48
Gambar 18 . Spreads ubi jalar
Formula  spreads  yang  diperoleh  kemudian  digunakan  pada  tahap formulasi  selanjutnya.  Produk  spreads  umumnya  memiliki  karakteristik
daya  oles  dan  kestabilan  emulsi  yang  baik.  Menurut  Kristanti  1989, kestabilan emulsi serta daya oles produk spreads dapat ditingkatkan dengan
melakukan  perubahan  komposisi  minyak  dan  lemak.  Oleh  karena  itu,  pada penelitian  ini  dilakukan  variasi  terhadap  komposisi  shortening  dan  minyak
yang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 . Perbandingan shortening dan minyak formula spreads ubi jalar
Formula Shortening
Minyak S1M1
1 1
S2M1 2
1 S3M1
3 1
2. Total Antosianin
Antosianin  merupakan  salah  satu  dari  sekian  banyak  pigmen  yang terdapat  di alam.  Antosianin  dapat  memberikan  warna  yang bervariasi  dari
biru  ke  merah.  Penambahan  tepung  ubi  jalar  ungu  pada  produk  spreads selain  memberikan  karakteristik  warna  yang  menarik,  juga  dapat
memberikan  efek  fungsional.  Menurut  Suda  et  al.,  2003,  ubi  jalar  ungu varietas  ayamurasaki  memiliki  aktivitas  antioksidan,  dapat  mengatur
tekanan darah, dan dapat berperan sebagai anti-mutagenik. Hasil  pengukuran  kadar  antosianin  pada  ketiga  perlakuan  spreads  ubi
jalar  menunjukkan  total  antosianin  pada  spreads  ubi  jalar  berkisar  antara 17,3877-17,5547  mg  CyE100g  spreads  ubi  jalar.  Berdasarkan  pengujian
statistik  menggunakan  ANOVA  pada  ketiga  produk  spreads  ubi  jalar
49 Lampiran  7  menunjukkan  total  antosianin  ketiga  produk  tidak  berbeda
nyata  pada  taraf  α=0,05.    Perbedaan  kandungan  antosianin  pada  ketiga produk  spreads  yang  tidak  signifikan  dikarenakan  jumlah  penambahan
tepung  ubi  jalar  serta  proses  pengolahan  pada  ketiga  produk  spreads  ubi jalar yang sama.
Gambar 19. Hasil analisis kadar antosianin spreads ubi jalar 3.
Analisis Warna
Warna memiliki peranan penting dalam penerimaan konsumen terhadap suatu  produk  pangan.  Selain  itu,  warna  juga  dapat  memberikan  petunjuk
mengenai  perubahan  kimia  dalam  makanan,  seperti  proses  karamelisasi DeMan, 1997. Hasil analisis warna menunjukkan nilai
o
hue ketiga formula spreads  ubi  jalar  berkisar  antara  326,97-  327,30.  Interpretasi  nilai
o
hue menunjukkan spreads jalar ungu memiliki warna ungu.
S1M1 S2M1
S3M1
Gambar 20 . Ketiga formula spreads ubi jalar
Hasil  analisis  warna  pada  Lampiran  11  menunjukkan  nilai  L  spreads ubi  jalar  meningkat  seiring  dengan  meningkatnya  konsentrasi  shortening
yang  ditambahkan.  Hal  ini  disebabkan  oleh  karakteristik  shortening  yang
a 17,3877
a 17,5547
a 17,5547
5 10
15 20
S1M1 S2M1
S3M1
T ot
al A
ntos ianin
m g
C yE
100g
Formula
50 berwarna  putih.  Warna  putih  pada  shortening  akan  meningkatkan  tingkat
kecerahan  dari  produk  spreads  yang  dihasilkan.  Oleh  karena  itu,  formula S3M1 memiliki nilai L paling tinggi.
Tabel 11 menunjukkan nilai a pada ketiga produk spreads berada pada nilai  positif  yang  menunjukkan  spreads  memiliki  kecendrungan  warna
merah.  Nilai  b  spreads  berada  pada  kisaran  negatif  yang  menunjukkan spreads  memiliki  kecendrungan  warna  biru.  Berdasarkan  nilai  kromatis  a
dan  b  dapat  diperoleh  nilai  chroma  yang  menunjukkan  intensitas  warna spreads.  Adanya  perbedaan  penambahan  jumlah  shortening  pada  produk
spreads  tidak  berpengaruh  nyata  terhadap  intensitas  warna  ungu  ketiga formula spreads. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 12 yang menunjukkan
nilai chroma ketiga formula spreads tidak berbeda nyata pada taraf α=0,05.
Tabel 11. Hasil analisis warna spreads ubi jalar
Formula L
a b
Hue C
S1M1 30,06
a
6,42 -4,12
327,30
o
7,63
a
S2M1 32,17
b
6,44 -4,19
326,97
o
7,69
a
S3M1 33,42
c
6,44 -4,17
327,08
o
7,67
a
Gambar 21 . Diagram warna Hunter-Munsel
Tepung ubi
jalar
Spreads ubi
jalar
51 Bila dibandingkan dengan hasil analisis warna tepung, spreads ubi jalar
memiliki  profil  warna  yang  berbeda  dan  dapat  terlihat  pada  Gambar  21. Hasil interpretasi nilai hue spreads memiliki warna ungu sedangkan tepung
ubi  jalar  memiliki  warna  merah  ungu.  Perbedaan  ini  dapat  disebabkan komposisi pada spreads ubi jalar.
Adanya  penambahan  susu,  minyak,  dan  shortening  dapat  menurunkan derajat keasaman produk. Menurut Castañeda-Ovando et al 2009, semakin
besar  nilai  pH,  semakin  banyak  basa  karbinol  tidak  berwarna  yang terbentuk.  Hal  ini  menyebabkan  penurunan  intensitas  dan  warna  merah
nilai  a  pada  produk  spreads  ubi  jalar.  Selain  itu  warna  putih  pada shortening  yang ditambahkan pada produk spreads juga dapat menurunkan
nilai a.
4. Kestabilan Emulsi