yang perlu diperhatikan selain peningkatan minat membaca siswa yaitu keterampilan siswa dalam membaca puisi. Untuk mengetahui
peningkatan keterampilan siswa dalam membaca puisi peneliti menggunakan lembar pengamatan yang berupa lembar observasi siswa.
2 Lembar Observasi Keterampilan Membaca
Pada akhir siklus I peneliti mengamati peningkatan keterampilan yang terjadi pada siswa kelas V SD N Karangkendal I Boyolali dengan
menggunakan lembar observasi. Berikut merupakan hasil atau data yang diperoleh peneliti dari hasil pengamatan dengan lembar observasi
melalui pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual.
Tabel 4.4 Keterampilan membaca siswa siklus I
No Lafal
Volume Intonasi
Ekspresi wajah
Penghayatan Rata-rata nilai
keterampilan membaca
Keterangan 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 √
√ √
√ √
75 Mencapai KKM
2 √
√ √ √
√ 70
Belum mencapai KKM
3 √
√ √
√ √
65 Belum mencapai
KKM 4
√ √
√ √
√ 70
Belum mencapai KKM
5 √
√ √
√ √
75 Mencapai KKM
6 √
√ √
√ √
85 Mencapai KKM
7 √
√ √
√ √
75
Mencapai KKM
8 √
√ √
√ √ 65
Belum mencapai KKM
9 √
√ √
√ √
65 Belum mencapai
KKM 10
√ √
√ √
√ 80
Mencapai KKM
11 √
√ √
√ √
75 Mencapai KKM
Penilaian keterampilan membaca puisi dinilai oleh peneliti, sehingga hasil data yang diperoleh merupakan hasil data bias.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan peneliti dengan menggunakan lembar observasi pada keterampilan membaca siswa di siklus I
diperoleh hasil rata-rata 72,6. Dari data tersebut keterampilan siswa dalam membaca puisi sudah mengalami peningkatan dari nilai rata-rata
67,6 menjadi 72,6. Siswa yang sudah mencapai KKM pada kondisi awal sebelum menggunakan media audio visual dalam pembelajaran
bahasa Indonesia terutama dalam materi membaca puisi ialah 5 siswa 33,3 menjadi 8 siswa 53,3 dari jumlah siswa 15. Berdasarkan
data tersebut keterampilan siswa dalam membaca puisi mengalami peningkatan akan tetapi nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM atau
belum mencapai KKM.
12 √
√ √
√ √
80
Mencapai KKM
13 √
√ √ √
√ 75
Mencapai KKM
14 √
√ √
√ √
70 Belum mencapai
KKM 15
√ √
√ √
√ 65
Belum mencapai KKM
Rata-rata 72,6
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 75 Persentase siswa yang mencapai KKM
x 100 Persentase =
53,3 siswa yang mencapai KKM Jadi terdapat 46,67 siswa yang belum mencapai KKM
Tabel 4.5 Target keberhasilan dan capaian siklus I
Peubah Indikator Keberhasilan
Kondisi Awal
Target Keberhasilan
Capaian Siklus I
Keterangan Minat
Rata-rata skor kuesioner seluruh siswa
49,4 53
53 Tercapai
Keterampilan Membaca
Puisi Rata-rata evaluasi siswa
6,76 70
7,26 Tercapai
Jumlah siswa yang mencapai KKM 75
33,3 50
53,3 Tercapai
d. Refleksi Siklus I
Setelah melakukan tindakan pada siklus I dapat merefleksi kekurangan dan kelebihan pembelajaran pada siklus I. Refleksi
digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran yang sudah dilakukan. Kegiatan tersebut diperoleh dari hasil kuesioner, lembar observasi dan
hasil tes kemampuan siswa dengan LKS dan lembar evaluasi. Kuesioner dan observasi dilakukan oleh peneliti setiap pembelajaran
membaca puisi selesai dilaksanakan. Terdapat beberapa hal yang ditemukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung ialah
sebagai berikut, 1 sebagian besar siswa selalu memperhatikan saat penyajian video membaca puisi berlangsung akan tetapi masih ada
siswa yang membuat suasana kelas menjadi ramai, 2 hasil yang diperoleh dalam capaian minat sudah memenuhi kriteria keberhasilan
yang telah ditentukan pada siklus I terbukti dari peningkatan minat baca siswa ang awalnya rendah menjadi sedang, 3 sebagian besar
siswa berani memberikan tanggapan dari video ang ditayangkan, 4 dengan kerja kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah 3
siswa seluruh kelompok mampu berdiskusi dengan maksimal, 5 siswa banyak yang mampu membuat puisi dengan tema keindahan, 6
penjelasan yang diberikan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru terlalu cepat sehingga siswa kurang dapat memahami materi, 7 hasil
yang diperoleh dari siklus I terdapat peningkatan apabila dibandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kondisi awal. Peningkatan yang terjadi pada siklus I ialah rata- rata nilai dalam aspek membaca, banyaknya siswa yang memenuhi
KKM, minat siswa dalam membaca puisi. Kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran pada siklus I
dapat dilihat dari aspek siswa dan aspek guru. Kekurangan tersebut akan diperbaiki dalam siklus II supaya hasil yang didapat dalam proses
pembelajaran menjadi lebih baik apabila dibandingkan dengan siklus I. Berikut merupakan langkah yang dilakukan oleh guru untuk
memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I, 1 guru memastikan penggunaan media audio visual supayta lebih jelas dan
mudah diterima oleh siswa karena dalam membaca puisi siswa memerlukan kejelasan video membaca puisi, 2 guru lebih
memberikan bimbingan kepada siswa secara keseluruhan dan diberikan arahan untuk menulis tanggapan sederhana mengenai pembacaan puisi
yang terdapat dalam video yang disajikan oleh guru, 3 guru mengelola waktu supaya lebih efektif dan tidak ada waktu yang
terbuang dengan sia-sia, 5 guru memberikan motivasi yang lebih supaya siswa mampu memberikan tanggapan dan mengikuti proses
pembelajaran dengan semangat. Demikian merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru
untuk memperbaiki proses pembelajaran yang terjadi pada siklus I supaya pada siklus II berjalan lebih baik.
3. Siklus II
Pada siklus kedua terdiri dari empat tahap yaitu: a perencanaan, b pelaksanaan tindakan, c observasi, dan d refleksi. Setiap tahap
tersebut diuraikan sebagai berikut.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II peneliti memilih standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator sesuai dengan membaca
puisi lanjutan pada siklus I. Pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertemuan, pada tahap ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, media audio visual,
video membaca puisi dan perangkat lainya yang mendukung dalam pembelajaran. Di siklus I puisi yang disajikan guru dengan judu
l “Ibu” akan digantikan supaya siswa tidak bosan. Oleh sebab itu, pada siklus
II peneliti menyiapkan sajian video yang berbeda. Melalui pengamatan kendala-kendala yang terjadi pada siklus I, pembelajaran yang
dilakukan pada siklus II akan direncanakan lebih baik seperti penggunaan media audiovisual diperjelas, pemberian bimbingan
kepada siswa secara keseluruhan, pengelolaan waktu yang sesuai supaya lebih maksimal, dan pemberian motivasi supaya siswa lebih
semangat dalam proses pembelajaran dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Penyusunan RPP pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan dilakukan selama 2 jam
pelajaran atau sekitar 70 menit yang dilaksanakan dalam waktu 2 hari yaitu pada hari Senin, 21 Desember 2015 dan Selasa 22 Desember
2015. Perencanaan pembelajaran pada siklus II peneliti membuat LKS yang akan digunakan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada
pengetahuan siswa sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam RPP dan menyiapkan sarana prasarana yang mendukung penggunaan
media audio visual dalam pembelajaran membaca puisi. Adapun sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran membaca puisi
adalah sebagai berikut. 1
Ruang belajar Ruang belajar dipersiapkan sebelumnya dengan menata meja
dan kursi supaya pada saat pembelajaran tidak banyak waktu yang terbuang untuk menata ruangan.
2 Media audio visual
Perangkat yang digunakan untuk media audio visual meliputi laptop, sound, viewer dan layar screen. Media ini digunakan untuk