatul Khair Ciputat

5 48 174

Penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya : penelitian tindakan kelas di MI Miftahul Huda Tebet Jakarta Selatan

0 5 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Siswa Kelas I B SD Negeri 11 Metro Pusat

1 16 85

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 40